Sedikit penasaran dengan performa Sabina paska aplikasi Power Commander V dan tuned by Sportisi. Sayangnya kencan dengan kang Taufik TMC utk test Sabina edisi 32 DK dengan menggunakan Racelogic di Sentul saat track day gagal. Karena yang boleh turun ke track hanya member club yang sudah terdaftar, media ga boleh.

Waduh kalau pakai apps dr mobile phone kurang akurat nih untuk menjelaskan secara obyektif lonjakan tenaga Sabina yang saya rasakan nih.

Baeklah sementara itu yang bisa dijadikan pegangan mungkin kalau kita ukur panjang nafas per gigi setelah PCV terpasang.

Sekedar reminder, ini adalah data pada saat motor masih standard:

Gigi 1 = 67 km/jam

Gigi 2 = 95 km/jam

Gigi 3 = 123 km/jam

Gigi 4 = 150 km/jam

2nd Test: Top Speed R25 at 4th gear = 150 km/hour

Apa saja sih yang sudah berubah dengan Sabina semenjak tes pertama.

Saat test pertama, semuanya masih standard. Saya hanya menggunakan knalpot Prospeed yang juga saat itu belum diset-up sehingga tarikan menengah ke atasnya masih ngempos dan nembak selalu. Beberapa waktu kemudian Bro Bie Hau Prospeed membantu menset CO utk settingan yang optimal.

Saat ini saya sudah menggunakan Power Commander V for R25, Knalpot Sportisi VRX dengan header milik AR-1, Filter udara replacement Ferrox dan radiator coolant keluaran Engine Ice.

Pemasangan ini melonjakkan tenaga Sabina dari standardnya di 27.5 menjadi 32 DK. Tenaga yang normalnya drop setelah 10.500 RPM kini masih menanjak hingga batasan 12.700an RPM. Batas limiter pun didorong keatas dari 13.400 menjadi 14.500.

Sabtu pagi jam 5.50 saya sudah mengaspal di Foresta BSD.

Totalnnya ada 3 kali take saya lakukan. Pada take pertama dan kedua, saya sudah hapal top speed gigi pertama dan kedua. Nampaknya untuk mencapai top speed gigi ke4, saya tidak bisa menggantung terlalu lama di dua gigi pertama.

Cuaca dan kondisi jalan cukup mendukung.

selepas lampu merah dari Damai Golf langsung hentak ke gigi pertama.

 

 

Tenaga terasa begitu padat lekas melesat ke batas limiter di 14.500 RPM pada puncak kecepatan di titik 73 km/jam

Loncat ke gigi kedua, RPM turun ke 10,000 namun bergegas naik kembali hingga titik atas kecepatan di 103 km/jam pada gigi dua.

Melonjak ke gigi tiga, percepatan belum menunjukkan tanda-tanda menyerah hingga titik puncak gigi ketiga di 133 km/jam.

Gigi 4 masuk. Percepatan meningkat cukup baik hingga pada titik kecepatan 157 km/jam dimana speedometer mulai melambat. Sabar saya tahan di batas limiter, speedo masih naik hingga tidak bergerak lagi di kecepatan 161 km/jam. Woahh… dan itu motor tidak bergoyang atau bergetar saudara dan saudari..

Aplikasi PC V nampaknya berhasil bukan hanya sekedar menaikkan batas limiter dari yang pabrik sudah lakukan namun juga memastikan tenaga terlepas dengan baik di setiap tingkat kecepatan. Di tangan rider yang lebih berpengalaman dan enggak segemuk saya (hehehe) pasti hasilnya lebih terasa pada percepatannya. Luar biasa !!