Ini Kemungkinan Upgrade New Yamaha R25 Utk Respons ZX225R dan CBR250RR SP!

Untuk bisa jawab pertanyaan diatas, kita perlu kembali ke premis dasar:

Yamaha Indonesia adalah basis produksi motor R25/R3 untuk kebutuhan market global. Artinya kebutuhan dan perubahan market di tingkat global yang akan mendikte pengembangan kelas R25/R3. Ini cukup jelas dan rasional. Yamaha ga mau main-main soal volume. Trauma resesi global tahun 2008 memukul Yamaha cukup dalam. Apalagi mengingat porsi total kue sport 250cc makin mengecil di angka 400-500 unit di pasar domestik. Ngapain.

 

Continue reading

Perbandingan Karakter Tenaga R25, CBR250RR dan New Ninja 250 – Hasil Test Sentul, Jalanan dan Dyno

Ketiga pabrikan memiliki approach yang berbeda ketika mendesain karakter tenaga ketiga motor ini. Pada mesin berkapasitas hanya 250cc tentu perbedaan ini bukanlah langit dan bumi. Masih bisa dijembatani, dengan upaya lebih. Namun kalau bicara kondisi standard, ini perbedaannya:

R25

Tour de Belitong 2014

Cbr

Ride to Madura

26815574_1576173652479264_808244661139780365_n

Parkir belakang rumah

Continue reading

Seperti Apa Sebaiknya Update R25 Berkaca dari CBR250RR dan New Ninja 250?

Honda sudah menabuh gendang perang dengan merilis pure sport dengan CBR250RR. Kawasaki tetap setia di langgam tarian Sport Tourernya dengan New Ninja 250. Arah mana yang harus diambil Yamaha dengan R25 yang sudah berusia 4 tahun?

R25 yang diperkenalkan saat Tokyo Motor Show October 2013 dan kemudian sampai ke tangan saya tanggal 17 Juli 2014 genap sudah berusia 4 tahun. Engga terasa ya?

Menurut sobat biker, akan ke arah manakah revisi R25 nantinya?

Continue reading

Perbandingan Lap Time Yamaha Sunday Race (2015 Versus 2017): Peningkatan Signifikan Di Setiap Kelas

 

 

 

Yang menarik pasca Yamaha Sunday Race adalah melihat peningkatan lap time dari setiap kelas. Terutama kelas 150 dan 250cc. Kali ini saya akan coba perbandingkan data dari Round 1 musim 2015 dan Round 2 2017. Seperti apa perubahannya?

Continue reading

Ninja 250Fi VS R25 VS CBR250RR: Road Test to Rangkasbitung

 

Memahami satu motor tidak bisa hanya dengan membaca brosur. Anda perlu mengendarainya. Untuk mengerti bagaimana motor bereaksi terhadap jalan raya dan instruksi dari anda sebagai pengendaranya.

dsc_6386

Pic: Permana Trias

Continue reading

Komparasi dan Analisa Tenaga Ninja 250 VS R25 VS CBR250RR Diatas Dynotest (Part 2)

Kalau di tulisan sebelumnya kita diskusi tentang perbandingan karakter tenaga dari 3 riding mode, kali ini kita akan membandingkan antara CBR250RR dengan dua rivalnya yang sudah terlahir duluan: Ninja 250FI dan R25.

Ini merupakan hasil test yang dilakukan oleh para punggawa Sportisi (mas Bram, Mas Koko) dan jurnalis kawakan dari Otomotif, kang AAN dengan menggunakan CBR250RR unit test milik AHM.

Motor yang diisi Pertamax 92 dinaikkan. Dilakukan run pada masing-masing riding mode hingga didapat nilai tertinggi. Diberika jeda kepada mesin agar temperatur tidak berlebihan. Untuk Sport Plus, run dilakukan hingga 8 kali dengan hasil yang mengagumkan: 31.06 HP dan torsi 19.16 Nm! Standard lho ini ya.

screen-shot-2016-11-22-at-1-13-25-am

Perbedaannya cukup signifikan dengan rivalnya.

R25 standard produksi 2014 tercatat pada angka 28.61 HP dengan torsi 18.60 Nm

Sementara Ninja 250FI yang teknologinya sudah berusia 4 tahun tercatat  pada 25.85 HP, 17.81 Nm.

compare250

Jika kita analisa lebih lanjut, grafik menunjukkan beberapa hal:

  1. CBR dan R25 memiliki karakter dan besaran tenaga yang mirip pada RPM 4000 hingga 7000. Saat test ride dijalan saya juga merasakan kemiripan ini.
  2. R25 kemudian memiliki keunggulan di RPM 7000-9000. Meninggalkan CBR hingga hampir 2 HP di rentang ini. Namun kemudian melandai setelah RPM 10.500. Temuan ini konsisten dengan test R25 saya, Sabina. Tenaga mulai menurun di RPM 12.300
  3. CBR250RR memiliki karakter tenaga yang meledak di atas.Tenaga menanjak dengan sudut lebih tajam keatas semenjak RPM 8000 hingga 12.000. Praktis tertinggi dibandingkan rivalnya semenjak RPM 9000 ke atas. Puncak tenaga pada RPM 13.000. AFR (Air Fuel Ratio) pada RPM bawah terlihat kering (sehingga emisi bagus), namun pada RPM rentang atas AFR nampak sekali lebih basah untuk memastikan mesin tetap bertenaga (tapi sedikit lebih boros). Ini KUNCI dari riding mode Sport, dugaan saya. Pada Comfort Mode, ledakan tenaga atas tidak dibutuhkan, sehingga AFR pada RPM atas dikunci tetap lean/kering/irit dan tenaga tertahan.

Temuan yang menurut saya menarik.

Sepertinya Honda memang mendesain CBR250RR sebagai anti-thesis dari R25. R25 sendiri dikembangkan Yamaha  sebagai anti-thesis bagi Ninja 250FI.

CBR250RR bermain di area performance tinggi yang pada R25 standard area itu dikunci (secara elektronik dengan ECU versi produksi massal) oleh Yamaha dengan pertimbangan durability.

Ini menyebabkan dalam kondisi standard yang direstui pabrikan, di atas dynojet test CBR250RR standard – tanpa diapapun – memiliki performa tertinggi.

Mungkinkan Ninja 250 dan R25 menyamai performa itu? Untuk Ninja 250 mungkin sebaiknya menunggu revisi major tahun depan. Sementara untuk R25, rider harus membuka kuncinya dengan menggunakan piggyback (artikel terpisah).

Good Job Honda utk CBR250RR!!

 

15078786_1161509617279005_4187673583472958412_n