Saya perhatikan di jalan raya, komunitas supermoto semakin meluas.
Bukan hanya kaum trabas/overlander serius yg punya wheelset/motor SM, tapi terutama saya perhatikan biker-biker muda usia 18 sd 25an yang makin gandrung memodif motor dual purpose/trail yang dimiliki utk jadi supermoto handal. Gerombolan anak muda riwa riwi dengan WR155R, CRF150, KLX150 yang sudah di steroid performa/penampilannya sbg SM semakin banyak bersliweran di jalan ataupun di media sosial.
Di titik inilah menurut saya langkah Kawasaki melepas KLX230 Supermoto sebagai langkah yang simple tapi smart.


Mengapa? Apa kelebihannya?
- KLX230 SM menawarkan basis mesin yang scr performa sudah jauh diatas motor 150cc lain. KLX230 puncak tenaga di 18,7HP sementara KLX150 hanya di 11,8HP. Begitu pula torsinya, KLX230 di 19,8Nm, sementara KLX150 hanya di 11,3 NM. Saya sudah coba versi standard KLX230 dan KLX230R. Powerful bgt, terasa sekali di rentang RPM bawah-menengah. Sehingga teman2 biker muda ga perlu lagi bore up motornya ke 180cc atau 200cc
- Diversifikasi dan launching dilakukan tiga tahun setelah launching KLX230 standard. Jeda dengan KLX230 memberikan waktu yang cukup untuk memastikan penyerapan pasar terhadap KLX230 sudah optimal. Perubahan yang dilakukan cukup simple: penanaman wheelset Supermoto, headlamp dan dashboard yang dipercantik, dan suspensi up-side down yang gagah. Simple tapi persis inilah yang dibutuhkan bike Supermoto.
- Pelepasan produk dilakukan saat market Supermoto makin berkembang dan matang di kalangan biker2 muda. 2-3 tahun lalu sambutan pasar mungkin lebih lemah.
Kekurangan?
ini mungkin relatif, tapi bagi para pelajar yang mengandalkan uang orangtua, perbandingan harga antara kelas 150 dan 230 cc mungkin akan berasa. Motor dua/trail 150cc sudah pada kisaran harga 37-39 juta, sementara KLX230 sdh di 47-54 jutaan. Meskipun menurut saya selisih 10 jutaan bisa dijustifikasi dengan kapasitas mesin dan tenaga yang lebih powerful, suspensi upside-down dan wheelset bawaan Supermoto yang kualitas industri.
Karakter tenaga KLX230SM bgmn mas?
KLX230 standard menurut saya lebih cocok untuk kondisi off-road, karena compression rationya rendah, tanpa radiator, SOHC sehingga tenaga lebih terasa di RPM bawah.
Nah apakah konfigurasi ini akan sama nyamannya ketika dijadikan Supermoto, penjelajah jalan raya? ini yang perlu test langsung hehehe. Bisa sambil dicompare dengan Dtracker 250 saya yang sesama Supermoto nih.
Spek KLX230SM
Power Maksimum | 14.0 kW {19 PS} / 7,600 rpm |
Torsi Maksimum | 19.8 N•m {2.0 kgƒ•m} / 6,100 rpm |
Jenis Mesin | Pendingin udara, 4-Tak, Single |
Volume Silinder | 233 cc |
Diameter x Langkah | 67.0 x 66.0 mm |
Perbandingan Kompresi | 9.4:1 |
Sistem Katup | SOHC 2 katup |
Sistem Suplai Bahan Bakar | Fuel injection (32 x 1) |
Sistem Pengapian | B&C (TCBI, EL. ADV. D.) |
Start | Electric starter |
Transmission | 6-speed, return |
Primary Reduction Ratio | 2.871 (89/31) |
Final Reduction Ratio | 3.214 (45/14) |
Kopling | Wet, multi-disc |




asli gahare pole
polll Pan, semoga bisa lekas jajal iki
Saya nunggu 2 – 3 taun lg kedepan om Leo … Tunggu dapet barang NOS … Dlu dapet D-Tracker NOS 2 tahun ke belakang Harganya sangat menggiurkan *TTD kaum mendang mending … Hehehehe
ahahhahah duhhh nungggu terus dong jainya
Wah Mbah Le nongol lagi, ketemu Johannes aka Hendrix
https://kobayogas.com/2022/06/11/suzuki-all-new-ertiga-hybrid-2022-first-impression-video/
ahahahahah gw pas tugas ke lapas Semarang Bay
Kaget gw pas Hendrix bilang om Leo di penjara .. awowkwowkwok
ini bukan cakep, tapi cakep bangett..
Smentara gaspoll meneh lah karo supra fit doloo xixixixi, semoga selalu sehat Om Leo sekeluarga. Aamiinn