Tanggal 30 April 2014. Akhirnya hari H tiba.
Storing sepeda motor ke exit toll cilegon dibagi menjadi dua kloter nih. Jam 1 siang dan jam 6 sore.
Verde ikut yang jam 6 sore.
Saya hari ini memang sudah izin setengah hari. Niatnya supaya sempat istirahat, sebelum perjalanan malam. Namun ternyata masih harus menyelesaikan review RR Mono dan mengembalikan unit ke Kawasaki Grisenda di Pantai Kapuk. Kelar dari urusan RR Mono lalu meluncurlah saya ke One3 Motoshop di Summarecon untuk menjemput Verde yang sudah dipress velg peyangnya dan diganti ban depan S20.
“Harus ganti ya Ben?” tanya saya ke Benny One3. “iya Benang baja di sisi dalam sudah lepas bro, benjolnya memanjang dan bahaya”. Oke deh sambil garuk-garuk dompet hehehe.
Verde lalu saya gelandang ke tempat storing sekitar 500 meter dari One3, tepat di depan SMS (Summarecon Mall Serpong).
Karena akan pergi 4 hari, saya diminta nemeni keluarga belanja dulu. Wah bakalan ga sempat istirahat sore nih. Jam 7.30 malam baru kelar belanja.
Jam 9 malam sudah sampai di titik rendezvous di parkiran lobby SMS. Sorry brooo telat. Mobil-mobil yang lain sudah duluan menuju Cilegon.
Tancapp gass… jam 11 sudah berkumpul lagi dengan rombongan dan Verde di RM Simpang Raya Merak.
Genap ada 12 motor ASR yang turun. Campuran. Ada 2 N250 (Fi dan R), 7 Er6n/f, 1 Versys, 1 CB1000, dan 1 Rivale 800.
Capcuss… kita langsung mengarah ke pelabuhan merak dan diarahkan ke dok 5.
Proses dembarkasi dan embarkasi berjalan dengan ritmenya sendiri. Kurang lebih jam 1 malam kapal bertolak meninggalkan tanah jawa.
Bahh kapal ini lebih kecil area penumpangnya dibandingkan kapal yang kami gunakan ke Bandarlampung bbrp bulan lalu. Terpaksa nongkrong di palka. Kami menyewa tempat duduk pantai, 7 ribu rupiah per seatnya. Lumayan untuk selonjor dan berusaha tidur. Terpaksa dengan gear tetap melekat semuanya karena angin malam berhembus lumayan kencang di palka.
Jam 3 pagi kapal sandar. Tanpa banyak cincong, kami melaju keluar Bandar laut bakahuni. Langsung belok kanan di pertigaan selepas Bandar untuk mengambil jalur timur via Sukadana.
Jalur ini terhitung sepi dan bukan jalur utama truk/bus karena lebih berkelok-kelok dan pada beberapa titik (tidak terlalu panjang) cukup berlubang besar menganga. Angkutan umumnya melewati jalur tengah via kota Bandar Lampung.
Rute cukup berliku dan naik turun, menyegarkan pikiran setelah penat di atas kapal ferry nan sesak dan bau tadi. Di tengah perjalanan melintas rendah diatas kepala kami sebuah berkas sinar hijau yang cukup besar. Hampir semua melihat. Meteor? Tidak akan serendah itu. Hehehe apa ya
Perjalanan cukup lancar dan aman. Pada beberapa titik sepanjang 100-200 meter kami bertemu lubang-lubang jalan raya yang menganga cukup besar. Sebelum atau setelah lubang tersebut biasanya ada warga/aparat yang berjaga.
Perhentian pertama menjelang Sukadana, kurang lebih jam setengah 5 kami mengisi bensin dan sholat. Motor Pape yang kebetulan berkapasitas 10 liter harus rutin berhenti dan refueling setiap 100 km. Yah namanya Supermoto, tankinya memang kecil.
Setelah perhentian pertama, kenikmatan jalan raya Sumatera mulai dirasakan. Langit mulai terang dan jalan raya yang mulus membuat motor tanpa terasa melaju hingga 150-160 km/jam. Bahkan sis Inge dengan CB1000nya sempat menyentuh angka 170 km/jam.
Bro dan Sis tidak akan menemukan kondisi jalan sebaik dan selengang ini di pulau Jawa. Kombinasi antara jalan lurus dan juga berliku berlenggang naik turun mengasyikkan. Kecepatan rata-rata 100-130 km/jam.
Sayang sekali Gopro belum saya pasang dan aktifkan sehingga tidak bisa merekam perjalanan.
Kenikmatan berkendara ini tidak terasa terhenti ketika kami memasuki kota Menggala. Luar biasa. 220 km ditempuh dalam waktu 2 jam 15 menit.
Saatnya sarapan pagi dan downloading…
Menu sarapan cukup menantang hehehe ikan kuah asam, ayam bakar dll. Maklum sarapan di RM Padang.
Setelah isi perut berganti, kamipun melanjutkan perjalanan yang tersisa setengah perjalanan.
Sayangnya lalu lintas mulai menggeliat. Meskipun tidak sepadat jalur antar kota di Jawa, namun kecepatan tidak bisa dikembangkan melebih 130 km/jam. Antara 60-120an.
Setelah berhasil sekali mengelakkan hujan, menjelang Kayu Agung kami terpaksa berhenti karena hujan lebat. Saat itu jam 11 siang dan Palembang hanya berjarak 1.5 jam. Rain coat sudah siap dikeluarkan.
Namun karena tempat perhentian cukup nyaman, ada indomart dan warung bakso lesehan, akhirnya malah kita copot sepatu dan perlengkapan. Lalu duduk makan bakso di bawah hujan hahaha. Segarrrr….
Tidak terasa hampir 1 jam berhenti… waktu selalu berlalu cepat kalau mengaso ya.
Ayoo jalan lagi…
Kurang lebih pukul 1.30 kami melewati jembatan Ampera yang membelah sungai Musi di Palembang.
Langsung menuju hotel dan rumah keluarga Bro Wahyu yang sudah siap menjamu kami dengan pesta makan siang. Gila-gila… enak-enak banget…
Total perjalanan selepas dari Bakahuni (sekitar jam 3.15 pagi) sampai di Palembang sekitar 10 jam sudah termasuk berhenti makan dua kali, isi bensin 3 kali. Dengan Verde perjalanan ini tidak terasa melelahkan. Saat memasuki hotel badan ini masih terasa nagih.. ayo jalan lagi…
Karena dari malam keberangkatan tidurnya agak kurang, kami sepakat untuk istirahat sore dan bertemu jam 7 utk makan (lagi) di tepian sungai Musi. Dijamu penuh oleh Bro Wahyu dan keluarga….
Riverside Restaurant memang luar biasa. Kalau Bro bermain ke Palembang sempatkanlah makan malam di restaurant di tepi sungai ini. Pastikan sudah memesan tempat di belakang. Anda akan makan malam sambil menyaksikan kemilau lampu jembatan Ampera dan aktifitas malam sungai Musi.
Kelar makan rombongan yang kekenyangan dan mulai ngantuk inipun kembali mengarah ke hotel.
Di hotel kami bertemu teman-teman Ninja 250R Community yang dalam perjalanan pulang dari Km 0 di Sabang. Kami mendapat banyak masukan dan saran seputar rute yang akan diambil.
Karena kebetulan salah satu motor ASR mengalami gangguan kelistrikan, kabel body korsluit, mekanik N250R Community menawarkan untuk membantu memeriksa gangguan tersebut besok harinya. Makasih N250R Community
Sipp dah..
Mari kita tidur dolooo…… zzzzz
Terima kasih kepada Bro Pape Setiawan dan Bro Endro untuk pinjeman foto2nya.
Foto2 yg lebih lengkap bisa dilihat di https://www.facebook.com/groups/asrmantap/
Touring ASR – Bukittinggi: Persiapan (Part 1)
Touring ASR – Bukittinggi: Persiapan Motor (Part 2)
Touring ASR – Bukittinggi: Merak – Palembang (Part 3)
Touring ASR – Bukittinggi: Palembang – Jambi (Part 4)
Touring ASR – Bukittinggi: Jambi – Bukittinggi (Part 5)
Touring ASR – Bukittinggi: Bukittinggi – Padang (Part 6)
Wah mantap banget perjalanannya… pengen deh ngrasain jalan kayak gitu di sumatra…
Wah ternyata dibalik gedung ini ada hal yang menarik sekali http://bit.ly/1mTlybq
Asli mas memang asyik banget rute sumatra iniii…
Pantas untuk diupayakan
welok, salut. masih kuat touring jauh
Hehehe kuat apa engga itu mulainya dari niat kok mas..
Kalau diniatin lalu dipersiapkan kita bisa kok
baca tulisan bung Leo emang ajib! serasa ikut ngalamin perjalanan touringnya. seep deh!
Apalagi kalau ikut touringnya lebih asik lagii bro
Foto terbaik yang menatap udang asem manis… he..he..he..
Hahaha banget… Itu bro Rano
artikel bagus,ada rencana menerbitkan buku perjalanan?semoga dapat sponsor jadi kita bisa menikmati artikel lainya seperti keKalimantan atau Sulawesi.
Wahhh buku perjalanan ya.. Saran yg menarik. Tapi buku elektronik dulu ya
Sponsor juga agak susah nih. Harus serius dan ninggalin kerjaan hehe
besok2 ketimur indonesia pak leo, jangan kebarat trus. tp kalau ketimur ambil antara juli-oktober. mei juni ujan timur, desember januari ujan barat.
Agustus ini ada sebenarnyanya nih Makassar – Menado. Tp waktunya belum bisa dan duitnya hehehe
mantap nehh. jaln jalanya.. seger ntenan euyy
Red line R25 sentuh 14.000 RPM?????
http://nivikoko.com/2014/05/16/red-line-yamaha-r25-sentuh-14-000-rpm-ninja-250fi-13-000-sedangkan-paling-buncit-cbr250r-hanya-10-500/
Betul bro jalanannya asyik….
hadirrrrr
CBR Nongol, Yamaha Woles
http://kobayogas.com/2014/05/16/yamaha-r25-vs-cbr-250-2014-no-worries-for-yamaha-r25/
Ditunggu bro Kobay dan R25 nya joinnn
sepertinya rute ini perlu masuk #wishlist, #catet . Terima kasih sharingnya om… salutz…!
Betul sekali bro. Wajib dicoba….
kerenn om
http://setia1heri.com/2014/05/16/ini-contoh-blogger-beretika-ulidblog-com/
Bener bro asli keren touringnya
Wah om leo dah sampe aja di palembang, kl singgah lagi mampir ke rmh makan pindang om di simpang bandara smb2
Pindang? wahh SiPppp next time….. Makasih infonya bro..
Wah om leo dah sampe aja di palembang, kl singgah lagi mampir ke rmh makan pindang om di simpang bandara smb2, enak makanan d sana
long’s dari Puspem tangerang ke Palembang total 18 jam. maklum motor 153cc 😀
Yang penting dinikmati bro hehehe
sis inge cb1000?
Nyemplak sendiri tuh om?
Keren euy lady biker tulen
Beuh dia mah ngalah2in lakinya hehehe
Bakahuni – Palembang 10 jam …, cuma bisa geleng-geleng kepala aja….,
terakhir bawa mobil, masuk Sumsel magrib, sampai bakahuni adzan subuh
Kan motor lebih cepet drpd mobil bro hehe… apalagi kalau ada jalan jelek ga harus antri…
Mantaap! ga kebayang deh berjam2 naik moge haha
Hehehe ga berasa saking menikmati perjalanannya..m
Salam kenal dr palembang pak leo. Riverside memang mantap. Mau tanya, ada info yg jual windshield puig er6n dmn y pak? Plat nopolnya diselipin di belakang windshield y? Maaf kepanjangan. Trims.
Salam kenal juga bro. Maknyoss pindang patinnya. Saya sih belinya di One3 ya. Iya plat nopol di belakang ws. Tapi masih kelihatan dg baik krn tdk gelap ws nya.
Pingback: Touring ASR ke Jambi dan Bukittinggi: Persiapan (Part 1) | 7Leopold7
Pingback: Touring ASR ke Bukittinggi: Etape 2 Palembang-Jambi (Part 4) | 7Leopold7
“Bahkan sis Inge dengan CB1000nya sempat menyentuh angka 170 km/jam.”
Hanya sekedar referensi:..
http://arantan.com/janganlah-mencari-top-speed-di-jalan-raya/
cepet banget oms dr bakau ke palembang sekitar 7 jam itu pun sudah termasuk istirahat yahh..
joss banget lari nya mesti..
10 jam bro termasuk istirahat makan 2 kali isi bensin 4 kalk. Eh ya bersihnya 7 jam jugq ya. Krn kita turun pas jam 3 pagi dan itu hari libur jadi jalanan relatif kosong.
Pingback: Touring ASR – Bukittinggi: Etape 3 Jambi – Bukittinggi (Part 5) | 7Leopold7
Pingback: Touring ASR Bukittinggi: Etape Final- Bukittinggi – Padang (Part 6) | 7Leopold7
Om mau nanya..itu klo knlpot dh gnti gtu..apa g ktilang Om..scara kan lewat kota2 besar…maaf klo melenceng..heehee