Touring ASR Bukittinggi: Etape Final – Bukittinggi – Padang (Part 6)

Tanggal 4 Mei 2014. Hari ke empat.

Bangun jam 6 pagi dengan badan yang lebih sehat dan segar.
Sementara bro Rano ngomel-ngomel karena semalaman sampai subuh di area seputar The Hill (sebelahnya hotel kami hihihi) jadi ajang balap liar. Saya juga mendengar lamat-lamat tapi karena dikarunia bakat jurus tidur kebo ya tetep tutup tidurnya. Saya curiga bro Rano terganggu lebih karena ‘panas’ mau ikut turun balap.
Demi mendorong upaya download di belakang, kami cari sarapan dulu. Cukup dengan celana pendek, jaket dan helm kita berputar-putar mencari sarapan.
Kota Bukittinggi ternyata sudah menggeliat. Di halaman jam gadang ratusan pemudi dan kaum ibu sedang senam aerobic dengan penuh semangat. Agar semangatnya menular, saya dan bro Rano menyempatkan diri untuk menyaksikan atraksi senam tersebut.

10277465_10152382209564158_8053423968155493223_n

Setelah get excited kamipun cari sarapan. Target adalah Los Lambuang Pasar Baso Bukittinggi. Atau dikenal dengan nama pasar lereng, karena posisinya miring di lereng bukit.
Karena masih pagi, sekitar jam 7an, pasar lereng masih bisa dilalui motor (dasar malas).

 

20140504_075938

20140504_071234

20140504_075131
Dan wahh tibalah kami di surganya pencinta nasi kapau dan ketupat sayur.
Karena tidak ada referensi kamipun memilih warung nasi yang paling ramai.
Kalaupun tidak enak, minimal teman korbannya banyak.

20140504_075339

20140504_075422 20140504_071705
Saya tanpa sungkan langsung memesan rendang itiak, dendeng batokok dan sedikit usus telur.
Dan memang mantappp…. Nasi Kapau ini versi nasi padang yang lebih kental dan berbumbu. Hanya dijual oleh mereka yang datang dari kampong Kapau, begitu menurut Uni Syam sang penjual. Saya lihat pengunjung warung yang lain, rombongan dari Pekanbaru, pun terlihat cukup kalap dengan makanannya hehe.
Kelar makan, selagi masih di Bukittinggi, kami memutuskan untuk melihat Ngarai Sianok.
Meskipun sudah sering melihat di TV tapi berada di bibir tebing dan menyaksikan sendiri Ngarai setelah berkendara dari Jakarta memunculkan rasa kagum sekaligus bangga yang luar biasa. Sangat indah.

 

20140504_095710
Saat di Ngarai dan ngobrol dengan penjaga Ngarai, kami dapat masukan untuk menuruni ngarai menuju danau Maninjau kalau ingin ke Padang. Jalurnya cukup nyaman untuk kendaraan roda dua. Wahhhhh patut dicoba.
Urusan download dan mandi diselesaikan. Kami pun check out dari hotel (asli lupa namanya, yang jelas di sebelahnya The Hill hehe).
Jalanan menuruni Ngarai memang cukup kecil. Sekitar 1.5 atau kalau di bagian yang lebar 2 ukuran mobil.

Fullscreen capture 27052014 23617

Fullscreen capture 27052014 21859

Fullscreen capture 27052014 25552

20140504_101611

Wah tapi pemandangan menyaksikan Ngarai dari lereng dan dasar ngarai memang berbeda sensasinya. Kami beruntung membawa roda dua sehingga cukup fleksibel.
Turun naik sisi ngarai, sampailah kami di tanah yang tinggi dan mendatar. Hamparan sawah yang menguning dengan kubah masjid di sana sini dan latar belakang pegunungan sungguh menawan.

20140504_103943
Di ujung akhir tanah datar kami dikejutkan dengan satu pemandangan lepas jauh ke bawah: Danau Maninjau. Allah Maha Besar.

Fullscreen capture 27052014 160024 20140504_104843
Biru air danau berpadu dengan hijaunya lereng gunung menghampar di bawah kaki dan roda kendaraan kita. Ini adalah pemandangan puncak yang membuat perjalanan ini menjadi sangat layak diperjuangkan.
Saya dan Bro Rano beruntung bisa berhenti di titik terbaik dan tertinggi untuk meninjau danau Maninjau. Kalau anda bawa mobil, lupakan. Tidak ada tempat untuk mobil berhenti. Silahkan turun lebih jauh ke bawah.

20140504_105533
Kami duduk untuk menyesap pemandangan dan mengambil beraneka gambar. Hampir 15 menit berlalu dan kami masih dengan perasaan terpana yang sama.

20140504_110010
Bro Rano mulai gelisah karena jam sudah menunjukkan pukul 11. Sementara kami masih sekitar 1.5 jam dari kota Padang. Ayoklah Bro kita jalan.
Perjalanan menuruni kelok 44 pun dimulai. Kelok 44 ini merupakan jalur kecil menuruni lereng gunung menuju danau Maninjau. Untuk memastikan tidak terlalu curam, jalanan ini didesain berliku-liku dan karenanya cukup sempit. Track yang asyik menurut saya meskipun kita tidak bisa terlalu memacu kecepatan disini. Sepanjang jalanan turun yang berkelok kita disuguhi pemandangan danau Maninjau yang kian lama kian mendekat dan membesar.

Fullscreen capture 27052014 162702 Fullscreen capture 27052014 163438 Fullscreen capture 27052014 163154

Fullscreen capture 27052014 163555

Saat menyentuh dasar lereng dan menyusuri tepi danau menuju kota Pariaman kami masih saja tetap dimanjakan dengan pemandangan alam Minang yang sungguh indah dan berbeda.

Fullscreen capture 27052014 164213

Fullscreen capture 27052014 164427
Sempat menyaksikan di beberapa desa yang kami lalui perburuan bersama tikus dengan menggunakan anjing-anjing peliharaan yang sepertinya sudah dilatih. Malahan ada cukup banyak mobil yang khusus datang membawa anjing-anjing tersebut untuk berburu. Unik sekali.

Fullscreen capture 27052014 163934
Perjalanan selepas danau Maninjau mulai sedikit datar dan membosankan. Mungkin juga karena kami terburu-buru untuk masuk ke kota Padang sebelum terlalu sore.
Kami memasuki kota Pariaman dan memutuskan untuk makan siang sekaligus hidrasi, menambah cairan tubuh. Bro Rano sudah kehausan dan memberi kode minum dua kali. Ayoklah…
Pariaman kota yang kecil namun teratur. Saya mendapat kesan kota ini memiliki jejak historis colonial kalau melihat façade dari beberapa bangunan yang kami lewati. Mendapat masukan dari sesama biker untuk melewati jalur tepi pantai kalau akan mengarah ke Padang, dan tidak lewat jalur utama lintas barat Sumatra yang memutar. Siap laksanakan. Tapi tentunya setelah makan.
Menu variasi: Nasi Padang lagi hehehe…
Peyek Udang + Dendeng + Ikan Bakar. Sedapp

20140504_123600
Indak taraso sudah setengah jam berhenti makan. Kamipun lanjut mengarah ke Padang. Rute tepi pantai ini memang sepi dan lurus. Namun juga sepi.
Ada sekitar 500 meter jalan tanah diperbaiki. Namun diluar itu lancar jaya.
Jalur tepi pantai ini mengarah langsung ke airport. Kamipun berhenti sebentar untuk early check in supaya nanti tidak terburu-buru.
Oke rencananya adalah mengarah memasuki kota Padang untuk memaketkan motor kami pulang ke Jakarta dan kemudian mengejar pesawat jam 6.
Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang. Hmmm cari steam motor dulu. Motor akan dipaket, dan perjalanan bisa sampai 7-10 hari, sebaiknya bersih dari debu dan kotoran yang sudah menumpuk 4 hari belakangan ini.

20140504_150757
Bersih di steam kamipun menuju tempat Pahala Express dimana motor akan dipersiapkan untuk dipaketkan. Nampaknya sudah tidak ada waktu untuk ngider di kota Padang lagi.
Setelah menyelesaikan administrasi paket sepeda motor dari Padang, kamipun mengarah ke airport untuk mengejar flight GA 169. Pukul 8an kami mendarat, dan jam 9 sudah sampai di rumah.

——————————————————-

  • Terima kasih Tuhan atas perlindunganNya selama touring 4 hari 1600 km ini. Kami belajar banyak hal akan diri sendiri dan keindahan ciptaanMu yang membentang sepanjang perjalanan ini. Semoga perjalanan ini membuat kami semakin sujud rendah dalam cinta dan syukur kepadaMu.
  • Terima kasih untuk keluarga yang sudah mendukung dengan sangat luar biasa. Touring ini tidak akan mungkin terjadi tanpa restu dan doa keluarga.
  • Untuk rekan-rekan ASR yang sudah sama-sama mempersiapkan dan menjaga satu sama lain selama perjalanan. Thanks berat Bro dan Sis.
  • Juga kepada Respiro, via mas Arief dan Teddy yang berhasil mengirimkan pada saat-saat terakhir jacket adventure Journey utk saya coba.

Catatan: Motor berangkat dari Padang 3 hari kemudian (Rabu tanggal 7 Mei) dan tiba di Jakarta pada tanggal 14 Mei 2014. Packaging cukup rapi. Tidak ada lecet ataupun kerusakan lain.

20140514_190452

Touring ASR – Bukittinggi: Persiapan (Part 1)
Touring ASR – Bukittinggi: Persiapan Motor (Part 2)
Touring ASR – Bukittinggi: Merak – Palembang (Part 3)
Touring ASR – Bukittinggi: Palembang – Jambi (Part 4)
Touring ASR – Bukittinggi: Jambi – Bukittinggi (Part 5)
Touring ASR – Bukittinggi: Bukittinggi – Padang (Part 6)

Advertisement

43 thoughts on “Touring ASR Bukittinggi: Etape Final – Bukittinggi – Padang (Part 6)

  1. Ekspedisi Nusantara ini mah… 🙂 Alhamdulillah ya smua lancar dan sehat walafiat dr Orang smpe verdenya :). Ditunggu artikel touring2 slanjutnya mas bro 🙂

    • Hehehe ya belum sih kalau ekspedisi nusantara.
      Ya syukurlah semuanya berjalan kancar.dalam lindungan Allah. Makasih banyak bro Hendri.

  2. Paket motor berapaan om? Touringnya asyik yg bikin pening pulangnya itu om.. Pengen ikut strategi om Leo aja berangkat motor pulang pake Garuda… siiip

  3. Biker beneran klo touringnya spt ini. Jalanan macet, ya berbagi. Jalanan kosong, ya waktunya nikmati torsi hahahaha..gak butuh kawal2an 1600km.

  4. kocak asli yg inih :mrgreen: 😆

    “Saya curiga bro Rano terganggu lebih karena ‘panas’ mau ikut turun balap.”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s