Pengalaman Pertama Mudik Jkt-Yogya th 1999 dg Honda Tiger. Ditawari ‘sesuatu’ di hutan ..

Pertama-saya ijinkan saya mengucapkan Selamat Iedul Fitri, Mohon Dimaafkan Apabila Ada Kesalahan Lahir dan Batin.

Gimana bro/sis berlebaran bersama keluarga. Mungkin di kampung halaman?

Kebetulan suasana liburan, saya pengen share cerita santai2 saja ya: pengalaman touring mudik pertama kali pake motor.

Continue reading

Bermalam Minggu di Ujung Paling Barat Indonesia

Sementara ini liputan touring ke KM 0 nya pending dulu ya. Sebagian besar foto dan video baru bisa diakses di rumah nanti.

Tapi malam minggu begini saya ingin berbagi cerita sedikit ngapain aja sih kaum muda (bahasanya angk 90an bgt yak hehehe) di Sabang.

Pertama-tama untuk perspektif saja. Sabang ini terletak di pulau We (yang memang berbentuk huruf “W”) yg tidak kecil. Bro harus riding kurang lebih 30 km ke sisi KM 0 dari pelabuhan balohan. Kota jaraknya 10 km ke sisi sebaliknya.

langkahkaki.com

langkahkaki.com

Jadi ini pulau yang cukup besar. Kota Sabang sendiri kurang lebih seukuran Magelang dengan topografi mirip Jayapura yang berbukit-bukit. Jumlah penduduk juga cukup banyak, 24.900 jiwa.

Sore itu saya cuci Verde dulu setelah 1650 km riding. Hanya nemu dua tempat cuci alias door smeer disini.

IMG_20140928_161255

Beres. Sekarang saatnya yg punya Verde utk juga sarapan+makan siang+makan malam. Yang punya baru masuk 3 kaleng susu bear brand, es kelapa muda enak tenan, 2 bakwan ala Aceh dan pop mie semenjak pagi jalan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Namun matahari masih ada sampai jam 7 malam.

Tujuan pertama saya adalah menikmati suasana di Pantai Kasih, Sabang. Pantai ini merupakan tempat kongkow yang cukup asyik. Garis pantai yang memanjang dengan dilengkapi tempat duduk atau sawung/gazebo yang bersih dan dipelihara rapi. Anda tinggal parkir kendaraan disisi jalan, dan bisa langsung duduk melakukan apapun yang anda mau dalam batas kepantasan publik (halahhh ribet banget bahasanya).

Tempat ini juga child friendly, karena disediakan taman bermain. Saya melihat ada batasan umur dan berat badan sehingga engga jadi menggunakan area ini.

Setelah puas mondar dan mandir, saya pun langsung mengarah ke pojok pantai dimana Taman Wisata Kuliner berada.

innokribow-blogspot-com

Di sini ada beberapa menu utama: (tentunya) Mie Aceh Kepiting dan Sate Gurita.

IMG_20140927_221717

Sate gurita ini kuliner khas Sabang. Engga sah kalau ke Sabang tapi ga sikat makanan ini.

IMG_20140927_221754

“Bang satenya pake bumbu kacang atau padang?” Tanya si abang penjual sate.

“5 tusuk padang, 5 tusuk kacang” tukas saya cepat. Kalau soal makanan, IQ saya bisa melonjak tinggi.

IMG_20140927_221831

Gurita adalah makhluk invertebrata (tidak bertulang belakang) tercerdas di dunia. Memiliki sistem syaraf yang sangat kompleks. Semoga dengan memakan 10 tusuk satenya kulit saya menjadi halus. Lho kok ga nyambung blass..

Dagingnya kalau disate (mungkin lebih biasa kalau dihidang ala jepang) ternyata kenyal nggemesin. Tidak alot. Ya mirip cumi lah. Wong satu kelas Cephalopoda (alat bergerak menempel di kepala).

Maknyusss tenan…

Makan dengan santai sambil duduk memandangi langit orange yang berubah menuju biru dan akhirnya gelap. Luar biasa momentnya….

IMG_20140927_230849

Santai dulu….Sunset di ujung barat Indonesia di bulan2 ini sekitar jam 7.

Setelah benar benar gelap saya pun mulai bergeser. Sdh jam 8 lebih. Mungkin kita perlu nongkrong sambil ngopi.

Saya bergerak ke warung kopi Sagee Kuphie yang saya spot saat lewat siang tadi.

IMG_20140927_222017

Wahhhh rame sekaliii.. Bukan hanya didominasi lelaki seperti umumnya warung kopi. Namun juga ada beberapa meja yang diisi kelompok perempuan, dan bahkan keluarga.

Nunggu bentar ada meja kosong.. langsung pesen kopi tarik susu. Eh…kopi susu tarik.

IMG_20140927_230936

Tumplek blek ternyata menyaksikan premier league antara MU dan West Ham.

IMG_20140927_231004

kopi Aceh dengan roti empuk isi selai srikaya

Dimana ada wifi, big screen TV dan great coffee disitu orang pada berkumpul…

Suasananya riuh rendah seirama pola permainan kedua tim…

Saya sih ga suka bola. Permainan yang ditemukan sebelum ada era demokrasi menurut saya. Dan dekat dengan judi.

Jadi waktu saya isi dengan menyesap kopi susu lanjut kopi hitam sambil nulis artikel ini…

Nikmat banget..engga sadar sudah jam 12 malam hadeuhh..

 

Belitong Tour with Yamaha Indonesia – Day Two

 

 

 

Bangun dengan tubuh yang segar dan penuh antisipasi.

Hari ini kita akan riding lebih jauh ke arah wetan alias Belitung Timur. Yeahh…

Kelar sarapan kitapun berkemas. Tidak lupa briefing dan doa bersama dulu ..

20140830_085413

Sepertinya hari bertambah panas saja. Bagus dong, lebih baik riding panas-panas tho ketimbang kehujanan.

Kamipun berangkat. Grup Yamaha diputuskan berada di ujung belakang rombongan. hmmmm….

20140830_090053

Kali ini berangkat menyusuri sisi barat pulau Belitung mengarah ke utara. Jumlah armada motor yang bergerak melebih angka 176 motor karena kawan-kawan KNI Belitung (40an motor) ikut dalam rombongan di baris belakang. Belitung mungkin pulau yang kecil, namun komunitas bikernya cukup besar dan aktif.

Perjalanan sungguh menyenangkan. Langit terang, aspal halus, jalanan sepi dan penduduk yang tersenyum dan melambai di tepi jalan. Tidak terlihat raut negative karena direpotkan oleh acara motor ini. Momen seperti inilah yang saya kira diidamkan oleh banyak biker. Bergerak bebas bersama motor bersama ratusan biker lain di tempat yang indah. Jauh dari persoalan. Simply flying.

Fullscreen capture 942014 101723 AM Fullscreen capture 942014 101831 AM Fullscreen capture 942014 102206 AM

Sebelum menuju ke Belitung Timur kami menuju ke Belitung Highland Resort dulu untuk secara simbolis menghadiri acara ground-breaking resort tersebut yang dilakukan oleh Gubernur Bangka Belitung dan Bupati Belitung. Kesempatan baik untuk mengulang mengunjungi Tanjung Tinggi yang hanya berjarak kurang lebih 1 KM dari resort tersebut. Untuk apalagi kalau bukan foto-foto hehe….

IMG_7965

all Yamaha Riders (R25 + R6 + T-Max)

IMG_7956 IMG_7959 IMG_7972

Kelar foto-foto kami pun bersiap berarak menuju Belitung Timur sekitar jam 11.30. Saking besarnya dan bervariasinya rombongan akhirnya kita memutuskan untuk mengambil jarak dengan rombongan besar. Group R25 owner pun dibawah asuhan mas Wahyu dan mas Defin dari Yamaha Indonesia memilih bergabung bersama teman-teman YRC (Yamaha Revs CBU) yang mayoritas mengendarai R6.

Nahh ini baru enak, berbarengan dengan genre sport, meskipun beda cc dan tenaga jauh, kita bisa mengoptimalkan ke atas kecepatan dan gaya riding R25 kita.

Fullscreen capture 942014 100004 AM-001

Straight, bending left, diving to the right, rolling speed in entering corner, shifting up gear quickly exiting corner. KUMPLIT semua ada disini. Kecuali lintasan muter vertical aja ga ada. PUAS BENER. Tanpa diganggu lubang di jalan ataupun angkot berhenti dijalan.

Fullscreen capture 942014 101052 AM Fullscreen capture 942014 101243 AM

Hanya ada motor, open road dan skill yang tanpa disadari semakin terasah.

Kemarin kita riding bercampur dengan motor dengan pelbagai genre. Ada cuiser, tourer, bahkan trike (motor beroda tiga), café racer, dual purpose seperti BMW GS, Triumph Tiger, Versys. Akibatnya kecepatan, tempo dan gaya ridingnya juga campur baur. Belum lagi tidak semua biker terbiasa mengendarai motornya. Skillnya sangat berbeda-beda. Malah bahaya.

Tapi hari ini, sobek sobek sepuasmu karena grup kami Yamaha Sport semua (+5 T-Max dan 2 Supermoto). Teman-teman sepuasya sejauh 300 km mendorong riding pace nya to the edge. Sebuah orgasme yang berkepanjangan.

Kecepatan rata-rata kami antara 100-145 km/jam. Top speed dengan Sabina tanpa disadari adalah tepat pada digit 170 km/jam di lintasan tengah jalur Manggar – Tanjung Pandan saat melewati perkebunan Sawit (saat perjalanan pulang, gopro sayangnya habis batt). Ini terjadi saat membuntuti 3 R6 dan 1 Ducati Diavel yang berada pada kelompok terdepan rombongan. Mungkin karena terlalu nafsu ingin mengimbangi para R6 di depan. Kibasan angin sore dari samping sudah terasa cukup mengganggu di kecepatan ini. Bleg bleg bleg body motor terterpa.

Saya cukup pede, juga ga sadar menembus 170km/jam, karena handling R25 yang luar biasa nyaman saat memasuki jalur yang melambung. Presisi, dan tetap ringan untuk melambung meskipun kecepatan diatas 140km/jam. Saya ulangi, Presisi dan tetap ringan meskipun pada jalur melambung di kecepatan diatas 140 km/jam. Ingat lho saya ini ukuran badannya tidak proporsional.

Saat masuk dan menjelang keluar tikungan saya bisa rasakan R25 lebih cepat dan agile dibandingkan R6. Sehingga saat dari belakang, saya mengurut satu-satu untuk disalip umumnya di tikungan ke arah kiri (saya ambil dr luar, jalur kanan). Memang kemudian pada saat lurus rus rus, satu atau dua R6 memutuskan untuk menyalip kembali.

Note: Bro Vic, yang ukuran badannya jelas lebih proporsional dan lebih jago bawa motor, pada hari pertama, persis beberapa saat sebelum crash, sempat menyentuh angka 180 km/jam pada turunan kedua menjelang Tanjung Tinggi.Kami berdua menggunakan knalpot R9 untuk ditest. Sayangnya settingan belum optimal, potensinya belum semua terolah. Review knalpot R9 akan dibuat dalam artikel terpisah ya bro.

Kami tiba di kota Manggar, ibukota Belitung Timur dengan senyum lebar di wajah dan perut yang kosong. Tanpa berpanjang lebar kangsung mengarah ke tempat makan di Café Vega yang terletak di tepi danau. Bahhh… resiko kelayapan dan berada di ujung rombongan besar ya itu, menu makan sudah ga utuh. Malah ada yang Cuma dapat nasi dan kerupuk. Ya wis lah dinikmati. Santap siang sambil berbagi canda tentang perjalanan dan menikmati semilirnya angin di tepi danau memang luar biasa.

Istirahat siang ini menjadi sempurna ketika ditutup dengan minum Kopi Susu ala Manggar yang memang sangat terkenal. Dan ya ampun gurih bener memang kopi susunya. Habis dua cangkir saya. Dan ternyata pada gilingan kopinya memang ditambahkan kacang mete sehingga kopi memiliki rasa savory. Menurut Wikipedia, Manggar ini dikenal sebagai kota yang memiliki jumlah warung kopi per 100.000 penduduk (atau per kapita) yang tertinggi di Indonesia, sampai-sampai masuk museum MURI.

IMG_7980

Lanjut kami berarak menuju rumah bupati Belitung Timur untuk bertemu dengan kakaknya Ahok, alias pak Basuri. Orangnya sangat ramah, merakyat dan tegas. Tipikal yang berbeda dengan Bupati pada umumnya yang berusaha menjaga jarak dan mengutamakan birokrasi dan protokoler.

Next stop adalah SD Muhamadiyah yang menjadi lokasi syuting film Laskar Pelangi. Kondisi landscape yang berpasir malah dijadikan tempat bagi teman-teman untuk bermain motor. Hahaha seru…

IMG_7992 IMG_8009-001

Sekitar jam 4 kami memutuskan untuk pulang ke Tanjung Pandan sejauh 120 km melewati rute yang dilewati saat berangkat tadi. Yeahhhh…Prolonged orgasm repeats….

What a wonderful riding experience… and thanks to Yamaha Indonesia for that!

 

 

Touring ASR Bukittinggi: Etape Final – Bukittinggi – Padang (Part 6)

Tanggal 4 Mei 2014. Hari ke empat.

Bangun jam 6 pagi dengan badan yang lebih sehat dan segar.
Sementara bro Rano ngomel-ngomel karena semalaman sampai subuh di area seputar The Hill (sebelahnya hotel kami hihihi) jadi ajang balap liar. Saya juga mendengar lamat-lamat tapi karena dikarunia bakat jurus tidur kebo ya tetep tutup tidurnya. Saya curiga bro Rano terganggu lebih karena ‘panas’ mau ikut turun balap.
Demi mendorong upaya download di belakang, kami cari sarapan dulu. Cukup dengan celana pendek, jaket dan helm kita berputar-putar mencari sarapan.
Kota Bukittinggi ternyata sudah menggeliat. Di halaman jam gadang ratusan pemudi dan kaum ibu sedang senam aerobic dengan penuh semangat. Agar semangatnya menular, saya dan bro Rano menyempatkan diri untuk menyaksikan atraksi senam tersebut.

10277465_10152382209564158_8053423968155493223_n

Continue reading

Touring ASR – Bukittinggi: Etape 3 Jambi – Bukittinggi (Part 5)

 

Tanggal 3 Mei 2014. Hari ke 3.

Rencananya berangkat jam 6. Segera setelah sarapan.

Jam 5 sudah bangun. Saya lirik bro Rano di sebelah juga mulai terbangun. Untuk etape ke tiga ini ridernya tinggal saya dan bro Rano, karenanya kami sekamar. Lainnya bakal pulang ke Jakarta dgn pesawat sore.

Mandi dan berusaha download. Bahh.. duduk di atas motor selama 2 hari ternyata bikin urusan ke belakang tidak terlalu lancar. Harusnya banyak2 makan buah bray ehehe..

Akhirnya jam 6 lewat 15 kita turun sarapan. Sudah ditunggu oleh bro William, keponakan Pape yang bakal escort kita menuju tapal batas kota mengarah Padang/Bukittinggi.

Bentar bro sarapan dulu, biar gerbongnya kedorong. Ga lucu soalnya pas di jalan jauh dr mana2 lalu kebelet.

Jam 7 akhirnya siap jalan… Tidak lupa untuk rute kali ini mengenakan Jacket Adventure terbaru dari Respiro: Journey. Review lengkap saya tulis di artikel terpisahh..

Kota Jambi sudah menggeliat di hari Sabtu yang tenang ini.

Sampai di batas kota Bro William memberikan ancer-ancer arah. Makasih ya Bro….

map Jambi Bukittinggi

Continue reading

Touring ASR – Bukittinggi : Etape 1 Merak – Palembang (Part 3)

 

Tanggal 30 April 2014. Akhirnya hari H tiba.

Storing sepeda motor ke exit toll cilegon dibagi menjadi dua kloter nih. Jam 1 siang dan jam 6 sore.

Verde ikut yang jam 6 sore.

Saya hari ini memang sudah izin setengah hari.  Niatnya supaya sempat istirahat, sebelum perjalanan malam. Namun ternyata masih harus menyelesaikan review RR Mono dan mengembalikan unit ke Kawasaki Grisenda di Pantai Kapuk. Kelar dari urusan RR Mono lalu meluncurlah saya ke One3 Motoshop di Summarecon untuk menjemput Verde yang sudah dipress velg peyangnya dan diganti ban depan S20.

“Harus ganti ya Ben?” tanya saya ke Benny One3. “iya Benang baja di sisi dalam sudah lepas bro, benjolnya memanjang dan bahaya”. Oke deh sambil garuk-garuk dompet hehehe.

wpid-20140430_164646.jpg

Verde lalu saya gelandang ke tempat storing sekitar 500 meter dari One3,  tepat di depan SMS (Summarecon Mall Serpong).

Karena akan pergi 4 hari, saya diminta nemeni keluarga belanja dulu. Wah bakalan ga sempat istirahat sore nih. Jam 7.30 malam baru kelar belanja.

Jam 9 malam sudah sampai di titik rendezvous di parkiran lobby SMS. Sorry brooo telat. Mobil-mobil yang lain sudah duluan menuju Cilegon.

10362522_10152397792889158_6758101332978382652_n

Fullscreen capture 11052014 12145-001

 

Tancapp gass… jam 11 sudah berkumpul lagi dengan rombongan dan Verde di RM Simpang Raya Merak.

10289944_10152382189654158_5260028529915612293_n

Genap ada 12 motor ASR yang turun. Campuran. Ada 2 N250 (Fi dan R), 7 Er6n/f,  1 Versys, 1 CB1000, dan 1 Rivale 800.

Fullscreen capture 11052014 11914-001

Capcuss… kita langsung mengarah ke pelabuhan merak dan diarahkan ke dok 5.

10246745_10152397793904158_4427963750315131895_n

Proses dembarkasi dan embarkasi berjalan dengan ritmenya sendiri. Kurang lebih jam 1 malam kapal bertolak meninggalkan tanah jawa.

20140501_024619

Bahh kapal ini lebih kecil area penumpangnya dibandingkan kapal yang kami gunakan ke Bandarlampung bbrp bulan lalu. Terpaksa nongkrong di palka. Kami menyewa tempat duduk pantai, 7 ribu rupiah per seatnya. Lumayan untuk selonjor dan berusaha tidur. Terpaksa dengan gear tetap melekat semuanya karena angin malam berhembus lumayan kencang di palka.

10257928_10152397794154158_5509612612044504014_n

Jam 3 pagi kapal sandar. Tanpa banyak cincong, kami melaju keluar Bandar laut bakahuni. Langsung belok kanan di pertigaan selepas Bandar untuk mengambil jalur timur via Sukadana.

Jalur ini terhitung sepi dan bukan jalur utama truk/bus karena lebih berkelok-kelok dan pada beberapa titik (tidak terlalu panjang) cukup berlubang besar menganga. Angkutan umumnya melewati jalur tengah via kota Bandar Lampung.

Rute cukup berliku dan naik turun, menyegarkan pikiran setelah penat di atas kapal ferry nan sesak dan bau tadi. Di tengah perjalanan melintas rendah diatas kepala kami sebuah berkas sinar hijau yang cukup besar. Hampir semua melihat. Meteor? Tidak akan serendah itu. Hehehe apa ya

Perjalanan cukup lancar dan aman. Pada beberapa titik sepanjang 100-200 meter kami bertemu lubang-lubang jalan raya yang menganga cukup besar. Sebelum atau setelah lubang tersebut biasanya ada warga/aparat yang berjaga.

Perhentian pertama menjelang Sukadana, kurang lebih jam setengah 5 kami mengisi bensin dan sholat. Motor Pape yang kebetulan berkapasitas 10 liter harus rutin berhenti dan refueling setiap 100 km. Yah namanya Supermoto, tankinya memang kecil.

1491692_10152382190464158_8877254487605142544_n

Setelah perhentian pertama, kenikmatan jalan raya Sumatera mulai dirasakan. Langit mulai terang dan jalan raya yang mulus membuat motor tanpa terasa melaju hingga 150-160 km/jam. Bahkan sis Inge dengan CB1000nya sempat menyentuh angka 170 km/jam.

Bro dan Sis tidak akan menemukan kondisi jalan sebaik dan selengang ini di pulau Jawa. Kombinasi antara jalan lurus dan juga berliku berlenggang naik turun mengasyikkan. Kecepatan rata-rata 100-130 km/jam.

Sayang sekali Gopro belum saya pasang dan aktifkan sehingga tidak bisa merekam perjalanan.

Kenikmatan berkendara ini tidak terasa terhenti ketika kami memasuki kota Menggala. Luar biasa. 220 km ditempuh dalam waktu 2 jam 15 menit.

Saatnya sarapan pagi dan downloading…

1526698_10152397795179158_3954815768079951615_n

Menu sarapan cukup menantang hehehe ikan kuah asam, ayam bakar dll. Maklum sarapan di RM Padang.

10363992_10152397795779158_6789758718835083097_n

Setelah isi perut berganti, kamipun melanjutkan perjalanan yang tersisa setengah perjalanan.

 

Sayangnya lalu lintas mulai menggeliat. Meskipun tidak sepadat jalur antar kota di Jawa, namun kecepatan tidak bisa dikembangkan melebih 130 km/jam. Antara 60-120an.

Fullscreen capture 14052014 35437

Fullscreen capture 14052014 34247

 

Setelah berhasil sekali mengelakkan hujan, menjelang Kayu Agung kami terpaksa berhenti  karena hujan lebat. Saat itu jam 11 siang dan Palembang hanya berjarak 1.5 jam. Rain coat sudah siap dikeluarkan.

Namun karena tempat perhentian cukup nyaman, ada indomart dan warung bakso lesehan, akhirnya malah kita copot sepatu dan perlengkapan. Lalu duduk makan bakso di bawah hujan hahaha. Segarrrr….

 

Tidak terasa hampir 1 jam berhenti… waktu selalu berlalu cepat kalau mengaso ya.

Ayoo jalan lagi…

Fullscreen capture 14052014 35958

Kurang lebih pukul 1.30 kami melewati jembatan Ampera yang membelah sungai Musi di Palembang.

Langsung menuju hotel dan rumah keluarga Bro Wahyu yang sudah siap menjamu kami dengan pesta makan siang. Gila-gila… enak-enak banget…

 

20140501_144420

Total perjalanan selepas dari Bakahuni (sekitar jam 3.15 pagi) sampai di Palembang sekitar 10 jam sudah termasuk berhenti makan dua kali, isi bensin 3 kali. Dengan Verde perjalanan ini tidak terasa melelahkan. Saat memasuki hotel badan ini masih terasa nagih.. ayo jalan lagi…

Karena dari malam keberangkatan tidurnya agak kurang, kami sepakat untuk istirahat sore dan bertemu jam 7 utk makan (lagi) di tepian sungai Musi. Dijamu penuh oleh Bro Wahyu dan keluarga….

20140501_201231 20140501_202440

 

Riverside Restaurant memang luar biasa. Kalau Bro bermain ke Palembang sempatkanlah makan malam di restaurant di tepi sungai ini. Pastikan sudah memesan tempat di belakang. Anda akan makan malam sambil menyaksikan kemilau lampu jembatan Ampera dan aktifitas malam sungai Musi.

10363328_10152397799094158_7990096112487377842_n

mumpung Bro Dicky lagi ga liat

mumpung Bro Dicky lagi ga liat

 

Kelar makan rombongan yang kekenyangan dan mulai ngantuk inipun kembali mengarah ke hotel.

Di hotel kami bertemu teman-teman Ninja 250R Community yang dalam perjalanan pulang dari Km 0 di Sabang. Kami mendapat banyak masukan dan saran seputar rute yang akan diambil.

Karena kebetulan salah satu motor ASR mengalami gangguan kelistrikan, kabel body korsluit, mekanik N250R Community menawarkan untuk membantu memeriksa gangguan tersebut besok harinya. Makasih N250R Community

 

Sipp dah..

Mari kita tidur dolooo…… zzzzz

 

Terima kasih kepada Bro Pape Setiawan dan Bro Endro untuk pinjeman foto2nya.

Foto2 yg lebih lengkap bisa dilihat di  https://www.facebook.com/groups/asrmantap/
Touring ASR – Bukittinggi: Persiapan (Part 1)
Touring ASR – Bukittinggi: Persiapan Motor (Part 2)
Touring ASR – Bukittinggi: Merak – Palembang (Part 3)
Touring ASR – Bukittinggi: Palembang – Jambi (Part 4)
Touring ASR – Bukittinggi: Jambi – Bukittinggi (Part 5)
Touring ASR – Bukittinggi: Bukittinggi – Padang (Part 6)

 

Touring ASR – Explore Sumatra: Persiapan (Part 1)

 

Selamat hari Minggu siang…

Rekan-rekan pencinta roda dua, di beberapa artikel ke depan saya ingin berbagi catatan perjalanan jarak menengah saya bersama ASR (Always Safety Ride) ke Bukittinggi. Untuk artikel kali ini topiknya lebih mengenai tahap persiapan touring.

Hasrat jelajah pulau Andalas begitu kuat di antara rekan-rekan ASR. Salah satu alasannya adalah untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda dari touring ke sisi lain di pulau Jawa. Saat touring ke Bandar Lampung beberapa waktu lalu, kami menjadi ketagihan dan memutuskan untuk menseriusi eksplorasi lebih jauh ke titik yang lebih utara.

 

Bagaimana Menentukan Tujuan Touring?
Ada beberapa tujuan alternatif, mulai dari Jambi, Padang bahkan sampai ke KM 0. Melalui beberapa kali pertemuan haha hihi, karena tidak ada panitia, akhirnya pada bulan Februari lalu disepakati utk touring jarak menengah kali ini ASR akan ke Jambi dan Padang.
Ada dua pertimbangan yang menentukan. Satu, waktu yang dimiliki hanya 3-4 hari. dan kedua, touring ini akan diikuti oleh anggota komunitas yang sangat beragam pengalaman dan gaya ridingnya.
Mencari waktu yang baik bagi semua anggota yang berminat juga sulit. Akhirnya dicapai kata sepakat tanggal 30 April sampai 3-4 Mei 2014. Memanfatkan hari libur dan hari kejepit di tanggal 1 dan 2 Mei. DIharapkan pada bulan Mei musim hujan sudah relative berlalu.

 

Bagaimana Menentukan Rutenya?
Rute di pulau Sumatera bisa dikatakan dibagi tiga rute. Jalur timur, jalur tengah dan jalur barat. Kami memutuskan rute timur yang dipakai untuk mencapai Jambi. Kenapa? Karena jarak antar kota-kota besar perhentian relative lebih dekat ketimbang melewati jalur tengah, apalagi jalur barat.

Fullscreen capture 11052014 122112

Disepakati titik berhenti pertama di pulau Andalas adalah kota Palembang. Kebetulan ada dua member ASR yang warga negara asli Palembang yang langsung ditodong untuk menjamu rombongan hehehe…
Jarak tempuh Merak – Bakahuni – Palembang sejauh 480 km dirasakan cukup untuk ditempuh sehari pertama. Untuk memaksimalkan waktu di hari pertama, disepakati motor akan distoring sampai exit toll Cilegon. ASR sudah cukup sering touring ke arah Merak melewati jalan raya Serang ataupun via rute alternative Tanjung Kait. Dari segi experience sudah tidak banyak yang bisa dikail disini.
Titik berhenti kedua adalah kota Jambi. Ini juga berdasarkan todongan ke Pape Setiawan selaku orang Jambi untuk menjadi tuan rumah buat kita. Jarak Palembang – Jambi sejauh 270 km dirasakan cukup encess untuk hari kedua.
Pada touring kali ini ada paket alternatif. Selain bagi mereka yang ingin mengakhiri tripnya di Jambi, beberapa member lain juga berencana untuk lanjut sampai ke Padang. Jarak Jambi – Padang sejauh 660 km dirasakan cukup sebagai santapan di hari ketiga.
Hari keempat akan ditempuh Padang-Bukittinggi-Padang.
Disepakati juga karena factor waktu sepeda motor pulangnya akan dipaket atau di storing.

 

Bagaimana Menghitung Biaya?
Ada beberapa komponen biaya yang perlu dihitung. Biaya storing/paket, konsumsi, penginapan, ferry dll. Penting untuk mengikat komitmen dan kelancaran persiapan touring setiap peserta wajib menyetor uang muka. Mau batal silahkan tapi uang hangus. Dengan demikian logistic dapat dipersiapkan dengan baik.

 

Persiapan Lainnnya Apa Saja om?

  1. Pastinya perbanyak doa untuk mohon kelancaran dan perlindungan dari Allah.
  2. Yang tidak kalah penting tentu izin dan restu dari keluarga. Jangan coba-coba touring tanpa hal ini. Sebaiknya dibicarakan jauh hari, jangan mendadak. Karena bisa saja ada acara lain yang kemudian muncul pada tanggal yang sudah ditentukan.
  3. Jaga kesehatan fisik dan batin. Jangan kebanyakan begadang dan galau tidak jelas.
  4. Tidak lupa izin atau cuti dari tempat pekerjaan. Jangan sampai pulang touring sudah ada SP menanti ataupun orang lain yang duduk di meja anda hhehe.
  5. Yang juga penting adalah biaya. Biaya bisa ditekan apabila kita tidak menggunakan storing alias pp, tinggal di penginapan sederhana, bukan hotel dan makan numpang di keluarga temen hehe.
  6. Tentunya adalah kesiapan motor. Motor yang sudah diporting atau dengan spek balap tidak direkomendasikan untuk touring jarak menengah ini. Pastikan motor sudah diservice dan pajak/STNK tidak mati.
  7. Gears yang belum ada pelan-pelan dilengkapi. Seperti protector, gloves, rain coat dll.

———————————————————————-

Artikel yang berkaitan:

Touring ASR – Bukittinggi: Persiapan Motor (Part 2)
Touring ASR – Bukittinggi: Merak – Palembang (Part 3)
Touring ASR – Bukittinggi: Palembang – Jambi (Part 4)
Touring ASR – Bukittinggi: Jambi – Bukittinggi (Part 5)
Touring ASR – Bukittinggi: Bukittinggi – Padang (Part 6)

Touring ASR ke Jambi dan Bukittinggi: Service Motor (Part 2)

image

Sebenarnya saat artikel ini ditulis posisi saya sdh sampai Palembang. Lagi leyeh2 di hotel menunggu makan malam hehe.

Tapi saya tetap merasa perlu berbagi cerita soal service Verde utk 12rb km plus persiapan touring Bukittinggi. Mungkin bermanfaat bagi yang nantinya akan service.

Utk Er6 apa saja yg perlu diperhatikan di service di 12rb km mas?

Saya mengganti kedua busi. Sebenarnya masih berfungsi tapi diganti utk mendapatkan pengapian yang prima.

Kabel kopling, terkadang saya merasakan saat menarik kopling seperti terseret. Ganti!

Kampas rem belakang. Kebetulan dapat hibah dari Pape Setiawan seperangkat kampas rem belakang ZX6Rx. Pakemmm. Terasa bedanya dgn kampas rem bawaan Er6.

Tentunya oli dan filter oli ganti. Utk oli saya pakai yg biasa2 saja tapi tiap bulan ganti: Full Synthetic Kawasaki Oil. Wajib tiap akhi bulan. Untuk filter oli juga dpt hibah dr Pape. Muahhh..

Nahh sekarang problem dengan kaki2.
Ban belakang sdh tidak laik jalan..

image

Ganti!!!
Dengan tipe yang sama S-20

Beres?
Belum ternyata. Velg depan ternyata peyang dan bannya benjol memanjang. Hadeuh.

image

Terpaksa press velg dan ganti ban depan juga.

image

Boros… hanya gara2 jalan berlubang saat jalan ke Ciater Lembang. Tapi ga mungkin ga diganti.

Semuanya beress..

image

Siap jalan ke Bukittinggi…
(Tulisan ini baru selesai saat saya skrg sdh di Jambi).

Pengerjaan service ban saya percayakan ke One3 Motoshop daerah Summarecon Serpong.

image

Utk service motor saya ke SSM Fatmawati karena dekat kantor. Cari Erwin ya kalau kesini.