Timor Furak Ride 2018 Hari Ke-1: Kupang – Atambua. Tour Yg Takkan Mungkin Tanpa Bantuan Bikers Kupang (ASBAK).

 

Timor adalah salah satu pulau terindah di Asia Tenggara. Saya pertama kali menjejakkan kaki di karang besar ini Agustus 1999 sebagai delegasi pemantau (independent observer) untuk referendum Timor Timur. Momen yang tak terlupakan. Yang buat saya selalu ingin kembali meski beta sonde pung family disini.

Rencananya saya akan ride dari pantai Tablolong, salah satu titik terbarat Timor menuju pantai Tutuala, titik tertimur pulau. Total jarak sekitar 1,440 km pulang pergi.

Dalam rombongan kali saya bersama mas Andi (dari Melbourne) beserta istri, mbak Evi dan juga Om Rudiger, om Rachmat (keduanya ikut bareng saat Tour Australia awal tahun ini) serta Bro Aristo dan Bro Shelwyn yang baru saya kenal namun asyik orangnya.

DSCF9646-001.JPG

Om Aristo, om Andi, om Jonathan Leo, Om Shelwyn, Om Rachmat dan om Rudiger

Dua tahun lalu saat Borneo tour saya didukung oleh Yamaha Indonesia dg motor MT-09, utk Timor tour kali ini saya disupport oleh Kawasaki Motor Indonesia yang mengirimkan Versys X 250 ke Kupang. Perencanaan sudah dilakukan sejak bulan April.

Sayang sekali malam menjelang keberangkatan ke Kupang, saya diberitahu dari mas Chris Kawasaki Surabaya selaku pengirim ada kendala cuaca sehingga shipment baru akan tiba di Kupang pada hari ketiga touring. PANIK. Karena segala sesuatu sudah dipersiapkan (transport, hotel, dll) . Saya meminta kepada pengirim untuk bisa mencarikan kendaraan pengganti.

Mbak Nanny dari Kawasaki Kupang pun menghubungi rekan-rekan biker di Kupang yang bergabung di ASBAK NTT (Asosiasi Bikers Kupang). Di titik inilah saya merasakan secara langsung betapa sangat supportif dan bersahabatnya rekan-rekan di Kupang. Dalam waktu semalaman ada dua rekan biker yang berkenan meminjamkan Er6nnya, salah satunya bro Jeremy.

IMG_4258.JPG

Makan malam sambil nobar MotoGP bareng teman-teman ASBAK NTT

 

Kendala lain dialami teman-teman saya dari Jakarta yang juga mengirimkan motor secara terpisah: motor sudah tiba sejak H-2 tapi tidak bisa dibongkar dari container dan dikirimkan ke hotel karena prosedur dan birokrasi. Disini om Dino, bro Jimmy Lasut, bro Mike, Bro Fuad, bro Donny, Bro Alan, bro Rocky dan semua sahabat baru kami membantu mempercepat proses dengan sigap.

IMG_4218.JPG

kapal sdh sandar dari H-2 namun tak kunjung bisa diambil motor di dalam container

 

4 motor pun akhirnya bisa keluar dan tiba di hotel. Meskipun sudah terlambat 12 jam dari skedul semula, kami putuskan untuk tetap jalan menuju titik terdekat ke perbatasan Timor Leste: Atambua.

Screen Shot 2018-07-09 at 9.10.55 PM.jpg

dilepas oleh bro Jimmy, bro Mike dan bro Jeremy. Video: Andi

Dengan dikawal oleh rekan-rekan KMO (Kupang Max Owners, tapi membernya ada yg ber PCX juga) dan N250RC Kupang Chapter kami mengarah menuju barat di bawah langit yang menggelap malam. Lalu lintas masih terasa padat karena masih banyak pemukiman di sana-sini. Menjelang Camplong (sekitar 40 km dari Kupang) kontur daratan mulai berbukit dan riding mulai asyik.

Screen Shot 2018-07-08 at 8.24.21 PM

Di Camplong ini pulalah kawan-kawan melepas kami untuk melanjutkan perjalanan malam.

Screen Shot 2018-07-010.jpg

dilepas teman-teman di Camplong. Video: Andi

Untungnya dalam rombongan ada um Rachmat dengan GS1200 K51 nya yang bersenjatakan lampu LED yang cukup membuat sudut jalanan berbukit malam terang. Karakter jejalanan mulai dari Camplong hingga tujuan akhir malam itu penuh tikungan berbukit dengan karakter pendek. Jalanan tidak terlalu lebar, pas 2 mobil, tapi bisa dikata selama perjalanan kami jarang berpapasan kendaraan sehingga jalanan bisa dinikmati lumayan lega.

Screen Shot 2018-07-09 at 9.55.05 PM.jpg

Jam 8.30 malam, setelah menempuh 120an km dari Kupang, kami tiba di Soe, ibukota kabupaten TTS (Timor Tengah Selatan) yang sejuk sekali (buat ukuran teman-teman Jakarta).

Screen Shot 2018-07-08 at 8.23.54 PM

Berhenti untuk makan sup buntut di RM Family persis di depan Polres TTS. Cocok sekali sup buntut dan sup ikan dimakan dalam cuaca sejuk seperti ini. Plus ditutup dengan kopi robusta yang kental dan pahit. Saat makan bung Nicky, anggota ASBAK yang tinggal di Soe datang dengan Yamaha R1 nya. Tambah rame. Tak terasa sudah lewat jam 9 malam. Ayo lanjut jalan lagi. Masih ada 2/3 perjalanan menuju.

Screen Shot 2018-07-09 at 9.54.36 PM

Dengan kondisi perut hangat berisi kita gass pun lebih semangat. Motor Er6n yang saya bawa berasa penuh tenaga susuri kelokan jalan perbukitan.

 

Perjalanan dilanjutkan sejauh sekitar 91 km ke arah Kefa, ibukota kabupaten TTU (Timor Tengah Utara). Kondisi jalan masih sama asyik dan sepinya. Sayangnya karena malam hari kita tidak bisa menikmati pemandangan perbukitan di sepanjang perjalanan. Rute lebih berlekuk di etape ini. Perlu diwaspadai satu dua ada tikungan dengan permukaan yang tidak rata. Jangan terlalu keasyikan mereng-mereng.

 

Kurang lebih menjelang jam 11 malam kita tiba di Kefa.

Screen Shot 2018-07-09 at 9.59.39 PM

 

Kota kecil dan tenang — ya iyalah mas, udah jam segitu. Eiitt nanti dulu malam itu sedang ada pertandingan piala dunia dan ada beberapa nobar di tepi jalan. Kita berhenti di satu toko kelontong untuk berhenti ngopi dan snack-snack seadanya.

Screen Shot 2018-07-09 at 10.08.08 PM.jpg

 

Gasss? Gasss laagi kita menyusuri jalan kecil dibawah panduan google maps yang kadang sok tau meninggalkan Kefa.

 

Menjelang pukul 1 malam, setelah lebih kurang 94 km dari Kefa, kami tiba di Atambua, kota perbatasan, ibukota Kabupaten Belu.

Screen Shot 2018-07-09 at 10.00.11 PM

 

Langsung cusss ke hotel untuk check in dan tidur. Di hotel Cempaka ini sekamarnya 250 ribu rupiah bisa ditiduri berdua. Ukuran kamar cukup besar dan ber-AC, yang sebenarnya tidak terlalu perlu karena suhu di Atambua relative adem, meski tidak sesejuk Soe.

Total malam ini perjalanan ada sekitar 300an km. Ditempuh dalam waktu 7 jam termasuk berhenti istirahat + refueling. Maklum dilakukan malam buta tanpa kenal medan.

Tidak lupa sebelum tidur saya update ke kawan-kawan ASBAK NTT di Kupang yang senantiasa memantau dari jauh posisi dan kondisi kami.

 

Note:

  1. Bagi rekan-rekan yg berencana tour ke Timor dan mengirim motor ke Kupang. Beri cadangan hari yang cukup dari perkiraan hari pengiriman yang diberikan oleh ekspedisi dengan tanggal start touring. Ada faktor-faktor seperti cuaca, birokrasi port yang bisa jadi hambatan.
  2. Kondisi jalan di sisi Timor Barat bisa dikatakan 95% baik. Ada beberapa kejutan berupa permukaan jalan yg tidak rata. Namun selama kecepatan disesuaikan dg visibility dan skill pengendalian motor, masih bisa diantisipasi.
  3. Ketersediaan bensin terutama premium cukup baik. Jarak antara pom bensin cukup dekat, di tiap kota kabupaten dengan jarak antara 100 km tersedia, Jam buka juga cukup malam, sampai jam 9 masih buka.

 

Screen Shot 2018-07-09 at 9.14.46 PM.jpg

isi sendiri krn kekurangan pegawai

22 thoughts on “Timor Furak Ride 2018 Hari Ke-1: Kupang – Atambua. Tour Yg Takkan Mungkin Tanpa Bantuan Bikers Kupang (ASBAK).

  1. Wah pantesan udh berhari2 nunggu artikel update on Leo…tetep sehat tetep semangat om.biar bisa jalan2 terus

  2. Salah satu ciri khas orang kita, ramah bersedia membantu, semoga tetap terjaga – ngomong2x pom bensin dah sebanyak satu harga sampai plosok NTT 😂

  3. “Ditempuh dalam waktu 7 jam termasuk berhenti istirahat + refueling” Kalo rakjat pulau jekate waktu segitu cuman dapet ke bandung doank om 😀 itu juga ditambahh muka pucat nahan lapar & nahan pipis. Sedih …

  4. Pingback: Timor Furak Ride 2018 Hari Ke-2: Atambua – Dili – Baucau. Indah Juga Kejam. | 7Leopold7

Leave a comment