Saat saya lihat berita AHM rilis CBR250RR edisi 2018 dengan warna baru dan harga yang secara signifikan lebih murah saya kaget. Ini bukan langkah yang biasa dilakukan produsen pada kelas premium (dgn mengecualikan moge). Apalagi oleh Honda yang biasanya secara pricing cenderung lebih tinggi dari harga competitor.

Foto: lik IWB
Penjualan sepeda motor sudah alamiah kalau mengalami naik-turun. Umumnya langkah yang dilakukan untuk memperluas penetrasi adalah dengan memberikan bonus aksesoris/parts lain. Ini dilakukan oleh Kawasaki dengan menambahkan silencer Nassert Beet pada Ninja 250FI. Atau Yamaha dengan livery MotoGP utk R25/R15.
Baca juga:
https://7leopold7.com/2016/09/01/apakah-harga-74-juta-rupiah-overprice-utk-cbr250rr-abs/
Namun mengeluarkan edisi baru (berbeda warna) pada harga yang lebih murah bisa dikatakan langkah yang sangat jarang dilakukan. Apalagi menurut AHM perubahan hanya pada warna body dan suspense USD. Tidak ada perubahan/downgrade pada hal lain. Selain mengurangi biaya painting, saya duga AHM berani juga mengurangi profit margin AHM untuk bisa hadir dengan harga jauh lebih murah.
Menurut saya langkah ini strategis:
- Memperluas segment pasar secara elegant. Bagi sebagian kita mungkin selisih angka 5 juta tidak besar. Namun bagi sebagian besar rider 5 juta rupiah itu sangat berpengaruh. Terutama yang masih membutuhkan skema leasing. Selisih angka 59,9 juta rupiah mungkin kecil ke angka 60 juta rupiah. Angka tanggung. Tapi angka psikologis ini cenderung mampu menarik calon pembeli terutama kaum perempuan yg persetujuannya dibutuhkan bagi biker yang sudah berkeluarga.
- Tidak menyakiti pemilik CBR edisi standard yg membeli di harga 64-65 juta rupiah. Akan ada tetap pembeda. Coba bayangkan andaikata tidak ada perbedaan, betapa nelangsanya.
- Mengganggu established price para kompetitornya. Terutama yang terdekat adalah Ninja 250 2018 yang dibanderol, saat ini, di harga di atasnya. Harga CBR250RR 59,9 juta juga menurut saya pre-emptive strike terhadap pricing new R25 dan kemungkinan GSXR250. Yamaha dan Suzuki perlu lebih kalkulatif dalam menentukan pricing motor mereka yang dugaan saya tidak jauh dengan harga CBR250RR ini dan Ninja 2018.
- Koreksi terhadap bergesernya (SEBAGIAN) basis market sport honda ke PCX150. Fenomena ini sudah terjadi pada basis market Yamaha selepas dikeluarkannya NMax dan kemudian XMax. Tampil keren tidak lagi harus dengan naik sport 250cc. Lebih murah dan kelebihan dananya bisa utk yang lain.
Siapa sih mas target market CBR harga baru ini?
- Pemain lama 250cc yang sudah lumayan jenuh dgn motornya sekarang + sedang ada rezeki, tapi belum cukup nafas untuk naik ke 400/500/650cc.
- Pemain baru 250cc. Mereka yang merasa kebutuhan riding/life style nya tidak lagi dicukupi dengan motor 150-200cc yang ada sekarang. Yang ragu-ragu: PCX keren, tapi CBR250RR keren bgt.
Apa ada resiko/aspek negatifnya dari harga yang lebih murah ini?
- Tentu ini akan mengurangi demand terhadap CBR standard (64-65 juta rupiah). Tapi saya duga ini memang bagian dari strategi; shifting yang sudah diantisipasi di bagian supply (production line). Perbedaanya toh hanya sekian persen.
- Menjaga agar kualitas material tidak berkurang sebagai bagian dari cost-cutting, memotong biaya.
Saya kepikiran dengan harga ini, seberapa besar profit margin CBR250RR secara material bagi AHM. Tapi sebagai flagship product, CBR250RR adalah pertaruhan gengsi AHM. AHM dengan skala penjualan yang jauh lebih besar berani subsidi silang dan offensive dengan harga. Sesuatu yang kompetitornya seperti Kawasaki dan Suzuki akan lebih sulit lakukan.

livery yg baru bikin saya inget Regina, CBR250RR saya
Setelah sekian lama, harga motor baru justru turun, strategi jitu atau karena panas hati? Anyway, saya tetep team Hijau tho
Endesss syekalihh
http://bikermendowan.id/2018/07/07/gilleee-beli-moge-cuma-buat-dipreteli-modif-yamaha-mx-king/
Berarti Yamaha bisa ya mas ngikutin strategi seperti Honda?
Melihat dari profit yg besar dari penjualan big maticnya dan R25 yg laris di LN, sepertinya Yamaha juga harusnya bisa menggunakan strategy yg Honda lakukan sekarang ya?
Tapi lagi2 menurut saya, startegi Honda gak akan berpengaruh banyak, Kawasaki masih pede dengan kekuatan komunitas Ninja yang udah solid and massive.
Sepertinya Ninja 250 tetep akan lebih laris ketimbang kompetitornya.
Kecuali…… Honda bener2 stress keluarin CBR250rr versi PaHe(paket hemat) let’s say: minus USD, minus TBW, cat alakadarnya (simpel), set harga 49.9jt..
Yg perlu ketar ketir ya Suzuki, sih..
ini kayanya ga mungkin terjadi mas –> CBR250rr versi PaHe(paket hemat) let’s say: minus USD, minus TBW, cat alakadarnya (simpel), set harga 49.9jt..
Akibat ngak lolos ekspor global market cuma ngandelin penjualan lokal yg semakin menyusut jelas bikin puyeng stakeholder Dan inilah jalan terakhir menurunkan harga Dan biar kelihat ada cost down ya wanna USD dicat hitam. Ini kenyataan strategi yg harus ditempuh jelas secara prestige menurun
Liat dimana si pricelistnya turun? Kok di website resminya ahm masih mahal
Coba USD tetep gold.
Mungkin akan lebih menarik.
Serasa di anak tirikan versi yg black glossy ini.
Di kelas 250 ini beda 5 jt aj bisa mempengaruhi pride konsumen mo beli. Dikira versi termurah, n gak pd dijalan.
Yang bikin heran si.
Klo mmg RR ini fitur berlimpah dll, why Lek IWB lebih milih ambil Ninfi 2018. 😆
Apa membuktikan kalo pesona geng ijo tidak bisa ditolak, wlopun hanya tetap mengandalkan kabel gas, shock telesco, n arm kotak tahu.
Sering sering om leo bikin artikel.
Hehe 😘👍
Nungguin om leo bikin artikel,butuh kesabaran tingkat tinggi,hehehe
seperti pernah om leo jelaskan di satu artikelnya, cbr250rr/ninja 250fi/r25 tidak bisa benar2 dibandingkan apple to apple karena masing2 arah ‘pengembangannya’ berbeda, cbr – kata om leo – lebih race oriented, ninja 250fi lebih ke kenyamanan sport, r25 saya lupa om leo ngasih deskripsi apa. so, it’s a matter of preference, and the budget – of course.
Betul adanya sob
“Tidak menyakiti pemilik CBR edisi standard yg membeli di harga 64-65 juta rupiah. Akan ada tetap pembeda. Coba bayangkan andaikata tidak ada perbedaan, betapa nelangsanya.”
Tp om beda 5 jt hnya beda warna cat.?? Saya rasa pembeli sblumnya sdkit bnyk bkal mrasa tersakiti krna mreka akan mrasa bli barang kmahalan.
Harga awalnya yg sbnarnya kmahalan (akibat ngelirik harga ninja250)..dan saya rasa ini langkah yg cukup cerdas untuk menurunkan harga dgn tidak mnyakiti konsumen yg udah trlanjur beli..
terlalu mahal/murah tentu kita butuh ‘ukuran/pembanding’, kalau liat competitor ninja sama r25 dengan harga dan spek plus fitur yang menyertainya maka predikat terlalu mahal/mutah itu amat debatable, imho
bagus juga ini, harga seken nya juga pasti kepengaruh, bisa lebih turun, dan bisa jadi yg mau beli versi item standar, malah jadi beli seken, coz di kelas 250 ini, banyak yg unit seken nya masih fresh, pada jarang pake, tapi harga uda lumayan ada gap sama yg baru, jadi value for money nya dapet
yg item ini cuma buat pajangan, biar keliatan murah di price list, msh di kepala 5
Strategi nggebuk motor kompetitor yang akan muncul setelah ini
YG cet nya mahalan bisa kayak bunglong, ini malah cat nya di turunin kualitas nya, sekarang warna merah sebulan warna jadi pink.
CBR FIT
Knp ya cbr250rr ini tdk djdkan product global om leo?
Krn yg make kelas 250cc cm asean dan sebagian negara lain aja diluar asean….klo bikin 320cc/ 400cc kaya kompetitor pasti bakalan ditolak jepun karna di eropa dan beberapa negara sdh ada cbr400&500 basis dr cb series
Masalahnya untuk cbr250rr juga belum dijual ke dealer resmi honda di negara negara ASEAN.
Di pasar global sdh ada product honda lain seperti cbr500r atau cbr300r (single). Di malaysia saja cbr250rr dianggap nanggung krn harganya dekat dg cbr500r (pajaknya tdk seperti Indknesia utk above 250cc)
Om leo, ane ada rencana ambil cbr250rr ini. Rencana sih abs (biar lbh aman). Tp ngelihat yg black 59jt ini cukup ngilerin. Nah apakah beda gap 10jt ini menurut om leo worth untuk versi abs? Atau mendingan cari seken aja? Tolong diberi pencerahan ya om leo… trims
Ini subyektif ya, kalau saya sih prefer abs meskipun 2nd
Mungkin kualitas catnya sama seperti cat barisan maticnya. Makanya bisa ngurangi cost sampe 5 jeti. Tapi ada resikonya. Tu motor bisa berubah warna tahun depan. he he he !!!
Dugaan saya potong profit margin juga mas
Mungkin nggak relevan.. tapi saya tunggu artikel lanjutan trip ke timor leste nih bro Leo😀 salaam
Sudahhh
bacaanyang bagus , tanpa harus nyinyir
Dosa soalnya mas
ingat kasus cbr 150 buatan thailand dan buatan Indonesia beberapa tahun lalu? ingat harganya tiba2 turun drastis? sy bukan fby, fbh, fbk dll, cuma penikmat riding dgn sepeda motor.. dr kasus ini dan kasus lalu, sepertinya memang margin ahm utk produk tsb ketinggian, sehingga mrk perlu koreksi harga setelah melihat reaksi pasar sekarang.. yah tp itu strategy perusahaan, yg penting konsumen bisa dpt produk value pada akhirnya.. hehehe
itu CBR 150 buatan thailand mahal karena diimpor secara CBU. selisih harga itu yg nikmati adalah pemerintah, bukan AHM.
Rupanya sudah tobat dari permainan kartel.
knalpotnya diganti dengan yang lebih sederhana (1 silencer saja) lagian banyak yang gak suka dengan 2 silencer, maka ada kemungkinan harga lebih hemat 4 jt-an, jadi turun harga 9 jt-an jadi lebih terjangkau dong Om
nanti diikuti sarannya mau beli ga bro? kesian pabrikan nih maunya konsumen banyak wkwk
Nanti bentuk knalpotnya malah mirip cbr pekgo broo, turun kasta wkwkwk
great read
Hello,
Thanks share this type blog on this site,they are more useful to their on site,I think you are manage by them work to understood peoples so you grate work to wrote this post so keep it up i read your post every time..
Pingback: Anda Bisa Boyong CBR250RR Seharga 55 Juta di IMOS. Berminat? Ini Syaratnya. | 7Leopold7