Dilema Informasi “Off the record” Bagi Seorang Blogger

Badan seperti meriang. Pikiran gelisah. Tapi mulut dan jari kaku. Tanpa banyak daya. Geregetan banget. Begitu rasanya kalau dapat informasi super hot dari sumber resmi pabrikan tapi status informasinya “off the record”.

Kalau disampaikan ke publik jelas bakalan nge-hits. Nama kita tambah naik ke papan atas, bisa-bisa tembus sampai ke genteng malahan. Kalau pasang iklan berarti pemasukan dollar.

Tapi disisi lain jelas, nama kita hancur berantakan di mata pabrikan. Yang menyampaikan informasi itupun sangat mungkin terkena sanksi di dalam. Dan pabrikan, yang saya kenal, memori kolektifnya lamaaa. Kalau mantan pacar ya pendendam gitu lah, hehehee.

Saya beberapa kali mengalami kategori informasi yang sebelumnya “okay utk dishare” pun bisa berubah jadi “jangan dulu“. Kalau sudah terlanjur publish, artikel perlu saya edit.

Lalu bagaimana caranya mas menyampaikan informasi atau berita hot kepada khalayak pembaca?

Informasi yang bersifat “off the record” biasanya spesifik. Produk X dengan spec a,b,c,d direncanakan release di Z.

Informasi seperti itu terpaksa harus dibuat indikatif. Lebih generik dengan menggunakan indikasi umum.

Cara lain adalah dengan mendapatkan konfirmasi dari sumber pihak yang tidak resmi mewakili pabrikan. Pihak tidak resmi adalah mereka yang tidak terlibat langsung dengan proses yg dilakukan pabrikan, namun mengerti pergerakan product. Harus hati-hati dalam melakukan filterisasi, karena akurasi pun bisa bergeser terutama yang menyangkut timeframe/waktu karena ini keputusan yang bisa berubah di internal pabrikan.

Sumber berita tidak resmi bisa dijadikan rujukan tentunya dengan menyampaikan disclaimer: ini bukan sumber resmi, dan bisa saja meleset/bergeser.

Mengapa informasi “off the record” diberikan oleh pabrikan? kalau engga mau ngasi ya engga usah ngasih bukan?

Dalam menjelaskan kebijakan atau strategi pabrikan, terkadang ada contoh atau ilustrasi yang akan membantu menjelaskan itu. Kebijakan perusahaan memang bersifat terbuka tapi contoh atau ilustrasi kebijakan bersifat off-the-record. Itu yang kita hargai dan harus dijaga.

Kalau ada teman yang tanya?

Kasih senyum paling manis yang bisa kita berikan sambil dijawab “sabar ya sayang”.

 

Advertisement

89 thoughts on “Dilema Informasi “Off the record” Bagi Seorang Blogger

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s