New Yamaha YZF-R7: The New Middleweight Champion?

Regis Bagas – 19 May 2021

Kemarin malam Yamaha Global baru saja menunjukan all new Yamaha R7! Ya setelah kesalahan Yamaha US, tampak motor ini sempat bocor 3-4 hari sebelum rilis. Meskipun begitu, saya sebenarnya masih excited untuk melihat motor ini saat di rilis.

Agar ga keliru motor ini ga ada hubungannya dengan R7 yang sempat dirilis di akhir tahun 90an, yang merupakan homologasi superbike spesial menggunakan mesin 4 silinder in-line 749cc yang diproduksi secara terbatas.

YZF-R7 yang baru ini menggunakan mesin CP2 dari MT-07.

IMPRESI PERTAMA

Dari foto bocoran saya udah demen banget dengan tampang motor ini. Apalagi kemarin saat saya pertama kali nonton videonya.

Begitu ngeliat motor melaju di video saya makin demen dengan desain bagian depan motor yang khas R series tapi mempunyai tampang otentik tersendiri.

Bagian favorit saya dari R7

Dan WOW, dari garis lampu DRL di bagian depan motor hingga lampu LED utama tersembunyi di air ram depan…. ahhhh. Belum lagi garis desain motor dari depan hingga belakang motor, betul betul enak dan emang indah untuk dipandang.

WOW

Saya bener bener demen dengan desain motor ini. Motornya diem aja keliatan cepet.

Tapi saya juga udah ngeliat banyak orang di internet yang ga suka dengan desain R7 ini. Dan jujur, saya ga ngerti kenapa mereka ga suka. Karena menurut saya, desainer Yamaha telah melakukan pekerjaan yang fantastis mendesain R7 ini jadi motor yang benar-benar baru dan tidak terlihat seperti motor MT-07 yang cuma dipasang fairing.

Untuk soal warna, kombinasi warna biru di R7 ini bisa saya bilang salah satu yang tercakep, perpaduan biru klasik Yamaha dan biru tua yang ada di fairing samping emang keliatan asyik dan berbeda dari kakak dan adiknya. Hitam terlihat keren tetapi bukan untuk saya, dari dulu ga terlalu suka motor dengan warna hitam karena menyembunyikan lekukan-lekukan indahnya motor. Mungkin ada beberapa motor yang cocok dengan warna hitam tapi menurut saya bukan di R7 ini.

Jika ada satu kekurangan yang saya mesti ambil dari desain mungkin bagain belakang motor yang menurut saya agak kurang nunging keatas sedikit.

Yamaha YZF-R7
Yamaha YZF-R6

Tapi kalau terlalu nungging jadinya bakalan terlalu sporty dan bakal kurang nyaman bagi majoritas orang. Yang menurut saya bukanlah orientasi ergonomi R7 ini.

ERGONOMI

Perbandingan Ergonomi R Series

Yamaha mengeklaim bahwa ergonomi R7 berada diantara R3 yang bisa terbilang santai dan ergonomi R6 yang demanding. Alhasil ergonomi R7 ini balanced yang dalam artian masih memiliki sisi sporty R6 tapi masih relatif nyaman untuk dibawa jauh sedikit.

Yamaha juga mengeklaim bahwa berkat mesin CP2 yang ramping, mereka berhasil membuat R7 ini sebagai motor ter-ramping di keluarga R series. Ya betul, lebih ramping dibanding R1, R3 dan R15.

DASHBOARD

Harapan saya TFT tapi ternyata masih LCD

Meskipun masih LCD, menurut saya sih ini keliatan cakep, bersih dan keren. Informasi penting yang bro dan sis butuhkan ada tertera di dash. Ada indikator gigi, tachometer, speedometer, odometer dan yang paling penting di motor sport…. indikator bensin! hahaha

Bukanlah speedometer yang paling lengkap informasinya di pasaran tapi okelah.

MESIN

Si R7 mengadopsi mesin legendaris dari MT-07 yang populer, yaitu si CP2.

Mesin 689cc, 2 silinder in-line ini mempunyai gonggongan V-twin tetapi dengan ukuran kecil cabe rawit.

Sebelumnya mesin ini sudah digunakan di motor adventure yaitu Tenere 700, di retro si XSR700 dan di motor touring si Tracer 7.

Pada umumnya mesin 2 silinder in-line mempunyai firing order 180°, nah yang membuat mesin CP2 berbeda adalah firing ordernya yang 270°. Membuat suara 2 silinder yang unik, throatty dan garang.

Mesin ini menghasilkan 72hp di 8,750RPM dan peak torque di angka 67nm di 6,500RPM. Nah karena R7 ini orientasinya motor sport, ada beberapa perubahan untuk mengakomodir peruntukan yang berbeda dengan motor-motor Yamaha lain yang menggunakan platform CP2.

Perubahaannya adalah, ECU yang berbeda, gearing di gigi 2 yang berbeda, air intake yang lebih baik dan desain knalpot yang berbeda.

ELEKTRONIK

Karena motor ini basisnya diambil dari MT-07, elektronik di motor ini juga terbilang minimal. Ada ABS yang saya rasa tidak bisa dimatikan demi mematuhi regulasi jalanan di Eropa, US dan Australia. Lalu ada Quickshifter (upshifts only) yang optional dan ada juga assist slipper clutch yang mencegah ban ngunci saat turun gigi secara agresif atau saat bro dan sis melakukan kesalahan saat rev matching turun gigi.

Saat membaca spek elektronik diatas ada satu pertanyaan di benak saya, yaitu apakah paket elektronik yang dibenamkan di R7 ini cukup untuk menarik pembeli?

Jujur sebelum membaca spek elektronik R7, saya ingin agar R7 ini mempunyai paket elektronik yang kurang lebih bisa menyaingi si RS660. Tapi di lain sisi saya tau jika memang begitu, harga R7 ini bakal jauh banget dengan si MT-07.

Yang menurut saya bukanlah rencana Yamaha saat mereka mendesain motor ini.

SUSPENSI

Suspensi depan sudah menggunakan KYB upside down suspension ukuran 41mm, menggunakan apa yang Showa bilang Seperate Function, yang artinya compression di kaki kiri suspensi dan rebound di kaki kanan suspensi. Membuat pengaturan lebih cepat dan mudah bagi konsumen.

Selain dibenamkannya suspensi upside down, motor ini mendapat perubahan di bagian rake atau sudut kepala motor. Dibuat sedikit condong ke belakang, yang membuat wheelbase motor ini lebih pendek sebanyak 5mm yang akan membantu handling lebih tajam dan presisi.

Suspensi belakang menggunakan KYB linked monoshock yang di revisi sedikit untuk membantu gaya riding R7 yang lebih sporty. Seperti di MT-07, preload dan rebound bisa diatur, juga memiliki travel 130mm yang sama dengan depan.

Kombinasi perubahan di rake, suspensi depan dan belakang inilah yang bakal membuat handling R7 ini dengan MT-07 benar benar berbeda dan lebih tajam.

REM

Rem depan sudah memakai double disc brake, dengan radially mounted 4 callipers bawaan dari brembo, yang menggantikan rem depan MT-07 yang masih memakai axially mounted callipers. Maklum karena ini motor sport yang bakal lebih sering dipacu di kecepatan tinggi, rem yang dipasang juga harus memiliki spek lebih tinggi.

RIVAL-RIVAL

Jadi R7 ini punya 2 rival dikelasnya. Kawasaki Ninja 650 dan Honda CBR650R. Saya memilih keduanya berdasarkan ergonomi, kelas dan besarnya cc.

Kawasaki Ninja 650

Ninja 650 memiliki berat yang dekat dengan R7 di 193kg, tetapi kurang impresif di sektor tenaga yang hanya menghasilkan 67hp di 8,000RPM. Sektor pengereman juga jauh lebih baik di R7. Tapi ada satu hal yang saya suka dari Ninja 650 ini yaitu dashboardnya yang sudah TFT.

Warna background TFT akan berganti mengikuti cahaya

Rival selanjutnya, CBR650R menggunakan mesin 4 silinder in-line yang menghasilkan 94hp di 12,000RPM. Meskipun tenaga yang dihasilkan lebih tinggi dibanding R7, kekurangannya adalah bobotnya yang 20kg lebih berat jadi ada kemungkinan besar saat diadu head-to-head, perbedaannya bisa sangat dekat terutama mesin CP2 yang ga perlu berputar sebanyak mesin 4 silinder untuk mendapat power.

Honda CBR650R

Lho kok Aprilia RS660 ga di sebut? Dari segi spek, fitur, elektronik dan harga (di banyak negara) Aprilia sudah tidak sekelas dengan motor-motor yang sebelum saya sebut. Firing order yang digunakan RS660 sama dengan si R7 yaitu 270° tetapi mengalahkan semua rival-rivalnya dengan tenaga puncak di 99bhp, berat basah di 183kg dan fitur-fitur elektronik yang nan lengkap.

Tapi dengan harga yang cukup tinggi saya rasa motor ini berada di kategori sendiri dan secara realistis pembeli yang akan beli R7 bakal mengomparasinya dengan Ninja 650 dan CBR650R berdasarkan harga dan paket elektronik.

Sebagai referensi, paket elektronik yang Aprilia RS660 miliki adalah dashboard TFT, traction control, wheelie control, quickshifter up and down, cruise control, engine brake control dan adjustable engine mode. Jadi ga fair jika di komparasi sebagai rival.

Sebagai paket keseluruhan Yamaha YZF-R7 ini menurut saya masuk akal. Motor yang bisa dibawa agresif di jalanan, yang enjoymentnya bisa diraih tanpa harus dipacu ke kecepatan tinggi yang dapat dicapai dalam sekejap mata. Motor yang mampu dibawa fun di jalanan dan cepat di sirukuit. Jika saya ada uangnya dan diberi pilihan beli R6 atau R7 saya akan pilih R7.

Menurut saya sekarang Yamaha Global melangkah ke arah yang cerah dan exciting. Memperluas line up motor menggunakan basis mesin CP2 dan saya ga sabar untuk melihat hal sama apa yang Yamaha akan lakukan dengan cc lainnya? Mungkin nanti ada Yamaha YZF-R9 yang menggunakan mesin MT-09….. atau mungkin di Indonesia, dimana kelas matic mungkin kedepannya ada Aerox 250 yang menggunakan basis mesin 250cc XMAX dibalut body Aerox yang ramping, compact dan sporty.

Harapan saya adalah agar kedepannya Yamaha CBU Indonesia bisa lebih serius memasukkan lebih banyak motor CP2 ke Indonesia dan dipasang di harga yang masih masuk akal. Masuk akal dalam artian saat orang ingin beli moge, orang tidak melihat harga motor CP2 lalu berkata ahh mendingan 4 silinder aja deh. Karena ada peminat-peminat serius yang ingin membeli motor dengan mesin CP2 tapi sudah keburu ga nafsu ngeliat harga yang ga beda jauh dengan moge 4 silinder lainnya.

Jadi gimana menurut bro dan sis desain dan konsep YZF-R7 ini sendiri?

Ditunggu diskusinya di kolom komentar.

20 thoughts on “New Yamaha YZF-R7: The New Middleweight Champion?

  1. Lekukannya cantik om asli,mungkin banyak yang tidak suka karena desain di area headlamp yg ditaruh di airscoop.
    Itu aja si,berharap desain bisa diturunkan ke r25/r3 gen berikutnya,dan semoga menggunakan mesin CP2😄

  2. kalau saya ga suka posisi headlamp, bentuk tangki yang kaku, sama buntut yang kurang nungging. sisanya oke sih, toh fairing depan masi mirip r25/r3 ya sbenernya buat saya udah oke.

    btw itu lcd kayaknya emang uda pake jenis tft deh, soalnya uda berwarna

  3. Lampu projie di dalam ram air menurut saya malah keren sih, jadi punya karaketer sendir, out of the box, seperti halnya 2 lampu projie dibawah R1 yg unik dan beda dr motor lain… ducati V4R juga pake lampu di dalam ram air, tp lampu single R7 lebih out of the box… Overal cakep banget, semoga desain bisa segera diturunkan ke R25 / R3

  4. Menurut info om bronpit di warung sebelah…
    Katanya all new R25 dgn mesin CP2 bakal rilis akhir thn ini…
    Moga aja harganya ga beda jauh sama 2cyl 180°… Amin…..

    • Bisa jadi kode dr beliau, atau saran terbuka mungkin, tp aerox 250 patut ditunggu

  5. Saya malah suka motor ini bagian 2/3 ke belakang. Dia seperti R series yg lainnya tapi dia kerasa lebih panjang. Apa wheelbasenya juga demikian ya?
    Awalnya agak aneh lihat tampak depannya (seperti going merry di anime one piece yg mau nembakin beamnya) but lama lama cakep juga. Emang bener ni motor diem aja keliatan dia cepet

  6. Sementara nunggu Design prototype R25 2013 nemplok di massprod R25 V3… rangkanya klau bisa kyk punya CBR dan Ninja gk perlu deltabox.. Deltabox lebih diutamakan untuk balapan

    😄😄😄😄😄

  7. Sayangnya harga moge Yamaha terlalu jauh dibanding Kawasaki, mungkin kalau bisa ditekan dan harga mirip bisa lah. Biar making banyak pilihan lagi.

    • betul salah satu alasannya karena di produksi di Jepang. Dan ini keputusan Yamaha Pusat, ga bisa diputuskan begitu saja oleh Yamaha Indonesia

Leave a comment