Honda Siapkan CBR250RR-R 4 Silinder? Jika ya, strategi “follow and defeat” bisakah digunakan utk kalahkan ZX25R?

 

Ada beberapa pertanyaan yang terus muncul sejak photo rekaan diedarkan majalah Young Machine.

Pertanyaan pertama: seberapa mungkin Honda akan rilis CBR250RR-R 4 silinder?

Pertanyaan kedua: jika ya, apakah strategi “follow and defeat”, yang digunakan Honda pada kelas Mio, sport 150cc, medium matic dan lain-lain, akan berhasil diterapkan untuk menyalip ZX25R?

Untuk pertanyaan pertama.

Saya sangat mendukung kalau Honda akan release CBR250RR-R 4 silinder. Semakin banyak pilihan semakin bagus buat konsumen. Produsen pun terpacu menghadirkan yang terbaik dan terjangkau. Pasar akan lebih simetris. Mungkin hanya pemilik saham produsen yang enggak suka. Juga fanboy babi buta.

Kembali ke pertanyaan: Honda rilis 250cc 4 silinder. Seberapa Mungkin?

Ada dua aspek yang harus dilihat: teknis dan bisnis.

Secara teknis adalah sangat mungkin. Honda punya kesemua teknologi yang dibutuhkan untuk dikemas dalam suatu motor full sport 250cc. Jangan kaget kalau project bike nya sudah ada. Meski masih dalam aplha phase. Artinya: spesifikasi masih dalam tahap exploratory, belum dikunci.

Dengan hadirnya ZX25R ini, tentu mau tidak mau tim desain harus mengembangkan opsi-opsi yang lebih baik. Persis seperti saat CBR250RR hadir tahun 2016, speknya dirancang lebih tinggi diatas Ninja 250FI (2012) dan R25 (2014).

Mungkin dikembangkan:

  • agar lebih ringan dari 182kg (material lebih tinggi gradenya atau better chassis),
  • perbedaan firing order (screamer vs big bang vs irregular),
  • better aerodynamic (nilai drag factor lebih kecil)
  • electronic lebih baik (ada launch control dan pitlane mode)
  • keunggulan lain

Apakah kesemua itu mungkin untuk honda? MUNGKIN.

Pertanyaan kemudian adalah apakah jika project bike itu diproduksi massal secara bisnis akan menguntungkan?

Dengan spek yang sama dengan ZX saja, saya duga Honda, dengan standard strategi marketing yg besar, tidak mungkin menjual dengan harga yang sama. Apalagi kalau adopsi kelebihan spek diatas. Mepet2nya diharga 145an juta rupiah. Inipun dengan margin yang kecil atau malah minus (potensi bakal kandas di approval board)

Apakah strategi “follow and defeat” bisa diterapkan?

Kita sama-sama tau bagaiamana inovasi Yamaha di kelas matic entry level, Mio, diamati,  ditempel, dislipstreaming dan kemudian disalip oleh Honda dengan Beat. Dengan mengandalkan marketing, produk yang terjangkau (dan paling irit saat itu) serta kekuatan financing.

“Follow and Defeat”

Strategi sama juga diterapkan pada kelas mid level premium matic: NMax yang datang sebagai matic comfy dg teknologi VVA dan harga murah (lawannya saat itu PCX CBU). Honda kemudian follow dan berusaha defeat dengan PCX lokal dan ADV 150. Battle masih terjadi disana.

Begitu juga battle masih terus terjadi di kelas sport 150cc.

Apakah strategi yang sama “follow and defeat” bisa diterapkan di kelas sport 250cc untuk menggebuk produk Kawasaki yg bertagline “Lead, don’t follow”?

Menurut saya kelas ini agak berbeda karena volume marketnya selalu berubah. Tidak selalu membesar seperti kelas entry-medium level.

Sampai tahun 2017 siapa yang mengira kalau untuk pasar kelas 250cc kemudian terbelah: sport, adventure dan matic? kue market 250cc terbagi 3. Total volume penjualan 250cc yang sebelumnya bisa mencapai angka 2500 unit per bulan KHUSUS SEMUANYA untuk sport, jadi merosot ke angka di bawah 500an saat ini, karena bergeser ke matic dan adventure.

Jadi langkah Honda utk defeat Kawasaki, dengan mengeluarkan CBR250RR di tahun 2016, terinterupsi oleh pergeseran selera market yang tidak sport-only.

Ini adalah resiko dari “follow and defeat”, ada momentum yang sangat mungkin hilang.

 

Kesimpulan

  • Honda sangat mungkin secara teknis release CBR250RR 4 silinder
  • Dari segi bisnis (keuntungan penjualan vs cost), baik dari volume ataupun margin, motor ini mungkin minimal atau jangan kaget kalau Honda harus nutupi. Project potensi kandas saat harus dapat approval board.
  • Dengan pertimbangan di atas, corporate normalnya tidak akan release product.
  • TAPI Honda mungkin tidak menggunakan pertimbangan diatas. Bisa saja CBR250RR 4 silinder direlease dengan proyeksi volume terbatas, just to show that Honda can build a better 250cc 4 cylinders to beat ZX25R. Ini namanya HEGEMONI. Untuk kepentingan race dan limited edition. Kalau ternyata laku ya bagus, itu bonus aja. Tinggal digenjot volumenya.
20YM_CBR1000RR-R_SP_Location_01_0037

Ini CBR1000RR-R

 

 

 

 

74 thoughts on “Honda Siapkan CBR250RR-R 4 Silinder? Jika ya, strategi “follow and defeat” bisakah digunakan utk kalahkan ZX25R?

  1. Kalo lihat dari sejarahnya, kecil kemungkinan akan rilis walaupun dalam rangka sekedar gerecokin pasar ZX25R.. Pengalaman dengan kelas 250 2 silit yang tadinya dikira pasarnya lebih kecil, akhirnya mereka nyemplung juga.
    Tapi menarik sih, semoga mereka ngeluarin 4 silit juga & bisa kasih lebih banyak opsi di 1/4 Liter 4 cyl.

    • Nah ntu dia… Seperti biasa, Kawasaki bermain di segmen sendiri sambil buka pasar baru, terus merk lain wait & see.. Kalo demand tinggi, kaya yang lo bilang, Honda “Follow & Defeat”, kalo demand rendah yasudah babay…
      Menarik!

  2. Klo dirilis utk pasar global apa ga ngebunuh sodara sendiri om,400/500 series mereka secara harga pasti mefet mgkn lbh mahal?

    • kalau bicara global. 250cc ini masuk level SIM A1 atau Learner. Beda kelas SIM A2 atau Provision yg kelas 400-500. Selain itu kalaupun iya diproduksi ini edisi terbatas yang ga dijual global

  3. Kalo sekedar untuk show-off dan siap rugi saya kira ya ga dapet approval om
    Karna pangsa pasar high-end 250cc sangat kecil
    Hebohnya cuma di Asia, Mengarah ke SEA khususnya Indonesia
    Ambil contoh CBR250RR, hanya utk pasar Asia, Susah utk masuk Europe & US karna masalah regulasi emisi & besar kemungkinan perang saudara dgn CBR500R

  4. Jika arahnya untuk dominan pemakaian balap dan gengsi, prediksi saya Honda baru rilis 250cc 4 silinder jika ada pabrikan lain yg ikut rilis juga semisal Yamaha atau Suzuki. Honda bakal liat dulu di ajang balap bagaimana level kompetisi nya, berkaca dari sejarah CBR250RR.

  5. Sediet dietnya mungkin bobot tetap agak susah 170 kecil sementara 2 silinder nya aja 166 cmiiw

    tapi kalau cbr 250 4 silinder basis produksinya di Indo macam versi 2 silindernya, harusnya dengan harga mepet banget sama zx25r, bisa kasih banyak kelebihan. Cenderung lebih aman dari naik turun kurs idr dan biaya kirimkirim yang jadi mumetnya, seperti kasus ninja250 mau kasi spek buat lawan baby rr

  6. Honda masih wait n see
    Khusus di indonesia Honda sangat memperhitungkan margin
    Tapi siapa tau Honda/Yamaha berubah pikiran untuk nyemplung dipasar kecil ini

  7. Honda itu seperti markes..ngotot smpe limit..agar tjuanya trcapai..bsa jadi walau matket kecil juga diembat karna mau nunjukin “ini loh gue”. Masalah untung rugi belakangan..toh bisa subsidi silang….btw mantep om leo bikin artikel gini biar honda cepet2 brojolin 4silinder 250..hehehe

    • Kalau Honda berniat untuk show of force dan ada perubahan regulasi di ARRC, maka sangat memungkinkan. Terkadang dalam hal pride dan gak mau terlambat ikut pesta kayak kemaren, maka bisa saja memutuskan action yang sifatnya “at any cost” walau ceruk marketnya kecil. We will see.

  8. ngeliat dari sasis ZX25R yang di mata orang awam sepintas dan sekilas mirip dengan CBR250RR – kesimpulan sederhana, sasis CBR250RR dari awal sudah siap untuk gendong 4 silinder..

    Jadi ada kemungkinan sasis gakan banyak berubah, hanya perkuatan di beberapa titik sesuai itungan insinyur yang lebih paham. Artinya lagi, RnD seharusnya gak banyak ambil waktu dan cost… ujung ujungnya seharusnya lagi, harga gakan melonjak terlampau tinggi karena sudah terpangkas di sektor sasis

    imo doang sih wkwkkwkw

    http://kobayogas.com/2020/08/02/perbedaan-top-speed-ninja-zx25r-vs-cbr250rr-di-sentul/

    • mungkin ente yg ga paham prinsip ekonomi supply vs demand. Semakin banyak pilihan, dan supply, harga akan semakin mendekati nilai ekonomisnya.

      Gw kasi contoh: di satu kelurahan cuman ada 1 orang jual gas. Ga ada saingan. harga bisa dia atur. Skrg ada 3 orang jual gas. Mereka akan bersaing kasi layanan terbaik dengan harga paling terjangkau.

  9. Yang jadi pertanyaan saya dengan hadirnya ZX ini
    1. Apakah Honda ( AHM ) akan menunggu lawan terkuatnya di pasar, misal Yamaha dengan R25 4 silinder nya ( jika YIMM juga menyiapkan R25 4 Cyl ) baru ikut terjun ke kelas 250CC 4 Cyl, atau malah duluan AHM nih perkiraan ?
    2. Akan kah YIMM juga serius di kelas 250CC 4 Cyl. ini dengan menyiapkan R25 4 Cyl ? Atau malah Yamaha ( YIMM ) akan menerapkan strategi yang berbeda misal , Major Facelift XMAX 250 , atau malah bikin Aerox 250CC, atau matic Adventure 250 cc?

  10. Untuk cbr, Power naikin aja 1hp dari kawi zx25rr, tp tampilan ngacu ke 1000cc nya pasti maknyus, lebih bagus lg bobot lebih enteng…

  11. kalo menurut saya dari pihak hondanya si siap rilis kapan saja, mereka punya sumber daya yang amat sangat besar. masalah terbesarnya pada fbh, pada mampu dan mau beli gak?.. yg 2 silinder paling komplit fitur dan teknologinya yg harganya gak sampai 80jt saja pada ogah beli.

    • yang beli sih tentu banyak mas. Sampai data AISI ditutup ya. Masalahnya kalau mas denger yg ribut2 itu, mereka memang pada ga beli.

  12. yg 2 silinder aja ceritanya masi ngambang, belom tembus Eropa dan USA sampe hari ini, kalo market mau besar, harus sampe kesana, yang daya beli nya kuat, spt nya di internal masi gontok2an AHM dengan AP Honda Thailand,

    kalo yg versi 4 silinder memang sebaiknya yg rakit AP Honda Thailand, secara kualitas terbukti lebih bagus, untuk tembus Eropa dan USA lebih gampang, seperti yang sudah2 (CBR125, PCX) dan AHM tinggal import, harga tinggi tidak masalah, apalagi di segmen kelas ini (lagipula katanya konsumen honda itu sultan2, hehehe………)

    • izin diskusi om Kyoghi, agak menggelitik nih soalnya. hehe.

      ‘kalo market mau besar harus tembus Eropa’ = Honda principal punya strategi yang beda sepertinya, gak semuanya produk bagus itu buktinya harus diekspor toh, karena itu bukan masalah kualitas manufaktur saja.
      menurut saya, dengan motor ini diapprove principal Jepang, apalagi dikirim ke sana dan dijual di sana, jelas bukti bahwa ini bukan produk kacangan.
      soal market.. mungkin emg bukan produk yang disasar untuk ‘besar’ volumenya secara total/global? tp emg taktiknya di dalam negeri keliatan hard selling sih..

      posisi AHM jelas beda dengan kompetitor (merk Japan lain) disini (kepemilikan saham dll), tapi kalo bawa2 isu kualitas dimana APHT > AHM apapun motornya..
      hmm, seperti yang dibilang om Leo, di sini gak sejelek itu kok om, tergantung kebutuhannya. hehe

    • aturan regulasi negara, seperti Indonesia dan Jepang menyebabkan strategi terbaik global belum tentu memenuhi kebutuhan Indonesia dan Jepang

    • Oia bang kyoghi, ponakan perempuanku pengen boneka barbie edisi khusus seperti punya abang, emang belinya dimana tuh?Termasuk baju tidur motif bunga2 yg sering abang pakai, dia juga pengen bgt…

  13. Kalau masih menganggap apakah Honda akan mengeluarkan atau tidak versi 4 silinder artinya segi performance motor cbr 250 rr sp sudah cukup menjabani di kejuaraan balap ARRC.
    Menurut saya untuk penjualan kelas 4 silinder pemula cukuplah mesinnya dan harga murahnya. Gimmick atau feature tidak begitu penting. Nu penting mah suara dan bisa lebih murah.

  14. Gmn ya misalnya nih, cbr punya power, fitur dan teknologi yg mirip/sama dg zx25r, tp bedanya cbr pake rangka twinspar aluminum dan swing arm aluminum

  15. Ane paling seneng baca blognya om Leo.
    1.informatip, to the point, banyak ilmu yg didapet,dan strategi2 ‘samar2’ perusahaan yg kayanyanya bakal jadi kenyataan, tentu trman2 masih ingat postingan om Leo 1-2 taon ke belakang mengenai Ninin 4 cyl..
    2. Adanya botjor2 haloes yg tersebar, baik tersirat maupun tersurat…IMo loch om..
    Salam sesame budak Ponti lah…

  16. menurut saya secara market CBR 250 RR-R ini gak bakal dapet, same old story dengan 2 cyl, nama ‘Ninja’ masih terlalu kuat disini, seandainya dulu langsung keluar yg 4 cyl mungkin beda cerita, eh malah masih 2 cyl.
    bahkan kalo nanti keluar dengan diferensiasi sasis twinspar alu sekalipun, kecuali ya emg jadi project hegemoni itu tadi, cuman show-off

    • Resiko dari lead itu adalah gagal total. Keuntungannya kalau berhasil akan diingat jadi yang pertama.
      Sementara itu keuntungan dari follow adalah resiko gagal tidak sebesar yg lead. Tapi kerugiannya, bisa kalah momentum kalau pasar ternyata berubah lagi.

  17. Sependapat dgn kesimpulan poin no 2 & 4…
    Honda jika benar rilis CBR250 inline 4 adalah “sekedar” upaya pamer kekuatan dan penegasan kalau Honda pun bisa bikin motor 250cc 4 silinder, bahkan jika tidak memberikan profit sekalipun
    Imho langkah ini sudah dilakukan saat Honda rilis CBR250R 2 silinder yg scra spek bahkan diatas Ninja 250 tp bisa pasang harga yg lebih rendah. Pikiran ngawur saya,hal ini bisa dilakukan krn Honda melakukan subsidi silang dr produk Honda lain dlm hal ini dr penjualan Beat. Misal dr 1 unit Beat terjual dibebani subsidi sebesar Rp 50.000,- untuk CBR250, maka dr 1juta unit Beat terjual sudah bisa menyokong subsidi Rp 50M untuk CBR250 shg Honda bisa melempar produk yg lebih superior tp dgn harga lebih murah, oleh krn itu Honda gak terlalu ambil pusing CBR250 bakal untung atau tidak yg penting “pride” nya tidak kalah oleh pabrikan kecil spt Kawasaki ini…
    Tapi apakah cara subsidi silang sprti ini benar2 bisa dilakukan???

    • bukannya pabrikan motor di Indonesia juga support kiprah tim balap pabrikan di MotoGP? itu kan salah satu bentuk subsidi silang

  18. Pertanyaannya kalau diarahkan ke Yamaha mungkinkah menurut om Leo?
    Secara teknis dan bisnis untuk merilis kompetitor ZX25R ini?
    Semoga pertanyaan saya cukup mewakili die harder Yamaha yang lain.
    Terima kasih apabila berkenan menjawab om Leo, semoga Sehat selalu.

    • Saya juga berharap begitu. Tapi sebagai basis produksi R3 utk global, kebutuhan market yang lebih berpengaruh bukan domestik

  19. om Leo minta ijin koment, menurut opini pribadi saya, sepertinya Honda justru lebih fokus ke segmen yang lebih menggiurkan…yaitu 150cc yang maxi skutik, PCX….mungkin akan diperbarui fitur fiturnya….mungkin menambah klepnya menjadi 4 atau menanamkan fitur vtec…atau menambah cc nya spt N Max…(150 over dikit…), mengingat celah 250 4 silinder kok terbatas (hanya untuk show off dan gengsi saja), dan tidak semenggiurkan 150 cc (dari segi harga dan volume konsumen)….bagaimana kira-kira menurut Om Leo? (btw blog ini sangat informatif, mendidik dan bahasanya mudah dipahami)

  20. Kalau Honda berniat untuk show of force dan ada perubahan regulasi di ARRC, maka sangat memungkinkan. Terkadang dalam hal pride dan gak mau terlambat ikut pesta kayak kemaren, maka bisa saja memutuskan action yang sifatnya “at any cost” walau ceruk marketnya kecil. We will see.

  21. Menurut saya ,Honda Cukup sukses dg CBR 250rr nya. Penjualan nya jg bagus , sdh mengalahkan ninja 250R dan R25.
    Imej motor kencang jg sdh tertanam di kepala anak2 muda.
    Coba deh tanya ke mereka motor lokal terkencang , pasti mereka bilang CBR 250RR.
    HONDA sdh punya basis customer yg loyal. Klo cuma nyamain penjualan kawak , menurut saya sangat bisa

  22. numpang kepo om , kenapa sekelas NSF gak di legalkan saja. soalnya ane demen yang singgle silinder drpd multisilinder. toh penggunaannya juga di jalanan umum. pernah baca di petromax7 speknya 60HP lebih dgn bobot kurang dari 90KG. kan ‘ajib’ kalo di jalan raya. bisa nempel moge cc gede tuh.

  23. Kalau jadi bikin, desain jgn dimiripin versi 2 sill, harus bisa dibedakan dijalanan. Krn ada market buat jadi mainan lucu2an kaum yg dah biasa main moge, dan biasanya mereka ogah kalau ada versi mirip ama level dibawahnya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s