Hayoo siapa disini yang sekali ujian teori dan praktek SIM langsung lulus tanpa nembak? Anda tergolong manusia luar biasa. Saya beberapa kali bekerjasama dengan satuan wilayah kepolisian mengadakan ujian SIM kolektif untuk sepeda motor. Ada sessi ujian praktek. Hampir semuanya gagal di percobaan pertama dan kedua. Dibutuhkan motor dengan wheelbase pendek dan keahlian riding mendekati stunt rider untuk bisa menyelesaikan ujian praktek sekali hajar.

solopos

Cukup paham dengan materi ujian teori, saya saja saat polosan mengurus SIM mobil sendiri sempat dinyatakan tidak lulus karena kekurangan 1 poin tahun 2012. Ketika saya bersikukuh minta hasil tes teori, barulah saya diminta langsung tes ulang dan langsung lolos.

Ada cerita-cerita, kalau tidak bisa dibilang cukup banyak, mengenai betapa absurdnya tingkat kesulitan ujian praktek baik motor maupun mobil, yang akhirnya berujung pada kegagalan ujian dan praktek pemberian ‘pelicin’.

Mengingat SIM menentukan apakah seseorang berhak mengendarai kendaraan di jalan raya DAN menentukan keselamatan publik di jalan raya, MAKA materi dan mekanisme ujian teori dan praktek HARUS dievaluasi untuk memenuhi standard kepatutan keahlian berkendara.

Misalnya, harus bisa dijelaskan secara ilmiah mengapa ujian praktek parkir paralel dengan lebar ruangan yang sangat sempit di kiri kanan patok perlu dilakukan. Karena itu absurd dilakukan di kehidupan nyata. Anda tidak akan bisa keluar dari mobil jika memang ada halangan sesempit itu. Anda malah HARUSNYA tidak parkir di ruangan sesempit itu.

Ujian praktek, seperti yang dilakukan di banyak negara, dilakukan di kehidupan nyata di jalan raya. Bagaimana kita mengendara secara real. Tidak perlu lama. Dalam 5 menit akan kelihatan apakah anda mampu atau tidak.

Begitu pula materi ujian teori harusnya dibuat terbuka dan online seperti di Australia sini. Ada 300 soal, yang diujikan sekitar 50 soal. Tujuannya selain calon peserta bisa belajar, ini juga menjadi media kampanye bagi publik tentang aturan berlalu lintas.

Lho kalau materi ujian teori disebarluaskan masyarakat jadi tau dong om pertanyaan ttg aturan berlalu lintas?!

LHAA, bukannya itu tujuannya?

Materi ujian yang dibuat tidak mengikuti kebutuhan berkendara di kehidupan nyata, mekanisme pengujian yang tidak transparan,  sangat berpotensi berujung pada praktek penyuapan oleh/kepada oknum. Orang tidak merasa perlu bisa berkendara, cukup menyiapkan uang untuk mendapatkan SIM. Dan pada akhirnya SIM diberikan kepada orang yang tidak mengerti aturan berlalu lintas. Dampaknya persis kondisi berlalu lintas yang ada sekarang ini yang penuh pelanggaran.

Mau sampai kapan lingkaran masalah ini berlangsung?