Anda Blogger Otomotif? Keahlian Anda Apa Memangnya?

 

Sentilan Mas Abidin, GM Motorsport Yamaha, melalui wall FB pribadinya kepada campaign terhadap produk Yamaha nampaknya memicu efek lanjutan goyang ke kanan dan ke kiri. Mirip seperti motor sebelum high-side šŸ˜€ Saya awalnya kurang ngeh, maklum sibuk penelitian. Sampai kemudian mendengar becandaan teman blogger: “Om Leo, nulis blog otomotif, emang dulu sarjana apa?” Saat saya lacak, ohh ternyata itu datang dari status mas Abidin.

Coba kita baca lagi:

Kenapa begitu kompak beberapa blogger mengungkapnya ? Mungkin ini namanya buli berjamaah , pialanya lebih besar.

Kualitas berita yang rendah , tidak dasari fakta fakta atau keahlian dibidangnya, menebar info yang tidak original dari diri kita sendiri atau dari sumbernya, sams saja seperti “Tukang VCD Bajakan”.

Tapi saya yakin konsumen Indonesia semakin cerdas , sudah bisa memilah mana yang benar dan mana yang HOAX ?

Nampaknya kata “keahlian dibidangnya” ini yang memicu efek lanjutan hehehe..

kalau buat saya sih santai saja terhadap sentilan begini.

Saya orang hukum dari kuliah S1 sampai lanjut S3 masih di bidang hukum. Pekerjaan saya semenjak masih aktifis mahasiswa 96 – 98, di LBH Jakarta, Kontras, sampai ngajar di pendidikan kepolisian juga mengenai hukum.

Apakah berarti saya tidak boleh menulis tentang blog otomotif?

Tentu tidak. Karena di dalam otomotif sendiri ada banyak aspek.

Otomotif tidak melulu bicara mengenai teknologi mesin, karenanya saya memang tidak mengulas aspek engineering dari sepeda motor.

Blog saya bicara mengenai pengalaman saya bersama bronpit alias sepeda motor. Bicara tentang aspek manusianya. Itu sebabnya kalau kawan-kawan pembaca perhatikan dalam mereview sepeda motor saya ga pernah membahas isi brosur, angka dan statistik. Tapi bagaimana saya, sebagai manusia, merasakan motor tersebut. Dengan menggunakan personifikasi atau ungkapan yang lebih ke prosa ketimbang perhitungan teknik mesin. Buat pasukan bully yang musiman saja datang ke blog saya, silahkan baca dulu review-review sebelum ini.

Keahlian = Sarjana ?

Ini salah kaprah. Apa mesti kalau sekolah di bidang A, maka berarti ahli A? belum tentu.

Apakah ahli A hanya bisa dilahirkan melalui sekolah di bidang A? juga belum tentu.

Keahlian adalah kapasitas seseorang di bidang tertentu yang berkembang karena terlatih terus menerus. Itu bisa karena interest/hobby bisa juga karena pekerjaan.

Saya memiliki teman yang jago dalam mendeteksi potensi korupsi dalam sebuah kantor pemerintahan dengan hanya melihat anggaran dan laporan keuangan. Backgroundnya akuntansi? engga, teknik elektro. Tapi tidak banyak orang yg bisa membantah otoritas keahlian dia.

Sebagai blogger, keahlian pertama yang kita kembangkan tentu adalah menulis. Bukan hanya sekedar menulis, namun juga citizen jurnalisme yang tentu terikat dengan kaidah jurnalisme dan hukum. Keahlian kedua, ketiga dan seterusnya menjadi sangat variatif dan tergantung minat dan gaya blogging seseorang. BUKAN SEMATA BERDASAR GELAR SARJANANYA APA. Yang jagoan desain seperti Motoblast tentu akan lebih bicara ke sisi desain. Saya yg kebetulan mengurusi hukum, akan beberapa kali mengulas aspek hukum lebih dalam ketimbang blog lain. Mas Sayur dengan perspektif masyarakat di Papua yang sangat jarang terdengar. Idealnya, agar bisa memberi nilai lebih atau warna dalam jagat blogging otomotif di Indonesia, memang blogger dituntut untuk menemukan gaya/angle tersendiri. Dengan demikian tulisan-tulisannya menjadi otentik dan tidak berhenti di sadur ulang dengan sedikit menambahkan opini atas opini. Satu proses yang tidak mudah. Tapi harus diperjuangkan

Kembali ke status mas Abidin yang menyentil ‘blogger’ yang menulis dengan tidak berdasarkan fakta atau keahlian. Buat saya dilihat saja sebagai kritik diri. Apakah saya mengerti atau berusaha lebih mengerti apa yang saya tulis? apakah sudah berdasarkan fakta atau hanya dugaan berantai? hal kebaikan apa yang ditambahkan dari tulisan saya?

Mari kita selalu berusaha berpegangan dengan prinsip: Bicara tentang hal yang (kita yakini sebagai) benar ATAU diam.

 

 

 

117 thoughts on “Anda Blogger Otomotif? Keahlian Anda Apa Memangnya?

  1. Emang ngeblog pake recruitment spec? Dibutuhkan: pria/wanita lulusan sarjana blablabla, usia blabla, pengalaman di bidang blabla minimal sekian tahun.
    Wkwk, lucu ya om pemikirannya buat seseorang yg. levelnya petinggi loh dari suatu perusahaan yg bukan ecek ecek. Kok bisa jadi petinggi (leader) ya? Hihi.

  2. Kalo ada blogger yg nulisnya terlalu lebay, ga netral sih gw ga suka..
    Tapi kalo pak abidin ngungkit2 sampe ke pendidikan sarjana, kenapa ga protes ke presiden aja sekalian, kenapa rakyat indonesia mentrinya cuma dikasih lulusan smp?
    Kalo emang berkompeten, lebih tahu dibidangnya, kenapa ngga?
    Bener omongan mas leo, blogger juga macem2 cara nulisnya.. Cara pandangnya..
    Cuma jangan terlalu keliatan memburu postingan lah, terrus kalo ada berita a, semuanya posting berita yg seragam.. Bosenin kalo gitu

  3. Yang dilihat orang indonesia kan, “ijazah mu apa? Lulusan mana?”, Misal ada seorang lulusan SMA tp dia sangat jago membuat program security/app/coding ,dll tp dia ditolak gara2 cuma lulusan SMA. Saya rasa di era sekarang, skill yang mumpuni sesuai bidangnya juga mampu berbuat.

  4. Iya, bahkan dengan pd nya bilang kompresi 11 keatas aman isi premiun karena saking hebatnya ecu tuh motor bisa deteksi dan tau brp ron yg di gunakan dan otomatis timing pembakaran bisa menyesuaikan xD

  5. Saya sih gk terkejut om leo, banyak banget jenisnya orang yang kaya gitu.

    Semakin banyak sudut pandang yang untung kan pembaca, lebih luas pemahamannya. Dan saya termasuk pembaca yang suka dengan sudut pandang mas leo. So, maju terus hehehe.

  6. Biarin aja om,lanjutkan orang hobbi kok dipertanayakan. Suka2 orang mau hobbi apa nulis apa kek, yang penting bisa dipertanggungjawabkan informasinya.

  7. Hanya meneruskan statemen dari blogger sebelah yang (katanya) pinter, hehehe. Silahken disimak :

    Bagi orang yang memang tidak kompeten dengan engineering tentunya memang membosankan mebicarakan sohc dan dohc
    tapi tentunya berbeda dengan orang yang sangat menghargai apa yang dimaksud dengan ā€œoptimalisasiā€ (performa)
    karena bagi seorang engineer, mampu melakukan optimalisasi performa dari perubahan sebuah parameter saja (meskipun hanya sedikit/kecil) sudah merupakan suatu kebanggaan, dan bisa dijadikan sebuah judul jurnal internasional jika ada novelty (kebaruannya) nya
    dan itulah yang dilakukan engineer2 di motogp, mereka bekerja keras untuk mampu mengoptimalkan motor, dari semua varibel yang terlibat, meskipun hanya sedikit. mulai dari engine, frame, suspensi, ecu, sensor dll. pemangkasan laptime 0.05 detik sudah merupakan prestasi bagi mereka.

    nah karena di sini baru membahas engine, tentunya sohc vs dohc menjadi bahasan yang menarik, yang bilang basi adalah yang tidak faham, dimaklumi saja

  8. Sangat suka dan setuju dengat kalimat ini :
    Mari kita selalu berusaha berpegangan dengan prinsip: Bicara tentang hal yang (kita yakini sebagai) benar ATAU diam.

    Bukan hanya tetang per-blogeran otomotif, tapi mencakup semua hal.

  9. setuju Om, saya orang desa makanya membahas yang ada didesa mulai dari tesride motor di jalanan pedesaan sampai bahas infrastruktur seperti jembatan rusak. Kalo ditanya background ya pasti ga nyambung tapi tagline blog saya “cerita otomotif dari pedesaan” namanya orang cerita kan bebas, siapa aja boleh šŸ˜€

  10. kang, saya selalu salut dengan gaya bahasa kang leo, tp ada beberapa yang ingin saya tambahkan kang, saya bukanlah ahli di bidang mesin, tetapi saya senang memperhatikan bagaimana mekanik bekerja, bagaimana insinyur bekerja, dan terkadang saya merasa perlu memberitahukan bagaimana mereka bekerja melalui blog yang kita asuh. memang terkadang kita melewati batas di dalam membahas sesuatu, akan tetapi selama materi yang kita bahas dapat dipertanggung jawabkan, saya rasa sah saja membahas hal tersebut. kalau memang kita salah dalam membahas suatu materi, ada baiknya kita melakukan perbaikan, agar para pembaca kita tidak tersesat dalam mencari informasi kang, bukannya hanya diam, dan tidak melakukan sesuatu apapun. maaf kang disini saya hanya ingin menambahkan, sebaiknya bukannya diam kang, akan tetapi perbaiki diri kita sendiri, didalam tulisan kita maupun didalam pribadi kita sendri kang. maaf blog saya sendiri sering tidak saya urus malah ngurus urusan orang lain.

  11. Justru om Leo adalah blogger otomotif yang memang sudah ahli di bidangnya,beberapa artikel om Leo membahas tentang otomotif yang singkron dengan hukum2 lalulintas. Ahli bukan berarti harus menempuh pendidikan di jurusan otomotif. Otomotif bukan hanya mengenai segelondong mesin dan sebongkah rangka. Banyak hal yang berkaitan dengan otomotif.

  12. Om Leo, apakah benar pak Abidin yang mempertanyakan Hal seperti itu…??? ko’ saya ragu ya……??? coba cek, jangan2 ada yg menggunakan namanya untuk menjelek2kan dia….. karena sy yakin beliau cukup profesional…

  13. Informasi apapun yang sifatnya tulisan atau opini dari sudut pandang penulisnya itu sah sah saja sebatas informasi, tergantung siapa yang menikmati baik setuju atau tidak, saya rasa informasi yang bersifat asimetris ini membangun wawasan kita semua, kalo dulu jaman sebelum era internet kita cuma bisa menelan mentah mentah apa kata review media, apalagi iklan, dengan adanya media lain lewat internet ini kita bisa memberikan opini, saran atau apapun pendapat kita secara dua arah baik penulis atau feedback pembaca, jaman sekarang lebih baik karena kita bisa juga berbicara, kalo jaman dulu kita cuma bisa membaca saja, ya kalo bacaannya bagus , lah kalo bacaan kita di setir ma pro*usen ? Walah……

  14. Salam kena om leo…
    Aku sering mampir di sini tp baru pertama koment..
    Menurut aku bloger otomotif emang harus menguasai /mendalami yg ia tulis..
    Contoh om..ada bloger yg me review produk sport 250 dia bilang sayang gak pake link suspensi…aku nanya lewat koment..apa sing keuntungannya untk handling motor yg ada link nya sama yg tidak pake mengingat brand setenar ktm aja ada yg gak pake . ?
    Jawaban bloger …ya menurut saya produk saingan pake ya kurang wroth lah ..! ( gak nyambung kan jawabannya )

Leave a comment