*notes: berhubung saya masih ketahan kerjaan, saya upload dulu catatan bung Regis (12 th) anak saya waktu ikut test ride Versys 650 ke Rangkasbitung. Ini adalah tulisan ke-tiga dia di blog ini. Tanpa edit, hanya menambahkan gambar dan komentar.
—–
Selamat pagi om dan tante,ini saya Regis bagas, hari ini saya ingin menuliskan pengalaman saya touring ke Rangasbitung. Sebelumnya ayah sudah menuliskan pengalaman ke Rangkasbitung tetapi lebih ke testing motornya,sekarang saya ingin menuliskan lebih ke perjalanannya.
Kami berangkat pada pukul 06.30 pagi hari.
Saya hanya memakai jacket,jeans dan sepatu gunung,Tidak selengkap waktu ke puncak.
Kami ke Rangkasbitung melewati jalan pintas.
masuknya yaitu dari jalan kecil sebelah pom bensin shell foresta BSD.Saat melewati jalan pintas itu rasanya sedikit berlubang jadinya agak bergoncang tetapi saya menahan rasa sakit yang ada di bokong saya.
Disamping jalan ada sawah dan pemandangan yang sangat indah,tetapi keindahan itu hanya berlangsung sebentar sebab kami melewati jalan yang berlubang den becek.Ayah memutuskan untuk melewati jalan perkampungan yang memotong 20km lebih dekat.Pertama agak bergoncang tetapi lama kelamaan jalan nya sudah tidak karuan,berkat tempat duduk yang empuk dan shock breaker yang bisa menahan getaran dengan baik saya merasa bokong saya tidak terlalu sakit ketimbang er6-n.Siksaan masih berlanjut sampai sampai saya disuruh turun oleh ayah karena ban belakang motor nya nyangkut di sela sela lumpur.
Lalu kami menemukan lapangan yang luas dan akhirnya kami naik ke lapangan itu dan penderitaan berakhir,tetapi ya…masih becek danberlupang tapi masih mendingan daripada jalan yang tadi.
Akhirnya kami sampai di rangkasbitung kami melewati pasar dan sampai di alun-alun kota.
Kesan saya di alun-alun adalah disana tempat nya kecil tetapi rapih.saat sampai disana kami membeli tahu sumedang tepung,ayah saya bertanya “berapaan satunya?”.Kata masnya “lima ratusan”.”Ya udah deh minta sepuluh”kata ayah.saya melihat masnya mengambil banyak sekali,ternyata masnya menyangka bahwa ayah memesan sepuluh ribu,ya…mau gimana sudah telanjur jadi ya sudah.
*notes:lha malah cerita soal tahu
Kami berfoto-foto dan kami mengisi perut yang dari tadi sudah tidak bisa ditahan.Kami makan di rumah makan ramayana (yang waktu itu ayah pernah makan disana).
*notes: Saya belum pernah makan disini, tp baca dr blog jalan-jalan
Kami memesan sate kambing dan sop kambing,ayah memakan satenya hanya dua tusuk.Selebihnya saya yang memakannya.
*notes: itu karena Ayah sudah mabok ngabisin tahu
Setelah makan kami pulang menuju rumah.
Sekarang jalan pulangnya kami ingin mencoba jalan utamanya.Ayah pikir jalan utamanya lebih bagus tetapi jalannya sama saja berbolong! Karena jalannya agak jauh jadi saya harus menahan bokong saya yang terus menerus terkena sakit.Setelah melewati jalan yang menyakitkan kami melewati lapangan terbang curug.Kami berhenti di indomaret untuk minum sebentar sambil meredakan sakit yang berada di punggung saya.dan akhirnya sampai di bsd.
Saya hampir mau mencium jalanan aspal bsd yang lembut sekali.
*notes: ahhh lebay
kesimpulan terakhir bagi saya yaitu versys tempat duduknya lebih empuk dan lebih panjang,shock breaker nya lebih empuk,tinggi dan cocok untuk touring jauh,sedangkan er6-n tempat dudknya empuk sih.. tapi nga panjang dan shock breakernya keras, walaupun kesan er6-n lebih agak ke touring tetepi cocoknya hanya untuk jalanan aspal.
Demikian cerita singkat perjalanan saya bersama ayah di suatu hari minggu.Semoga bisa dinikmati.Terima kasih!!
7LeopoldRegis7 
Sipp kang
http://wongndeso1994.wordpress.com/2013/12/28/trip-visit-ndeso-94-with-sister-and-friend-goes-to-kawah-ijen-part-2-pendakian/
matur nuwun mass….
pengen ke kawah ijen juga euy
Disinyalir nantinya regis bakal jadi blogger spt bapake 🙂
yang penting seneng nulis seperti Om Yanuar. Itu keahlian yang kian punah om…
malah mirip review wisata kuliner haha. Dan bagus. Bolehlah sbg warming up bagi pembaca yg sdh nunggu full review versys. [atau malah bikin berharap sekaligus galao yaa..haha]
sudah keluarrrrrr review terakhir Versys…
hahahaha makasih ya bro selalu diingatkan dan didukung
Di sinyalir yang punya lapak masih mabuk tahu sumedang, jadi reviewnya diserahin sama putranya. Hehe..
hihihi… gawean pas akeh mbah… mumettt
saya selalu antusias membaca blog ini.
Terima kasih masbro, ucapan baik ini juga yang bikin saya selalu antusias menulis blog mas
sip…bokong Regis masih sakit???
hehehehe kayanya udah engga.
waktu dia bilang mau sujud mencium aspal yang halus agak lebay dia hahaha
like father like son 😀
http://awansanblog.wordpress.com/2013/12/30/legenda-f1-michael-schumacher-koma/
hehehe asal jangan Like neighbour like son hihihi
Like Father like Son :)..Btw shockbreakerny udh disetting ap msh stdrnya mzbro??Yg dpn/Blkangny?!?Tp ttp kinclongy mskipun offroad!? 🙂 Sprtiny de’regis ngeblogny bs lbh rajin neh dr ayahny!wkwkwkwkw 🙂
hehehehe
yg ga boleh itu: Like Neighbour Like Son, bahaya hahahah
Shockbreaker stel-an standar.
Ehh, tangkinya kinclong tapi lainnya, under engine guard dll pas sampai di rumah parah..
Aminn.. iya rencana mau dibuatin blog sendiri..
Makasih ya om Hendri…
Anaknya berbakat nulis mas..terus kembangkan..siapa tau kelak bisa jadi blogger papan atas seperti ayahnya..he,
Aminnn…. masih belepotan sih nulisnya, tapi yang penting seneng dulu..
rencananya saya buatin blog sendiri, karena dia juga senang masak.
siipp mas…hobby anak memang harus didukung selama hobby nya positif
Enak bgt liat bapak sma anak kompak haha mantaap!!
iya haruss nih hehehe
jalan2 pake motor bonceng anak laki memang enak,kalau ajak istri bakal diomelin sepanjang jalan.kecuali dalam kota sore/malam.
wahh… kayanya ada yang trauma nih wkwkwkw
mantabz…
calon FBK muda 😀
Kereen
salam kenal kang leo, saya asli rangkas kerja dibintaro.
tau blog nya dari postingan kang haji test mono, eh ada artikel rangkas nih,,,, mantap kang..
Haturnuhun udah berkunjung, sering2 main kesini..
lanjut baduy biasanya klo anak HTCI ngejamu tamu.
salam braderhood kang..
🙂
Siapp makasih sdh singgah di blog Bro. Semoga berkesempatan ketemu…