Selamat malam Bro dan Sis,
salam dari Makassar, kebetulan lagi tugas dan sempet nulis sedikit.
Bro dan Sis, mengamati kecenderungan riding selama ini, apakah Bro dan Sis termasuk tipe night rider atau morning rider kalau akan touring/rolling?
Kalau riding berangkat dan pulang kerja jangan dihitung ya. Lho kenapa om Leo?
Ya karena kita ga bisa bebas ngatur berangkat dan pulang kerja. Ada yang sudah menentukan alias kantor/tempat kerja. Kecuali jadi bos besar di tempat kerjanya sendiri ya hehehe.
Kalau touring atau rolling waktunya kan lebih bebas mengikuti kemauan, pilihan dan kesempatan kita.
Saya sendiri adalah tipe morning rider.

Dari pengalaman sejak th 1999 solo ride (belum banyak/ada klub motor) mudik Jkt-Yogya tiap tahun dg Tiger 97, saya selalu berangkat menjelang subuh. Dan tiba di tujuan saat masih terang. Sampai sekarang setiap kali touring saya lebih memilih berangkat menjelang subuh atau pagi. Pun untuk rolling kopdar saya lebih prefer pagi ketimbang malam hari.
Mengapa?
1. Kesiapan tubuh dan pikiran
Saya merasa lebih fresh, segar, dan bisa menikmati perjalanan saat pagi atau menjelang subuh. Karena tubuh dan pikiran sudah mendapat istirahat yang cukup sebelumnya.
Riding, apalagi jarak jauh, menuntut organ-organ tubuh dan panca indera bekerja optimal. Tanpa istirahat yang cukup di malam sebelumnya, tubuh kita bisa turun imunitasnya dan lebih mudah terserang penyakit yang mengganggu fungsi organ tubuh.
2. Menikmati Perjalanan dan Kehidupan yang Ditemui
Pada saat kita mulai lelah (setelah 2-3 jam riding) jalanan justru mulai terang dan bahaya di jalan berkurang (krn visibilitas meningkat). Perjalanan juga lebih bisa dinikmati. Melihat bagaimana kehidupan di sebuah tempat mulai beranjak hidup. Melihat, meski secara sekilas, ibu-ibu mencuci di bebatuan kali. Siswa-siswi berangkat ke sekolah. Itu semua menyegarkan jiwa.
Efek negatifnya, saat melintasi kota/daerah tertentu, in-city traffic (kemacetan kota) krn aktifitas pasar dan pabrik bisa membuat perjalanan tersendat. Ini diakali dengan menyesuaikan jam keberangkatan atau mencari rute lain bila ada.
3. Faktor Keamanan dan Keselamatan di jalan
Keamanan – gangguan dari orang. Keselamatan – resiko akibat kondisi jalan, accident dari pengendara lain. Dalam kondisi situasi keamanan belakangan ini, perjalanan malam semakin rentan dengan ancaman keamanan (perampasan motor, pembegalan, penembakan). Faktor keselamatan dari kondisi jalan yang buruk juga penting. Ada banyak sekali kecelakaan maut sepeda motor yang diakibatkan kondisi jalan yang rusak. Jika ingin rehat di tengah jalan juga relatih banyak pilihan dan aman. Tidak harus berhenti di Pom bensin atau kantor polisi.
4. Proses Recovery paska riding
Saya lebih prefer berangkat pagi, karena begitu tiba di tujuan, jam biologis kita masih normal. Utk touring jarak menengah, ke Yogya misalnya berangkat subuh, saya tiba saat masih terang. Beraktifitas sedikit, tidur, esok harinya tubuh pulih seperti sedia kala. Kalau saya berangkat malam, saat tiba pagi/subuh saya membutuhkan waktu yang cukup utk recover di hari itu. Artinya kegiatan mungkin baru bisa mulai siang hari + kacaunya jam biologis saya. Untuk touring jarak dekat (dibawah 4-5 jam), berangkat subuh/pagi juga pas, karena saat tiba, tubuh kita hanya butuh beristirahat sebentar (krn cukup tidur sebelumnya).
Bagaimana dengan bro and sis, night rider atau morning riderkah anda?