Review Z800 Vs Er6x: Pantaskah Selisih Harga 60 Juta ? (Part 2)

IMG_6215

Satu fenomena yang muncul paska launching Kawasaki Z800 akhir Juni kemarin adalah meningkatnya jumlah ER6x (baik yg naked maupun fairing) yang dilepas di bursa motor second.

Harga Er6n second yang biasanya terjaga di kisaran 90an juta bahkan sampai dilepas menyentuh angka 80-85 juta (tergantung kondisi). Bahkan harga baru Er6 pun sudah di discount sampai 4 juta. Karena melihat berkurangnya peminat?

Pertanyaannya adalah is the price and performance difference between the two justified?

Apakah memang selisih harga 60 juta rupiah diantar kedua produk itu seimbang dengan perbedaan performa nya sehingga pantas Er6 riders memutuskan untuk upgrade?
Dan bagi mereka yang sedang memutuskan utk naik CC, apakah sebaiknya memilih Er6 atau mengupayakan menambahkan 60 juta untuk bisa mendapatkan Z800?

IMG-20130807-566Z800: si Hulknya Pape ASR. Er6F/Ninja 650: si Ninjo besutan om Lexy

Bagi mata awam, kedua motor mungkin terlihat sama.

Dan kalau melihat price tag keduanya, awam mungkin tanpa ragu akan memilih Er6. Yg penting moge dan hijau oom…

Dibalik penampilan “yang terlihat sama2 moge dan hijaunya” itu terletak perbedaan yang sebenarnya cukup signifikan. Baik pada statistiknya, maupun pada riding experience yang didapat.

Fullscreen capture 8142013 63016 AMTabel di atas diambil dr Kawasaki UK, Kawasaki Indonesia beberapa kali tidak akurat saat memindahkan spesifikasi ke tabel di website mereka. Misalnya sempat mengkopi data Er6 utk ZX6R.

Blok yang diwarnai hijau menunjukkan preferensi, aspek mana yang saya anggap sebagai kelebihan. Ini pendekatan ilmiah yang disebut dengan pars pro toto, melihat sesuatu sebagai bagian-bagian yang terpisah. Untuk kemudian dilihat kembali sebagai satu kesatuan.

Kita mulai dengan wheelbase, untuk saya wheelbase menentukan gaya berkendara. Wheelbase yang panjang (Z800) akan mendukung gaya berkendara yang lebih tourer karena stabil pada track lurus. Wheelbase yang lebih pendek (Er6) berpengaruh pada gaya berkendara yang lebih agresif dalam ber-manuver. Saya prefer yang lebih pendek mengingat kondisi jalan raya yang tidak predictable di Indonesia. Hal lain dr wheelbase adalah radius putar. Untuk bisa memutar Z800 saya butuh jalan selebar 5.5 meter [Insert Photo at cluster)

Ground Clearance. Sekali lagi ada untung dan ruginya disini. Tapi saya prefer Z800 untuk ini. Jarak dari sisi terbawah Z800 permukaan tanah 15 cm. Lebih tinggi dua meter centimeter daripada Er6. Ruginya: ada kemungkinan (tidak punya datanya) centre of gravity lebih tinggi, sehingga handling saat cornering kalah. Untungnya: kelihatan gagah ehehe.

Seat Height. Nah ini sudah dibahas di Part 1. Z800 adalah motor tertinggi (setelah versys)  dalam jajaran Sport/Sport Tourer Kawasaki. Cukup tinggi untuk ukuran tubuh saya yang 174cm. Harus berhat-hati dan melihat tempat dimana kita akan berhenti. Kalau licin atau miring (beda ketinggian antara sisi kanan dan kiri motor) hati2. Tapi pada saat yang sama Er6 juga menurut saya agak kependekan dan cupu.

export2Rake/Trail

Disini soal selera, tapi saya lebih suka motor dengan sudut rake (sudut antara posisi fork dan sumbu vertikal) yang tidak terlalu besar.

Semakin besar rake maka kendaraanpun semakin berorientasi pada lintasan straight. Namun resikonya handling utk cornering menjadi berkurang. Kendaraan2 chopper adalah jenis motor yang sudut rakenya besar. Perbedaan rake antara Er6 dan Z800 tidaklah terlalu besar, namun saya tetap senang rake yang lebih kecil.

Weight

Sudah juga dibahas di Review Z800 Part 1. Z800 adalah motor terberat dalam jajaran Sport/Sport-tourer. Z800 lebih berat 20 kg dibandingkan Er6. 20 Kg mungkin kedengarannya tidak banyak. Tapi dengan postur motor yang tinggi, 20 kg menjadi terasa lebih signifikan. Untungnya pada saat berjalan di medium speed berat 20 kg membantu Z800 menjadi lebih stabil.

Karakter Tenaga dan Torsi

Selisih CC antara Er6 dan Z800 memang hanya 150 cc, namun perbedaan jumlah silinder menyebabkan perbedaan tenaga menjadi luar biasa signifikan: beda 40 HP broooo. Meskipun diatas kertas Z800 membutuhkan RPM yang lebih tinggi untuk mengeluarkan puncak tenaga ketimbang Er6 (10.200 vs 8500 RPM) namun pada prakteknya keduanya bisa sama mudahnya mencapai torsi puncak (konsekuensi jumlah silinder lebih banyak).

Jika anda menarik gas Er6, semenjak derajat pertama throttle gas diputar, tenaga langsung terlemparkan ke ban belakang. Er6 sepersekian detik lebih responsive ketimbang Z800. Sangat singkat namun noticeable. Terasa. Cukup wajar mengingat jumlah silindernya lebih sedikit.

Namun sepersekian detik berikutnya pula, humming mesin 4 silinder akan melontarkan Z800 jauh ke depan. Torsinya beda 20 Nm. Itu beda torsi antara naik sepatu roda dan Ninja 250 (Top Gear joke style)

Faktor non statistik lainnya, yang menurut saya sangat menentukan, adalah riding position.

Saya selalu bermasalah dengan riding position Er6 yang menurut saya nanggung.

IMG-20130807-571Setang sedikit menekuk dengan posisi tubuh yang cenderung tegak dan ambles.

Menurut saya ada terlalu banyak hal yang ingin diraih (utk touring iya, city riding iya, sedikit sport iya dlsb) sehingga justru membuat Er6 awalnya menarik begitu banyak kelompok, tapi tingkat kejenuhan berkendara mungkin akan lebih cepat tercapai.

Mungkin ada yang engga setuju hehe engga apa2.

IMG-20130807-574Z800 menurut saya lebih nyaman: untuk dikendarai dan dilihat.

Cukup agresif namun tidak melelahkan bagi tulang punggung dan lengan.

Bro dan Sis setelah melihat kedua foto diatas mungkin juga setuju dengan saya hehehe.

PUTUSAN AKHIR

Z800. titik.

Selisih harga 60an juta sangat justified. Ada perbedaan riding feeling dan comfort yang tidak bisa dibantah dengan  statistik ataupun price tag.

Jika anda sudah memiliki Er6 dan berencana upgrade ke Z800, lakukanlah.

Jika anda berencana naik dari 250 cc ke kelas atasnya. Upayakanlah Z800. Anda mungkin harus membayar lebih mahal atau (kalau menggunakan skema kredit) lama. But it is worth it. Bisa saja anda justru beli Er6, apalagi sedang ada discount besar, tapi jangan kaget kalau dalam waktu beberapa bulan anda akan mulai kehilangan excitement dan galau lagi.

81 thoughts on “Review Z800 Vs Er6x: Pantaskah Selisih Harga 60 Juta ? (Part 2)

    • gara2 16 klep itu tuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…………..
      ( TITIK !!! )
      ^ plus lagi musim multisilinder :v
      klep minded… hehehe

  1. kalau jual Er6 bekas buat DP beli Z800,berarti hutang 85jtan,harus nyicil lagi 3th sebulan 4jtan.yg 60jt baruVS baru,kalau lihat GCnya yg 15cm berarti masih bisa pakai lowering kit,atau kepras busa jok,kalau saya 178cm, cuma bagi yg agak pendek.kalau gemuk jok juga turun diduduki.

  2. Well written.

    Tapi seandainya kawak ngeluarin 4 cyl sport tourer (kayak sejenis ninja 1000)….sebaiknya tinggalkan z800. Krn fairing sgt membantu bila touring. Gak tau deh kalo z800 dikasi windshield, kurasa ada beda signifikan.

    Saya fans moge sport touring. Blm pernah sih touring make naked big bike, taunya cuma sport tourer……tapi udah bisa dipahami dari ulasan part 1 kemarin…kalo angin akan sangat mengganggu, yg biasanya mulai terasa sejak 140kpj ke atas.

    • Kl menurut saya dgn ada nya windshield sangat membantu untuk 140 kpj ke atas dan sekarang udah banyak loh z800 pakai windshield terutama di negara malaysia… Sekalian knapot racing dan asesoris lain ya mas leo dibahan di part 3…. Di tunggu yooo….

    • Tergantung cocok gak nya, pernah liat Z250 pake windshiled kok Jore aka Wagu aka Butut kekekek

    • Bener banget bro..
      Kalau kecepatan sudah di atas 150km/h, pakai motor fairing lebih enak.
      Bentuk fairing yg aerodinamis gak bikin stang motor bergetar kena angin yg kencang dari arah depan maupun samping. Adanya fairing dan juga windshield baru terasa kegunaan nya.
      Power motor yg besar, tp kalo body motor kurang aerodinamis, terasa kurang nyaman di kendarai pada kecepatan tinggi.

  3. gampangnya kaya Inova dgn Avanza.ER6 series biar dimodif habis berapapun ndak bisa kaya Z800,cuma bila dana pas2an ER6 series sudah cukup,Z800 bisa diperjuangkan tapi jangan terlalu.

    • ER6 jelas beda kelas dg Z800.

      Perbandingan head to head, ER6 dibandingkan dg yg sekelasnya yg sama-sama 2 silinder,seperti Suzuki SV650.
      Moge 2,3 dan 4 silinder mempunyai karakter masing-masing.

      Mesin 4 silinder bisa mencapai rpm yg lebih tinggi dibandingkan mesin 2 silinder dg besar cc yg sama. Maka horsepower di rpm atas lebih besar dari pd mesin 2 silinder. Tapi mesin 2 silinder akan mengeluarkan torsi yg lebih besar di rpm bawah ke tengahnya. Karena mesin 2 silinder mempunyai stroke yg lebih panjang.

  4. Klo menurut saya agak percuma beli moge tanpa fairing, tidak bs menikmati more speed & adrenalin, ninja250 ngebut 160km/j dgn santai ini z800 lari 160km/j badan terguncang hebat & pastinya akan mengganggu handling.
    Jd klo saya, vote for ninja 650, akselerasi 2 cyl jelas lebih ganas, top speed 220km/j bs dinikmati dgn full konsentrasi, unbeatable compare to naked series berapapun cc nya, kesimpulan jangankan harga beda lebih mahal 60jt, harga sama pun msh tdk worthed utk ditebus.

    • Motor atau moge is not always about high speed Bro.
      Mungkin hanya 10% dari kesempatan kita riding kita berada pada top speed. Mungkin kurang malah.

      Kalaupun akan sering dipakai utk top speed, ya ambillah yang pure sport seperti ZX6R.

      “kesimpulan jangankan harga beda lebih mahal 60jt, harga sama pun msh tdk worthed utk ditebus.” haha yang bener?

    • Konteksnya kan er6 series vs z800, kalau zx jelas track bike yg posisi ridingnya gak nyaman utk 35thn keatas iya kan, out off context, saat riding bersama sering loh running speed diatas 120km/h, yg naked gw liat gelagapan nahan angin, riding sendiri lebih sering lg geber kenceng, beli moge japan cc besar kalau tdk dinikmati powernya buat apalagi, masak cuma buat pamer, tiap org memang beda selera & tujuan beli moge tp gw setuju kalau high speed adalah tujuan mayoritas pembeli moge japan, kalau moge italy & usa buat prestise & gaya, moge negara lain utk beda dr yg lain, itu sih pendapat gw hasil sharing2 sama komunitas moge, beda jg gpp lawong soal selera, salam bikers.

    • Saya kira ZX6R masih dalam context kok Bro.
      1. Harga Z800 sudah dapat ZX6R second standard dalam kondisi bagus.
      2. Kebutuhan bro Moge Rider adalah high speed riding. Ya mending beli pure sport. Dan soal above 35, kebetulan yang saya kenal penunggang ZX diatas 35 thn. Hehe beda pergaulan mungkin.

      Apakah mayoritas pembeli moge japan orientasinya high speed, hmm ini juga debatable..
      Kriteria pembaginya mungkin bukan negara produsen, tapi tipe motor.
      Ducati/Aprilia rider yang saya kenal kalau pas rolling bareng malah gila2an. Sementara HD/Victory/old triumph engga.

    • Kalau mau merasakan adrenalin dan top speed, bukannya serie zx jauh lebih unggul dibandingkan seri er650f?

    • kl model sport enak nya di serkuit…. Gasss poooolllll…. Kl di jalan raya gas peeellll dan tercium aspal…..

    • Moge naked susah ngebut? Klo yg pake suzi b-king kok nyantai ya tembus 300kpj, gimana tu??
      *sorry klo oot 😀

  5. bro bisa bantu jelasin angka-angka dibawah?

    di web kawasaki australia, kelebihan z800 itu final ratio nya “short” –> tambah gak ngerti

    Final drive Sealed Chain
    Primary reduction ratio
    1.714 (84/49)

    1st
    2.571 (36/14)

    2nd
    1.941 (33/17)

    3rd
    1.556 (28/18)

    4th
    1.333 (28/21)

    5th
    1.200 (24/20)

    6th
    1.095 (23/21)

    Final reduction ratio
    3.000 (45/15)

    thanks

    • Bro menanyakan dua hal yang berbeda. Utk gear/sprocket belakang, Z800 lebih besar (2 mata) ketimbang Z750. Artinya akselerasi semakin baik, tapi top speed berkurang.

      Sementara itu data reduction ratio hal yg berbeda. Semakin pendek ratio gear (antara driver gear yg ke mesin motor dan driven/output gear) maka akan semakin dekat jarak antara putaran RPM dan putaran gear yang menarik rantai. Mungkin ada yang mau membetulkan.

  6. Menurut saya Riding position antara er6 dan z800 nya tergantung tinggi jokinya mas leo… Kl joki tinggi di bawah 170 cm cocok nya er6 kl tinggi di atas 170 cm baru z800… Itu semua tergantung selerooo joki….

    • Ada 1 lg yg sering luput bro, panjang jangkauan tangan, tinggi boleh aja sama tp tangan beda panjang hasil ergonomi beda, posisi riding lebih menunduk sebetulnya utk motor yg lebih kencang, cuma kalau buat motor naked sih percuma nunduk jg, mau ngebut jg susah krn tdk nyaman.

    • Panjang tangan atau panjang jangkauan tangan… Heeee…. Betul sekali…. Kl menurut aq motor naked itu bukan speed race tp kl motor sport/supersport baru itu baru menikmati speed nya apalagi di sirkuit….mmmm nyamiii…. Gass pooolllll…. Tp jangan salah juga motor naked bisa juga di perlombakan di sirkuit contoh nya di spanisd z800 diperlombakan… Itu pun motor nya tanpa windshield itu pun dpt juga topspeed… Bgmn…

    • @loen_nm, betul bro yang naked bisa dipake top speed, tapi gak maksimal handlingnya krn gangguan angin yang super keras, pernah dicoba diluar yang naked 1000cc vs full fairing 600cc di sirkuit, menang yang 600cc, aerodinamis rules wins.

  7. Kl untuk turing ujung2nya tangki besar, mesin ga cepat panas/stress, lincah meliuk di pegunungan, torsi cukup besar di rpm rendah (nanjak gunung mesin ga meraung2 macam kucing kawin), pendinginan udara (cuma mikir ganti rem, oli, ban)
    ujungnya motor bmw yg legendaris nih dgn mesin melintang…..
    kl untuk kebut2an ujungnya panigale kali ya….

  8. “Menurut saya ada terlalu banyak hal yang ingin diraih (utk touring iya, city riding iya, sedikit sport iya dlsb)”
    Akhirnya mz leo spndapat jg dng komen sy wktu d artikel ngreview zx dng er-6 klo tdk salah.Utk pure naked mank outstanding neh z800 stlah liat aslinya d PRJ&review d youtube” 🙂

    • Tapi untuk sebagian orang justru ER6F lah yang paling mewakili, istilahnya jadi multi purpose (turing nyaman, city riding pas, sporty ya memang desainnya dibuat sporty)….
      Untuk tipe ER6 sendiri saya lebih suka yang Fairingnya…..sosoknya terlihat lebih proporsional dari sisi desain terutama dilihat dari samping.

    • We have something in common then hehehe…

      Om Leo boleh minta wasap/pinnya kah? tq

    • hehehe terpaksa balik lihat artikelnya dulu.

      Oh Bro Hendri prefer Er6n ketimbang yg Er6f krn:

      “tdk ad kesan ‘nanggung’ dlm hal modelnya. Krn Er-6 F bs dibilang model sport bs dibilang touring..”

      Oh oke, meskipun keduanya nanggung, kalau disuruh milih Er6n atau Er6f saya tetap milih Er6f lho.

    • Yah, bda dunk!??!wkwkwkwk 🙂 Soalnya lbh enak diliat & simple aj mz baik Er6 N ma Z 800..Mo dr samping ato dpn harmonis geto & parkiran jg ga ribet sprtinya :). Tp Er6F ky ‘Kgedean pala ma badan’ :)Mank seh fitur knyamanan & safety akibat turbulensi angin dr dpn&sampingnya :(. Y Intinya ane lbh concern di model yg harmonis mzbro 🙂

  9. nah.kan pak Leo bilang z800 lebih nyaman… jadi selisih harga segitu tampaknya mmg wajar 😉 ** komen edisi kurang paham urusan moge..,belum saatnya 😉 :mrgreen:

  10. Kl mas leo ada dana sebesar harga z800… Mas pilih mana er6n/er6f, z800, monster 765 (kl g salah secon) dan zx6r secon…. Dilihat dari beberapa segi aspek pandangan (pandang memandang hee…hiii….)…. Tolong di jelasin ya mas leo… Galau niiii….

  11. Kebetulan ane punya dua2nya neh, Z800 & ER6F, tinggi ane 178cm & berat 105kg, menurut ane yg paling nyaman & worthed yg ER6F, seat height rendah, bobot rendah, posisi badan relax lebih tegak, tahanan angin rendah, agresif diputaran bawah s/d menengah cocok utk stop & go dalkot atau touring high speed luar kota.

    Gimana dgn Z800? Seperti yg leo bilang, tinggi, berat, siap hadapi angin ribut & berbagai efek angker lainnya, kelebihannya neh motor penampilan sangar & jelas powernya mantep di high rpm walaupun ane sbg owner harus mengakui setuju sama pendapat bro2 diatas kalo dibawa kenceng amit2 dah kayak mao kelempar kebelakang misah ama motornya, jd ya dgn berat hati ane bilang mubadzir powernya gak bs dipake maksimal, mungkin ini jg bs jd pertimbangan, nikungnya lebih mantep yg ER6F, kliatannya faktor ground clearance, jd Z800 ini ane pake kalo santai mao ke mall, jjs dalkot & kongkow2 doank, kalo yg fungsional ane lebih prefer pake ER6F.

    Nah sekarang balik ke duit neh, 60jt buat penggemar moge sejati mah kagak ada apa2nya dibanding kepuasan makenya, nah buat yg baru masuk ke dunia moge & duit jd pertimbangan ane saranin ambil ER6F, lebih fungsional, bakal kepake dah semua keistimewaan yg ada di moge.

    • Ah beruntung nya bro Mario ini….semoga ane bisa menikmati juga nanti hehehe….

    • thanks utk komparasinya Bro..
      “menurut ane yg paling nyaman & worthed yg ER6F, seat height rendah, bobot rendah, posisi badan relax lebih tegak”

      nah persis disini faktor pembedanya antara bro Mario dan saya: selera ridingnya. Saya malah ga terlalu nyaman dg pose ridingnya Er6F.

      Soal angin: mau dibahas di Part 3 nih hehe

    • Om Leo, speedo ERF sama ERN beda gak sih? Agak ilfil saya sih liat speedo punya ERN hehehe, agak2 kismin gitu, lebih meriah ninin atau Z250 wkwkwk

    • Setujuuuuu..
      Er6f memang paling fungsional.
      Model sporty, kesan motor gede n balap nya ada, gagah n keyeeen.
      Tenaga motor, lbh dari cukup buat riding or touring bahkan ngebutz..!
      Posisi riding enak, gak bungkuk n gak pegel.
      Suara motor lbh mantap dari Ninja 250 (kalo udah ganti knalpot nya yach).
      Ada suara nge-bass nya wkwkwk 🙂
      Harga nya er6f juga cukup realistis, dibanding sama harga di thailand msh seimbang.
      Buat boncengan msh lbh oke jika dibandingkan moge2 lain nya.
      Kalo di ajak ngebutz, er6f msh lebih stabil, karena fairing yg aerodinamis gak bikin ini motor nahan angin.
      Windshield nya kalo di ganti pake ermaxx yg lbh gede akan lbh gagah and lbh nyaman buat melindungi badan dari angin yg kencang (saat ngebutz).
      Maksud ane ngebutz, yaah di atas 180km/h yaaachh.. Hehehe

    • Coba deeh bawa z800 atau z1000 di atas 200km/h..
      Di ajak nambah cepet, tenaga mesin motor maah hayooo ajaah.
      Tp stang motor akan bergetarrrrr, krn kena angin yg kencang.
      Kalo stang gak di pegang kuat2 bisa terlepasss dari genggaman.
      Ini krn z800 maupun z1000 gak dilengkapi fairing yg aerodinamis.
      Kalo pake helm kelas nanggung, 1000% itu helm pasti akan serasa mau terbang lepassss dari kepala.. Hahaha..
      Badan kita juga akan geterrrrrr kena angin.., krn gak bisa berlindung di balik windshield.

  12. masih segar diingatan ***motor 2cilndr dgn harga 50jtaa untk blap… Bla bla bla….** jangan sampai hal ini berlaku jg untk z800.. Bgaimana mnurut pak leo?? Apakan masuk akal

  13. Pingback: Moge pemula kudu punya differensiasi khusus agar bisa diterima | Smartf41z

  14. Om, kl z800 ini di pk sm kita yang tingginya 178-182cm, koq motornya jadi terlihat kecil ya.
    Yang 250cc aja di bikin terlihat besar, masa mtr 800cc ini gak terlihat besar ya. Cm curhat aja. Mksh Om

  15. Saya sekarang pakai ER6F. tapi sebelumnya pernah pakai motor2 supersport. saya setuju sekali dengan pendapat bro Mario. utk pemakaian dalam kota ataupun jalan luar kota, ER6 bisa dikatakan cocok dari faktor torsi low ke mid RPM nya. Dimana jalan didalam kota cenderung pendek dan banyak lampu merah. Tapi juga bisa dibuka throttle nya sampai redline 11.000 RPM kalau berada di jalanan yang agak panjang.Tidak perlu sering2 pindah ke gigi persneling yang lebih rendah kalau mau menyusul kendaraan didepannya, karena ketersediaan torsi mesin bawah ke tengah yg cukup kuat.
    Motor juga cukup ringan dan mudah manuver ditikungannya. Hanya bagi saya jarak jok dengan foot peg, agak kependekan (tinggi saya 182cm)

    Faktor hepinya juga lumayan, motor gampang utk power wheelienya di gigi 1, karena torsi yang kuat. kalau baca2 review majalah luar negeri, ER6 cukup mendapat apresiasi sebagai sportbike menengah yang murah.

    Jadi utk yang ingin moge legal dan punya budgetnya, silahkan tebus. apalagi ER6 sekarang harga sekennya makin murah.. Anda tidak usah terpengaruh dengan pendapat kalau moge itu harus “4 silinder”. ingat motor-motor Ducati itu 2 silinder dan sudah 14 kali jadi juara World Superbike. walaupun konfigurasi mesinnya beda ,yaitu L- twin…tapi ya tetap sama 2 silinder juga. Juga motor Superbike KTM RC8, BMW HP2 dll

    Sebenarnya tidak sebanding antara mesin ER6 dengan Z800. Sudah lain liga nya, Karena beda kubikasi dan jumlah silinder. Mesin 2 silinder dengan stroke yang lebih panjang, mempunyai keterbatasan untuk mencapai RPM maksimum. Semakin tinggi RPM, semakin besar HP yang diproduksi mesin. Supaya mesin 2 silinder bisa memproduksi HP yang sama dengan mesin 4 silinder. Maka dikompensasi dengan memperbesar kubikasinya. Contohnya dilihat pada motor Ducati Panigale 1199cc L- twin versus Kawasaki ZX10R 1000cc 4 silinder.

    Kalau anda punya budget lebih dan bisa menjangkau Z800, silahkan beli. Model Kawa Z800 yang keren dan sangar dengan mesin kuat dari RPM tengah ke atas. Tentu dapat membuat si Rider senang dan puas.

    Tapi kalau budget anda tidak mencapai harga Z800, maka jangan ragu-ragu utk memiliki ER6. Karena dengan ER6, anda pun bisa sama hepinya dengan pemilik Z800.

    Kalau Suzuki disini merilis Gladius 650cc V-twin atau Yamaha dengan Xj6, pasti akan makin banyak pilihan.

  16. Beda kelas x om 2silinder sm 4silinder…dr komsumsi bbm,kondisi indonesia jalan cuaca,trs perawatannya,harga partnya kl terjadi kerusakan,harga accnya aja dah beda jauh 4silinder ma 2silinder…,yah 2silinder dgn 4silinder beda kelaslahh gak bs di bandingin…kaya motor eropa dan amrik(harley) aja 2silinder 3silinder bahkan v4 beda kasta dan kelas dr suara,dan karakter mesin tp tetep aja ke 2nih motor kenceng,2 2nya bs lari 200km+++2silinder di pakai banyak mesin motor besar dan itu global…sama pula seperti 4silinder bnyk di pakai ke mobil,sampai2 ke motor2 besar bahkan ada yg sampe 8silinder macem goldwing aya2 waeee minumnya kencing…

  17. saya lebih tertarik dengan bahasan “zx6r vs z800”. kyknya supersport memang selalu lebih cool dan sopan ketimbang touring yg kesan garangnya sudah melekat berkat “moge wannabe” macam tiger. I dunno, selisihnya 50jt.. apa sekalian zx6r aja ya? oh ya, ini buat harian om. ditunggu masukannya. thanks.

    • Tambahan. Z800 terasa berat kalau belok pada kecepatan rendah skitar 15-20km/jam atau mau putar balik arah. Bobot Z800 yang lebih berat 20 Kg.

      Teman-teman di Komunitas yg tingginya dibawah 167cm, mensiasati dg menggunakan Lowering Kit utk Z800. Maka ketinggian motor bisa dikurangi.

      Untuk hal value menurut saya ER6 adalah motor yang pas. Tidak mahal utk ukuran Moge di Indonesia. Tarikan/gentakannya lumayan gahar dan posisi duduk yang cukup Ergonomik.

      Utk Speed freaks /Track day Riders (di sirkuit), motor-motor Supersport 1000cc – 600cc adalah pilihan yang cocok. Motor – motor tsb di buat utk siap balap. Bobot yang ringan, power mesin yang narik kuat di 10.000 – 14.000 rpm.

      Hanya menurut saya juga teman2 yang suka turing. Motor Supersport tdk ergonomik, posisi badan bungkuk jadi membuat cepat cape si pengendara. Gentakan torsi di rpm atas juga kurang pas utk pemakaian stop n go di dalam kota yang jalannya ramai dan pendek-pendek.

      Tapi kalau di sirkuit atau di jalan yang panjang, pas sepi kendaraan, misalkan hari Minggu pagi-pagi. Wah tarikan motor Supersport terasa manthap sekali….

      facebook.com/groups/Z800Indonesia/

Leave a comment