Kawasaki New Z1000: Threatening Predator – Design (Part 1)

Untitled

 

Sugomi: “threatening”, “menacing”, “source of danger”, “predator“

 

IMG_6980

Ini kedua kalinya kami bertemu. Masih dengan getar perasaan dan penasaran yang sama. Bedanya kali ini saya lebih punya banyak waktu untuk mengerti dan merasakan kekuatan besar apa sebenarnya yang tersembunyi dibalik hitam pekatnya massa mesin. Mulai dari detik nol, mental saya mulai sibuk mencatat impresi yang dipancarkan the Zed satu ini.

IMG_6998

 

HE IS NOT FROM HERE, NOT FROM NOW
Saya tidak berhasil menemukan padanan atau tiruan terdekat dari Z1000 pada semua rivalnya. Dia bukan dari sini, pula bukan dari saat inii. Kawasaki menamakannya Sugomi, menurut saya istilah alien lebih tepat.

IMG_6974
Sesuatu yang tidak anda sepenuhnya mengerti. Bukan karena dia berpura-pura begitu, he just doesn’t care.  Coba lihat posisi headlamp yang lebih merunduk, tatapan mata projector dan kerutan kening yang dia perlihatkan. Menunjukkan determinasi, kemauan tak tertolakkan dari seekor predator saat mendekati mangsanya.

IMG_6983

Beralih ke tanki, seperti pemangsa yang sedang melengkung, mengumpulkan massa otot, siap meloncat ke depan.

IMG_6952Dengan kaki-kaki yang kekar dan hitam siaga melontarkan diri ke depan.

IMG_6970

IMG_6948

Sementara itu body work terasa lebih rapat ke arah depan, ke chassis dan engine. Membuat Z1000 terlihat lebih sporty dan agresif di bandingkan pendahulunya. (Artikel perbandingan dengan Z1000 lama akan saya tulis terpisah).

Kesemua semangat agresi ini dihadirkan tidak melalui volume tubuh yang berlebih-lebihan.

IMG_6987

 

Kata Akhir:
Z1000 selalu merupakan seri yang penting bagi Kawasaki sejak generasi pertama di tahun 2003. Begitu pun pada revisi 2014 ini. Hanya dalam waktu beberapa bulan setelah Z1000 edisi 2010 dihadirkan, Kawasaki sudah langsung memulai design Z1000 2014: Sugomi Project.
Dengan target, ketika itu, melahirkan karakter naked 1000cc yang baru, yang maju bahkan untuk di tahun releasenya: 2014.
Dan dari yang saya lihat, saya raba dan dengar, Kawasaki has done it again. Z1000 mendapatkan gelar “Best Naked Bike of the Year” untuk tahun 2013 untuk “its innovation, high quality and design” dari X Plus Award yang prestigious di Eropa.
Pada artikel berikutnya kita akan lihat dibalik penampilan pemangsanya performa seperti apa yang sebenarnya Z1000 miliki.

IMG_6965

IMG_6963

 

IMG_6944

IMG_6955  IMG_7003

IMG_7005

 

IMG_6954

Titipan Review Jacket Adventure Terbaru Respiro

Kurang lebih 10 hari sebelum berangkat touring ke Bukittinggi saya di-ping oleh mas Arif juragan Respiro.

“Mau motoran ke Bukittinggi ya mas?”
“Hehe iya”
“Berminat sekalian review test jaket touring terbaru respiro gak mas?”

Wahh ya mau dong.
Saya jelek-jelek begini penggemar product Respiro juga terutama Vestnya. Respiro menurut saya dibandingkan produsen domestik dalam negeri serius melakukan riset utk mengembangkan teknologi materialnya.

Mas Arif menjelaskan bahwa product bertitel “Journey” ini akan launching segera. Ini merupakan tipe  adventure yang sebelumnya juga dikembangkan bersama mas Taufik TMC. Mas Arif berharap dr perjalanan ke Bukittinggi saya memiliki beberapa masukan.

Siap!!

Selain jacket adventure “Journey” mas Arif juga mengirimkan base layer kepada saya.

Dannn pas pada jam2 terakhir sebelum saya berangkat ke Bukittinggi kiriman dari Respiro pun tiba.

Apa saja sih yg perlu ditest utk jaket type adventure?

image

image

image

Motor 650 cc dipakai harian?

 

 

Dalam 7 bulan terakhir ini Verde sudah menempuh jarak hampir 10,000 km atau hampir 1500 km/bulan.

IMG-20130901-712

 

wah sudah dipake kemana saja mas?
Kebanyakan sih di dalam kota ya, utk ngantor. Kalau keluar kota ya sudah lupa persisnya kemana saja. Sepertinya tektok Ciwidey, tektok Pelabuhan Ratu, trip ke Anyer, trip ke Ciater dll.

Serpong-20130928-00907

Mas ga sayang ya motor 650 cc dipakai harian?

Saya naik motor semenjak SD di kampung di Kalimantan hingga saat ini. Beraneka merk, jenis dan cc. Saya berencana sebanyak mungkin mengenal dan mengendarai berbagai sepeda motor selama diberi kesempatan dan kesehatan. Dengan usia menjelang 40 th, saya lebih sayang dengan experience mengendarai motor 650 cc yang bakal hilang kalau saya pakai mobil atau kendaraan lain. Lost opportunity istilahnya.

 

Memangnya nyaman pake motor ber-cc agak besar untuk harian mas?

Kebetulan jalur yang saya lalui dari BSD-Bintaro-Kesehatan-Pondok Indah-Blok A – Blok M punya banyak rute satu arah dengan kondisi jalan yang mulus. Titik macet hanya di per4an Pondok Indah sampai Pertigaan Radio Dalam. Untuk rute itu bermotor 650 cc masih pilihan yang nyaman. Jarak 32 km masih bisa ditempuh dengan waktu 40-50 menit. Kalau saya harus melewati rute Ciledug atau Kalimalang mungkin lain ceritanya ya..

Apa engga bosen naik motor ber-cc agak besar?

Sama seperti naik kendaraan lain pasti ada jenuhnya. Variasi jadi penting. Jalan mundur misalnya. Dalam seminggu, apalagi menjelang touring saya paling tidak 1-2 kali pakai Spacy utk ngantor. Jan.. wis koyo beruang sirkus. Atau naik kereta atau mobil atau taxi.

 

Bukannya operasional dan perawatannya mahal?

Kalau dibandingkan matic Spacy kesayangan di rumah tentu lebih mahal. Tapi dibandingkan sebelumnya bawa mobil, bersama Verde jelas jauh lebih terjangkau dan praktis. Dengan konsumsi bahan bakar 19km/liter dan waktu tempuh hanya 2/3 daripada mengendarai mobil, running cost Verde lebih rendah. Memang kalau punyanya 600 cc sport 4 silinder jadinya lain ya.

Engga takut KMnya jadi tinggi mas?

Saya ini beli motor untuk dikendarai, bukan untuk sekedar didandani dan dipandangi. Odometer yang tinggi itu setara dengan pengalaman berkendara yang didapat, wawasan atas tempat baru yang dikunjungi plus keahlian dan kematangan yang berkembang.

Kan nanti harga jualnya jatuh mas?

Kalau memang ada rencana motor yang dibeli bakal dijual lagi, sebaiknya dari awal beli motor second ya. Selisih harga tidak jauh, malah kita untung makai. Taruh kata deh selisih beli dan jual – 5 juta, saya yakin malah bisa hanya 3 juta. Bisa sewa motor dimana coba selama 1.5 tahun dan belasan ribu km dengan harga hanya 5 juta.

 

Jadi, 650 cc untuk harian? kenapa tidak..

 

Pacet-20130929-928

 

Versys 650: 90% Er6 + 30% Comfort (Part 1)

 

PENGANTAR

IMG_1148-001

Pada saat Versys 650 dilansir dan beredar di Indonesia di kwartal ke empat 2012, euphoria market atas Er6 (baik yg n maupun f) sebenarnya relatif sudah agak mereda. Daftar inden Er6 sudah memendek. Timing yang harusnya sangat tepat untuk merelease Versys, saudara muda 650 cc ini.

Harusnya. Namun market sepertinya punya respons yang beragam. Cukup banyak rider yang saya temui punya dua komentar jujur saat melihat Versys: “bentuknya aneh” dan “terlalu tinggi”.

Hmm mungkin kita perlu mundur sedikit ke pertanyaan “Mengapa sih Versys lahir?”

Kawasaki mendesain motor ini di tahun 2007 awalnya khusus untuk pasar Eropa. Sebuah kontinen yang memiliki karakter jalan raya yang berbeda dengan Amerika. Di Eropa jalan raya cenderung lebih twisty atau berkelok, kualitas jalan sangat beragam tergantung negaranya (ada 50 negara di wilayah yang besarnya dari Sabang sampai Merauke), kondisi alam yang lebih ekstrim. Kemampuan kendaraan untuk menaklukan kondisi jalan yang beragam  — atau “any road” principle — dalam bahasa Italy, Portuguese dan French disebut dengan: Multistrada. Pernah dengar? Hehehe. Ya seperti apa yang dilakukan Ducati terhadap Ducati Multistrada di thn 2003, Kawasaki merancang Versys sebagai penakluk dan penjelajah jalan raya di Eropa.

Ducati Multistrada 1000 DS 2006 – masih blm secantik versi terakhir 1200

Versys yang merupakan kepanjangan dari “versatile (kemampuan beradaptasi dengan situasi/fungsi yang berbeda) system” ini pun kemudian dibawa oleh KMI ke Indonesia dengan misi yang sama: menjelajah Indonesia.

Apakah Versys sanggup dan cocok melaksanakan tugas itu?

IMG_1106-001

Untuk menjawab pertanyaan itu saya mengajukan permintaan untuk melakukan test ride Verys 650 kepada KMI yang kemudian direspons positif. Saya pun berkesempatan selama 8 hari dan hampir 900an km melakukan test ride dalam beberapa kondisi/scenario:

  1. Touring jarak dekat ke Lampung (450 km)
  2. Adventure-touring ke Rangkasbitung melalui jalur alternative (170 km)
  3. Empat hari pulang pergi ngantor BSD-Kebayoran Baru utk simulasi harian (240an km).
  4. Sedikit performance test (cornering, akselerasi) di lintasan Alam Sutra-Summarecon-BSD (40an km)

Hasil dan kesimpulan test ride akan saya bagi dalam beberapa artikel. Di artikel pertama ini saya akan menceritakan first impression saat pertama memegang dan mengendarai Versys ini.

FIRST IMPRESSION

Setelah mengambil Versys di Kawasaki Grisenda, dihantarkan oleh Pape (Setiawan) dan Rudy Chow ASR, saya langsung menjajarkan Versys tersebut di rumah bersama Er6 untuk mendapatkan perbandingan langsung head-to-head kakak beradik ini.

IMG_1232-001

Harus diakui penampakan melalui layar computer dan ketika langsung berhadapan dengan Versys sungguh jauh berbeda.

Versys harus diakui tidak fotogenic, eitsss sebentar dulu. Dalam kamus sederhana ala saya, fotogenic itu berarti fotonya lebih bagus ketimbang aslinya. Nah Versys ini tidak fotogenic karena aslinya ternyata jauh lebih menarik ketimbang fotonya hehe.

Apa saja sih yang membuat menarik saat melihat?

1. Kaki-kaki

wow… kaki jenjang namun padat. Versys diperlengkapi dengan shock up-side down bawaan dari Showa. Jarak travel yang tinggi dan keindahan sistem upside-down terlihat begitu mencolok bila kita jajarkan dengan Er6 yang berkaki Kayaba.

IMG_1078

2. Pinggul

Membekap roda belakang, arm alumunium indah melengkung.

IMG_1088Arm ini diklaim lebih ringan, namun juga  fleksible dibandingkan pipa tubular Er6.

IMG_1087

3. Tinggi semampai

Nahh kalau bro dan sis sudah merasa kewalahan dengan tinggi Z800, Versys jauh lebih tinggi lagi.

seat heightVersys 4 cm lebih tinggi ketimbang Er6 series. Motor tertinggi di jajaran sport/sport tourer Kawasaki.

IMG_1197

Memang sebagai motor yang desainnya merupakan perkawinan antara supermoto dan sportbike, Versys terlahir sebagai motor dengan ground clearance dan seat height yang tinggi. Begitu pula Ducati Multistrada 1200 yang seat heightnya sampai 850mm.

Saya justru merasa nyaman dengan tinggi di atas rata-rata ini. Membuat mengendarai Versys memiliki visibility yang lebih baik dibanding motor lain.

komparasi

Jika anda mengendarai matic, motor mayoritas di jalanan, dan melihat Er6 sebagai motor yang cukup besar, maka Versys 650 akan terlihat gigantic.

4. Berat

Nah ini yang menarik, meskipun pada penampakan Versys terlihat jauh lebih besar ketimbang Er6n ataupun Ninja 650, namun bobotnya saat kita dorong terasa lebih enteng.

Mas Lexy Leksono juga merasaka demikian dalam share artikelnya. http://lexyleksono.com/2013/11/06/test-ride-kawasaki-versys-650/

Dan saat kita intip speknya, ternyata memang Versys 650 lebih ringan ketimbang Er6n/Ninja 650 meskipun tidak terlalu signifikan.

Diduga ini karena perbedaan sub-frame dan swing arm alumunium Versys sementara Er6n masih menggunakan baja tubular.

5. Ergonomi

nah ini sedikit tricky. Saya sebenarnya tidak suka posisi duduk yang up-right alias tegak.Dan Versys ini, tegak sekali sodara-sodari. Dirancang untuk kenyamanan dan daya tahan berkendara jarak jauh.

Fullscreen capture 1142013 50723 PM-001

Saya akan membahas di artikel selanjutanya bagaimana ke 5 komponen di atas sangat berpengaruh terhadap pengalaman riding Versys 650 saat diujicoba di beberapa scenario. Juga bagaimana saya sampai pada kesimpulan bahwa Versys 650 = 90% Er6 + 30% Comfort.

IMG_1129

Next: Test Ride Kawasaki Versys 650 Part 2 – Lampung Trip with ASR

Picts taken by Regis Bagas

Kawasaki Versys 650 – apa saja sih yang perlu direview ?

Setelah korespondensi beberapa waktu dengan KMI (Kawasaki Motor Indonesia) , akhirnya saya mendapat kesempatan untuk melakukan test ride Kawasaki Versys 650. Yeahhh…

wpid-img-20131026-wa0027Memiliki banyak brothers dan sister yang baik hati saya bisa saja meminjam Versys untuk direview. Namun mendapat pinjaman langsung dan resmi dr KMI tentu berbeda dan sangat berarti bagi blogger pemula seperti saya hehe.

Rencananya selama long weekend tanggal 2-5 Nov, Versys akan saya road test ke Lampung dan Rangkasbitung.

Nah apa saja sih yang perlu ditest dan direview dari Versys 650 ini?

Review Z800 Vs Er6x: Pantaskah Selisih Harga 60 Juta ? (Part 2)

IMG_6215

Satu fenomena yang muncul paska launching Kawasaki Z800 akhir Juni kemarin adalah meningkatnya jumlah ER6x (baik yg naked maupun fairing) yang dilepas di bursa motor second.

Harga Er6n second yang biasanya terjaga di kisaran 90an juta bahkan sampai dilepas menyentuh angka 80-85 juta (tergantung kondisi). Bahkan harga baru Er6 pun sudah di discount sampai 4 juta. Karena melihat berkurangnya peminat?

Pertanyaannya adalah is the price and performance difference between the two justified?

Apakah memang selisih harga 60 juta rupiah diantar kedua produk itu seimbang dengan perbedaan performa nya sehingga pantas Er6 riders memutuskan untuk upgrade?
Dan bagi mereka yang sedang memutuskan utk naik CC, apakah sebaiknya memilih Er6 atau mengupayakan menambahkan 60 juta untuk bisa mendapatkan Z800?

IMG-20130807-566Z800: si Hulknya Pape ASR. Er6F/Ninja 650: si Ninjo besutan om Lexy

Continue reading

Review Z800 : Kawasaki Memang Keterlaluan Deh (Part 1)

IMG_6176-001

Selamat pagi Bro dan Sis,

Kawasaki Z800 banyak mendapat pujian di media. Best selling bike, award winning dan lain sebagainya.

Tapi apakah di jalan raya memang sebagus itu?

Saya beruntung sekali nih, hanya dalam hitungan hari sejak launchingnya, bisa mendapat pinjaman satu unit Z800 selama 2 (baca: DUA) minggu utk membuktikan apakah Z800 benar2 sesuai dengan marketing glory nya. Bisa jadi real life test ride pertama di tanah air (mulai lebay deh). Terima kasih seberat-beratnya utk bro Vgures aka Pape ASR yg sudah berbaik hati dan mengupayakan.

Continue reading

Test Ride – Kawasaki ZX6R

Selamat siang Bro dan Sis ..

Bulan-bulan ini sulit sekali untuk melakukan 2 posting setiap pekannya. Pekerjaan tetap terbawa saat weekend dan menyita pikiran yang seharusnya bisa dikosongkan untuk menulis.

Memasuki akhir minggu pertama Ramadhan, semoga rekan-rekan yang menjalankan puasa semakin dikuatkan ibadahnya dan berlimpah berkah dan hidayah dr Allah.

Pagi ini, dibawah cuaca yang cukup mendung dan jalanan yang masih basah dr hujan semalam, saya berkesempatan nongkrong dengan teman2 ASR (Always Safety Riding) di Flavor Bliss Alam Sutra.

Flavor Bliss kala malam. Parking Lot yang luar biasa luas membuat tempat ini nyaman utk Kopdar.

Flavor Bliss kala malam. Parking Lot yang luar biasa luas membuat tempat ini nyaman utk Kopdar. Foto dr official website alam sutera.

Cuaca yang mendung dan cenderung gerimis mengurungkan niat kami utk melakukan ritual morning ride seperti biasanya. Mengisi waktu, saya meminjam ZX6R besutan Pape ASR. Pape ini sebenarnya singkatan bro dan Sis : Pak Penasehat hehe, nama asli Bro yang murah senyum ini adalah Setiawan Tjoa.

Pape diatas Ducati SFnya Bro Teddy

Pape diatas Ducati SFnya Bro Teddy. Ini slow ride utk photo session, maafkan kalau kurang safety.

IMG_20130714_075530 Continue reading

Ducati Streetfighter S atau Kawasaki Z1000? (part 1)

Ducati Streetfighter S dan Kawasaki Z1000. Hadir merepresentasi dua negara, dua pendekatan, dan dua solusi. Bro dan Sis… untuk dikendarai pilih yg mana?

Manfaat dari bergabung dengan sebuah komunitas multi-platform, tdk hanya satu jenis/merk motor, adalah kita bisa belajar banyak hal. Kebetulan sekali saat ASR sedang foto session tgl 19 Juni lalu ada kesempatan utk mengerti lebih jauh kedua motor tersebut. Minggu pagi di Flavour Bliss Alam Sutra; area parkirnya begitu panjang dan lengang.

Kawasaki Z1000

ONE_3099

Photo by Pape

Continue reading