KLX230 digadang-gadang oleh Kawasaki sebagai dual sport. Becek jalur tanah okeh, aksi di jalan raya juga okeh. Tapi apa benar begitu?
Saya sudah test motor ini di pulau Nusakambangan dan jalur Citorek Bayah yang gravel track dengan impressi yang positif. Di siksa di jalan raya ternyata juga oke banget ini.
Sewaktu KLX230 dirilis, saya langsung bandingkan performanya di atas kertas dengan KLX150 dan KLX250. Saya mengelus-elus dagu sedikit skeptis.
Pertanyaan yang mengambang, hmmm hanya beda 16cc dengan 250cc tapi kok HP dan torsi KLX230 ga dibuat mendekati KLX 250 sekalian aja ya?
Ini pertanyaan naif, yang datang dari biker jalan raya yang lebih terbiasa dengan HP dan torsi. Setelah 3 minggu riding bersamanya, saya mulai mengerti alasannya.
UPDATE (19/06/2019): Artikel ini ditulis 4 jam sebelum ada pemberitahuan resmi dari Kawasaki Indonesia. Saya menulis berdasarkan release Kawasaki USA, dan feeling bahwa KMI juga akan rilis motor ini. Ada sejumlah tambahan informasi yang saya selipkan di artikel ini
———————————–
Kawasaki Heavy Industries, Japan, selain merilis KLX300R, juga melepas versi enduro dari KLX230 yang sudah duluan diperkenalkan di tanah air: yak KLX230R.
Apa sih mas bedanya?
Masih soal KLX230 nih, maklum produk baru.
Iseng-iseng ngobrol dengan mas Henry Suandy, Direktur Kawasaki Greentech Pekanbaru. Kenalan sebagai sesama pemilik KLX450R. Dari beliau saya banyak belajar perihal KLX, walau ya tetep aja ga pinter2.
Nah, menurutnya KLX230 ini potensinya gede banget. Karena masuk ke posisi kelas yang pas.
Sosor atas sodok bawah
Beberapa hari lalu saya menulis artikel tentang arti pentingnya Kawasaki mempertahankan KLX sebagai volume maker penjualan Kawasaki. Saya sampaikan Kawasaki perlu membuat segmentasi produknya lebih rapat satu sama lain. Sehingga market punya pilihan yang lebih banyak. Engga ada istilah tanggung. Mau pilih 150 variannya banyak, naik dikit ada 230, naik lagi ada 250, lalu yg rare 450 dan KX.
7LeopoldRegis7 