Selamat pagiii
Selamat kembali dr liburan panjang utk yg berlibur.
Welcome back to the real world .. Hehe..
Sebelum memulai minggu kerja yang bakal panjang, di subuh ini saya ingin sedikit menulis review atas knalpot Prospeed Blue yg sdh mengabdi selama dua tahun hari belakangan.
Bro dan Sis, kalau kita ngobrol tentang aftermarket exhaust utk Ninja 250 FI sebenarnya ada bbrp pilihan yang beredar di pasaran. Mulai dr VRX Sportisi, Yoshimura, Akrapovic, R9, Nassert Beet, Prospeed, Arrow, Two Brothers, Leopold Vince dan beraneka ragam lainnya. Belum lagi yang kreasi lokal atau custom dr bengkel knalpot.
Banyak sumber bisa menjadi acuan dalam memilih. Misalnya hasil Dyno test yang dimuat di media yang memperlihatkan perbedaan antara berbagai produk. Selain itu bbrp video yg diupload di youtube juga dapat memberikan gambaran atas penampilan dan suara.
Sumber lain adalah ngobrol dengan user atau saat melihat sendiri di jalan hehe
Pertengahan Agustus lalu, Otomotif membuat perbandingan, yang menurut saya jadi ukuran seberapa siap dan serius sebenarnya para produsen mengembangkan Research and Development untuk mengisi kebutuhan produk yang baru saja launching.

Buat saya selain kenaikan Horse Power, yang tidak kalah penting adalah grafik yang naik secara stabil dan tidak ada drop. Grafik di atas memperlihatkan bbrp produk drop di kitiran RPM 8000 sampai 10,000. Range yang menurut saya justru kritis. Yg grafiknya masih bagus disitu ada dua, apa saja? ayo lihat sendiri hehe
Kriteria kedua, saya juga mencari yg suaranya adem dan ngebas, tidak yg racing melengking. Yang istilahnya socially acceptable. Ga bikin masalah dg tetangga hehe.
Dan yang kriteria yang ketiga, pastinya yg harganya cocok. Makanya Nassertbeet yg mahalnya selangit (buat saya) engga dilirik babar blas.
Dengan mempertimbangkan harga, suara dan performa, ada dua besar yg saya pikirkan: Akrapovic dan Prospeed.
Akrapovic

Prospeed

Pilihan kemudian jatuh pada Prospeed, Akra sudah banyak sekali beredar, plus apalagi stlh mendengar Akra KW juga sudah mulai produksi dimana2.
Dari bro Herry group NIO (Ninja 250 Injection Owner) saya dapat kontak Bie Hau dan kemudian Sabtu kemarin janjian utk ketemu. Meluncurlah saya dan Regis, anak pertama saya (11th) dari Serpong ke workshopnya.
Bro Bie Hau ini orangnya asyik banget, sangat informatif dan sabar. Mau nanya apa saja diladenin. Dari pengalaman, engga banyak pedege yang seasyik ini.
Kurang dari sejam, Prospeed yg blue series pun terpasang.

Capcus, Biankapun diajak pulang…
Review Suara
Kesan pertama saat melihat tampilan terpasangan dan suaranya memang wahh sekali. Lebih baik ketimbang yang ada di youtube, karena range bass nya kurang terdengar disana. Suaranya berdenyut ngebass ke bawah. Rumble ….. Saat saya test decibel suaranya pada RPM 12,500 noise level menyentuh 95 DB atau hanya selisih 2 angka dari raungan maksimal knalpot standard. Artikel mengenai tes decibel knalpot standard ada disini.
Saya senang sekali dg timbre (warna suaranya) Prospeed yg Blue ini. Ngebas, tidak lebay, saat RPM naik juga tidak pecah. Hanya saja kalau habis ditarik, lalu mendadak tutup gas, dia akan “berdeham” sekali. Bukan nembak ya (pengalaman sbg Scorpio rider nih hehehe).
Review Performa
Selama dua hari ini perbedaan yang paling terasa buat saya adalah pada panjang nafasnya.
Kalau bro dan sis pernah bawa Ninja 250 FI, mungkin akan kerasa bagaimana torsi bawahnya Ninja itu nafasnya engga panjang dan harus sering ganti gigi pada gigi bawah.
Jadi berubah Bro..
Saya bawa Bianka minggu pagi ke daerah Foresta BSD untuk ditest range kecepatan per gigi. Hujan gerimis semenjak subuh. Yah tetap maju terus..

Kondisi motor standar habis. Tidak ganti injector, no PCV, ban sutandar yg licin itu.
Gigi baru saya pindah saat RPM menyentuh limiter. Untuk akurasi speedometer bisa dilihat di artikel saya yang ini.
Gigi Kecepatan
1 55 km/jam
2 84 km/jam
3 116 km/jam
4 131 km/jam
Data di gigi 5 tidak bisa didapat, krn saat kecepatan di 142 km/jam (sementara RPM belum mentok), ban belakang (standard) menunjukkan gejala spinning (berputar melebihi kecepatan jejak) dan bergoyang mencari jejakan. Genangan air kecil ada dimana2. Ini nampaknya yg membuat aqua planning (ban tidak bisa menjejak aspal dg baik akibat tekanan permukaan air) dan kemudian spinning.
Karena tidak punya data utk knalpot standar, saya coba lirik hasil test ridenya kang Taufik dgn Ninja 250 FI standard.
Gear 1 bisa mencapai 45 km/h
Gear 2 mencapai 75 km/h
gear 3 mencapai 90 km/h,
Gear 4 mencapai 120 km/jam
Gear 5 mencapai 150 km/h
Lumayan signifikan berbeda ya hasilnya
Kalau kang Taufik yg ngetest knalpot Prospeed mungkin hasilnya bisa lebih baik lagi. Krn beliau lebih berpengalaman dan postur tubuhnya lebih kecil dan JAUH lebih ringan hehe. Apalagi kalau bro dan Sis pakai ban kompon lunak seperti BT 090 DAN tidak di hari hujan.
—
Untuk sementara reviewnya itu dulu, anak2 saya sudah bangun pagi dan ini hari pertama sekolah. Rencananya minggu ini akan service yg kedua ( sudah 4600 km), sekalian resetting ECUnya.
