Habis Budget Berapa Supermotokan Yamaha WR155R?

Yamaha WR155R saya ini umurnya hampir 3 tahun.

Motor dikirim persis sebelum COVID menyerang awal Maret 2020. Lebih tepatnya, saya dan Regis ambil sendiri motornya di Yamaha Mekar Bintaro. Langsung diriding pulang.

Habis itu lock-down dan produksi/distribusi WR155 melambat.Bahkan media-media otomotif baru berkesempatam test ride motor ini kemudian sekitar pertengahan tahun 2020. Akibat pandemi.

Selama periode itu saya dan almarhum Bie Hau, owner Prospeed yang baru saja berpulang, mengembangkan beberapa konfigurasi knalpot untuk motor baru ini. Kita berdua berkesimpulan motor ini lebih road oriented ketimbang dual purpose 150cc lain. Lebih nyaman dan stabil di jalan raya,

Lalu kenapa tidak di Supermotokan aja sekalian?

Saya coba check around, kok mintanya “relatif” mahal untuk yang langsung jadi?

Ah rakit sendiri ah

Mulailah melihat berbagai review velg 17 inch dan ban untuk dual purpose.

Dihitung2 jauh lebih murah kalau pesan online dan pasang ban di toko ban.

Pilihan jatuh ke toko online MXstore di Cibubur yang pilihan varian velgnya cukup lengkap. Satu paket lengkap wheelset Delkevic, jari2 dan hub senilai Rp. 2,5 jt rupiah waktu itu. Dua hari barang sampai. Lalu kemudian untuk ban dual, kita pilih Corsa Cross S. Ban ini sdh dipakai sebelumnya di Kawasaki Dtracker X 250 dengan performa baik. Cukup gigit di aspal hujan licin, di gravel juga galak. Sepasang harganya hanya 900rb. Untuk ban depan saya pilih ukuran 100, kok nanggung ga gede sekalian mas? dari pengalaman ukuran 100 sudah pas lincahnya, Sementara untuk ban belakang saya pilih ukuran 130, masih proporsional dengan motor 155 cc dan lebar swing arm.

Untuk ban saya percayakan ke MotoExpress Aneka Ban di Pondok Aren Bintaro, sekalian bikin tubeless dan pasang ke motor.

Proses pengerjaan waktu itu cukup cepat, karena semuanya plug n play, dan voila dalam waktu 1,5 jam we have new WR155R Supermoto dengan anggaran total Rp 3,5 juta (including uang tip untuk mekanik dan nasi padang pas nunggu pemasangan ban).

Budget segitu mahal atau murah di saat itu? menurut saya relatif murah dan lebih memuaskan daripada dikerjakan oleh bengkel modifikasi yah. Kita lebih punya kontrol.

Hasilnya motor jadi lebih ganteng dan enak handlingnya, maklum dipakai buat bung kuliah tiap hari Serpong-Cikini pulang pergi.

Pemasukan Negara Akan Besar Jika Knalpot Diregulasi dg SNI. Kenapa tidak diatur resmi saja?

Ini topik panjang ga habis-habis. Bakal selesai kalau solusi sesuai judul diambil: diregulasi resmi dengan menggunakan SNI.

Penggunaan sepeda motor makin pesat, hampir 2,5 juta motor terjual per tahunnya di Indonesia. Begitu juga perkembangan penggunaan parts aftermarket.

Continue reading

Review 600 km Penggunaan Ban Standard New Ninja 250 2018 (Dunlop ArrowMax GT601): Lebih Lekat utk Jalanan Indonesia Yang Penuh Khianat

Motor 250cc 2 silinder pada umumnya di Indonesia dibekali dengan ban sejuta umat IRC Road Winner. Mulai dari Ninja 250Fi, R25 dan terakhir CBR250RR. Tradisi ini diganggu oleh Kawasaki pada New Ninja 250 edisi 2018.

DSCF9935.JPG

Continue reading

Knalpot Original Honda CBR250RR Banyak Diburu. Mengapa?

 

Di kelas 250cc memang Honda menggunakan style yang berbeda dari yang lain dengan memasangkan knalpot double barrel pada CBR250RR.

Insting pertama pemilik, seperti saya tahun lalu, adalah untuk mengganti knalpot original CBR250RR dengan performance aftermarket, supaya lebih nampol performanya, gagah suaranya dan keren tampilanya.

Namun fenomena lanjutannya ternyata cukup unik. Knalpot original CBR250RR ini ternyata banyak dicari dan memiliki sendiri marketnya yang justru lebih seru rame ketimbang bursa secondnya CBR250RR.

Continue reading

Tenaga Yamaha R25 Mendekati 32 HP On Wheel Dengan Tiga Modul PnP ini

 

Mas kok nulis tentang R25 melulu sih? ga netral nih..

hehe sudah ada 2 pembaca blog yang menulis begitu. Waduh gimana ya, saya kan sedang mengeksplor motor saya sendiri. Apalagi minat dan komunitas R25 ini sedang berkembang. Saya berharap tulisan-tulisan saya menambah informasi dan referensi tentang produk global yang lahir di Indonesia ini.

Kembali ke laptop.

Melanjutkan artikel tentang aplikasi PC5 by Dynojet khusus untuk R25 sebelumnya. Kali ini saya mencoba melihat bagaimana kalau tiga modul PnP ini digabungkan. Apa dampaknya bagi performa R25.

Apa saja mas 3 modul itu?

1. Knalpot Prospeed Black Carbon R25

2. Filter udara Ferrox for R25

3. Power Commander 5 (PC5) Dynojet

Di dapur Sportisi Motorsport ketiga modul itu diuji diatas Dynojet test untuk mendapatkan hasil yang terukur dan tertulis.

20140920_124408-001

Supaya terlihat peningkatannya, hasil test motor standard tgl 19 Juli dijadikan baseline.

Dan inilah hasilnya.

R25Sabina

Fullscreen capture 9212014 124833 PM

Dengan pemasangan knalpot Prospeed Black Carbon dan Filter Ferrox tenaga dan torsi melejit diatas performa standard. HP naik dari 27.63 menjadi 29.92 dan torsi membaik semenjak putaran bawah dengan top torque adalah 19.03 Nm.

Dilanjutkan dengan pemasangan dan tune up PC5 performa meloncat lebih jauh lagi. HP meningkat menuju 31.55 HP dengan max torque sebesar 19.54 Nm. Mantap sekali….

Knalpot Prospeed yang sekarang digunakan lebih pada daily use (enak ditelinga dan bentuk) dan torsi bawah, kenaikan tenaganya pun hanya sekitar 1.3 DK. Saya menduga apabila menggunakan knalpot yang memang didesain utk racing (yang suaranya ampun-ampunan) seperti Sakura, AR-1 dan GBR Bandung maka tenaga bisa tembus ke 32 gede HP.

Ingat lho ini belum main cam, atau porting/polish dan lain sebagainya.

Hanya dengan mengganti knalpot (15 menit), ganti filter (5 menit) dan memasang PC5 (25 menit, kalau motornya masih standard, belum termasuk tuning).

Mas Bram juga mengatakan setelah melihat jerohan R25, daya tahan komponen masih sangat memungkinkan penggalian tenaga lebih jauh.

A bigger beast is waiting for you underneath…

Review Regis atas Helm HJC Lorenzo

 

Saya sedang mempersiapkan review tentang akurasi speedometer R25. Sementara itu silahkan dipirsa tulisan review Regis, anak pertama saya (12 th) atas helm hadiah HJC Lorenzo hadiah kiriman dari YIMM hampir 2 minggu lalu. Saya tidak melakukan edit hanya merapikan dan menambahkan gambar.

 

————————————–

 

Selamat  siang om dan tante, ini saya regis bagas.

Mohon maaf lahir dan batin mungkin saya banyak salahnya walaupun saya jarang menulis. Kali ini saya mau mereview helm HJC Jorge Lorenzo yang ayah dapat dari yamaha. Ayah memberikan helm ini untuk saya pakai.

IMG_7287

Continue reading

Perbandingan Dynojet Test 4 Knalpot Aftermarket untuk R25 – Apa Pilihan Anda?

 

Sekali lagi selamat hari raya Iedul Fitri. Saya mohon maaf jika ada artikel di blog saya yang kurang berkenan selama ini.

Masih melaporkan seputar R25. Topik kali ini, sesuai judul adalah:

Perbandingan hasil dynojet test 4 knalpot aftermarket untuk R25.

Catatan:

  1. Tanpa disertai pemasangan piggy-back atau penggantian filter
  2. Kesemua knalpot ditest di mesin Sportisi, sehingga skala kenaikannya bisa diperbandingkan
  3. Beberapa knalpot di test dengan sample/unit test, sementara yang lainnya (PRospeed dan Anjany Racing) menggunakan mass production unit.

Baiklahh mari kita mulai

Continue reading