Tapi sebenarnya apa sih perbedaan signifikan di antara ketiga anggota keluarga “the Zed” ini ?
Dan yang mana yang tepat buat saya dan bro/sis?
Dalam suatu weekend yang basah, kebetulan ketiganya terparkir dengan rapi di the Breeze, BSD. Beberapa teman ASR sedang asyik ngobrol dan ngopi. Satu tempat nongkrong dengan suasana santai di tepian sungai Cisadane.
Pape (Setiawan), Sony, Payud (Yudi), Endro (duduk)
Susah juga mencari waktu untuk merampungkan tulisan Part 3 ini hehehe maaf ya..
Setelah hampir 2 minggu dan 450 km berusaha mengerti dan memahami kamu Z800, untuk memaksimalkan riding experience bersama Z800 menurut saya nih ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
Satu fenomena yang muncul paska launching Kawasaki Z800 akhir Juni kemarin adalah meningkatnya jumlah ER6x (baik yg naked maupun fairing) yang dilepas di bursa motor second.
Harga Er6n second yang biasanya terjaga di kisaran 90an juta bahkan sampai dilepas menyentuh angka 80-85 juta (tergantung kondisi). Bahkan harga baru Er6 pun sudah di discount sampai 4 juta. Karena melihat berkurangnya peminat?
Pertanyaannya adalah is the price and performance difference between the two justified?
Apakah memang selisih harga 60 juta rupiah diantar kedua produk itu seimbang dengan perbedaan performa nya sehingga pantas Er6 riders memutuskan untuk upgrade?
Dan bagi mereka yang sedang memutuskan utk naik CC, apakah sebaiknya memilih Er6 atau mengupayakan menambahkan 60 juta untuk bisa mendapatkan Z800?
Z800: si Hulknya Pape ASR. Er6F/Ninja 650: si Ninjo besutan om Lexy
Kawasaki Z800 banyak mendapat pujian di media. Best selling bike, award winning dan lain sebagainya.
Tapi apakah di jalan raya memang sebagus itu?
Saya beruntung sekali nih, hanya dalam hitungan hari sejak launchingnya, bisa mendapat pinjaman satu unit Z800 selama 2 (baca: DUA) minggu utk membuktikan apakah Z800 benar2 sesuai dengan marketing glory nya. Bisa jadi real life test ride pertama di tanah air (mulai lebay deh). Terima kasih seberat-beratnya utk bro Vgures aka Pape ASR yg sudah berbaik hati dan mengupayakan.
Sampai awal 2008, absurd rasanya bicara kendaraan sport Jepang 250 cc DUA silinder 4 tak DOHC liquid cooled dengan harga yang relatif terjangkau di Indonesia. Mimpi.
Rumour demi rumour tentang Honda All New Tiger 250 cc dan Yamaha Fazer 250 cukup menghibur sekaligus membuat frustasi di era-era 2005-2008. Terutama bagi mereka yang sebenarnya cukup matang dan siap petik karena sudah teredukasi dengan Honda Tiger 2000 dan Yamaha Scorpio yang beredar cukup lama di tanah air.
Pada masa serba galau dan bimbang itulah Kawasaki melepaskan shockwave yang pertama: Kawasaki Ninja 250R
Tanpa banyak cakap Kawasaki Motor Indonesia meluncurkan produk global andalannya yg bbrp wwktu terakhir menjadi bintang di negara2 tetangga. Z800 akhirnya tiba di pasar Indonesia.
Meskipun dengar-dengar ada persoalan dengan Uji Tipe Kawasaki Z800, namun demam Z800 terlanjur sudah menyebar di bbrp komunitas kawasaki rider.
Dilepas direntang harga 110-130 juta rupiah di luar negeri.
Membuat demam karena Z800 berpotensi menjadi motor inline 4 (4 silinder segaris) paling terjangkau di Indonesia. Saat ini motor inline-4 lengkap dg surat dan dukungan ATPM adalah Kawasaki ZX-6R. Yang dilepas di banderol Rp 212.5 juta.
Harga motor streetfighter atau naked biasanya diposisikan lebih rendah dari versi sportnya. Misalnya Yamaha YZF-R1 dijual lebih mahal USD 2,000 dibandingkan varian nakednya dengan mesin yang sama dengan FZ-1.
Namun saat melihat official commercialnya Z800 sungguh mengecewakan.
Menurut saya iklan ini dibuat oleh orang yang tidak memahami dan menghidupi jiwa biker. It is just a advertisement job advertising a lifestyle.
Iklan ini dimulai dgn shots seseorang yang sedang berlatih lari dan boxing di tepi pantai.
Sementara itu di rumah pantainya yang mewah, seorang wanita cantik muda dengan baju tidur yang sangat tipis bangun dan kemudian mandi di shower room. Pria tersebut pulang ke rumah. Footage loncat ke mereka sarapan. Loncat lagi saat sang perempuan pergi atau pulang ke rumahnya dan si pria mengendarai Z800 melewati jalanan sepanjang pantai hingga memasuki kota dan stadium tinju untuk mengikuti pertandingan. Disana dia sudah disambut oleh penonton dan para wanita cantik.
Menurut saya dan bbrp pengunjung iklan tersebut, iklan ini lebih sibuk mempromosikan lifestyle ketimbang bike dan riding experience. Anda bisa ganti motor disitu dengan produk mewah apa saja. Parfum mahal, Kulkas 4 pintu, Pesawat jet dll.
Masalah?
Buat mereka yang melihat motor sebagai aksesoris gaya hidup tentu bukan masalah. Mereka yang membeli motor lebih sebagai fashion utk dipamerkan.
Tapi mungkin jadi masalah bagi mereka yang menikmati berada di atas motor karena kebebasan dan tantangan dunia terbuka. Bagi mereka2 ini, iklan di atas merepresentasikan semangat yang berbeda dr Z800 yang semestinya.
Atau mungkin bagi Kawasaki pasar terbesar Z800 bukanlah mereka biker, tapi mereka poser.
7LeopoldRegis7 