Review Harian Kawasaki RR Mono : Seringan 150cc Sedahsyat 250cc

IMG_6083

 

Mas Leo kan sudah pernah test RR Mono di sirkuit Sentul, kenapa lagi mau test harian?

Bukannya puncak performa, seperti top speed, high speed cornering dan lain2 sudah kelihatan di sirkuit?

IMG_3782

Fullscreen capture 15022014 162340

Justru itu. Pertimbangan kita memilih sepeda motor kan tidak melulu puncak performa. Ada aspek-aspek lain yang juga penting dipertimbangkan. Aspek-aspek dalam penggunaan harian yang ternyata tidak lebih sederhana.
Faktor X terkadang jauh lebih besar. Misalnya:

  1. Tiba-tiba harus hard braking karena ada 4L4Y3rs keluar gang.
  2. Polisi tidur yang jumlahnya 73 buah di rute ngantor.
  3. Jalanan paving di pemukiman yang terbongkar karena truk engkel hobi cari jalan pintas.
  4. Stuck di belakang truck sampah karena perempatan lampu merah 500 meter di depan macet terkunci.

Hal-hal yang menuntut kualitas yang berbeda dari sepeda motor.
Nah itu alasannya saat berkomunikasi dengan KMI yang terpikir adalah bagaiman RR Mono dalam kehidupan nyata.

RR Mono saya test BSD-Blok M pp selama 3 hari plus weekend ride. Waktunya mepet krn di hari ke4 sudah berangkat touring ke Bukittinggi.

 

DIMENSI dan HANDLING untuk HARIAN
Motor ini compact (ringkas), bahkan untuk ukuran saya motor ini tergolong kecil.

Ga percaya? coba lihat.

IMG_3682

Saat test di Sentul. Keliatan kalau ukurannya sudah ga seimbang 😀

Sebagai pengguna harian 650 cc tentu saya memiliki bias. Karenanya saya menanyakan kesan biker yang lain. Tapi semua rekan biker, termasuk pengguna CBR250 dan Ninja 250 FI juga menyatakan hal yang sama, motor ini ringkas. Saat duduk di jok yang ramping yang langsung terlintas di pikiran adalah Ninja 150 2tak atau Vixion.
Kaki bisa menapak dengan penuh, bahkan agak menekuk.

Fullscreen capture 10052014 33429

RR Mono dugaan saya memang dirancang untuk pengendara motor di Asia dengan rentang tinggi 160-170cm. Untuk yang memiliki tinggi badan di atas 175 cm akan mulai merasa ergonomic tidak pas.
Motor ini juga ringan. Saat mulai mengendarai RR Mono saya jadi teringat kesan pertama kali mengendarai Vixion di th 2007. Ringan sekali handlingnya. Lincah. Kalau anda sudah biasa mengendarai Vixion membawa RR Mono ini tidak akan butuh adaptasi. Dan kalau dibandingkan dimensinya ternyata tidak banyak perbedaannya.

20140428_120108

Saking compact dan ringannya, anak saya Regis Bagas pun (tinggi 156 cm) jadi penasaran untuk menjajal di dalam kompleks di depan rumah. Kedua kaki Regis bisa menapak setengah telapak dengan baik. Tenang saja ini low speed kok. Maklum di dalam cluster.

IMG_6140

Mengendarai RR Mono di lintasan kemacetan jalan raya jelas jauh lebih nyaman ketimbang kakak 2 silindernya. Respons motor terhadap gerakan otot pinggang dan lengan sangat baik.

Fullscreen capture 10052014 63947

Kalau harus memasuki wilayah gang-gang kecil pun RR Mono tetap gesit dan nyaman.

Fullscreen capture 10052014 65039

SUSPENSI

Jarak travel dan rebound cukup memadai untuk penggunaan harian di jalanan kota yang tidak selalu mulus. Sedikit agak terlalu soft malah kalau akan digunakan untuk high speed. Ini mungkin karena problem berat saya ehehe.

Saat melewati paving yang terbongkar atau jalanan rusak gejala limbung minimal. Cukup nyaman untuk ukuran sport yang biasanya keras.

Fullscreen capture 10052014 65503

Fullscreen capture 10052014 61240

 

KARAKTER TENAGA
Motor ini D-Tracker banget. Meskipun KMI sudah melakukan remapping atas engine yang digunakan oleh KLX-250 dan D-Tracker namun ciri khas mesin trail yang bertorsi padat namun pendek tidak bisa sepenuhnya dihilangkan.
Putaran sedikit saja pada handle gas sudah meloncatkan motor ini ke depan. Persoalannya anda perlu cukup rajin untuk mengoper gigi karena akselerasi RR Mono yang cenderung pendek-pendek.
Wilayah RPM 3-7 ribu adalah kekuasaan penuh RR Mono. Tebal dan bertenaga.
Namun setelah itu grafik akan melandai dengan lebih cepat.
Bergerak ke 110km/jam persoalan enteng. Nah bergerak dari 120an menuju top speed (dg bobot 90 kg saya) di 140km sedikit panjang.

Fullscreen capture 10052014 32844
Pada aplikasi harian, dengan mengingat kondisi jalan raya, sebenarnya kecepatan 110-120km sudah merupakan batas aman dan nyaman berkendara.

Saat mencoba di lintasan alam sutra, ternyata kehadiran RR Mono cukup mengundang banyak rider lain terutama dari N250 dan CBR 250 untuk membuntuti dan melewati.
Baiklah kondisi jalan mendukung.

Fullscreen capture 10052014 35851

Mari kita coba di depan TL Mall alamsutra. Lampu hijau menyala, mesin D-tracker meloncat maju. Lepas gigi rapat. Badan beruang ini dicoba rapat ke tanki. Untuk tarikan sampai 95km/jam, depan kanan dan kiri belum terlihat siapa-siapa. Barulah saat merambat lepas 100 km/jam saya disalip CBR250 dan Ninja 250 FI yang keduanya sudah tidak standard ban dan knalpotnya.

 

Fullscreen capture 10052014 131100

Test yang tidak ilmiah dan random ini tentunya tidak bisa dijadikan patokan karena factor rider, kondisi motor yang berbeda dan factor lain.

 

CORNERING
Seperti handling secara umum ringan. Belok tinggal belok, ban Dunlop TT900 performanya bisa diandalkan. Hanya saja suspensinya terlalu empuk untuk bobot 90kg seperti saya. Saat di tikungan panjang mall alam sutra, diatas 100km/jam RR sudah mulai berayun di buritan. Dengan mudah disalip CBR 250 yang saya tinggalkan saat di traffic light tadi. Suspensi saya kira bisa distel lebih keras.

Fullscreen capture 10052014 40248
Saat ditekuk di tikungan panjang tidak terasa gejala bergetar atau melawan. Enteng penuh keyakinan.

KESIMPULAN AKHIR

PROs
1. Tarikan lebih responsif ketimbang Ninja 250 2 silinder dan sedikit lebih baik drpd CBR 250 di putaran bawah-menengah.
2. Cornering bisa ditangani dengan lebih baik ketimbang Ninja 250 2 silinder. RR Mono juga lebih mudah dipelajari dan dikuasai.
3. Braking. Sangat baik. It stops as good as it accelerates. Apakah mungkin krn versi ABS yang Lebih baik ketimbang N250 2 silinder yang lebih berat. Utk motor dengan akselerasi seperti ini braking system yang disediakan sangat memberikan kepercayaan diri. Saya dua kali panic braking sampai stoppie, tidak ada gejala limbung.
4. mpg cukup irit. Utk jarak tempuh 63 km sehari, full to full, saya isi 2 sampai 2.1 liter. Menggunakan V-power. 1 liter mencapai 31.5 km. Otomotif mengetest lebih irit lagi sekitar 32 km. Dengan kapasitas tanki 11 liter berarti RR Mono bisa menjelajah sejauh 332 km sebelum berhenti atau amannya 280 km atau berhenti isi bensin setiap 5 jam utk perjalanan jauh.

CONs
1. Vibrasi setelah garis RPM melewati 7000 akan semakin terasa.
2. Saya tidak ada persoalan dengan suara knalpot standar yang sangat sopan. Tapi mengganti knalpot dengan knalpot aftermarket yang bisa melepaskan tenaga lebih optimal di kitiran atas nampaknya SANGAT diperlukan. Bukan sekedar opsional. Untungnya basis motor adalah D-Tracker, sudah ada cukup banyak produsen knalpot yang melakukan riset dan bermain dg basis mesin ini.

Bayangkan anda mengendarai motor bertorsi D-tracker, ganas. Namun dengan handling seringan dan senyaman sepeda motor 150cc. Serigala berbulu domba. Seperti kata bro Smartfaiz, motor ini berbahaya kalau jatuh di tangan yang salah.

Dugaan saya RR Mono akan jadi salah satu favorit balap liar dan motor korekan bengkel karena akselerasinya. RR mono juga bakal hit utk mereka yang akan naik kelas dr 150cc: pelajar SMA, Mahasiswa atau pekerja muda. Untuk penggunaan harian RR Mono sangat nyaman mengadapi traffic. Dominan untuk stop-and-go dan menghadapi rumitnya liukan jalur jalan yang disisakan mobil.

Motor ini menurut dealer sudah jadi hit. Daftar inden dengan stock yang terbatas seperti sekarang ini bisa mencapai dua bulan. Malah 1 dealer menyatakan tidak berani memberi janji waktu.

Welcome RR Mono. Selamat utk KMI dengan langkah cerdasnya.

IMG_6071

Kawasaki RR Mono Siap Utk Test Harian

Mid February lalu saya bersama Kang Taufik dan media otomotif lain sempat menjajal performa Kawasaki RR Mono di sirkuit Sentul. Pengalaman yg berharga, sayangnya sangat singkat, lha cuma dpt 3 lap dan keburu harus balik ke BSD utk jemput Regis dr sekolah.

https://7leopold7.com/2014/02/15/test-ride-kawasaki-ninja-250-rr-mono-urban-raider/

Setelah berkomunikasi dg rekan-rekan tim KMI akhirnya saya mendapat  kesempatan yang layak untuk mencoba langsung RR Mono di dalam real day life test. Di jalan raya.

Sore kemarin unit test dikirim melalui Kawasaki Grisenda… wuihh dapet yg merah ABS.

image

image

Wah waktunya tidak panjang nih krn dalam 4 hari saya juga harus persiapkan Verde untuk riding ke Bukittinggi bersama ASR. Tapi semoga test ridenya maksimal dan bermanfaat bagi rekan-rekan pencinta roda dua.

Hmmm brother dan sister enaknya RR Mono diajak ngapain ya?

 

20140425_174120

p.s.
Terima kasih utk Shimada-san, mbak Dewi dan mas Aliong dr KMI. Juga Kawasaki Grisenda PIK yang sdh memfasilitasi road test ini.