Covid memukul ekonomi. Mulai dari perusahaan multinasional, nasional, mall, hingga sektor informal. Bagaimana dealer AHM hadapi ini? Di satu sisi harus tegakkan protokol kesehatan, di lain sisi aspek bisnis tidak boleh kendor. Bagaimana geliat mereka? Apalagi Covid ini akan panjang nampaknya.
Saya dapat undangan mas Adi HC3 AHM utk nimbrung bahas ini. Jam 7 malam tgl 16 Juli 2020.
Topik menarik.
Dan benar saja, ada kurang lebih 47 peserta diskusi ini termasuk para perwakilan main dealer dari berbagai wilayah (Surabaya, Semarang, Makassar, Balikpapan, Medan, Riau, Jakarta-Tangsel dll).
Main dealer mulai dengan share (beberapa) langkah yang diambil untuk memastikan protokol ditegakkan di lokasi dealer:
- tidak ada kontak fisik antara service advisor dan pelanggan, salaman apalagi cipika cipiki tidak diperbolehkan
- motor disemprot, bukan dg desinfektan krn buruk/korosif bagi metal, tapi dengan campuran sabun
- kewajiban jaga jarak dan memakai masker
Ada yang bandel?
ada. Satu dealer di Jawa Timur menghadapi suami istri yang tidak pakai masker. perlu dibujuk dan diberi masker gratis baru kemudian bersedia pakai, plus deal jadi beli motor. Dealer lain di Madura harus persuasif menggunakan budaya lokal.
Bagaimana dengan penurunan volume penjualan? Apakah bisa menutup biaya operasional?
mas Nyoman mengakui ini tantangan yang tidak mudah. Yang dilakukan adalah dengan perpanjangan terms of payment agar dealer sedikit bernafas. Juga melalui media sosial, outreaching ke konsument2.
mas Bondan MPM Surabaya menambahkan dengan harus memperkuat sisi service sebagai lini terdepan akibat lemahnya penjualan.
Mas Kurniady dari dealer CDN Pekanbaru menambahkan justru dari covid ini dealer ada ide untuk meluncurkan becak/gerobak motor menghampiri perkebunan sawit, wilayah2 kantung pengguna yang jauh dari dealer.
Kenapa tidak pakai motor? agar bisa membawa tools/parts yang cukup
Dan ternyata dari inisiatif ini hasilnya cukup lumayan, dan nampaknya akan diperbesar menjadi unit bisnis baru.
Memang persoalan atau krisis menuntut kita berinovasi.
Yang bertahan, bukan sekedar siapa yang paling kuat, tapi juga siapa yang paling bisa beradaptasi mengikuti kondisi yang terus berubah.
Adagiumnya adalah : “Beradaptasi atau mati”.
Ngobrol ditutup dengan kuiz pertanyaan lucu2an, modal reflek cepat dan otak error.
alhamdulillah saya masih masuk posisi 5 dari 30 peserta.
Terima kasih utk ngobrol ringan tapi informatifnya AHM.
Wah saya nyempil, di kanan bawah
ngupil?
wah seru banget, aku kapan yaw
ga usah, nambah saingan pas kuis aja
Wkwkkw
Ikut test ride ZX di sentul ga bang?
Saya tunggu artikelnya
tunggu ya bentar lagi