PSBB mulai diterapkan di banyak daerah. Bagi kita biker perlu diperhatikan beberapa hal ini agar tidak ditilang karena melanggar aturan PSBB. Apa aja sob?
Naik motor bagi sebagian besar orang bukan sekedar soal hobby, tapi cara untuk mencari nafkah atau memenuhi kebutuhan hidup.
Baik untuk bekerja ataupun berbelanja kebutuhan.
Bro dan Sis tetap bisa riding selama PSBB.
Tapi perhatikan beberapa hal ini ya. Ini ketentuan yang diterapkan di DKI berdasarkan Pergub DKI No. 33 tahun 2020. Setiap daerah bisa menambah atau mengurangi ketentuan ini jadi tolong diperhatikan ya.
Pelanggaran atas ketentuan diatas akan dikenakan sanksi yang bisa berupa teguran, denda atau bahkan pidana sesuai aturan UU (pasal 27 Pergub 33/2020).
Ini adalah contoh bukti pelanggaran Mr. X yang berlokasi di Cakung baru saja kemarin (15/04/2020).
Ditilang karena:
- Tidak menggunakan masker. Saya selama test motor beberapa minggu belakangan ini untungnya selalu pakai helm full face dan masker. Begitu juga saat naik sepeda. Ini penting karena bisa saja droplet yang beredar di udara terhirup saat riding. Begitu juga kalau ternyata kita carrier, kita menyemburkan droplet itu pada orang lain.
- Tidak menggunakan sarung tangan. Glove ini saat normal riding saja penting untuk dipakai. Apalagi saat pandemi Covid ini sob. Tujuannya menghindari persentuhan tangan langsung dengan virus. Begitu selesai riding silahkan di disinfektan glovenya ya. Dan jangan langsung ngupil atau betulin posisi si dedek.
- Suhu tubuh pengendara/penumpang diatas normal atau dalam keadaan sakit. Jadi kalau lagi ga enak badan, atau suhu agak tinggi, udah deh di rumah aja. Ga usah riding,
- Roda dua berbasis aplikasi mengangkut penumpang. Ini buat teman2 ojol kagak boleh bawa penumpang, se-semlohai gimanapun penumpangnya.
- Sepeda motor mengangkut penumpang tidak satu alamat (KTP). Jadi kalau mau goncengan pastikan kalian berdua satu alamat ya. Kalau memang ada pacar yang sering minta digonceng, mungkin ini saatnya dinikahin biar ga ditilang. Mumpung biaya resepsi juga ga ada. Buruan ya mblo.
Selain aturan di atas juga perhatikan saat berhenti. Pastikan tidak berhenti pada kerumunan massa. Ada batas maksimal jumlah kerumunan sekitar 5 orang. Jadi jangan sampai selamat ga ditilang di motor, tapi kena sanksi saat berhenti.
Selamat riding atau bekerja menggunakan motor. Dengan aman dan tentunya tidak melanggar hukum.
Penjelasannya sip banget… bung Leo
Semlohai..
Ini kalo dikelas mid-up capacity mungkin DUKE 890 superscalpel kali ya…
halahh..😂
#staysafe#stayhealthy
#essentialjourneyonly
ahahahhaha
makasih mass
Kalo cek suhu, menurut aku kurang tepat. Kalo riding siang, panas, mungkin suhu tubuh juga naik, terus kalo lagi ada razia, cek suhu tubuh, bisa2 diatas normal, yang padahal panasnya karna riding siang. Terutama tempat dataran rendah. Cmiiw
Lha kalo yang lagi boncengan dua2nya ktp nya daerah (beda kota pula) gimana? Tapi satu tempat tinggal (biasanya pekerja perantauan). Apa masing2 harus bawa surat domisili?
Kok point 5 sangat menohok sekali buat saya om.
Kalo pakainya Buff/Balaclava (bukan masker) kena tilang gak ya om ?
Kop atas ny peringatan atau teguran y om kl g salah, jadi belum di tilang
tapi tegurannya pushup, wkwkwkw
Tilang = Bukti Pelanggaran. Sanksi atas pelanggaran = teguran, denda, pidana.
Berdasarkan pengalaman lewatin 2 check point di daerah Tangsel dan Tangerang, selama pakai masker, pakai sarung tangan, sepatu, meski berboncengan juga aman saja. Apa mungkin diriku ini yang sedang beruntung?
dari pengalaman lewatin razia sepertinya juga begitu mas. Mungkin krn dilihat kita ada indikasi kooperatif ya, yang banyak disetopin justru mobil.
Iya bener banget, disaat yang lain pada tiba2 pindah lajur yang tadinya di kiri terus ke kanan. Diriku tetep anteng aja di lajur kiri, padahal lagi pakai knalpot bobokan yang suaranya melebihi ambang batas.
Kalo yang mobil, harus pakai masker juga. Kemarin kena stop di suatu daerah di Jakarta, temen yang jadi driver pakai masker tapi dipelorotin dan dia bener2 lupa kalo lagi pelorotin masker dulu. Dan kocaknya malah dengan santai dan pede nya malah tanya alasan disuruh minggir. Tapi selama pakai masker dan jumlah penumpang di dalam hanya 50% dari kapasitasnya, itu masih aman. Kalo sedan katanya hanya 2 orang aja.
Maaf point 5 kalimat terakhir bertentangan dengan kalimat sebelumnya
Jika yang dimaksud “mblo” adalah kependekan jadi jomblo, maka seyogyanya dia tidak mempunyai pacar/pasangan diluar nikah
Pertanyaannya, dengan siapa si jomblo disuruh nikah?
ini perkara menyedihkan