Penasaran dengan Yamaha WR155R dan knalpot standardnya yang cupu? Simak test yang dilakukan Leopold dan Regis ini. Akan seperti apa sih perubahan karakternya?
Untuk test knalpot aftermarket kali ini, yang saya pilih adalah Prospeed fullsystem. Untuk dua alasan, pertama saya familiar produk ini semenjak tahun 2012, Hampir 8 tahun saat mulai kembali main motor dengan Ninja 250FI. Ini produk lokal, tapi manufacturingnya di Taiwan. Finishingnya baik, terutama utk headernya, dengan harga yg jelas di bawah produk import.
Yang kedua, karena saya tau Prospeed sering turun di event balap tanah. Ini modal riset dan pengalaman yang penting.
Saya kontak2an dengan bro Bie Hau, dia minta waktu beberapa hari krn masih test dyno. 2 hari kemudian, produk hasil riset dia dikirim ke rumah. Untuk header masih prototype katanya belum versi massal. Dia minta saya kasi feedback. Plus dan minusnya.
Baeklah ini hasil test semingguan baik di jalan raya ataupun di atas tanah.
Saya selalu review knalpot dari 4 aspek: penampilan, suara, tenaga, dan harga.
Dari segi penampilan; knalpot standard WR155R itu ibarat anak sekolah yg pendiam dan biasa-biasa aja. Terlalu konservatif dan sederhana banget. Seperti anak yang duduk di tengah kelas. Terlihat banget dari pilihan pipa steel hitam doff yang memutar ke bawah sebelum naik ke atas dan setengah tersembunyi dibalik plat.
Sementara untuk motor dual sport, penampilan adalah statement. Prospeed fullsystem adalah anak yang duduk di baris belakang kelas yang percaya diri. Header dengan bahan stainless steel yang memotong ke samping.
Langsung mengarah ke belakang naik menuju muffler yang exposed. Pipenya ternyata dibuat lebih pendek dari standard, jadi kalau spakbor belakang dicopot, muffler ga keliatan terlalu nongol di belakang.
Kekurangannya menurut saya adalah, ini selera kali ya, warna silencernya hitam. Saya prefer kalau biru bakal cocok banget dengan warna biru WR155R.
Dari segi suara: sebagai anak duduk belakang, knalpot ini tentunya bacotnya jelas terdengar. Tapi masih mid level menurut saya. Tidak terlalu brap-brap serak. Masih sopan diajak masuk ke jalan kampung. Ga bakaln diterialon. Saya sempat celingukan cari DB killer/baffle mungkin aja bisa lebih bajingan suaranya, tapi dikasitau bung memang udah ga ada baffle. Saat ditarik ke atas karakter suara konsisten, tidak kemudian pecah di pompaan udara RPM tinggi. Saat di kendarai iringan suara lepas knalpot bikin efek riding makin fun dan semangat. Ada untungnya ga berisik kalau motor ini dipake jalan jauh, telinga ga budek, atau mancing masalah dg penduduk/polisi setempat.
Test suara ada di Youtube ya, sebentar lagi post-pro by Regis
Kekurangan: buat yang aliran congor besar. mungkin kurang berisik.
Aspek Tenaga: bedanya berasa. Dgn knalpot standard, di gigi 1, motor ini smooth banget kalau dibandingkan dual sport 150cc lain. Padahal baik utk SM ataupun di tanah, kita butuh angkatan awal yang lebih agresif. Dengan Prospeed TX, ini jadinya berbeda. Gigi 1 lebih plong dan galak. RPM juga naiknya lebih lekas ke RPM atas. Di gigi 2 dan 3 nafas juga lebih panjang. Nolong banget saat di track tanah utk gantung RPM keluar masul tikungan.
Sementara itu di jalan raya, saya juga jadinya lebih gantung RPM diatas utk menikmati arus tenaga yang dilepaskan. Selain akselerasi lebih spontan, top speed pada tiap gigi juga naik. Gigi 4 yang sebelumnya mentok di 105-107 km/jam, dengan Prospeed naik sampai 110 km/jam.
Ini bikin naik WR155R lebih FUN.
Aspek terakhir: Harga. Prospeed fullsystem ini dilepas di harga Rp. 1.8 juta menurut Bie Hau. Jelas di bawah knalpot import. Utk kualitas suara, tampilan dan performa yang menurut saya signifikan lebih baik.
Kesimpulan
Knalpot aftermarket kita tentu bisa desain atau pesan sendiri. Mulai dari header hingga silencer. Dengan biaya yang mungkin lebih murah dari 1.8 juta. Masalahnya apakah itu sudah berdasarkan hasil riset dan dyno utk WR155? Atau hanya dapat tampilan dan murah, tapi tenaga justru ngempos?
Prospeed TX is a safe bet menurut saya. Ada beberapa kekurangan utk selera saya, tapi ini modif paling value dengan harga 1.8 juta rupiah utk WR155R anda.
Untuk top speednya lebih 116 kah om?
Harusnya lebih ya. Mungkin kalau yg naik bobotnya <60kg akan lebih cepat naik
Emang salurannya kearah kiri ya om?
Yoi
Mungkin kalo spionnya dilepas bisa lebih kentjang lagi WR155 nya om 😂
Apalagi kalau mau lebjh enteng mas, mesinnya dilepas
Waduuhh, pwr naik tpi tenaga turun om 😂
ikikikikiki
Jd penasaran klo dibikin supermoto 😁
Nhahh
Itu ljo mas, lihat di blog/artikel punya perm*** tr**, ada yg sdh jadiin supermoto… Ban jari2 gambot, swingarm rubah punya aprilia … Diliat sih cakeppp
Nunggu ulasan offroad yg lebih komplit, Om. Syukur2 diadu ama KLX dan CRF sekalian hehehe..
Nahhh
Om… saya penasaran banget sama motor ini… untuk tinggi badan 180 dan berat 100 Kg, ini motor masih cocok gak yaa? atau mending ke klx atau dtracker 250 aja…
Pertimbangkan CRF250 Rally atau kalau off road KLX230R (mendingan ini ketimbang 250) atau KLX450R
Well Noted Om… thank you atas pencerahannya
Siapppp
Ini masih prototype kan… Kalau pipa yg dekat pangkal silincer sedikit ditekuk keatas mengikuti kontur rangka mungkin akan terlihat sedikit lebih manis. Tidak ada celah kopong disitu. Ini sekedar faktor estetis. Kalau dari sisi teknis saya kurang paham ada pengaruhnya atau tidak diperformanya.
boleh juga itu. thanks, masukannya sob
Brarti sy yg naik bs kentjang juga ya, kebetulan “wheelbase” saya mirip2lah sama Om Leo 😊😁 Prospeed emang mantabs…
Selalu sehat utk Om Leo sekeluarga. Aamiinn
ahahahhaha wheelbase. sehat selalu utk mas bro juga. aminn
Ga ada planning review knalpot prospeed bwt motor matic sejuta umat om?nmax.Saya rasa banyak owner nmax yang trial n error dalam milih knalpot.Padahal nyesel juga klo udh pasang habis itu dilepas lagi gegara kurang puas dan akhirnya nganggur di gudang…
View foto 1 & terakhir seperti tidak asing. Dekat puspitek kah Om? Klo iya, kapan ini takenya? Menyesal saya tak bertemu idola saya 😀
bukan mas, ini area baru nya summarecon serpong. semoga next time ketemuan
Bisa ga ini diadu dg xabre om klo sudah dijadiin supermoto. Secara basis mesin sama dan menurut om leo WR 155 street oriented. Sama² ngandelin torsi. Jd bisa diadu ttg kelincahan dan performa keseluruhan secara kasat mata hanya beda body dan berat motor.