Kelas AP250 ini bukan kelas teratas ARRC, namun kelas dimana gengsi dipertaruhkan. Karena ini kelas tertinggi dimana motor diproduksi langsung oleh negara peserta ARRC.
Sengitnya persaingan bukan hanya antar tim, namun juga antar negara. Thailand yang sudah lama merasa superior di Asia tentu tidak rela Indonesia kembali memerintah di kelas ini.
Patut dipertimbangkan juga aspek politik bisnis dengan kewajiban single ECU (Aracer) membuat persaingan jadi tidak mudah, karena pembalap terdepan akan mengalami pemotongan RPM bila jarak poinnya melebihi 50 dg 5 besar.
Memasuki seri terakhir di Thailand, klasemen dipimpin 3 besar pembalap Indonesia. Wohoo. Lebih gilanya lagi, dua besar memiliki jumlah point yang sama (175) yakni AM Fadly (Kawasaki) dan Irfan Ardiansyah (Honda). Ahwin Sanjaya (Honda) pada posisi ke tiga.
RACE 1
Memasuki race pertama AM Fadly dan Irfan harus bersaing jadi juara 1 kalau ingin mengamankan posisi juara umum. Saat lomba Irfan sayangnya nampak kedodoran hingga ke posisi 11, sementara AM Fadly dan Ahwin bertahan di 5 besar rombongan terdepan.
Memasuki tikungan terakhir lap terakhir nampaknya hampir sudah pasti race dimenangkan oleh Ahwin karena jaraknya dengan Muklada (Thailand) dan AM Fadly cukup jauh. Namun memaksakan keberuntungannya Muklada melakukan late braking dan mengambil dari sisi dalam hingga menyebabkan Muklada dan Ahwin derail, melebar dan melambat. AM Fadly sigap mengisi celah jalur cepat dan memenangkan balapan race 1. Ini menyebabkan perolehan pointnya dengan posisi 2 Irfan menjauh cukup signifikan: 14 point.

masih belum finish line sdh berdiri aja. saat RACE 2 juga begitu
RACE 2
Memasuki race 2, posisi klasemen sebagai berikut:
- AM Fadly (Kawasaki) 201 point
- Irfan Ardiansyah (Honda) 187 point
- Awhin Sanjaya (Honda) 182 point
Memasuki race ke 2, Fadly harus bisa finish 5 besar kalau tidak ingin kehilangan potensi gelar juara umum. Penantang utamanya adalah Irfan dan Ahwin Sanjaya yang harus juara 1 dan AM Fadly keluar dari 5 besar.
Dan ini yang kejadian hingga 3 lap terakhir: Irfan dan Ahwin memimpin di depan, sementara AM Fadly sudah terlempar pada posisi ke-7. Nampak sekali AM Fadly berusaha agar tidak crash menghadapi gerombolan salip-salipan.
Terlihat pada straight Fadly kalah top speed, harus mengandalkan slip streaming agar tidak kedodoran, baru kemudian attack di tikungan.
Memasuki 1 lap terakhir AM Fadly berusaha maju lagi ke depan menembus keroyokan CBR250RR dari tim beberapa negara dan berhasil menempel di posisi ke 3. Namun kembali melorot ke posisi ke 6 saat straight. Per moment ini Juara Asia adalah Irfan dengan CBR250RR.
Terlihat wajah mas Ibnu (manager Kawasaki Manual Tech) tegang.
Beberapa tikungan kemudian kembali Fadly di posisi 1, diikuti oleh Irfan.
Kemelut tikungan terakhir saat race 1 kembali terjadi di race 2. Irfan dan Rafid yang berhasil maju kedepan bersentuhan dan Irfan crash. Fadly berhasil mengelak, namun melambat dan akhirnya finsih di posisi ke-6.
AM FADLY JUARA ASIA AP250 2019!
Ini seri yang persaingannya gila-gila-an.
Ini musim pertama kali New Ninja 250 turun di ARRC dan langsung juara, meski berdarah-darah dan nyaris banget diambil CBR250RR.
Wih, keren om…
Yoi
Seruu….
yoii
Akhirnya KAWASAKI juara nya. Mantabs
iya
waktu race 2 keliatan banget Fadly sangat hati2, kadang2 pake racing line sendiri, menghindari para pengguna CBR yg liar dan ganas, sekali ada yg jatuh, pasti menyeret lainnya, dan konyol banget kalo sampe kehilangan gelar juara karena hal sperti itu
tikungan terakhir lap terakhir, keliatan pinternya Fadly, dia gak memaksa masuk duluan, malah membiarkan yang ganas2 itu masuk duluan, dan akhirnya beneran dlozor berduaan tuh
yang ganas (macam Mulkada misalnya) harus dihadapi dengan kecerdasan dan taktik jitu
persis, saya ngeliatnya juga gitu mas
liatnya sampe deg2 an jg, rombongan sruntulan vs yg super hati2