Trend riding keren saat ini bukan hanya kenceng2an di jalan raya, atau jauh-jauhan touring. Tapi mengeksplore sisi lain indahnya Indonesia yang tak tertangkap di atas aspal. Event rally dan touring camping makin banyak terposting di medsos beberapa waktu belakangan ini.

Pilihan motornya apa?

Photo: Daniel Irawan

Meski Kawasaki bukan merk pertama yang main tanah di Indonesia, tapi harus diakui Kawasaki paling awal mengembangkan varian dan support secara serius di kelas harganya ini.

Ini sebabnya saat regulasi menjegal Kawasaki Indonesia untuk menjual motor 2 tak, balance sheet Kawasaki masih sangat terbantu dengan adanya penjualan seri dirtbikenya. KLX/DTX is the volume maker of the sales.

Bukan hanya untuk perorangan, namun juga penjualan utk fleet (instansi/perusahaan) juga cukup tinggi. Saya yang pernah punya (dapat hadiah undian media) KLX150L dan saat ini KLX450 mengakui kedua motor ini cukup value dari varian yg ada. Sasis kuat, suspensi memadai, hanya saja utk performa mesin yg versi 150cc perlu kita akalin.

Belakangan ini di kelas yang sama Honda juga bermain dengan CRF150 dan CRF250 Rallynya. Penantang yang serius. Ketambahan lagi rencana tidak lama lagi launching Suzuki DR150 dan Yamaha WR150. Kedua pabrikan ini juga punya nama besar di jalur tanah.

Jadi ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan Kawasaki:

1. Semakin banyak pemain di lahan sawah yg sama, tentu berpotensi menggerus volume penjualan keluarga KLX/DTX.
2. Memperluas sawah dengan diversifikasi dan totalitas. Menarik rider-rider baru pindah jalur dari aspal ke dual atau off-road.

Jika KTM, di kelas harganya, sudah tertancap image sebagai brand garuk tanah yang paling favorit dan lengkap line-upnya. Maka Kawasaki, pada kelas harganya, juga harus bisa memperkuat brand imagenya sebagai merk yang jadi pilihan pertama saat new convert mau main dual/tanah.

Ini tidak mudah karena Kawasaki motor hanyalah satu divisi dari Kawasaki Heavy Industries. Di Indonesia juga dibandingkan Honda dan Yamaha, Kawasaki tidak punya anggaran belanja yang besar untuk bisa jor-jor-an branding saat event atau melalui promosi.

Yang bisa dilakukan adalah diversifikasi produk yang ada, sehingga calon pembeli punya beragam pilihan baik dari segi performa maupun harga. Misalnya melepas motor dengan varian rally atau segmentasi antara produknya dibuat rapat.

Dan yang kedua totalitas pada value produk yang ada. Tujuannya membuat motor Kawasaki paling value di kelasnya dan sulit untuk tidak dibeli.

Karena jujur saja, dengan lemahnya market sport (dan ini terjadi di semua merk), kelas KLX ini menjadi volume maker yang harus dipertahankan at all cost oleh Kawasaki Indonesia.

Bagaimana menurut bro/sis?

Silahkan tinggalkan jejak, biar tetap semangat nulis blognya.