Mulai kemarin beredar video yang diunggah oleh bro Herlambang Bayu Ajie Bayu dan kemudian diunggah ulang oleh bro Ariv A Rahman. Dalam video itu diperlihatkan bagaimana helm AGV yang digunakan bisa terlepas dari kepala meskipun chin strap (atau pengikat dagu) sdh dipasang.
Kok bisa mas?
Oke berikut tahap2nya.
- Helm dipakai, menurut saya sih agak sedikit longgar
- Strap dipasang.
- Chin strap didorong ke arah dagu.
- Helm ditarik ke depan atas
- Voila, helm terlepas dari kepala dg posisi strap masih terkunci.
Saya menonton sambil berbisik what the F?
Apalagi moment video ini beredar tidak lama setelah kejadian naas yang menimpa saudara kita bro Iqbal yg helmnya terlepas. Pertanyaan jadi muncul.
Apa yg salah? Apakah ukuran helm yg tidak pas?
Atau kesalahan desain posisi strap yg terlalu maju sehingga bisa didorong dan lolos menahan rahang?
Apakah jangan2 ini sebabnya helm Simoncelli dan bro Iqbal terlepas saat crash?
Tapi sebelum berkepanjangan menduga-duga, saya lakukan dua hal:
- Bertanya ke teman yg faham hal-ihwal perhelman, yakni bro Agus Hermawan, juragannya Juragan Helm, dan;
- Mencoba sendiri.
Lalu saya ngobrol dg bro Agus atau biasa dipanggil dengan nama sayang Gaus.
Menurut beliau, tujuan dr video itu hendaknya clear dulu.
Kalau tujuannya untuk membuktikan helm tidak safe untuk digunakan, maka video itu missleading. Karena semua helm, dg strap terkunci, apabila diarahkan ke depan ke arah dagu maka dorongan dari arah belakang pasti akan membuat helm terlepas.
Bro Agus sudah membuktikan sendiri dengan semua helmnya, lepas semua.
Menurutnya cara untuk mengukur safety helm tidak seperti itu. Ada teknik-teknik yang sudah testandarisasi dan diterapkan DOT, SNELL, ECE dan bahkan SNI. Termasuk test impact, integritas shell, kepenjalan foam, daya tahan strap.
Saya belum puas sebelum coba sendiri. Dan dari hasil percobaan dengan menggunakan helm Arai kesayangan, ternyata hasilnya sama. Helm juga lolos jack…
Saya pakai balaclava, helm meluncur dengan mulus, begitu strap saya dorong ke arah dagu.
Padahal rambut saya gondrong dan tebal sekali, Memukau para wanita. Da kebayang bagi rider2 yang ikut PERBAKIN, persatuan bathuk kinclong.
Penasaran, saya minta tolong Pape ASR, test, sama hasilnya lolos juga.
Jadi JIKA MEMANG tujuan video itu untuk menyatakan helm AGV itu tidak aman krn setelah strap didorong ke dagu helm bisa lolos, menurut saya itu kesimpulan yang bisa menyesatkan.
Mengenai kejadian terlepasnya helm almarhum Simoncelli dan Iqbal nampaknya bukan disebabkan oleh lolosnya chin strap diatas. Utk Simoncelli, strap helm memang tercabut. Sementara itu utk naas yg menimpa almarhum Iqbal, menurut saksi mata di lapangan, helm saat ditemukan kondisi sambungan antara tali helm & batok/shell helm terlepas. Jadi DD Ring masih dalam posisi utuh terkunci. Apakah itu disebabkan karena daya hentak terlalu besar utk design strap atau hal teknis lain tentu ada baiknya pihak produsen helm atau pihak independen lain melakukan pemeriksaan atas hal ini. Untuk mencegah hal yang sama berulang.
Always Safety Riding!
Wah akhirnya bikin artikel lagi om leo 😁
Skelas helm AGV aja bisa ya , plg helm-helm lokal,,,,
Kunjungi jg https://fezzamania.wordpress.com
“misleading” ini satu kata yang perlu digarisbawahi
Nah video yg om leo tunjukan seharus nya tetap jd pertimbangan produsen helm…ko bisa lepas semudah itu…
Karena saat accident dr motor kaya nya kita g sadar dah itu helm bergerak kemana hehe
karena pengetesan keamanannya tidak kesitu mungkin ya
aku lihatnya kok di sebagian videonya, ukuran helmnya yang dipake agak kebesaran dikit ya. CMIIW
yg AGV? mnrt saya juga gitu
agv ini kan fittingnya emang rada aneh kalo utk kepala orang asia, sudah bbrp kali coba review agv pista & corsa punya temen klub. Rata2 harus naik size 1 step, itupun kadang masih kurang nyaman dan agak sedikit longgar, tp dipaksain size sama malah terlalu nge-press dan bikin pusing kepala.
Mungkin dikasih tali yang dipasang ke dagu helm ke baju/rompi seperti pembalap top fuel dragster bisa menambah keamanan

Contoh:
Boleh juga. Bagus sekali double safety deh.
Klo di motorkan banyak gerak” kepalanya, jd klonya ditambah lagi pengikatnya bisa” kurang leluasa nantinya 😀 .
Tapi, bagus juga sih biar safety lagi
Untuk rider berlemak yg lehernya tebel, hal itu (menarik chain strap kedepan hingga lepas dr dagu) sangat memungkinkan. Tp untuk rider non-lemak sperti saya, ketika chain strap sudah terpasang kencang, tidak akan mungkin bisa di tarik kedepan melewati dagu
Salam.
Walah ..emak ikut jadi sasaran
Eh… Lemak
Sorry keyboard ngaco 😂😂
Mungkin ada benarnya, ane 170 bobot 75, ya agak berisilah, dd ring bisa lolos seperti om leo, tp ane coba barusan, pas kuncian pertama kepala diangkat (harapannya leher ke dagu posisi paling lempeng) dan benar aja dd ring lebih susah lolos melewati dagu
@bikerAKAP berarti waktu pasang dd ringnya kita mendongak ke atas ya? Agar talinya jatuhnya dibawah leher kita ?
Kalau touring agak jauh mengganggu banget mas tali kena tekan lemak dagu dan leher 😅
Duh mengerikan juga ya om 😯
Kirain ddring sdh jaminan pling aman. Ternyaya ada weak poinnya juga 👍
Sampai saat ini DD-Ring masih sistem penguncian helm teraman. Nah kalo kasus agv ini saya curiga justru di bagian pangkal dimana strap tali dipasang (entah menggunakan mekanisme pin/mur/baut dsb utk menempel ke shell helm) yang rentan copot/lepas kalau terkena impact (gaya tekanan) besar.
Sama aja om saya tes pake kyt vendetta 2 jg bisa lepas mungkin cara tes safety nya gak kyk gitu om…kok caranya itu loh maaf kyk tes safety alat kontrasepsi pria,,,tes lepas wkwkwkwk
Video tsb mungkin mmg bener missleading. Tapi tidak menafikkan fakta alm simoncelli dan iqbal strapnya lepas semua dan samasama agv
Sepertinya yg buat video ini terinspirasi dari video di youtube tentang trik melepas helm cara cepat tanpa perlu membuka kuncian dd-ring nya.
Btw yg saya masih saya masih tanda tanya justru setelah kejadian Simoncelli & terakhir alm Iqbal, yang terindikasi itu tali strap pengikatnya “lepas” atau mungkin “copot”, sebenarnya QC nya Agv seperti apa ya? padahal ni brand populer banget, harga jg kelewat mahal kalo dibanding helm import branded lainnya seperti arai/shoei/hjc.Sepertinya agv perlu melakukan test ulang & mendalam mengenai kekuatan sistem tali pengikat di helm-helm mereka. #IMHO
Om leo, agak oot, permah nyobain gsx r150 om? Klo udah gmn opininya om? Saya pingin beli tp masih aga ragu2.
Menurut saya. Kalau pilih helm memang harus disesuaikan denngan bentuk kepala
Setau saya. Agv itu shape eps nya lebih kearah lonjong. Beda dengan arai atau shoei yg lebih membulat
Nah orang asia itu shape kepalanya rata2 membulat, beda dengan orang eropa yg rata2 lonjong
CMIIW
betul
ada yg pernah coba test pake helm legendaris TRX?? wkwkwk
secara , ane pernah dlosor pake mbit ,helm nya TRX 180degree…
Temen saya ada yg pernah ngalamin crash sampe copot helmnya, bersyukur orangnya baik” saja.