Indonesia Sudah Sangat Siap Dengan Motor Retro Klasik 250cc Produksi Nasional. Pabrikan Mana Yg Akan Jadi First Mover?

 

Diversifikasi pasar. Untuk tampil keren tidak harus nunggang sportbike. Pengaruh istri/pacar sebagai pembonceng yg mendamba kenyamanan juga makin besar. Biker mulai melirik varian-varian lain seperti: matic, retro klasik, adventure dll.

Di artikel ini saya akan nulis sedikit mengenai kelas retro.

 

Pasar di kelas ini mengembang. Ada beberapa indikasi yang bisa dipakai:

1. Angkanya memang masih 5.2% dari total penjualan 250cc per semester pertama 2018, tapi ini kenaikan yg signifikan dibanding 2013 yg bisa dikatakan nihil.

https://7leopold7.com/2018/06/09/analisa-persaingan-14-motor-all-class-250cc-2018-pasar-sport-masih-dominan-di-angka-53-9-matic-35-7-motor-apa-yang-paling-laku-di-kelas-ini/

2. Fenomena suksesnya motor retro klasik produksi masal seperti Kawasaki W175. Bukan saja dari segi jumlah, namun juga perkembangan komunitas dan custom bikenya

3. Perkembangan kebutuhan/tingkat kematangan biker. Pelibatan anggota keluarga atau pacar pada kegiatan ber-roda dua kian membuat motor retro sebagai pilihan keren namun nyaman dibandingkan sport nunggung. Biker matang juga mulai cenderung tidak sekedar mencari sensasi top speed, namun kenikmatan atau pride berkendara. Event Gentlemen’s riding makin sering diselenggarakan.

Jadi dari segi kebutuhan pasar atau demand sebenarnya baik dan menjanjikan, walau jumlahnya tentu tidak akan dominan dibandingkan genre lain (sport/matic dll) dalam hitungan 2-3 thn.

Sekarang kita lihat dari supply, saat ini belum ada pabrikan besar, kwartet Jepang paling tidak, yg menyediakan motor retro kelas 250cc produksi nasional.

  1. AP Honda Thailand sudah memiliki CB300R Exmotion yang memiliki sentuhan retro. Saya sdh lihat sendiri versi CB1000R nya memang luar biasa keren dan halus sekali finishingnya. Tapi apakah AHM, Honda Indonesia akan memproduksi secara nasional CB250R Exmotion ini?

CB300R

2. Yamaha. Dari segi line-up global, motor retro yg dimiliki masih pada kubikasi besar seperti XSR700 dan XSR900. Yamaha Indonesia sempat mempertimbangkan keras memasukkan SR400, yang bakalan keren banget. Namun untuk kelas 250cc produksi nasional belum ada khabar.

sr400.jpg

 

3. Suzuki. Pada line-up global sudah ada TU-250X. Di Australia lumayan banyak berkeliaran. Motor ini nyaman dengan torsi bawah yg lumayan .

Modernly-Retro-2017-Suzuki-TU250X.jpg

4. Kawasaki. Kawasaki sudah memiliki Estrella atau W250 yg diproduksi langsung di Jepang. Apakah mengikuti sukses W175, KMI akan menghadirkan W250 produksi nasional perlu disimak.

22536101f8e594e03e6182c2b7009f9e

Dari segi probabilitas: Honda, Suzuki dan Kawasaki memiliki line-up global yang bisa diproduksi nasional, jika diizinkan oleh prinsipal Jepang. Yamaha bisa saja melahirkan XSR250, tapi langkahnya masih lebih jauh dibandingkan yang lain.

Jadi dari segi demand, kebutuhan pasar sudah siap. Dari segi supply, line-up sudah ada. Siapa yang akan jadi first mover 250cc retro produksi Indonesia? Ia yang akan diuntungkan, selain tentunya masyarakat otomotif Indonesia.

 

 

 

23 thoughts on “Indonesia Sudah Sangat Siap Dengan Motor Retro Klasik 250cc Produksi Nasional. Pabrikan Mana Yg Akan Jadi First Mover?

  1. nah… dari pada mesin&rangka Scorpio nganggur. Di youtube, Builder2 Custom Classic sepakat klo Rangka&mesin Pio itu paling asyik buat di modif… kan Tenere 250 di Brasil pake mesin Serow 250, yg mirip Pio.

  2. Wah, tulisan Mang Leopold selalu mengindikasikan,,siap ditunggulah kalo gitu,,. Kalo dari pabrikan non-jepang gmana nih Mang? Retro 250cc yg punya karakter mesin unik,,,V, inline 2 silinder 270Ā°, single gemeter,, ada enggak kira2? >250 cc banyak retro yg punya mesin berkarakter, cuma pajaknya,,,

  3. Semoga XSR250 segera lahir di Indonesia. Udah nggak jaman naik motor kebut-kebutan ala ABG, sekarang masanya ride like a gentleman.

    • Masalah pemikiran aja sepertinya bro. Banyak rider jaman dulu punya “cerita” dengan model seperti ini, entah dr orangtua atau temannya. Nah itu yang dijual sama pabrikan, ada yg full retro atau sebagian. Selain itu ini sebenernya cm diversifikasi product aja, banyak niche market seperti ini yg penjualannya lumayan. Seperti cruiser, adventure, dll.

    • Feature bukan senjata utama dalam jualan dlm genre ini, tapi lbh kepada “looks” dan riding feeling

    • Bukannya sekarang pajak motor mewah itu udah naik jadi 500cc ya? Bukan 250cc lagi? Kalo gitu ngarepnya 300cc dong, biar jos

    • Maksudnya Yamaha biar ngeluarin XSR 250. Saya yakin akan banyak yg berpindah haluan ke XSR 250 (basic desain XSR 700/900) kalau Yamaha berani bermain di segmen ini. Untuk basic mesinnya pakai punya R25 aja gpp tinggal di sesuaikan lagi. Paling ada perombakan di bagian rangka buritan agar tidak terlalu nungging. Bakalan heboh deh segmen ini kedepannya. Masalahnya sekarang tinggal dari Yamaha saja mau atau tidak, perkara wkwk perkara desain kan sudah ada kakak-kakaknya

  4. Honda Indonesia mungkin akan paling “belakangan”, mengiigat komposisi struktur saham lokal-prinsipal yg paling berbeda dibanding pabrikan jepang lainnya disini khususnya utk keputusan produksi model global disini.
    Kecuali kalau volume market domestiknya saja dinilai cukup aman utk balik modal.

    Makin besar suatu korporasi, makin sulit utk jualan sesuai passion
    Numbers above everything

  5. Apa lagi kalau yamaha sudi kiranya melahirkan kembali virago 250. Mungkin saya ga akan pikir panjang,ambil.
    Ya walaupun memang ada copas nya dari kaisar yg memang plek jebleg dgn virago 250, kayaknya histerianya bakal beda kalau itu pakai nama yamaha.

Leave a reply to #022 Cancel reply