15 jam lalu FIM mengeluarkan regulasi baru yang menurunkan lagi batas limiter untuk Ninja 400 dan KTM RC390R. Apakah batas baru ini cukup untuk membuat power Ninja 400 tersunat?

Saya kurang yakin.

Berikut tabel perubahan pembatasan RPM dan Berat.

Kalau kita perhatikan hasil dyno test independen, peak power Ninja 400 justru digapai lebih cepat (pada RPM lebih rendah) ketimbang R3.

Perbandingan Ninja 400 vs Ninja 300. Peak power di 9,800 RPM

Ninja 400 puncak tenaga (43.3 HP) keluar pada RPM 9,800. Setelah itu grafik akan cenderung melandai hingga kemudian terpotong pada RPM 10,850 (regulasi tgl 20 April 2018). Artinya tidak ada penyunatan tenaga yang dialami oleh Ninja 400.

Memang tantangannya adalah bagaimana rider Ninja 400 bisa lebih halus dan tepat timingnya untuk shift-up sebelum kejedot limiter.

Sementara itu kalau kita lihat R3 memiliki peak power (36.7 HP) pada 10,750 RPM. Setelah itu tenaga turun melandai hinga limiter di 13,100 RPM.  Yamaha harus mengakali agar kelebihan limiter RPM ini bisa dioptimalkan untuk mengejar kekalahan HP dan torsi dibanding Ninja 400. R3 diuntungkan karena perubahan regulasi juga mengizinkan 3 ubahan pada sektor aspirasi udara (penutup airbox bisa diperkecil, belalai bisa dilepas dll) agar pembakaran pada RPM tinggi tetap optimum.

Pihak yang paling diuntungkan dari regulasi baru ini menurut saya adalah Honda CBR500R. Regulasi ini mengijinkan CBR500R untuk menaikkan batas limiter sebesar 17.9% dan menurunkan bobot sejumlah 9.1%. CBR500R bahkan bisa berbobot lebih ringan dibandingkan Ninja 400. Menarik untuk melihat apakah dua keuntungan ini bisa dimanfaatkan oleh CBR500R.

Kita lihat di gelaran Assesn akhir pekan ini dan selanjutnya. Apakah perubahan regulasi kemudian bisa melemahkan dominasi Ninja 400 dan menguntungkan CBR500R serta R3?