Gerry Salim (AHRT) NAIK KELAS ke MOTO3 FIM CEV 2018. Mari Dukung Agar Mulus Kiprahnya Menuju MotoGP!

 

Masuk ke inbox email kampus saya update mengenai line-up balap AHRT (Astra Honda Racing Team) untuk musim 2018. Dari sejumlah informasi yang disajikan ada yang menarik perhatian saya nih Sob.

Yaitu keputusan AHRT untuk menyertakan Gerry Salim (Juara Umum AP250 ARRC 2017 ke ajang Moto3 FIM CEV 2018.

 

Mengapa mas, kan sama-sama 250cc juga kayak AP250 di ARRC?

Lhooo lihat dong perbedaan spesifikasi motor, profesionalisme balap dan tingkat persaingan di antara keduanya.

Menurut saya ini langkah penting untuk mempersiapkan pembalap memasuki kelas Moto3 MotoGP. Meskipun skalanya Kejuaraan Eropa (CEV) dan dibawah pengasawasan FIM Eropa, namun Moto3 CEV merupakan tahap pengantar krusial menuju Moto3 MotoGP.

Mengapa bang?

Karena 8 seri dari CEV dilakukan di sirkuit seri motoGP. Penyelenggaranya sama dengan MotoGP alias DORNA. Regulasinya juga mengacu pada MotoGP. Belum lagi tingkat kompetisinya juga sangat ketat. Hampir ada 50 entry.

Tentunya ini akan sangat membantu Gerry untuk benar-benar mempersiapkan diri memasuki kancah MotoGP. Keputusan yang tepat bagi AHRT untuk ‘menyekolahkan’ Kans Indonesia bertambah besar dengan adanya Dimas Ekky di CEV Moto2 yang di musim 2017 berdiri pada posisi klasemen ke 6.

Nafsu banget sih bang Leo, kepengen Indonesia terwakili di ajang balap Internasional?

Ya iyalahhh… sudah saatnya Indonesia sebagai market motor terbesar ketiga di dunia juga berkiprah di ajang balap dunia. Sudah waktunya.

Ayo biker Indonesia, apapun motor tungganganmu, support kiprah Pembalap Indonesia, Dimas Ekky dan Gerry Salim (AHRT) di FIM CEV Moto2 dan Moto3 2018 !!!

 

gerry salim

Advertisement

26 thoughts on “Gerry Salim (AHRT) NAIK KELAS ke MOTO3 FIM CEV 2018. Mari Dukung Agar Mulus Kiprahnya Menuju MotoGP!

  1. Rasa-rasanya Indonesia barusan saja tertinggal 2 langkah dibanding negara tetangga… yang 1 gimana kagetnya agenda motoGP disikat Thailand dan gimana kompaknya promosi Hafizh Syahrin ke motoGP…. Apa benar kesan di Indonesia ini bahwa dukungan kepada pembalap2 Nasional terbatas dari Pabrikan saja?

    • Oiya anyway, saya tetap dukung siapa saja pembalap Nasional dari pihak manapun agar mampu berkiprah di motoGP… bahkan sejak Doni Tata dulu… hehehee

    • kita msh fokus ke bangun insfraktruktur dimana kita tertinggal dari 2 negara yg disebutkan . jadi pasti peran swasta dibutuhkan di sini.
      jadi mereka berdua (malay dan thai) sekarang fokus ke bidang lain yg bisa ngkat citra, yaitu olahraga.

    • Sponsornya yang gak ada, bner juga bahwa dukungan dibatasin sm pabrikan, karna mereka yg didik pembalap dan ga ada lg pihak lain yg mau sponsorin, kasus hafiz syahrin dia di sponsorin sm sepang mungkin jg petronas buat naik kelas ke motoGP, liat aj ksiannya Rio Haryanto yg ga dapet sponsor buat balap full 1 musim di F1, harapannya sih pertamina, tapi mreka ga ngurus yg begini kyanya, sibuk cari untung aj dl

    • Pertamina kan BUMN… kena audit BPK nya yang ruwet kalau spend duit “Negara” banyak2… hehehehehee

  2. Semoga bukan anget2 doang seperti Doni Tata dulu ya Om.
    Menurut Om Leo, kasus Doni Tata gagal di MotoGP kenapa ya? Apakah karena skillnya, kemampuan motornya yang kurang kompetitif atau ada faktor lain?

    • menurut saya, itu karena emang doni tata skill blm mumpuni, belum diasah di luar sono.

      mohon map, mungkin dulu tujuan utama sekedar mengangkat citra brand dimareh.

  3. Mudah2an bisa ya om leo
    Dan mudah2an juga bisa lebih berprestasi dr doni tata dulu
    Klo masalah ginian kesampingkan dulu deh fanatisme merk
    Rasa nasionalisme yg mesti d utamain

  4. yg namanya ikut kompetisi kelas dunia, bulutangkis. tenis ato apalah,

    pasti melalu event seleksi, ngak ada yg ujuk ujung ikut piala dunia bulutangkis.

    yg bisa ikut , yach yg skill nya sdh sesuai dgn persaingan tsb.

    jadi memang mencetak bibit itu ngak bisa 1-3 thn , mesti konsisten dan berkelanjutan,

    negara lain juga gitu, ngak ambil jalan pintas,

    semua konsisten dan berkelanjutan dlm program mencetak bibit,

    china juga gitu , ngak ada yg sim salabim dia jago bulutangkis

  5. yach kita apriasi usaha ahrt lah untuk mencetak kader, tingga ldukungan pemerintah aja yg belum.

    mungkin bisa 10 thn lagi pemerintah ikut campur, atau ngak tau kapan

  6. yang penting sekarang itu JALANnya sudah jelas kalau mau ke gp,mirip2 spt di spanyol dan italy… honda racing school(sekolah balap)->honda dream cup (OMR)->ATC->redbull/cev->moto3-.dst , 4 thn kalau bis sdh di racing school hingga dream cup, 12-13thn di atc,15thn sdh di redbull cup/cev moto3….ini JALAN yg dari AHM, kalau yamaha ,kawa, suzuki dll saya tidak tahu

  7. kenapa ga dimas ekky yang dicoba diproyeksikan langsung ke moto 2 ya??? kan tahun lalu pas jadi rider pengganti udah lumayan cakep tuh prestasinya walaupun jatuh bukan karena kesalahan dia sendiri.

  8. melihat musim ini gerry salim yg di terjunkan d dua ajang balap sekaligus ykni d RBRC dan CEV MOTO3, apkah memungkinkan gerry akan terjun ke moto3 world chamopion thun depan(2019)?? ikut d ajang balap pengkaderan bergengsi sekaliguS ykni RBRC & cev moto3 merupakan sebuah langkah yg terlalu serius,… mudah2an aj gerry dan dimas ekky mendapatkan hasil yg bagus musim ini d eropa sono agar thun depan bisa turun ke moto3/moto2 wc

  9. Menurut saya nih ya om… Balap motor adalah olah raga bisnis, jadi akan lebih mudah menarik swasta/investor dari pada menarik pemerintah.. sama seperti sepakbola, kalau dilakukan dengan bisnis ya akan maju seperti inggris, kalo bergantung pemerintah ya jadinya kayak Indonesia.. motor juga so so lah.. persoalannya, investor dalam negeri belum tertarik dengan balap motor, sedangkan luar negeri, mikir dulu mau berinvestasi, sudah pun stakeholdernya koruptif, eh suporternya/mayoritas potensial penontonnya jorok suka merusak.. dari sisi pengembangan pembalap, di Indonesia didominasi sponsor utama merk motor, bukan tim independen yang disponsori non merk motor.. akibatnya ada namanya pebalap honda, yamaha, suzuki, kawasaki.. itu yang membuat penjenjangan terhambat.. kalo dipikir2, sulitnya sponsor non merk masuk, ya karena dominannya sponsor merk motor karena dana yang melimpah dari penjualan… IMHO lho ya..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s