Kemarin kita berhasil MENUNDA kebijakan diskriminatif terhadap motor. Beberapa tahun lagi kebijakan diskriminatif seperti ini akan sulit dihentikan. Mengapa mas?

tribunnews
Sebagai pengendara mobil dan motor, bahaya terbesar yang harus saya awasi di jalan pertama adalah angkutan umum. Mereka ini punya logika dan aturan berkendaranya sendiri.
Kedua adalah pemotor. Mereka ini sangat beragam (1) kemampuannya mengendarai motor serta (2) pemahamannya tentang aturan. Maklum banyak sekali yang bisa ada di jalan tanpa punya dua hal diatas. Punya SIM juga tidak jaminan bisa naik motor atau tau aturan.
Saya tinggal di Jakarta semenjak 1997, sudah keloyoran di jalan pakai Tiger 2000, saya bisa rasakan betul perbedaan traffic dan perilaku pengendara motor semenjak tahun itu hingga sekarang. Jumlahnya membludak LUWARRR BIASAA.
Jumlah yg besar itu bukan salah dan juga masalah.
Masalah terjadi karena sebagian dari kita pemotor perilakunya negatif:
- naik trotoar
- lawan arah
- masuk jalur busway
- seenaknya potong jalur
- nyerempet mobil lalu kabur
- dll
Kebiasaan jalan kaki yang bisa lewat mana saja kemudian dipakai saat bawa motor. Saya sendiri terlalu sering jadi korban sesama pemotor. Claim ke asuransi untuk mobil baret karena diserempet motor entah sudah berapa kali. Begitu juga saat bawa motor.
Perilaku yang mungkin hanya dilakukan oleh sebagian kecil pemotor ini perlahan setiap harinya yang membentuk image negatif tentang pemotor dan MERUGIKAN SEMUA pengguna motor.
Kalau kita bicara saldo. Image negatif biker itu JAUHHH lebih besar ketimbang image positif. TEKOR dan DEFISIT.
Jadi ada dua kombinasi disini:
- Jumlah motor yang semakin meledak
- Perilaku pemotor yang ugal-ugalan
Kedua faktor inilah yang akan menyebabkan motor, mengingat jumlahnya, akhirnya menjadi alasan bagi Pemda untuk “diatur secara khusus” alias didiskriminasi.
Kemarin kita bersama berhasil menggagalkan kebijakan pelarangan motor di jalan protokol di Jakarta. Tapi tanpa perubahan perilaku kita, pelarangan motor dalam hitungan tahun akan terjadi tak terhentikan. Catat.
Setuju sekali sama Mas Leo.
Waktu masih tinggal di Depok, saya juga mengalami mobil baret dan bemper penyok ditabrak motor, waktu mau brenti di lamer di Bekasi. Motor udah 2x disundul dari belakang, dan penyundulnya jatuh krn motor saya lebih gede. Jalan di trotoar di klakson dari belakang sama motor yg naik trotoar.
Di kota kecil tempat saya tinggal sekarang, orang keluar gang tanpa liat2. Start dari pinggir jalan langsung masuk aja. Dan lain2 kelakuan yg membahayakn diri sendiri serta orang lain.
Kalau saya sih tetap berusaha tertib, dan mengajari keluarga saya untuk tertib.
perilaku oh perilaku
Nah kan kandani owk
http://bikermendowan.id/2017/09/07/terkuak-tampang-supersport-baru-kawasaki-dengan-supercharger/
Kalo soal ini harus diselesaikan dari hulu. Karena banyak faktor dan melibatkan banyak pihak. Menurut ane pemerintah fokus aja bikin angkutan umum yg nyaman. Karena melihat kondisi angkutan umum sekarang masih jauh dari kata nyaman.
inevitable sih om
http://kobayogas.com/2017/09/07/mas-kawin-pernikahan-ala-anak-motor-seperangkat-knalpot-racing-coy/
yang komen langsung sepi, karena kemarin hanya menunda. itulah rakyat indonesia, disuruh tertib susah.
Padahal salah tapi tetap merasa benar. Jadi ingat kasus bu guru protes malah didiskriminasi.
Tapi apa nggak makin ngeri kalau orang macam begituan dipaksa naik mobil?
https://kupasmotor.wordpress.com/2017/08/25/bu-guru-protes-karena-dibikin-jengkel-konvoi-motor-disuruh-minta-maaf-yang-konvoi-mengapa-tidak-minta-maaf-juga-menutupi-kejahatan-itu-jelek/
solusinya , perlakukan tilang berdasarkan bukti video baik yang di pasang oleh pemerintah maupun hasil liputan warga.
parah om, terutama suka selap selip di dpn mobil & mengagetkan tanpa perasaan bersalah…
kalo motor roda depannya udah masuk dikit ke depan bumper mobil, gak ada cerita dia ngalah, pasti mobil yg kalah…
Senggol spion atau serempet minimal nengok ke belakang sambil nunduk & angkat tangan saja sebenarnya sudah cukup meredam kekesalan korban, tp ya gt, kebanyakan hanya ngeloyor tanpa dosa….
sebenernya kalo mau di telaah juga banyak pengendara r4 yang perilakunya sama om.. baru2 ini aja hampir kena serempet sama to*ota r*sh, kalo mau mawas diri, banyak kok yang pengendara r4 tukang selonong, tukang ngeblong, 2 tahun lalu, saya mudik, jalur alternative brebes, macet total gara2 f*rtuner ngeblong, padahal jalurnya cuma 2, jalur sebelah stuck karena bis nggak bisa lewat, jalurnya ketutup.. paling utama yang harus diperbaiki yaa mental kita kang..
Betul.. tetapi segila gilanya mobil (gausah bicara kecelakaan karena kelalaian, narkoba dll, kondisi normal aja) tidak akan lawan arah nyuruh busway berenti. ga maksud bela salah satu pihak tapi ya itu yg bikin gedeg. Mobil naik trotoar ok buat parkir dan itu salah tapi tidak jalan di trotoar menghindari macet.
sekali lg ga maksud bela salah satu pihak karena saya juga penikmat motor dan pengguna mobil, jadi tai2nya dari masing pihak ya saya merasakan jg.
dan seperti yg om leo katakan saya pun bukan org yg taat taat amat, cm ngga gila sampe lawan arah, nyuruh busway berenti dan sebagainya
ujian SIM gimana?
Punya SIM gak punya SIM gak bisa jadi patokan perilaku berkendara.
Ya wong bikin SIM aja bisa nembak, ya jadinya mental mayoritas pengendara motor ataupun mobil di Indonesia seenaknya aja.
Larangan-larangan untuk motor melalui jalur tertentu pasti tidak terhindarkan kok, hanya tertunda saja.
ini masuk pemicu diskriminasi ngga om? pisss hehehe
Waduh, berasa tau yg bawa motor
Hehehe
Makjleebbb..
Waduh, masuk kategori ugal ugalan ga ni d jalan umum??? Hohooo, piss pisss..
ini masalah Law Enforcement nya yg rendah.
Pengguna jalan raya lebih takut sama Polisi di bandingkan dgn rambu2 lalu lintas dan segala aturannya. Daripada larang melarang. mungkin perlu dipikirkan penambahan jumlah personel Polantas nya yg standby di titik2 kemacetan atau wilayah2 rawan pelanggaran lalu-lintas.
Harus ada edukasi yg lebih masif lg mengenai safety riding klo perlu setiap pemilik sim c wajib mengkuti pelatihan dan hukuman ber efek jera yg benar2 jera.
Mari kita sama2 menjadi contoh utk pemotor lain agar tertib di jalan
kapan yh motor bisa masuk tol kaya di malaysia ,thailan dan negara asia lainya ..
Pingback: Perilaku Ugal-ugalan Pemotor SALAH SATU Penyebab Diskriminasi PASTI Nanti Berlaku | Anak Jalanan
razia setiap hari saja kalau begitu
setuju sama om Leo..kita yang tertib malah selalu di lihat seperti ” orang aneh ” kalo di jalan… baik itu di lampu merah kita udah berenti di belakang garis malah di klakson dan di maki -maki…. pas ada yang lawan arah atau masuk jalur busway..kita tegur malah kita di bentak balik…ibaratnya pola pikir pengguna motor di sini ( even ga semua) , masih sangat rendah..dan polisi juga memberi contoh yang buruk contoh kalau traffic padat motor di suruh melewati garis pembatas dan kadang di suruh masuk jalur busway..justru dengan motor di larang melanggar dan masuk jalur busway menurut saya perlahan pola pikir akan berubah ” kalau tidak mau macet better naik transjakarta “