Coba sobat biker coba lihat di STNK masing-masing. Ada kolom Pajak Kendaraan Bermotor kan? Sobat tahu apa fungsi dari PKB tersebut? Melarang sepeda motor menggunakan jalan layang adalah kebijakan “ambil uangnya, Jangan Kasih fasilitasnya”
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Fungsi PKB:
3. Berguna untuk pembangunan dan atau pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana transportasi umum
Sudah terlalu lama sepeda motor didiskriminasi dan dijadikan kambing hitam kemacetan di jalan raya. Emang paling mudah sih. Karena pemiliknya secara social lebih kere dan voiceless, tidak keras bersuara seperti pemilik kendaraan roda 4.
Coba saja larang mobil pribadi untuk naik jalan layang, dijamin esok hari selama tiga bulan media akan dipenuhi oleh protes keras masyarakat kelas menengah ke atas yang lebih berpengaruh.
Pengguna motor itu hampi semuanya orang kecil, diluar penghobi ya. Suaranya serak, ga jelas, melas.
Saat saya baca pertama kalinya jalan layang Antasari terlarang bagi motor, saya sudah merasa ini praktek ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Belum lagi dilanjutan dengan sepeda motor dilarang masuk ke Thamrin. Kemudian dilarang naik ke jalan layang Kasablanka. Dan nantinya saya yakin untuk rute Tendean-Ciledug juga akan begitu.
Apa bedanya motor dan mobil? Sama-sama bayar pajak sesuai porsinya. Motor malah mungkin lebih efisien dari rasio daya angkut dan beban jalan. Sama-sama merasakan macet. Dan sama-sama butuh cepat untuk sampai di rumah.
Lalu kenapa mobil yang diistimewakan? Karena mobil tertib lalu lintas mas! YAKIN?
Mobil wajar diistimewakan mas, karena pajak mobil lebih tinggi! Dengan logika begitu berarti pembayar pajak penghasilan yang lebih tinggi wajar kalau diistimewakan dibandingkan pembayar pajak penghasilan yang rendah?
Jalan Layang tidak aman untuk motor mas karena angin kencang! Pernah dengar pagar pemecah angin?
Perasaan didiskriminas dan diperlakukan tidak adil juga berkontribusi pada munculnya semangat abai dan melawan aturan. Itu yang sudah terjadi dengan masyarakat saat penjajahan dulu. Peraturan diskriminatif ini justru menjadi penambah masalah kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas.
Tahun 2007, saat bakar-bakaran antar merk belum semarak dan segemblung sekarang, pengguna motor masih bisa bersatu bersama LBH Jakarta menolak kebijakan Sutiyoso yang akan melarang sepeda motor masuk ke Sudirman. Mendapat perlawanan dan liputan di media, Sutiyoso yang biasanya sangat keras pun melunak dan membatalkan rencana tersebut.
Sekarang ini? Gimana mau bersatu? Media sosial sudah banyak isinya para pedagang sapi yang sibuk berjuang demi hits dan melupakan isyu kolektif roda dua.
Apa yang bisa dilakukan?
- Komunitas motor, selain aktifitas touring, riding dll, juga perlu memikirkan kelebihan mereka, fungsi sosial untuk masyarakat terutama pengguna roda dua lain. Bisa mulai dengan petisi online untuk mengumpulkan dukungan dari komunitas lain untuk menolak praktek diskriminasi terhadap motor yang berkelanjutan.
- Dari petisi online tersebut, mirip tahun 2007, bersama lembaga yang bisa mendampingi secara hukum seperti LBH Jakarta, mengajukan surat keberatan dan permintaan peninjauan ulang praktek diskriminasi seperti itu.
- Lakuan road-show kepada media, DPRD, Dinas PU/Perhubungan, Polda dan institusi lain. Seminggu sekali, tiap perwakilan juga bisa.
Bersikap dan bersuara atau selamanya jadi pihak yang dikorbankan!
Mari kita berdemo untuk keadilan… Kereeeeen artikel nya..
Di Surabaya dah difasilitasi, walopun terbatas pada jam berangkat dan pulang kantor saja
https://motorrio.com/2017/07/27/harga-dan-ragam-piaggio-scooters-yang-ada-di-surabaya/
menarik itu! thanks bro
di sby, layang pasar kembang bisa dipakai motor.
layang non tol yang tidak diperbolehkan hanya di wonokromo dan waru (sidoarjo). dilarang mungkin karena tidak ada pagar pembatas antar dua jalur (IMHO).
tapi sudah sejak lama diberlakukan motor diperbolehkan pada jam berangkat dan pulang kerja. dimulai dari layang wonokromo, dan belum lama ini layang waru juga mulai diberlakukan jam.
mungkin diperbolehkan karena volume yang memang banyak dan saat macet motor akan sangat maksa kalau mau lane filtering di antara dua arah (IMHO).
mantaaappp setuju saya, yuks ah bergerak! Bikin jalan layang aman untuk motor sebenarnya bisa, toh kita ikut bayar juga!!
http://kobayogas.com/2017/07/28/salah-satu-alasan-pemerintah-belum-ijinkan-motor-masuk-tol-karena-rawan-kecelakaan/
nahhh bener
Iya, motor sering dianggap biang macet. Tapi semacet macetnya perempatan, kalau isinya motor akan lebih cepat terurai. beda bila yang bikin macet itu mobil. Di cina yang kota besarnya melarang motor justru jadi kota yang macetnya parah.
https://kupasmotor.wordpress.com/2017/07/28/dari-kecenderungan-masyarakat-indonesia-bisa-disimpulkan-orang-beli-motor-listrik-itu-lebih-untuk-gaya-dan-bukan-usaha-mengurangi-pemakaian-minyak-bumi/
benerr
Sedih ya mas, kerajaan pajak, tapi rakyatnya ga’ dapat fasilitas. sebenernya yang dimakmurkan siapa sih.
nahhh
Gak dapat fasilitas apanya?? -,-” mungkin lebih tepatnya pajak yg dibayarkan dengan fasilitas yg didapat tidak sepadan ditambah juga dengan kurangnya transparansi pajak terhadap masyarakat.
Lawan
http://bikermendowan.id/2017/07/28/kopdargab-indonesia-max-owner-jabodetabek/
hehehe
Yaaay…. agree..
vote 7leopold7 for menhub !!!
😘👍👍
wahahaha menteri perhubungan ya?
aq sih yes mas ,
nanti ilmu dari ostrali bisa diterapin disini
saya ngincernya menteri pemberdayaan wanita aja
Menteri sunat aja om,eh
Nah ini, saya setuju sama mas Leo
http://bmspeed7.com/2017/07/28/efek-water-hammer-komponen-mesin-honda-cbr250rr-ini-hancur/
siapppp
Aduh ke filter moderasi… 😝
Klo nggak salah denger, produsen mobil ikut menyuntikkan dana untuk pembangunan2 underpass dan fly over tuh.. sampai kapan pun kuota jalan nggak akan pernah cukup, regulator harus berani tegas(misal aturan umur kendaraan roda 4 yg boleh beredar)..
Well.. untuk class actionperlu ada motor penggerak.. mungkin yang pernah melakukan bisa turun gunung lagi…
oh ya bro?
Saya dukung om 7leopold7,
Pemikirannya maksudnya
nahhh harus gagasannya
# menunggu jawaban dari pemerintah
hening bro
Saran saya si jalur di kasih sekat 1,5 meter untuk motor juga dah cukup. Alasan simpel pemotor lewat situ hanya karna ngindarin macet di kawasan mall2. Liat deh jarang banget mobil2 yg lewat jalan layang itu,kbanyakan pada lewat bawah karna mampir ke mall . Blm lg di bawah banyak angkutan umum,ojek online mangkal. Kalau mau beralasan angin kenceng saya rasa lbh kencengan di jalan layang setelah jalan itu karna pembatasnya cuman besi bolong2. Kalau mau mengait2kan kecelakaan yg dulu juga percuma orang dulu motor melawan arah trus di tabrak ko bokan karna terhempaz angiin
betull
Diam ditindas atau bangkit melawan,karna diam ad……….? Heheehe.,om minta bahas SWDKLLj dong,ya itung2 belajar dari pakar yg mengerti.tengkyu om
mahhh itu lagi satu masalah hehehe
Coba ya yang ngerti teknik bangunan ikut mendukung/mempelopori gerakan seperti ini,
Blog nya sepi artikel sekarang om Beny nugroho
dia lagi sibuk ganggu atpm bro
Kondisinya:
1. Sekitar sebelum sebulan yg lalu, tidak ada tanda larangan motor lewat JLNT cassablanca. Tidak ada polisi yg berjaga di situ. Sy mikir, mgkn motor diperbolehkan krn kemacetan yg diakibatkan adanya bbrp proyek infrastruktur jalan di Jkt. Sy sempet bbrp x Sunday morning riding naek ke JLNT itu karena memang tidak ada tanda larangannya utk motor. View sungguh ajib dgn adanya gedung2 pencakar langit.
2. Sekitar sebulan lalu, di sisi kiri masuk JLNT tiba2 ada tanda larangan buat motor, pdhl tanda2 larangan yg lain ada di sisi kanan masuk JLNT.
Akibatnya, macet luar biasa dr arah pasar gembrong dan otista arah kampung melayu. Sempet ngliat, saat macet parah, ada polisi yg akhirnya nyuruh motor masuk JLNT.
3. Awalnya, polisi jagain tu pintu masuk JLNT sehingga pemotor ndak brani lewat. Tp akhir2 ini gk njagain, walhasil motor pd masuk tu JLNT karena saking macetnya. Eh ternyata polisi njagain di ujungnya. Terkesan bahwa tindakan yg diambil bukan “pencegahan” tp lebih ke arah “punishment”, atau jebakan. Walhasil motor2 yg udah tlanjur masuk lgsg pd balik arah.
Pemerintah kok bisanya cuma kasih punishment (malah denger2 motor yg nekat akan disita.. lah mantan debkolektor kali yak..). Kasih solusi donk! Tuh di jembatan SMB ndak ada masalah buat motor. Salah satu solusi ya dikasih pemecah angin itu.
Mikiiirrr!!!! ^caklontongstail^
Itu tanda motor dilarang lewat jlnt itu udah lama mas dari sejak dibangun, ane tinggal deket situ dan pemotor jg. Sering bandel kg lewat situ, tp kalo ane ngelanggar yowes sidang aja. Karena emang salah secara hukum.
Kalo puter balik itu pengecut dan malah bikin bahaya.
Menurut gua polisi ga harus selalu jaga di pintu masuk, kalo bisa bawa motor harusnya udh dewasa. Tau yg boleh dan ga boleh. Kalo salah ya hukum, jangan putar balik dan main salah-salahan. Udah gede.
Tp ane setuju sama yg dibilang om leo, caranya setuju. Secara hukum.
secara hukum
tinggal di deket situ tapi kok gak tau kalau tanda larangan motornya sempat dicopot? yakin tinggal di sekitar situ? soalnya saya juga sempat lewat JLNT ketika tanda larangannya dicopot, tapi setelah tandanya dipasang lagi saya gak berani.
“tinggal di deket situ tapi kok gak tau kalau tanda larangan motornya sempat dicopot? yakin tinggal di sekitar situ?”
Yg bilang ga tau siapa -_-”
Saya ga tau siapa yg nyopot, tp saya tau tanda larangan itu sempet ga ada.
Nah point gue adalah tanda larangan itu pernah ada dan ada lagi. Bukan dari awal ga ada.
Selain itu point gue adalah orang yg ngelanggar aturan itu. Kalo berani ngelanggar ya berani terima risikonya, jangan puter balik ketemu polisi. Itu malah bikin bahaya. Urusannya udah keamanan bro.
Saya ga setuju kalau sudah dilarang tetap dilanggar. Makanya tempuh jalur hukum
Harusnya kalo motor ga boleh lewat atas, mobil ga boleh lewat bawah biar adil
heheheheh
Hayya nanti ay gabisa ngajak jalan alil tatum lg ke kuningan waa
tendean ciledug kayaknya khusus busway om, mobil juga ga boleh lewat, pa lagi motor
nahhh malah setuju nih. biar adil
ijin share yah om.,
silahkan
Awas ..ntar di siram air keras atau di bacok loh……, atau malah2 Om Leo di penjarakan karena makar …
lho kenapa?
Padahal kalo macet motor masih bisa pada nyelip nyelip tuh. Yang bikin macet dan gabisa gerak sebenernya siapa ? Ya mobil. Wkwk
yoi
semoga om Leo kalo kembali ke Indonesia jadi Menhub -/\-
engga mau om. ga sempet riding entar
om Leo, njenengan dikatain orang kampung lho sama followers nya bos DM, monggo dicek sendiri, karena si bos DM posting screenshot njenengan yg di facebook, kalo bisa segera diselesaikan, fitnah nya bos itu sudah mulai nggak bener
oh iya lupa, di Instagram ya om
Udeh saya jawab
Dihina orang bodo ga usah tersinggung
Gemes sendiri liat komen komennya. Mungkin mereka belum pernah mampir warung ini & gatau siapa dimana apanya dari om leo ini. Sabar ya om wkwkwk
Sebaiknya ikut vietnam sekalian motor dilarang diJakarta , biar gw bawa suzuki trutung 800cc ngak overheat
JLNT tidak mengurangi kemacetan kayanya yak om,, yg bikin macet itu mall di bawahnya dan mall kokas selepas itu lancar,,
yowis klo gtu saya doakan semua orang indonesia punya mobil.. bisa masuk tol, gak ada larangan lewat jalan tertentu, macet gak kepanasan, aamin
Kenapa ya di kita tol itu berbayar, padahal pajak udah bayar juga. Malah diserahkan ke swasta urusan tol. Masih kurang aja pemasukannya negara kita ini?
Tol bukannya emg bayar ya dimana mana gak cuman di indonesia aja kok… emg biayanya gak sedikit buat bangun jalan tol, kebetulan ortu kerja di jasa***ga
Mngkin buat memotivasi biar bisa beli mobil om 😂😂😂
Setujuh.. pajak saya sebesar pajak mobil
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan. Maka hanya ada satu kata: lawan!.
Lah masnya kan ahli hukum yuk monggo dibuat class action, nanti saya ikut dukung perlu setor apa? Nama? KTP? dari waktu bikin artikel soal pembatasan motor di Thamrin kan sudah saya usulkan.
Bertambah nya motor menyebabkan bertambah nya angka kecelakaan, bertambah nya mobil menambah angka kecelakaan serta kemacetan walopun bnyk yg blg motor sumber kemacetan…boleh d cek d jalan tol isi nya mobil semua tp macet nya pol polan..hehe..
Sorry DM yg dimaksud siapa ya gan? Ane belum ngeh…
Anyway setuju sama mas leo..teruskan mas…
Betul itu.
DISKRIMINASI.
kayak yg nulis bukan om Leo deh
btw habis ini mobil juga protes krn boleh jalan cuma 2 hari sekali di jalan protokol, ganjil genap, dulu malah 3in1, kok roda dua ga kena
truk juga mau protes krn ga boleh lewat tol dalam kota, kan bayar2 juga, roda sama atau lebih dari 4
oh ya biar ga diskriminasi, mobil juga mau lewat trotoar kalo macet, melawan arus, melanggar lamer atau berhenti jauh didepan garis….
btw sy motoris juga
mantap!
Lwn arus, melanggar lamer, lwt trotoar, dan berhenti di depan garis, kok yg slah2 bgini mau diikutin om? Yg itu sih melanggar namanya mau itu motor/mobil ttp gk boleh, bukan difasilitasi macam JLNT, kok iri sama yg slah2 begini om.
kalau bro baca dengan baik. Yang saya ajukan BUKAN mari LANGGAR aturan jalan layang. TAPI mari AJUKAN petisi agar jalan layang bisa diakses dan aman bagi pemotor. Keliatan ga bedanya?
itu bahasa sarkas, ga usah dibahas…. cuma kebayang aja, apa sih yg tidak dilanggar sama motoris (pada umumnya), nah kalo pelanggaran itu dilakukan di jalan layang yg panjang, apa resikonya?
kalo masalah diskriminasi, kurang besar apa pajak mobil, kok dibatasi nopol ganjil-genap?
Akhirnya ada tulisan kayak begini. Mantap om.
Daripada dilarang mending di fasilitasi lah itu. Kehabisan solusi kali ya om makanya langsung dilarang gitu
Sependapat sama agan @topman diatas
Kali ini sy ga setuju sm mas Leo, bagaimanapun namanya aturan ini ditujukan buat ngatur supaya ga terjadi kekacauan.
Akar masalahnya menurut saya adalah krn di Indonesia motor (terutama motor kecil bebek, skutik dkk) jadi alat transportasi utama sehari hari. Dan satu yang perlu disadari bahwa sepeda motor, terutama motor kecil emang dari awal ga didesain buat “mengimbangi” mobil. Dalam artian, bukan berarti kalo mobil bisa lewat jalan A, motor juga ‘harus’ bisa lewat situ… Ini yang harusnya bisa disadari sama masyarakat
Banyak alasannya secara teknis kalo mau dijelaskan, kebetulan saya orang Teknik. Dan pastinya sudah ada kajian mendalam kenapa akhirnya motor boleh lewat jembatan layang / fly over yg ini, sementara fly over lainnya tidak. Bukan tiba2 keluar kebijakan yg ga ada dasarnya.
Janganlah sampai dibawa jadi masalah kesenjangan sosial, pemobil orang mampu, pemotor orang susah. Bahaya ini mas kalo dibenturkan. Jujur saja saya jadi agak kecewa dgn pola pikir mas yg seperti ini. Semoga ke depannya mungkin bisa lebih dikaji mendalam terlebih dahulu sebelum beropini
wah hebat ada orang teknik, dipikir2 iya juga ya bro, apalagi kita mesti ngeliat dari beberapa arah permasalah… mantappp top comment!
kalau bro baca dengan baik. Yang saya ajukan BUKAN mari LANGGAR aturan jalan layang. TAPI mari AJUKAN petisi agar jalan layang bisa diakses dan aman bagi pemotor. Keliatan to bedanya?
Apakah jalan layang tidak bisa dibuat lebih aman untuk pemotor?
Apakah saat melakukan studi/design sudah dipikirkan utk membuat jalan layang yang memang aman bagi pemotor?
Yang saya khawatir semua solusi kemacetan ke depannya seperti jalan layang memang tidak menghitung lagi kebutuhan pemotor karena alasan efisiensi sementara itu dibangun dari pajak kendaraan bermotor.
Banyak faktornya mas spt yg sudah sy bilang tadi. Mau mengakomodir sepeda motor ?
Lebar jalannya harus minimal sekian lajur spy tidak berdesakan dgn mobil = biaya pembebasan tanah jauh lbh tinggi.
Ketinggian jalan layang jadi tdk bisa terlalu tinggi, sementara dibawahnya banyak infrastruktur lain yg justru menyebabkan jalan layang harus dibangun lebih tinggi. Shg tdk memungkinkan
Bisa dibangun pembatas angin, oke tapi itupun jg ada batasnya. Kalau memang sejak awal didesain spy bisa dilewati motor, tapi kondisi anginnya terlalu kencang. Mau tidak mau solusinya buat jalan yg berliku, tdk lurus. Seperti yg ada di fly over Summarecon Bekasi. Akibatnya apa ? Biaya konstruksi melambung tinggi krn jauh lebih rumit.
Sekarang kalo misalnya cth kasus simpang susun semanggi ini, spt yg kita tau dibiayai dr kompensasi kelebihan klb suatu perusahaan, ga pake APBD sama sekali. Siapa yg suruh tanggung kelebihan biaya konstruksinya ? “Hanya” spy bisa mengakomodir agar motor bisa lewat. Perkara diakhir proyek ternyata ada sisa dana utk perbaikan saluran air & trotoar itu lain lagi.
Maka dari itu spt yg saya bilang, bukan berarti motor tidak boleh lewat itu artinya tidak adil. Tapi ya semata memang ada alasan teknis demi keselamatan si pemotor itu sendiri. Toh buktinya tetap ada jalan layang / fly over yg bisa dilewati pemotor kan ? Itu karena memang jalan tsb secara teknis memang aman, sedangkan lainnya yg dilarang berarti ga aman. Titik
Makanya para Alay kalau dikasih lewat playover jangan pada mesum di situ…selain HARAM juga membahayakan nyawa (takut keserempet setan) dan nyusahin orang yang mau lewat bikin macet. Vaham? Wasalam…
mungkin karena namanya playover jadi pada mesum disitu 😀
aku penggemal cetia mu
Mereka bikin larangan berdasarkan hasil studi dan uji kelayakannya, sekarang gampang aja, ente juga bikin studi pembanding dan uji kelayakan sendiri, bikin tulisan kenapa studi yang di lakukan para ahli dan insinyur itu salah, dan ente yang bener.
City planning itu bukan sesuatu yang mudah, cuma ada beberapa alasan kenapa “harus begitu” salah satunya adalah cost dan kesulitan, dan mau gak mau 2 faktor itu menentukan hasil akhir, dengan beberapa keterbatasannya, akhirnya diputuskan bahwa jembatan ini tidak layak digunakan bagi pengendara roda 2.
Tulisan mas mengesankan kalo “mereka” itu bikin aturan asal asalan, mas, mereka bikin aturan punya dasar dan hasil studi yang dilakukan insinyur loh.
Setiap kebijakan publik itu perlu memenuhi setidaknya tiga aspek: Kemanfaatan, efisiensi (cost) dan keadilan sosial.
Mungkin jalan layang yang ada sekarang sudah paling efisien, tapi apakah sudah dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan lapisan pengguna kendaraan bermotor.
Posisi saya sama dengan pelarangan motor melintas di Thamrin. Hasil studi yang mendukung pelarangan itu dimana, apakah publik bisa mengakses? apa ada konsultasi publik untuk mendapat masukan masyarakat yg notabene pembayar pajak?
Dibuka saja hasil studi ttg jalan layang supaya kita sama-sama lihat.
Saya menyarankan jalur resmi dan melalui hukum begini, dan itu lebih baik menurut saya, daripada diam tapi pengguna jalan terus melanggar.
Wkwkwk pagar angin om ?
Ada buat motor om ?
Ingat loh om, motor ditowel jari aja bisa jatuh, apalagi klo lg “ngebut”
Lalu kenapa mobil yang diistimewakan ?
Klo ini bicara soal statistik om, cth ada 10% pengemudi mobil dan motor yg bandel..
Cuma brp populasi motor dibanding mobil ?
Alhasil ya tetap lbh banyak motor yg bandel..
Nah org bandel itu diperbolehkan masuk ke jalan yg rawan kecelakaan seperti jlnt atau tol bisa mengakibatkan apa ?
Ya tentu kecelakaan yg ujung ujungnya tambah maceets..
Klo ada kecelakaan motor di JLNT apakah yg tandatangan petisi berani tanggungjawab ???? 😆
Makasih utk diskusinya mas
tujuan petisi adalah untuk meminta akses dan keamanan jalan layang bagi pemotor. Karena pemotor juga, bahkan mayoritas, pengguna jalan yang membayar PKB yang digunakan untuk membangun fasilitas jalan.
Kalau saya minta dibangun jalan antara A dan B, lalu kemudian ada yang melanggar aturan di jalur itu masalahnya bukan pada akses jalan.
Persoalan tertib lalu lintas buruk penyelesaiannya bukan dengan pembatasan akses tapi penertiban pemberian SIM, penegakan hukum tilang. Tanpa kedua hal itu, paling tidak, masalah turunan lainnya akan tetap banyak. Engga hanya di jalan layang.
Wkwkwk meminjam kata bang napi pelanggaran tidak selalu karena niat pelakunya , tapi karena ada kesempatan menggunakan akses jalan tersebut..
Klo keamanan dan pelanggaran tidak bisa dijamin pembuat petisi jd siapa yg harus bertanggung jawab ?
PS : pembuatan sim dan tilang sebenarnya juga pembatasan akses alias filtering, jadi ntar bakal ada petisi hapus sim dan tilang jg kayanya 😆
Yang lucu yg sering bilang, pajak motor kan lebih murah dari pajak mobil, padahal itu kan bukan salah yg punya motor 😂, kecuali pajak motor sekian, cuma dibayar setengahnya. Nah itu baru salah. Lagian klo pajak motor sama kayak mobil pun pasti dibayar kok, namanya aja kebutuhan
IMHO…
Sungguh aneh sekali kalo sebuah infrastruktur umum dibuat tanpa memperhitungkan faktor keamanan yg memperkecil kemungkinan kecelakaan
Dalam kasus ini, emanngnya JLNT itu dari awal gak didesain buat motor? Kalo iya berarti DISKRIMINATIF banget dong, kalo gak ya upgrade pake pemecah angin lah :v
In overall gw setuju soal ketidakadilan sosial, persepektifnya ada benernya..
Tapi timing dan tempatnya gak tepat jadi kesannya artikelnya sekedar reaktif doang.
Jembatan2nya udah jadi dan gak akan muat akomodasi jalur tambahan khusus motor.
Maks jembatan2 yg disebut itu dua jalur, kalo diambil 1 jalur buat motor trus ada 1 mobil aja sampe mogok ditengah, tamat dah wkwkwkwk
Jalur campur mobil+motor masih kejauhan lah buat mental kita skrg ini.
Mendingan kalo emg mau voice up ya buat ke depannya.
Lebih mendidik dan berbobot.
Just my two cents 🙂
Thank buat sharenya mas. Jangankan two cents, 200 dollars juga saya terima
Ane bantu doa aja om
Kalo semua pemotor memiliki kulitas kayak om leo pasti di kasih ijin, namun yang dikhawatirkan kebanyakan pemotor kadang lupa diri..
keren nih artikel, saya sebagai pekerja yang setiap hari menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi alternatif melawan kemacetan jadi merasa dikecewakan juga oleh pemerintah sebagai pemangku kebijakan. pemerintah harusnya adil, kita sebagai warga masyarakat yang memiliki hak & kewajiban yang sama kenapa harus dibeginikan ya?!
sebetulnya menjadi “nakal” bukan suatu alasan karena sebuah kebijakan, tapi memang masyarakat pemotor merasa di-anak tiri-kan pemerintah dalam masalah ini.
Mengenai Ide pembuatan Petisi, ane Setuju bgt Om, jangan cuma ngelanggar dan kemudian ngomel-ngomel sendiri. Tempuh jalur Hukum kalo mau gugat toh ini negara Demokrasi.
Mengenai Roda 2 naik JLNT, ane tidak Setuju Om, BUKAN karena motor tidak aman naik JLNT (Karena banyak Opsi untuk memperaman JLNT buat roda 2 yg udh bnyk disebutin diatas), tapi lebih Karena SIKAP pengendara motor yg masih suka ngeyel, tidak disiplin dsb, Contoh: Jalan layang rasuna said ke arah menteng malem minggu kiri kanan banyak motor yg berenti, pacaran, ngobrol DLL, bahkan kadang suka ada kang bakso ikut brenti disitu. Menurut saya pribadi ya emg sudah tepat kalo pemerintah melarang. Jadi point saya lebih ke Mentally unprepared aja sih Om. Lah wong Pengendara motor masih banyak yang Mikir HELM itu gunanya agar tidak di Tilang aja kok…
BTW ane Silent Reader dari tahun 2015, Keep Writing Om LEO. Ciao
Makasih sharenya bro. Saya demen nih diskusi meskipun beda pendapat tapi tetap santai.
Inilah cermin arogansi sepihak, diskiriminasi sosial berimplikasi kepada diskontruksi pemikiran rakyat … Hmmm
Pingback: Pelarangan Motor Menggunakan Jalan Layang SALAH SATU LAGI Bentuk Diskriminasi/Ketidakadilan Sosial. Kapan Akan Dilawan? | Scorpio Riders Community
Susah om….karena yang bikin peraturan nggak pernah naik motor, naik mobil aja disupirin…itulah kenapa butuh pemimpin yang asalnya dari bawah, sehingga kebijakannya adil untuk semua kalangan, bukannya mikirin kelancaran urusannya sendiri….
bener
dukung om leo maju, sy siap jorokin eh… dukung dari belakang hehehe
jatoh dong wkwkwk
Saya tidak mau mendukung om leo, karena berat haa😂😂😂
Pake trolley mas
Definisi pajak ambil dari undang2nya….
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
Depannya wajib…belakangnya ga ditulis hak…..
Kemakmuran rakyat kan sudah terwakili oleh anggota dewan….
Sudahlah nikmatin aja…..Indonesia is always Indonesia……