Beberapa teman tanya kok ga nyoba motor A mas, kok ga beli motor B mas. Kesemuanya kebetulan motor yang berkategori dibawah 660cc. Jawaban singkat, saya merasa rugi beli motor bercc dibawah 660 di Australi karena hampir semua tenaganya restricted. Lho maksudnya gimana mas? Gini …
Di Australia, dan saya rasa di Eropa dan US, motor juga memiliki penjenjangan sesuai dengan SIM. Sebelum mendapat full license alias SIM penuh, seorang biker harus melalui tahapan L (learner) atau A1 license dan kemudian P (Probationary) atau A2 license. Ini yang menyebabkan sepeda motor yang dijual juga terbagi dua antara LAMS (Learner Approved Motorcycles) dan non-LAMS (hanya bagi mereka yang sudah memiliki SIM penuh).
Motor yang sudah dibeli dalam status LAMS bisa dirubah menjadi non-LAMS, tapi mahal sekali biayanya. Karena harus dicabut dulu registrasinya, dan didaftarkan ulang, di uji perubahannya, baru setelah dianggap sesuai bisa diregistrasi ulang. Sehingga umumnya begitu seseorang sudah mendapat full license, motor LAMSnya dijual.
Motor yang LAMS umumnya motor ber-cc dibawah 660cc dengan jumlah silinder maksimal 2. Motorsport 600cc 4 silinder tidak di LAMSkan karena selisih tenaganya terlalu banyak dan secara harga rugi bagi pabrikan.
Motor bisa berstatus LAMS apabila tenaganya dibatasi pada Power-to-Weight Ratio sebesar 15kw atau 20 HP untuk tiap 100 kg bobot motor.
Jadi contohnya untuk motor sport 250cc berbobot mendekati 170 kg maka tenaga maksimalnya dibatasi menjadi 34HP. Nahhh ini masih normal kan, karena rata-rata sport 250cc maksimalnya dibawah itu.
Masalahnya pada motor yang ber-cc lebih besar, seperti New Ninja 650 2017 misalnya. Tenaga maksimal motor ini adalah 67.3 HP. Namun dengan pembatasan LAMS dan bobot yang hanya 192 kg, maka tenaga dibatasi (dengan RPM limiter) menjadi 38.4 HP!!!
Bayangkan lossnya sebesar hampir 30 HP.
Contoh lain yang kurang extreme TMax 530 contohnya. Bobotnya basahnya adalah 218 kg. Ini artinya tenaganya dibatasi hanya bisa sejumlah 43 HP, sementara tenaga maksimalnya adalah hampir 46 HP.
Rugi kan?
Problem kedua adalah pasar biker kelas L dan P ini cukup besar sehingga banyak pabrikan yang memasukkan motor berkapasitas 660cc dalam kategori LAMS. Ini sebabnya saya membatasi hanya melihat motor-motor diatas 660cc dua silinder.
Di Indonesia rencana pembatasan masih melihat pada kubikasi dan bukan Power-to-Weight Ratio. Malah lebih enak ya?
—————————-
Ini contoh2 motor keren yang masuk kategori LAMs. Nyesek ya hehehe
Mumet…
Kelebihan dan kekurangan penerapan sim berjenjang seperti di eropa dan LAMS di Indonesia bagi pemerintah, masyarakat dan pabrikan apa om leo, untuk jangka pendek dan jangka panjang, matursuwun
kelebihannya? hanya mereka yang benar-benar berkeahlian berkendara yang bisa di jalan
kalo di indon pajak… yaa.. pajak dan pajak… kecewa saat klan honda 500 cc masuk indonesia.. tiba tiba pajak berubah dengan membedakan kubikasi dibawah dan diatas 500cc… padahal dulu dengan ER6N yg hanya 110 JT an berharap clan honda 500cc dibawah 100 jt. Dengan harga Ninja650 diatas 150jt.. maka honda sangat bebas bermain harga… adakah permainan disini.. angan2 punya moge entery level pun makin pupus…
sedih ya
Usulkan ke KMI tuk membuat Z400 dr er4n atau z500 dr down grade Z650 khusus buat indonesia… spy pasar moge entry level kembali bersinar… krn ninja 300 terlalu nanggung powernya… dan honda mau koreksi harga mogenya…
CBR500 di thailand 215.000 Bath, Ninja 300 185.000 Bath… kalau Ninja300 di indon 90 jt seharusnya cbr500 dibawah 110 jt… kalau ikut harga jual kawasaki sih… tp honda menjual di indonesia 144jt… gmn nih om leo…
saya sudah diskusi panjang lebar ttg itu dg KMI. artikel terpisah aja ya
Biar dpet sim P/A2 itu gmna caranya om? Apa sama kaya upgrade dari sim C ke C1/C2?
Saat pertama ujian motor, dapat SIM L. Lalu ujian lagi utk dpt SIM P, setelah 12 bulan tanpa pelanggaran bisa full SIM
Jadi kalau punya SIM penuh memang mending langsung yang >660 cc ya?
Lalu itu mekanisme limiter dilakukan di mana om? Langsung di pabrikannya?
Jika ada yg nakal melepas limiter motor LAMS berarti langsung berurusan sama polisi?
saat akan didaftarkan di negara, restrictornya dipasang oleh ATPM
kalau ketauan motor LAMS tapi tidak dipasang plat L/P atau sudah dicopot restrictornya habis kita
jadi kewenangan dishub ya kalo di kita? Seperti kendaraan yang telat bayar pajak ketahuan di jalan.
secara kubikasi memang gampang.. padahal ya itu kubikasi nggak berbanding lurus dengan power.. 😆
http://dolanotomotif.com/2017/06/01/menyongsong-operasional-jalan-tol-becakayu-bekasi-cawang-kampung-melayu/
betulll
Harusnya disini ada sim pemula juga ya. Umur dibawah 21 tahun nggak boleh pakai sepeda motro diatas 15hp. Tapi repotnya pabrikan disini sudah kadung bikin motor sport anak anak tenaganya dibuat diatas 15hp.
https://kupasmotor.wordpress.com/2017/05/29/iklan-balasan-dari-honda-cb150r-terhadap-vixion-setelah-lebih-dari-satu-dekade-dikejar-geng-diantara-kontainer/
umur 12 tahun juga udah dibeliin motor tenaga segitu
wuah…..
Nah om leo kan pakai sim C indo yg diurus lagi di aussie seperti di artikel terdahulu bukan sim internasional… Sim c nya jadi setara sim kategori apa di aussie om?
Setara sim motor full bro
Wow
http://bikermendowan.id/2017/06/02/servis-pengapian-yamaha-mio-soul/
Share heula Gan Degan
https://ru88ercookie.com/2017/06/02/menanti-helm-spesial-valentino-rossi-di-motogp-mugello-2017/
artinya apa itu
Tidur dulu Pak 😂😂😂😂
ga ada yang nakal nyopot limiter gitu ya…?? 😆
Kalau ketauan hukumannya berat bro
Di Indonesia gak pengaruh om.. Kan negara kaya raya #eh 😂😂😂😂😂
hehehehehehe
Hmmm. . .Tampak’y sunatan massal yo kalo lirik 600 cc kebawah. . .Smoga stakeholder terkait gak studi banding ke sono yo mas. . .Ora penak tenan. . .
akan sulit untuk penerapannya disini, semoga tidak
di Indonesia lebih enak? ya malah ga heran ya om ngeliat beberapa rider moge berakhir dalam kejadian kecelakaan naas, karena tiadanya tolak ukur seseorang dinyatakan qualified untuk bisa & bebas mengendalikan kuda besi bertenaga buas dijalanan umum.
tidak mesti kalau moge accident karena kesalahan biker
Di sunat sampe 30HP itu bener2 sakit lho… kita disini bisa naikin sampe 3,5HP aja naluri kita berasa “montorku jan banter tenan” kok. Iya kan?
Betul banget
Ilmunya belum nyampe kesana pakdhe. Nyimak dulu aja. He
Sama bro, masih harus setragel tuk memahaminya.
Permisi mas leo saya ichsan, email saya sudah diterima mas leo ? Mohon sekali bantuannya ya mas leo … Please bgt ..
Cek email
di indo motor yg di pake emang kubikasinya kecil, tapi banyak juga yg udah dikorek mesinnya, bore up mesin sehingga kubikasi naik melebihi standar, udah jamak pemakai Vixion & MX series yg tampang motor standar tapi jantungnya 200cc, tapi di STNK masih tertulis kubikasi 150cc, ekekekekek….
menurut aturan sih kalau sudah merubah kapasitas mesin itu harusnya di daftarkan ulang
di indonesia smoga ga sampe segitunya ya!
cukup pngurusan/pengujian SIM nya aja yg diperbaiki! (klo bisa dibuat swasta yg lebih profesional aja)miris soalnya ngelihat attitude disini! dia yg salah tapi ga ngerasa benar!
aminnnn
… ‘ Berartiii … : si Om kereeennn … ih ! He he … ( top : di segalanya )
makasihh… tapi apa hubungannya dengan artikel?
ohh jadi seperti itu penjelasnanya haha , baru paham..
thanks mas leo..
sama-samaaa
Klo disana moge bodong banyak gak om??
Di malaysia juga penjenjangan sim. Ada tanda L, P di motor atau mobil. Heran banget mau bikin sim harus kursus dulu latiahan teori trus latihan di simulator kalo sdh bisa baru bikin sim. Disini adanya kursus nyetir aja. Sim b1 pakai simulator game gimana bisa klo baru coba. Jujur gw nembak. Ko beda banget ya di kita
ya semoga di kita membaik ya bro
wah kalo pakai sim C indonesia sdh trmasuk sim full, ya pakai sim C indonesia saja om leo… hihihi… 😝