MCN menurunkan edisi khusus yang membahas MT series. Dari MT- 125 hinga MT-10. Dan bagaimana generasi baru MT ini dipersiapkan Yamaha untuk kembali ke pasar global melalui penguasaan kelas naked. Artikel ini ditulis berdasarkan MCN edisi cetak No 49/2016, Annual Report Yamaha Motor (bisa diunduh di internet) dan MCIA record (semacam AISInya UK).
Era 2007-2013 bukan periode yang mudah bagi market otomotif global. Krisis ekonomi yang memukul bangkrut sektor keuangan di US dan Eropa memiliki dampak yang panjang. Bahkan memiliki efek berantai pada kebangkrutan beberapa negara (Yunani, Equador, Jamaica). Kelesuan ekonomi ini berdampak juga pada segi penjualan maupun R&D (riset dan pengembangan) industri otomotif.
Persaingan teknologi di kelas sportbike yang mewarnai dekade akhir 1990an hingga pertengahan 2000an (ingat life cycle yang hampir tiap 2-3 tahun di era Fireblade, revolusi R1, dominasi GSXR) terasa sekali melemah. Praktis tidak ada perubahan yang signifikan pada FZ1, R6 dan R1 semenjak tahun 2009. Hal sama yang juga terjadi pada pabrikan lain. Perubahan besar terakhir CBR1000 – sebelum 2017 – adalah 2012, ZX10R – 2011.
Selera pasar di negara maju pun terlihat berubah. Lebih meminati kelas yang friendly. Motor yang bisa jadi pengganti mobil, biaya perawatan dan biaya asuransi yang murah (dua faktor penting) dengan harga motor yang bisa 66% bahkan 50% dari harga motor sport.
Ini saya perbandingkan data MCIA (Motorcyle Industry Association UK) tahun 2010 dan 2016. Bulan November 6 tahun lalu pasar sport masih berkisar 8,500 unit (YTD 2010), bulan lalu turun ke 3,700 unit. Sementara kelas naked melonjak dari 20,000 ke 32,000 unit.

Data YTD Nov 2016
Ini tentu menuntut pabrikan pun untuk berbenah. Memikirkan segmen pasar yang bergeser dan berkembang dengan menawarkan produk yang tetap tangguh, berkelas dan terjangkau.
Tahun 2012, Senior Executive Officer Yamaha, Kunihiko Miwa memberikan pengakuan yang terbuka saat Cologne Motorcycle Show: “Konsumen bertanya, Apa yang terjadi dengan Yamaha? Mengapa tidak ada lagi model motor yang exciting seperti dulu”. Satu statement yang terhitung jarang diberikan oleh seorang petinggi otomotif Jepang.
Statement diatas ternyata kemudian menjadi penanda lahirnya serangkaian motor generasi baru di Yamaha: Master of Torque! Setahun kemudian di 2013, Kunihiko merilis si panglima pertama dari generasi baru tersebut: MT-09. Crossplane 3 silinder NEW engine.

MT-09 saat jelajah Kalimantan
Dilanjutkan setahun kemudian 2014 dengan lightweight, new powerful engine di kelasnya: MT-07. Beberapa media Eropa bahkan mengatakan ini mesin terbaik di kelas twin 650cc.

MT-07 saat MotoGP di Motegi Jepang
Tidak terhentikan kemudian Yamaha merilisi MT-03 (yang diproduksi di Indonesia) dan MT-125. Kedua motor ini menargetkan pasar pengguna SIM tahap 1 (max 125cc) dan tahap 2 (max 33HP) yang jumlahnya berkembang pasca krisis.

MT-125
GONG terakhir dibunyikan dengan kehadiran MT-10, Jenderal tertinggi di kelas naked Yamaha. Berbekal mesin baru R1, motor bertampang alien ini discore nomer 2 tertinggi oleh MCN melawan motor-motor Eropa di jajaran Hypernaked.

MT-10 di Philip Island WSBK 2016
Kekuatan penting dari jajaran MT ini bukan hanya sekedar mesin baru yang powerful, namun juga harganya yang sangat kompetitif. Contohnya pada kelas 800-900cc, Yamaha mendesain triple silinder dengan salah satu pertimbangan production cost yang lebih murah ketimbang inline four. Pendekatan yang sama pada kelas-kelas yang lain. Fitur yang berlimpah ruah dibuat lebih realitis mendekati keseimbangan antara khayalan VS daya beli pasar. Alhasil di setiap kelasnya, mulai dari MT125 hingga MT-10, Yamaha punya motor yang bermesin baru dengan harga paling value. Ini adalah hal yang konsumen pertimbangkan pada saat-saat terakhir memutuskan motor mana yang akan diambil. Contohnya: “Oke saya maunya Superduke 1290, tapi saya ambil MT-10 yang lebih valued.”
Dan benar saja MCN mencatat MT-07, BMW S1000RR dan MT-09 masuk ke 3 motor terlaris di Inggris tahun 2015. Di Australia MT-07 juga dinyatakan sebagai top-selling naked bike.
Ada dua mantera utama yang dihembuskan Yamaha pada generasi Master of Torque: Excitement (torsi gila + handling ringan) dan Affordability (harga terjangkau). Dan kedua mantera itu dalam 2-3 tahun ini sudah membuat Yamaha kembali menjadi pemain penting kelas naked di market global.
alhamdulillah…. ngoleksi satu buat harian.
Sama, saya juga punya MT, walau buatan lokal
Enkongnya MT yaitu MT01 piye kabare Dan sejarahnya??
bagian dari sejarah mas
Mungkinkah tercipta juga MT15 nantinya? Pengganti Xabre mungkin.. Hehe
https://motomazine.com/2016/12/24/spyshot-r15-facelift-dari-belakang-ternyata-beraura-r1/
mt-01 sm mt-03 jadul ngga trmasuk daftar, om Leo?
BukN gwnerasi baru yg dimaksud 😅
Nice article. :-bd
Nicee berasa baca skripsi nih mantep hahaha
Hahaha keberatan ya
Tapi sayang ya Om desain dari MT-3/MT-25 kurang senada sama saudara-saudaranya, coba Yamaha Indonesia selaku basis produksi mau mengikuti desain dari klan MT pasti tambah mantap.
Makasih Om Leo.
Terlalu dekat dengan R25, tapi tanpa fairing
cuma MT09 dan 07 yang gak ada saudara di fairing. kayaknya cuma 2 itu ya yg bener2 MT? yg lain kan cuma pergeseran nama, mungkin mau dinamakan FZ tpi karna ingin icon baru maka versi naked dri motor fairing yamaha juga ikut nama MT. IMHO
Kalau menurut saya yg disebut MT, ya harus master of torque. Penamaan pada kelas 125 sd 250 lebih pada marketing brand.
Khayalan vs daya beli, luna maya vs istri sah, alhamdulillah ternyata istri saya lbh value for money… PR saya sekarang tinggal upgrade tampang biar kaya ariel buat bahagiain istri
Eddian..gkgk
Nice article…
Berasa lagi baca skripsi haha
menurut om leo, mt-series ini kekurangannya apa?
Apakah xsr series bakal dibikin artikelnya sendiri juga om?
Suka model FZ-09/MT-09 edisi 2017, lebih garang. Andai ada versi Triple Silindernya namun kapasitas jadi 1,2 liter atau 1.200 cc 3 silinder, pasti mantab tuh, Duke 1290 bakal ada pesaing tangguhnya (dalam hal pertorsian), hahaha….:D
Yamaha indo harus tinggal lokalin mt125 pake mesin vixion jadi mt15 pasti laku secara desain oke punya… Ngapain bikin xabre 😥
Info yang sangat bermanfaat
Ini yang saya suka dari lapak om Leo. Meski “narsis” fotonya tapi masih nyambung sama pokok bahasan tulisan. Ga kaya lapak sebelah… Munculnya narsis mulu yang ga ada hubungannya sama tulisan hahahaha
hahahahha daripada nempel foto dr google mas haha, maaf gangguan visual ya
MT yamaha saver, padahal aslinya Yamah global tertolong Indonesia bukan?
kberhasilan klan mt series diluar negeri berbanding terbailik sama yang likal om
https://moto4ride.wordpress.com/2016/09/19/yamaha-mt25-harusnya-pakai-nama-fz25-atau-malah-vixion-250/
di kelas lokal yang memenuhi kata kunci torsi+handling ringan & harga terjangkau kira2 Yamaha apa mas? jangan2 Vixion neh
Mas leo kalo suspensi yamaha tracer standard nya udh cukup mumpuni kah apa perlu Upgrade lagi seperti pakai ohlins buat belakang dan dpn di setting lagi?
Bisa juga. Suspensi lebih baik ketimbang MT09, tapi utk kelas adventure dibawah Triumph Tiger 800 dan BMW F800GS
Mas leo kalo mau test ride yamaha mana? Ada rekomen?
Setuju om. Kesan pertama liat MT-09 dan 07 nih motor desainnya ngga neko2, kalem tapi ada aura sadis ngikutin. Ternyata mengusung torsi baddass plus superb agility. Setiap liat MT-09 gw ngebayangin bajingan urban yang digjaya datang neror dalam kota lalu ngilang lagi (jadi ngayal nih setelah liat TVC MT yg dijepang – the dark side of japan). Dua MT ini ane demen banget (MT-09 n 07), plusnya dari mesin + desain yg bener2 fresh bukan ‘hibahan’ dari kakak berfairingnya, tapi MT yang lain not so much. Sorry to say klo liat MT-10, MT-25 berasa R1 dan R25 ditelanjangin, lebih dekat ke klan FZ yang memang klan nakednya YZF series. Khusus untuk MT-125, memang dapat mesin lungsuran YZF R-125 tapi masih mending yamaha eropa ngasih baju fresh yang menurut ane MT banget. Klo dipikir wajar juga sih ngapain yamaha ngedevelope mesin 250 atau 300 baru saat mereka punya R25, cost nya pasti mahal bgt. Kasus yang sama untuk mesin 125 cc dan 1000 cc nya. Cuman yaitu tadi, menurut pribadi ane kaya nyederain filosofi MT sendiri dimana yamaha dg bangganya ngasih nama MT karena ke-‘master of torque’an nya. Win-win solution nya menurut ane meski MT-25 masih make engine R-25 setidaknya yamaha sudi ngasih desain yang bener2 beraura MT seperti MT-09, 07, dan 125. Ane ngga bilang desain MT-25 jelek, cuman kesan R25 ditelanjangin kuat bgt, meski basis desain R25 dah ok menurut ane, secara ane jg user R-25. Sekedar pendapat ane, sapa ada petinggi yamaha baca hahahaa #ngarep
Oh iya,.. menurut ane yamaha bisa nyoba ngasih diferensiasi pilihan lain dg bikin XSR-25 atau XSR-15, kelas caferacer/klasik sebagai alternatif pasar yg jenuh dengan desain modern. Gw baca2 kok bnyk yg antusias dg desain XSR-25 renderan young machine.