Long weekend 3 hari. Saatnya short touring. Sambil lebih memahami bagaimana motor yang track oriented seperti CBR250RR diajak sedikit touring. Iseng banget sih mas? Kenapa tidak? Saya yakin akan ada banyak kesempatan dimana rider CBR250RR mendapat kesempatan touring. Artikel ini semoga bisa memberi gambaran awal.
Kesempatan emas, karena ASR juga sedang melakukan 4th Anniversary Tour De Java. Saya mestinya melakukan penelitian ke dua Lapas di Semarang hari-hari itu. Yahh sekalian deh. Tim ASR memutuskan untuk mengabaikan rute Serpong-Bekasi-Cikarang-Cikampek yang malesin. Dan memulai start dari exit toll Brebes.
Tim ASR terdiri dari: MV Agusta Dragster, MV Agusta Rivale, CB1000, CB500X, Z1000, Ninja250FI dan CBR250RR.
LOAD BARANG
Buritan belakang CBR250RR memiliki bentuk segitiga yang relative lebih besar ketimbang Sport 250CC lain. Ini memungkinkan saya untuk menggunakan sidebag dengan baik dan stabil. Dengan total bobot bagasi 13 kg, saya tidak merasa gejala membuang saat test ride menjelang pemberangkatan. Amann.. Perlu diingat, buritan yang lebar harus dilindungi dari gesekan tas sidebag dengan lapisan leather syntethic seperti MBtech.
MENGHADAPI JALANAN LUAR KOTA YANG KURANG RATA
Perjalanan dimulai hampir tengah hari. Cuaca panasss. Rute Brebes-Tegal-Pemalang-Pekalongan-Batang adalah rute yang enak-enak-kagetan. Secara umum mulus, namun banyak perlukaan permukaan jalan yang harus diantisipasi dari jauh. Terasa suspensi depan CBR yang memang sporty alias stiff, meneruskan getaran keritingnya jalan ke pergelangan tangan dan lengan. Ajrutan juga lebih terasa. Untungnya manuver yang ringan memungkinkan kita mengantisipasi lebih baik.
HEAT MANAGEMENT
Mulai dari ring-road Kaliwungu hingga masuk Semarang, kami disambut oleh jalur neraka. Saking panas dan macetnya. Kesemua jalur terisi, termasuk bahu jalan yang terdiri dari tanah becek bekas hujan. Setelah 8 km kami terpaksa berhenti karena MV Agusta mesin 800cc tiga silinder berkompresi tinggi ini mulai mengalami gejala overheat akibat macet luar biasa.
Heat indicator CBR250RR masih manteng di garis medium. Luar biasa…
Handling yang ringan memungkinkan kita tetap menyalip di antara barisan mobil merangsek ke depan.
KARAKTER TENAGA
Menghadapi rute Semarang-Solo, kita berhadapan dengan truk-truk besar yang overconfident menghadapi tanjakan. Karakter tenaga CBR250RR yang kuat di RPM atas membuat saya menggantung kitiran RPM di angka 8000an. Bersiap untuk melesat mengambil alih posisi truk-truk dan matic2 di tak terhitung tanjakan dan turunan.
ERGONOMI UNTUK PERJALANAN JARAK JAUH
Rute Solo-Surabaya via Pacitan-Malang bisa dikatakan rute terjauh yang harus dihadapi tim di hari ketiga. Hampir 400 km. Ingat bukan di Kalimantan yang lengang, tapi di pulau Jawa, salah satu pulau dengan tingkat kepadatan tertinggi di dunia. Saya riding hampir 9 jam hari itu (nett, setelah dikurangi waktu berhenti). Bagaimana boyoknya mas? Ternyata oke-oke aja.
Yang berasa pedih duluan, setelah 12 jam meninggalkan Solo, adalah sisi dalam pergelangan tangan. Lengan, bahu dan pinggang aman.
Area kaki cukup luas, sudut lipat dengkul tidak terlalu tajam.
Mungkin saya punya bias karena untuk harian pakai ZX10R. Tapi menurut saya untuk kebutuhan touring, riding position CBR250RR ini masih bisa dalam range “OKE”nya Sport 250cc. Tentu lebih nyaman R25 yang lebih tegak, atau Ninja250Fi yang lebih bersifat tourer.
KELINCAHAN HANDLING
Memasuki jalur Soge-Trenggalek (kami tidak lewat Ponorogo) atau yang dikenal dengan JLS, waduhhhhh… ini puncaknya kenikmatan. Jalur ini mayoritas aspal halus dengan lambaian tikungan tanpa henti. Pada tikungan ke kanan kita dibujuk untuk menari rapat sepanjang garis tengah jalan. Memasuki tikungan kiri, kita mengayun dari luar, memasuki apex kita mengambang di atas sesemakan di tepi jalan, waseseli enak betul. Respons Regina halus dan predictable. Suspensi depan yang cenderung sporty membantu mengatasi keliaran tikungan.
Saya senang ruang antara pinggul dan lengan stang Regina yang luas untuk body positioning saat cornering. Tidak sesak atau sempit.
KESTABILAN PERFORMA MESIN SETELAH LONG RIDING
Saya berusaha memperhatikan apabila ada gejala drop pada performa setelah lebih dari 6 jam di jalan. Namun respons engine ternyata masih tetap konsisten. Pada RPM tingi masih sama galaknya seperti saat berangkat. Pun saat harus melepaskan diri dari kemacetan long weekend ketika memasuki/keluar dari kota Malang. Macet cett sampai hampir totalnya 10 km. Saat harus melompat tidak ada gejala ngedrop performa mesin.
MEMBELAH ANGIN
Rute selepas jembatan Suramadu-Bangkalan adalah open road, jalanan terbuka dengan hamparan padang di kiri-kanan jalan. Kebetulan saat melintas hempasan angin terasa medium, kalau dibandingkan Australia. Tidak ada gejalan hovering terbawa angin. Mungkin juga karena bebannya berat ya hahahaha.
Disini saat menunduk mencoba mencapai titik 168 km/jam (yg 168 ga terekam), saya merasakan area diatas tanki sd dashboard terasa sempit. DIbutuhkan windshield aftermarket yang lebih luas dan lega.

RPM masih sisa banyak
Memasuki Surabaya, saya sudah diportal, dicegat oleh teman-teman YROI Surabaya. Agendanya: Sunmori lanjut pesta Bebek Sinjay di Bangkalan. Seru banget, 1 CBR250RR dikawal baik dengan ramah penuh persahabatan oleh hampir 25 biker R25. Real brotherhood goes beyond brand. Thanks untuk bro semuah..
KESIMPULAN:
Karakter trackbike dari CBR250RR ini tetap terasa saat touring jarak sedang 918km. Agresif dan ringan. Performa tidak drop. Menghadapi macet panjang, heat management masih bagus.
Kekurangan yang saya rasakan adalah = saat jalan keriting, getaran yang diterima pergelangan tangan dan lengan lebih terasa. Andaikata next version, suspensi depan adjustable 2 mode, top sudah. Kelemahan minor lainnya = area dibalik windshield yang cenderung sempit.
Pegel? Ya adalah, tapi fun nya jauh mengatasi itu. Saya meyakini prinsip: kalau biasa dan kita sehat, badan akan mengikuti.
Diluar itu, kalau anda rider CBR250RR dan dapat tawaran jelajah jauh? Jangan ragu. You go touring with CBR250RR? You do it with agression and style!
Waahh muantab …
https://nofgipiston.wordpress.com/2016/12/13/membuat-alarm-pintu-anti-maling-berbasis-arduino-dan-sensor-pir/
dammit, gw 200km lebih aja dah pegel pegel.. meski gak bonyok.. Bonyoknya besoknya huahahaha.. cuma satar yang sehat.. kayaknya selevel elo soal turing jauh nih om
http://kobayogas.com/2016/12/14/yamaha-r15-2017-ada-air-scoop-di-tengah-headlamp/
mungkin gw udah kebiasaan pake ZX10R ya, pake CBR250RR sih nyaman aja ya.
Persis komennya kayak satar wkwkw…
Hahaha sependeritaan naik PURE sport
Ada yg menarik setelah suramadu.
Reaksi dan impresi temans r25 ngikuti di 168km seperti apa?
hehehe saya playsafe di belakang temen2 yang ngerti medannya.
Klo R25nya lari berapa tuh om? Udah mentok blm?
Pengalaman saya yang seminggu 2x lewat suramadu pakai R25 top speed yang pernah saya raih 182 km/jam dengan rata2 tiap speeding dapat 170km/jam. Motor pakai PB Ditech dan knalpot R9H2
Kalau sdh hapal medan, dan kondisi sepi, bisa lebih maksimal lagi memang
keren…. om. Mungkin nanti faceliftnya makin sempurna nih di kelasnya.
by the way, apakah titik 168km/jamnya tercapai? Terus maksudnya start dari brexit semua motor digendong?
http://kobayogas.com/2016/12/13/honda-forza-pcx-lokal-k94-pakai-rem-led-mirip-cbr500r/
iya tercapai, masih banyak sisanya. Iya storing sampai brexit.
CBR250RR dengan odometer terbanyak di dunia
Layak masuk MURI ini om
Kabarnya ohlins mau buat shock depan jg bwt cbr250rr..klo dah ada mau nyobain om? Atw barangkali depan blkng ganti ohlins semua. Trus review lg deh bwt touring. Apa klemahan saat jalanan keriting bs teratasi dgn baik apa tdk. Smoga terkabul.hehe…
plat nopol depan nya kemana om leo? selama perjalanan engga diberhentiin polisi?
ada di balik windshield. Sekali ikut razia, ga masalah
knalpot pake apa min?
Prospeed Double MF
keren min… tp syang regina udah laku ya
keren om
Ni motor layak utk di angkut ke rumah
tapi dibayar dulu ya 😀
wohh om leo foto di tugu muda, joss
yap jalur JLS Pacitan memang ngangeni! selain liukannya menggoda pemandangannya juga jawara.. pengen kesana lagi setelah 2013-2014-2015 selalu kesini ada yg kurang di 2016..
btw 168 di straight setelah suramadu ya om? memang bawaannya pengen gaspol disana, pernah nyopir suv wannabe bawa 6 penumpang berumur khilaf diajak tembus 3 digit.. 😆
om leo gak ada rencana jual ini motor kayak ninja sama r25nya? heheh, mana tau mau balek ostrali, hhehe
Sdh ada iklannya bro hehehe.. Cek jualo dot com… Silent rider hehehe
wahaha, ternyata beneran udah di iklanin sm om leo 😀
regina oh regina, baru di pinang bbrp hari udah di cerai lagi…
tp gpp, drpda sawangan krna kelamaan di tinggal nuntut ilmu ke negeri sebrang 😀
moga cepet laku om reginanya
cuman sejam udah laku tu
hmmm. . .motor sport yg bsa di pakai touring atw motor sport yg di paksa touring. . .
memiliki sensasi berkendara yg sama. . .yaitu memiliki efek samping capek,encok & pegal linu. . . apakah bro leo mrasakan dampak’y . . . mmm😎
Note not Quote:”Kesabaran adalah kunci kita untuk tebiasa akan sesuatu yang belum pernah kita coba & rasakan”
hanya rasa pedes di bagian dalam kepalan tangan. Diluar itu ga
Start dri brexit tmur ato barat om Leo….wahh sayang waktu tengah hari itu aku(ad d brebes) msih d kantor…coba klo d jalan dan tahu itu Om Leo…mau minta tanda tangan dn selfi ma Om beneran dehhh…hadehhh
Wahhh hehehe iya ya
Bloger edan hahaaa …. Motor anyar di siksa terus bener2 deh dolananane wong sugeh marai ngiler tokk ….. Sehat terus om. Jo kapok gawe atrikel sing mutu .di tunggu lho
Hehehe aminnnnn matur nuwunn
Motor pemecah rekor dunia nih :
– cbr250rr yang pertama kali servis
– yang kilometernya terbanyak hanya dalam hitungan hari
– cbr 250rr mokas pertama di dunia
Btw salut sama om leo…. rider sejati lintas merk yang beli motor bukan utk pride atau gaya2an semata …. tapi benar2 utk dinikmati dan mendapatkan sisi experience-nya….
😅kalau mokas pertama bukan bro. Ada temen yg duluan
Wasemb tekan Suroboyo. Inreyennya ngeri om
Koq ga kabar-kabari om.. Saya di Bangkalan. Itu jalan akses suramadu sisi madura sering buat tes top speed & balap liar.
Iya nih ga rencana sampai sana
Selamat menikmati jalur dan cuaca extreme Semarang dan sekitarnya om hahaha
Mantapz om leo, envelope detailed riding with Regina, Btw, Double muffler si regis modif dmna om n brapa hargax ?? Matur thank u ..
#EdisiKepo
Itu produksi Prospeed bro. Kontak aja Bie Hau di +62 813 16898280
Edun bikin rekor banyak bener nih regina hehehe
Nggak di portal ama anak rc25 om leopold.
Engg tu
Ga nyangka motor track oriented dg setang under yoke dipake touring ratusan km 👍
Jelas aja pergelangan tgn sisi dalam nyeri dan telapak tgn panas, hati2 CTS Om Leo
#carpaltunnelsyndrome
Wah Brebes – Bangkalan 918km? Share jalur touringnya donk. Lewat Malang sudah nyicip jalur Cangar – Pacet yg membelah Gunung Arjuna belum? Asyik itu view nya dan udara sejuk banget. Banyak track offroad disana, jadi banyak ketemu motor dan mobil offroad.Hehe… Baliknya distoring smua ya dari Surabaya – Jakarta?
wow, 918 km bukan jarak yang dekat tuh bro,untuk perjalanan darat , naik motor pula..,Seperti tercermin dari lagu legendaris nya Frank Sinatra, yg berjudul My Way…, I’ve lived a life that’s full,I’ve travelled each and every highway..and more, much more than this,,I did it my way……..I planned each chartered course,Each careful step along the by-way…and more, much more than this,,I did it my way.
Luarr biasaaa
ekekekekek
om leo.. kok ada bunyi dengung (nguuuukkk) ya di bawah tangki cbr250rr sebelum motor di hidupin dan setelah pemakaian malah lebih keras bunyinya
itu memang normal atau ada masalah? karena sebelum”nya gak pernah bunyi kayak gitu
terimakasih om leo
Kalau sebelum dihidupkan itu bunyi pompa bensin sepertinya. Kalah ada masalah akan ada error jndicator.
owh gitu ya om leo
terimakasih pencerahannya
saya agak bingung aja kok udah lebih 8jam motornya di matiin ada bunyi dengung gitu
kan horror.. hehehe
permisi om leo….
mau numpang nanya…
1. Itu regina pas di bawa turing sudah melewati masa inrey kah om?
2. menurut om leo sendiri penting gak sih om melewati masa inrey itu sendiri??
makasih ya om,,semoga om leo punya waktu senggang buat jawab pertanyaan saya,,,
Saat dibawa ke Madura sdh selesai servcie pertama 800km.
Sejauh ini bbrp motor saya selaku saya inreyen dg kombinasi riding style lalu ganti oli lebih awal dan sering.
Dan lagiii…
Si motor mahal nan ringkih menunjukkan tajinya yaitu overheat…
Siapa lagi kalo bukan mv agusta..
😅
Pak, itu cornering nya pakai ban standart gimana impresi nya? Soalnya saya pernah Untung dan buntung…. Pakai motor sendiri ban standart irc road winner sukses sampe footstep garuk aspal… Pake motor temen ban sama tapi dlosor aspal di Simpang 5 Semarang…