918 km Menuju Madura Bersama Regina (CBR250RR): Touring Test

Long weekend 3 hari. Saatnya short touring. Sambil lebih memahami bagaimana motor yang track oriented seperti CBR250RR diajak sedikit touring. Iseng banget sih mas? Kenapa tidak? Saya yakin akan ada banyak kesempatan dimana rider CBR250RR mendapat kesempatan touring. Artikel ini semoga bisa memberi gambaran awal.

Kesempatan emas, karena ASR juga sedang melakukan 4th Anniversary Tour De Java. Saya mestinya melakukan penelitian ke dua Lapas di Semarang hari-hari itu. Yahh sekalian deh. Tim ASR memutuskan untuk mengabaikan rute Serpong-Bekasi-Cikarang-Cikampek yang malesin. Dan memulai start dari exit toll Brebes.

Tim ASR terdiri dari: MV Agusta Dragster, MV Agusta Rivale, CB1000, CB500X, Z1000, Ninja250FI dan CBR250RR.

15338715_1184511121645521_1697373914622716366_n1

LOAD BARANG

Buritan belakang CBR250RR memiliki bentuk segitiga yang relative lebih besar ketimbang Sport 250CC lain. Ini memungkinkan saya untuk menggunakan sidebag dengan baik dan stabil. Dengan total bobot bagasi 13 kg, saya tidak merasa gejala membuang saat test ride menjelang pemberangkatan. Amann.. Perlu diingat, buritan yang lebar harus dilindungi dari gesekan tas sidebag dengan lapisan leather syntethic seperti MBtech.

MENGHADAPI JALANAN LUAR KOTA YANG KURANG RATA

Perjalanan dimulai hampir tengah hari. Cuaca panasss. Rute Brebes-Tegal-Pemalang-Pekalongan-Batang adalah rute yang enak-enak-kagetan. Secara umum mulus, namun banyak perlukaan permukaan jalan yang harus diantisipasi dari jauh. Terasa suspensi depan CBR yang memang sporty alias stiff, meneruskan getaran keritingnya jalan ke pergelangan tangan dan lengan. Ajrutan juga lebih terasa. Untungnya manuver yang ringan memungkinkan kita mengantisipasi lebih baik.

HEAT MANAGEMENT

Mulai dari ring-road Kaliwungu hingga masuk Semarang, kami disambut oleh jalur neraka. Saking panas dan macetnya. Kesemua jalur terisi, termasuk bahu jalan yang terdiri dari tanah becek bekas hujan. Setelah 8 km kami terpaksa berhenti karena MV Agusta mesin 800cc tiga silinder berkompresi tinggi ini mulai mengalami gejala overheat akibat macet luar biasa.

Heat indicator CBR250RR masih manteng di garis medium. Luar biasa…

Handling yang ringan memungkinkan kita tetap menyalip di antara barisan mobil merangsek ke depan.

img_7412-001

KARAKTER TENAGA

Menghadapi rute Semarang-Solo, kita berhadapan dengan truk-truk besar yang overconfident menghadapi tanjakan. Karakter tenaga CBR250RR yang kuat di RPM atas membuat saya menggantung kitiran RPM di angka 8000an. Bersiap untuk melesat mengambil alih posisi truk-truk dan matic2 di tak terhitung tanjakan dan turunan.

ERGONOMI UNTUK PERJALANAN JARAK JAUH

Rute Solo-Surabaya via Pacitan-Malang bisa dikatakan rute terjauh yang harus dihadapi tim di hari ketiga. Hampir 400 km. Ingat bukan di Kalimantan yang lengang, tapi di pulau Jawa, salah satu pulau dengan tingkat kepadatan tertinggi di dunia. Saya riding hampir 9 jam hari itu (nett, setelah dikurangi waktu berhenti). Bagaimana boyoknya mas? Ternyata oke-oke aja.

Yang berasa pedih duluan, setelah 12 jam meninggalkan Solo, adalah sisi dalam pergelangan tangan. Lengan, bahu dan pinggang aman.

Area kaki cukup luas, sudut lipat dengkul tidak terlalu tajam.

Mungkin saya punya bias karena untuk harian pakai ZX10R. Tapi menurut saya untuk kebutuhan touring, riding position CBR250RR ini masih bisa dalam range “OKE”nya Sport 250cc. Tentu lebih nyaman R25 yang lebih tegak, atau Ninja250Fi yang lebih bersifat tourer.

gopr1320-001

KELINCAHAN HANDLING

Memasuki jalur Soge-Trenggalek (kami tidak lewat Ponorogo) atau yang dikenal dengan JLS, waduhhhhh… ini puncaknya kenikmatan. Jalur ini mayoritas aspal halus dengan lambaian tikungan tanpa henti. Pada tikungan ke kanan kita dibujuk untuk menari rapat sepanjang garis tengah jalan. Memasuki tikungan kiri, kita mengayun dari luar, memasuki apex kita mengambang di atas sesemakan di tepi jalan, waseseli enak betul. Respons Regina halus dan predictable. Suspensi depan yang cenderung sporty membantu mengatasi keliaran tikungan.

Saya senang ruang antara pinggul dan lengan stang Regina yang luas untuk body positioning saat cornering. Tidak sesak atau sempit.

gopr1321

KESTABILAN PERFORMA MESIN SETELAH LONG RIDING

Saya berusaha memperhatikan apabila ada gejala drop pada performa setelah lebih dari 6 jam di jalan. Namun respons engine ternyata masih tetap konsisten. Pada RPM tingi masih sama galaknya seperti saat berangkat. Pun saat harus melepaskan diri dari kemacetan long weekend ketika memasuki/keluar dari kota Malang. Macet cett sampai hampir totalnya 10 km. Saat harus melompat tidak ada gejala ngedrop performa mesin.

MEMBELAH ANGIN

Rute selepas jembatan Suramadu-Bangkalan adalah open road, jalanan terbuka dengan hamparan padang di kiri-kanan jalan. Kebetulan saat melintas hempasan angin terasa medium, kalau dibandingkan Australia. Tidak ada gejalan hovering terbawa angin. Mungkin juga karena bebannya berat ya hahahaha.

Disini saat menunduk mencoba mencapai titik 168 km/jam (yg 168 ga terekam), saya merasakan area diatas tanki sd dashboard terasa sempit. DIbutuhkan windshield aftermarket yang lebih luas dan lega.

GP011328.jpg

RPM masih sisa banyak

Memasuki Surabaya, saya sudah diportal, dicegat oleh teman-teman YROI Surabaya. Agendanya: Sunmori lanjut pesta Bebek Sinjay di Bangkalan. Seru banget, 1 CBR250RR dikawal baik dengan ramah penuh persahabatan oleh hampir 25 biker R25. Real brotherhood goes beyond brand. Thanks untuk bro semuah..

15443123_10206026424660154_2121347046008672137_o.jpg

KESIMPULAN:

Karakter trackbike dari CBR250RR ini tetap terasa saat touring jarak sedang 918km. Agresif dan ringan. Performa tidak drop. Menghadapi macet panjang, heat management masih bagus.

Kekurangan yang saya rasakan adalah = saat jalan keriting, getaran yang diterima pergelangan tangan dan lengan lebih terasa. Andaikata next version, suspensi depan adjustable 2 mode, top sudah. Kelemahan minor lainnya = area dibalik windshield yang cenderung sempit.

Pegel? Ya adalah, tapi fun nya jauh mengatasi itu. Saya meyakini prinsip: kalau biasa dan kita sehat, badan akan mengikuti.

Diluar itu, kalau anda rider CBR250RR dan dapat tawaran jelajah jauh? Jangan ragu. You go touring with CBR250RR? You do it with agression and style!

img_7497

58 thoughts on “918 km Menuju Madura Bersama Regina (CBR250RR): Touring Test

  1. Kabarnya ohlins mau buat shock depan jg bwt cbr250rr..klo dah ada mau nyobain om? Atw barangkali depan blkng ganti ohlins semua. Trus review lg deh bwt touring. Apa klemahan saat jalanan keriting bs teratasi dgn baik apa tdk. Smoga terkabul.hehe…

  2. yap jalur JLS Pacitan memang ngangeni! selain liukannya menggoda pemandangannya juga jawara.. pengen kesana lagi setelah 2013-2014-2015 selalu kesini ada yg kurang di 2016.. :mrgreen:

    btw 168 di straight setelah suramadu ya om? memang bawaannya pengen gaspol disana, pernah nyopir suv wannabe bawa 6 penumpang berumur khilaf diajak tembus 3 digit.. 😆

  3. hmmm. . .motor sport yg bsa di pakai touring atw motor sport yg di paksa touring. . .
    memiliki sensasi berkendara yg sama. . .yaitu memiliki efek samping capek,encok & pegal linu. . . apakah bro leo mrasakan dampak’y . . . mmm😎
    Note not Quote:”Kesabaran adalah kunci kita untuk tebiasa akan sesuatu yang belum pernah kita coba & rasakan”

  4. Start dri brexit tmur ato barat om Leo….wahh sayang waktu tengah hari itu aku(ad d brebes) msih d kantor…coba klo d jalan dan tahu itu Om Leo…mau minta tanda tangan dn selfi ma Om beneran dehhh…hadehhh

  5. Bloger edan hahaaa …. Motor anyar di siksa terus bener2 deh dolananane wong sugeh marai ngiler tokk ….. Sehat terus om. Jo kapok gawe atrikel sing mutu .di tunggu lho

  6. Motor pemecah rekor dunia nih :
    – cbr250rr yang pertama kali servis
    – yang kilometernya terbanyak hanya dalam hitungan hari
    – cbr 250rr mokas pertama di dunia

    Btw salut sama om leo…. rider sejati lintas merk yang beli motor bukan utk pride atau gaya2an semata …. tapi benar2 utk dinikmati dan mendapatkan sisi experience-nya….

  7. Mantapz om leo, envelope detailed riding with Regina, Btw, Double muffler si regis modif dmna om n brapa hargax ?? Matur thank u ..
    #EdisiKepo

  8. Ga nyangka motor track oriented dg setang under yoke dipake touring ratusan km 👍
    Jelas aja pergelangan tgn sisi dalam nyeri dan telapak tgn panas, hati2 CTS Om Leo
    #carpaltunnelsyndrome

  9. Wah Brebes – Bangkalan 918km? Share jalur touringnya donk. Lewat Malang sudah nyicip jalur Cangar – Pacet yg membelah Gunung Arjuna belum? Asyik itu view nya dan udara sejuk banget. Banyak track offroad disana, jadi banyak ketemu motor dan mobil offroad.Hehe… Baliknya distoring smua ya dari Surabaya – Jakarta?

  10. wow, 918 km bukan jarak yang dekat tuh bro,untuk perjalanan darat , naik motor pula..,Seperti tercermin dari lagu legendaris nya Frank Sinatra, yg berjudul My Way…, I’ve lived a life that’s full,I’ve travelled each and every highway..and more, much more than this,,I did it my way……..I planned each chartered course,Each careful step along the by-way…and more, much more than this,,I did it my way.

  11. om leo.. kok ada bunyi dengung (nguuuukkk) ya di bawah tangki cbr250rr sebelum motor di hidupin dan setelah pemakaian malah lebih keras bunyinya
    itu memang normal atau ada masalah? karena sebelum”nya gak pernah bunyi kayak gitu
    terimakasih om leo

  12. owh gitu ya om leo
    terimakasih pencerahannya
    saya agak bingung aja kok udah lebih 8jam motornya di matiin ada bunyi dengung gitu
    kan horror.. hehehe

  13. permisi om leo….
    mau numpang nanya…
    1. Itu regina pas di bawa turing sudah melewati masa inrey kah om?
    2. menurut om leo sendiri penting gak sih om melewati masa inrey itu sendiri??

    makasih ya om,,semoga om leo punya waktu senggang buat jawab pertanyaan saya,,,

    • Saat dibawa ke Madura sdh selesai servcie pertama 800km.
      Sejauh ini bbrp motor saya selaku saya inreyen dg kombinasi riding style lalu ganti oli lebih awal dan sering.

  14. Pak, itu cornering nya pakai ban standart gimana impresi nya? Soalnya saya pernah Untung dan buntung…. Pakai motor sendiri ban standart irc road winner sukses sampe footstep garuk aspal… Pake motor temen ban sama tapi dlosor aspal di Simpang 5 Semarang…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s