Artikel serupa — langkah antisipasi Kawasaki dengan rencana masuknya Yamaha dan Honda — sudah saya tulis dan komunikasikan 3.5 tahun lalu. Ketika itu berita tentang R25 masih dianggap setengah isapan jempol. 2 dari 3 usulan saya kemudian ternyata memang sejalan dengan kebijakan Kawasaki : penguatan basis produksi dan diversifikasi kelas 250cc.
https://7leopold7.com/2013/11/21/langkah-langkah-antisipasi-kawasaki-terhadap-penetrasi-yamaha-r25/
Bagaimana sekarang dengan Yamaha dengan munculnya varian sport 250cc dari para counterpart produsen, apa langkah antisipasinya di kelas ini?
Menurut saya ada 3 hal yang harus dikombinasikan
- Memperkuat basis komunitas R25
- Penyempurnaan minor produk R25 kerjasama dengan Vendor
- Up-scaling/peningkatan strategi marketing

melihat versi concept R25 masih menggetarkan buat saya
Memperkuat basis komunitas R25
Tidak ada sales person yang bisa mengalahkan kemampuan persuasi seorang owner dalam mempromosikan produk. Satisfied owner is the first, most effective front-liners in sales. Pemilik yang puas dan bangga dengan produknya adalah garda paling depan dan efektif dalam penjualan. Dia akan punya efek 360 derajat ke sekitarnya. Pada saat ada program recall pun para pemilik dan komunitas yang gigih berbagi real testimoni positif.
Ada setidaknya dua hal yang sudah dilakukan oleh Yamaha disini:
- Community event race. Saya kira ada sangat besar investasi waktu dan biaya yang Yamaha berikan disini. Memasuki tahun kedua, baik dari segi jumlah peserta maupun kualitas performa balap menunjukkan kemampuan pesat. Untuk ukuran kelas non-professional mungkin paling kompetitif saat ini. Ini adalah sesuatu yang tidak ditawarkan pabrikan lain. Ini juga adalah pengalaman atau keuntungan yang nyata didapat oleh owner R25 terutama yang bergabung dengan komunitas. Yang bisa dilakukan disini adalah dengan menambah event serupa dengan menggandeng pemerintah daerah dan sponsor lokal di, misalnya, Jawa Timur untuk memperkuat basis di wilayah timur.
- Meningkatkan hubungan baik dengan customer. Antara pemilik R25 dengan representasi Yamaha (dealer, mekanik). Baik dalam konteks kegiatan maupun aftersales service lainnya. Di banyak tempat saya mendengar cerita baik disini. Namun juga cerita mengenai dealer yang kurang perduli, sales yang lebih mengejar skema kredit, mekanik yang kurang informatif. Persoalan dealer bukan hanya masalah sales volume (total penjualan unit) tapi juga satisfactory level = returning AND growing customer.
Penyempurnaan (minor) produk R25 Kerjasama dengan Vendor
Kenapa minor? karena life cycle produk global ini masih terhitung pendek. Tentunya tidak mudah merubah begitu saja model. Yang bisa dilakukan adalah Yamaha merelease , selain R25 standard, R25 performance-oriented special edition hasil kerjasama dengan pihak vendor (fairing/body kit sport, suspensi USD, knalpot dll). Ini sudah dilakukan dengan R15 + Ohlins dan juga Kawasaki bersama Nassert Beet. Ini adalah win-win solution bagi Yamaha, vendor dan juga customer.
- Vendor tidak rugi mengembangkan varian parts khusus untuk R25 karena ada guarantee produksi sekian ribu unit oleh Yamaha.
- Yamaha tidak perlu mengembangkan sendiri dan mendapatkan persetujuan atas perubahan signifikan dari Jepang.
- Customer punya alternatif lebih baik dan murah (karena tidak harus modifikasi ketengan).
- PLUS meningkatkan value di brand awareness
Up-scaling/peningkatan strategi marketing R25
Menjual kelas 250cc harus dilakukan dengan strategi marketing yang berbeda dengan kelas cc dibawahnya. R25 is not just another bike to sell. Engga bisa disamakan. Perlu ada tim khusus yang mengerti betul karakter calon pengguna kelas 250cc. Perlu ada strategi marketing dan resources khusus untuk merebut mind-share di calon pengguna R25. 2 tahun lalu sangat kuat saat launching, tapi kemudian melemah. Apa yang sudah dicapai di Yamaha Sunday Race, dengan peningkatan performa racing komunitas, kurang digaungkan dan digunakan secara optimal dari sisi marketing. Perlu ada product awareness yang digarap tersendiri. Orang melihat R25 seperti melihat R6 pada sport 600cc. Apalagi kelas 250cc baru dari para kompetitor secara khusus akan SANGAT ofensif pada aspek racing ini.
KESIMPULAN
Dengan menghitung market kelas 250cc, kehadiran varian baru di kelas ini tidak akan mengagetkan apabila mempengaruhi nilai penjualan R25. Segenap potensi SUDAH ada (kombinasi 3 faktor di atas), tinggal bagaimana Yamaha memaksimalkan dengan strategis untuk mengelola perubahan dan meminimalkan loss di kelas ini.
Minor change pada bagian dashboard yg kopong
PONG PONG PONG
wiih…lengkap banget om. tapi memang benar bahwa versi prototype masih menggetarkan. sayang maspro agak jauh kluar dr prototype.
hhehee saya kalau nulis artikel panjang ya đŸ˜€
Saya pengguna r25 om leo,saya paling eneg kalo liat tanki bawaannya,serius,bawaannya mau dibuang aja,kalo tampilan masih begitu aja,siap siap aja bakalan tenggelam
Maksudnya pengguna itu apa oms?pinjam punya org lain?? Klo oms mmg punya ,klo eneg pingin buang knp juga dulu dibeli om??
Sabarrr sabarr
Mudah2an kedepan rubahan bentuk persis kaya versi consepnya…plus pake USD..dijamin r25 klo kaya versi consep plus USD bakal mampu memenangkan market di kelas seperempat liter..R25 CONSEP +USD=LAKU KERAS DI PASARAN,….
Nah Kan Liu Pol aja sependapat kalau rombakan unlikely dilakukan krn life cycle nya msh pendek.. Tp saran menggandeng 3rd party OK juga tuh
http://kobayogas.com/2016/07/30/nasib-moge-honda-pasca-kelahiran-all-new-cbr250rr/
Gila lu, ya OK lah usulan gw *songong
Hahahaa semvakkk
mnurut sy yg hrus diprrbaiki yaitu hubungan baik dgn customer nya. .sm perbaikan r25 kedepannya. .jgn kecewakan konsumen lah.. hehee
Mungkin sebagai awal, merubah tampilan, yg paling signifikan : USD, frame yg terlihat macho, lengan ayun dgn link(tak terlihat tapi cukup mempengaruhi isu) + bahan alloy (tunggal / banana / ala R1), harga? Samain saja dgn CBR250RR… . IMHO
Mantapss
Setuju om Leo, saya juga punya pemikiran yang kurang lebih sama dengan om. Perlu juga di pertimbangan oleh Yamaha, pelayanan di kelas ini HARUS ditingkatkan. Mungkin tidak berlebihan kalau pelayanannya setara dengan Honda Big Wing (lounge khusus, service bay dengan tools terpisah, marketing consultant yang ramah dan akrab layaknya teman). Karena seberapapun advancenya fitur upgrade yang dibenamkan kepada suatu produk, jika pelayanannya kurang spesial, rasanya seperti ada yang kurang di mata konsumen. Paling tidak di mata saya (subyektif sih.. Tapi sepertinya memang itu sangat lazim di dunia marketing yah).
R25 ga perlu gentar, pelayanan dan penetrasi melalui media yang lebih ditingkatkan menurut saya akan membantu peningkatan penjualan Yamaha pada akhirnya. CMIIW
Setuju om. Udah jamak di lapangan kita lihat di Bengkel resmi Yamaha, R Pit di pake juga buat service motor non-R, bahkan metic juga ikutan. Giliran ada R series service masuk pit biasa.
di sini terlihat ke tidak konsistenan dgn konsep R Pit di R Shop itu. Entah bengkelnya yg gak peduli atau memang konsumen R nya sedikit. Setau sy cmn di bengel DDS Yamaha yg bagus service nya, di luar DDS buruk.
Tapi langkah Honda dgn Big Wings nya itu memang patut di apresiasi. semoga gak berlanjut kyk R-Shop nya Yamaha.
Berarti Bengkel Servis Yamaha yang perlu ditingkatkan pelayanannya. Bisa contoh Honda dengan jaringan AHASSnya.
Sepertinya dengan adanya CBR250RR ini bukan menjadi tantangan ya Om, tapi juga sebagai peluang. Peluang meningkatkan value motor menjadi lebih mudah karena jika harga CBR250RR (yang sepertinya diatas 62) berarti Yamaha punya batas sekitar 6jt untuk meningkatkan value produknya, entah itu di USD, lampu-lampu, ban, dan sebagainya seperti yang Om Leo bilang. Sedangkan ninja memiliki batas sekitar 4 jt (dengan harga OTR web 58,4jt).
Kawasaki sudah ada rencana 4 silinder di kelas ini. Saya rasa Yamaha mungkin bisa planning 3 silinder untuk tahun 2020 (3 tahun gen 1, 3 tahun gen 2, lalu muncul gen 3 dengan 3 silinder). 3 silinder di antara pabrikan Jepang lebih identik dengan Yamaha, apalagi ditambah crossplane crankshaft. Tapi tantangannya adalah melangkahi kakaknya sang MT-07 dan Tracer’nya yang masih dua silinder serta biaya riset kembali dan kalkulasi harga hingga mampu BEP dengan prakiraan penjualan yang realistis.
Motor 250 cc kok masih banyak yg ngarep silindernya lebih dari dua sih. Udah jelas2 ama pabrikan gak di anggap feasible buktinya 4 pabrikan jepang nyetop semua motor 250 cc 4 silindernya. Terlalu banyak drawback klo 250 cc lebih dari 2 silinder. Contoh paling aktual liat aja pabrikan eropa, misal ktm RC390 dia pilih silinder jomblo lho. Belum bicara masalah standar euro 2 3 4. Udahlah bangun dari mimpi
Setuju om. Dr beberapa aspek yang sudah ada,yamaha masih bisa meningkatkan penjualan r25.
@goezman: jgn lupakan BMW G310R bro.. sekelas BMW pun pilih single cyl untuk varian 300cc an mereka lho…
tp sepertinya memang berat buat r25 klo ngandelin Spec yg ada, honda kali memang ngawur & cenderung parah ngasih Spec di all new cbr250rr yg melebihi spec mogenya sendiri… cmiuw
ntar moge nya menyusul om.. lebih gila lg.. *songong
Honda lagi mode Babat habis kompetitor om.
Mereka bikin motor yang akan everlasting teknologi nya sampe 10 tahun kedepan.
Sekarang yakin ini motor CBR sbnrnya kena subsidi, krn dgn fitur2nya itu tapi Harga jualnya gak terlalu beda jauh dgn kompetitor terdekatnya.
https://www.google.co.id/search?q=yamaha+r25&prmd=inav&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj01bT6zZzOAhUBOY8KHQOPDMcQ_AUIBygB&biw=360&bih=560#tbm=isch&q=yamaha+r25+concept+sketch&imgrc=VOQ91fnQTVPcsM%3A
Munculnya CBR250RR ini Yamaha dan Kawasaki mungkin akan ke plan B utk antisipasi kalau ternyata konsumen bnyk merespon double RR.
Peralatan elektronik drive-by-wire, riding mode atau jg traction control, quickshifter sdh ada di motor-motor besar premium kawasaki dan Yamaha. Jdi tinggal dipasangkan ke motro 250 cc – 300 cc utk tingkatin fitur-fitur.
Sebenarnya power puncak R25 beda gak banyak juga dg maks hp CBR250RR yg tercapai di atas, seperti yg tertulis di MCN “over 12000 rpm”. Bisa jdi di 12250 -12500 rpm. Putaran engine yg sdh sangat tinggi utk kelas 250 cc yg mayoritas peruntukannya harian di jalan raya.
Kawasaki merilis ZX-6R 636cc yg lebih road oriented karena alasan mengejar torsi low-mid range yg lebih ada tendangan (grunt) di jalan raya dibandingkan ZX-6R 600cc race oriented.
Engine 250 cc yg lebih kecil ada keterbatasan kalau digenjot revving semakin tinggi demi mengejar power puncak, Curva torsi puncak yg juga bergeser semakin tinggi. Putaran bawah-tengahnya jdi makin lemot, kecuali motor utk race. Tapi motor balap pun bukan hanya prioritaskan mengejar power puncak. Perlu jga torsi kuat di rpm tengah utk bisa cepat aksel keluar tikungan. Moto3 mulai narik di 8000 rpm keatas dan torsi memuncak di 11000 rpm.
Naikan power puncak Ninja 250 FI/Yamaha R25 utk lebih tinggi dari CBR250RR misalkan jdi 39 hp at the crank bukan solusi. sportbike jalan raya idealnya gak terlalu kehilangan tarikan di rpm bawah-tengah supaya manuver bisa responsif.
Basis engine Ninja 250 & R25 jga punya potensi yg sama dg CBR250RR. Karena torsi dan power dipengruhi oleh ukuran komponen. Parameter volumetrik efisiensi gak musti selalu tinggi utk di jalan raya, ada batasan pas nya yg bisa bikin motor jdi enak, efektif. Kecuali engine balap yg cari HP puncak, VE 90% ke atas. Moto3 250 cc bisa sampai 120%. Jdi belum tentu nanti Ninja 250 di jalan kalah performa dg CBR250RR yg sebagian besar rider pakainya, bukan di sirkuit.
Downdraft inlet port udh eksis lama. Seperti Yamaha FZ750 Genesis 20 klep DOHC th 1985 sdh aplikasi downdraft karburator. Ada alasan masing-masing pabrik menentukan berapa derajat sudut downdraft inlet port. Karena efisiensi airflow yg masuk ke ruang bakar gak hanya dipenagruhi oleh sudut downdraft aja. Semua satu paket, dipengaruhi dari bentuk & vol airbox, dia venturi di throttle body, dia dan jarak intake/ex port di cyl head, dia in/ex klep dll.
Faktor efisiensi berkendara dari fitur drive by wire membantu. Perangkat jga lebih enteng, tapi lebih ribet kalau terjadi error dibanding sistim mekanis kabel. Kalau power mode sepertinya motor 250 cc kurang perlu menurut sy. Itu lebih utk ke engine besar. Supaya tampilan menarik pastinya jga USD fork dan face-lift.
kata om madev r25 bakal kena peslip asepdon, shock belakang prolink, sama minor change di bagian buritan.. cmiiw
Saya dr dulu blum beli R 25 ini dg alasan modelnya jelek banget terutama Tanki dan fairingnya????kenapa tdk sama dg prototipenya????ke depan rubah desain lampu dan fairing,Tanki bikin sama spt prototipenya…buntut ala R1 dan mesin crossplane+USD+banana arm ……pasti sy beli…….dana udah tersedia semnjak thn lalu…kepincut sih cbr ini tp harganya nggilani..ride by wire ga penting2 amat buat harian,….
Tapi om, berkaca pada pabrikan Honda khususnya untuk motor CBR150R & CB150 nya.
Mereka berani bikin facelift besar2an sampe berubah jadi versi All-New walaupun life-cycle masih sangat muda.
Dan hasilnya sudah sangat jelas kelihatan kan?
– CBR150 All New menggebuk rata sales R15,
– CB150 All New juga menggeser penguasa market share kelas ini, Vixion clan.
Dan utk CBR250RR ini walau belum membuktikan apa-apa krn mmng blm di jual, kita bisa melihat kalo Honda berani keluar dari pakemnya akan motor dgn design everlasting dan handling nyaman di tukar dengan model extremely sport shape serba meruncing dan handling racy.
Nah mksd sy, Yamaha harusnya sudah bisa memetakan kelemahan2 pada produknya sekarang, apa yg mbuat produknya menjadi inferior di banding kompetitor seperti halnya Honda membaca kelemahan produknya.
Kalau memang masalah nya memang ada di motor nya, entah design atau fiturnya. Yasudah itulah yang harus di benerin, bukan malah menutupi kekurangan motor nya dgn mengadakan promo2 atau event2 di luar dari motor itu.
Berkaca dari CBR250R Single Cylinder lampu sempak, itu motor setelah habis di bully2 krn model lampunya, kemudian Honda mengeluarkan versi baru dengan 2 headlamp. Artinya Honda sdh mendengarkan konsumen.
Tapi .. Tapi Honda lupa, ada masalah utama pada motornya yg sejati nya itu lah masalah utamanya kenapa motor ini inferior dari sisi penjualan, padahal motor sdh menyandang nama besar CBR. Masalah itu adalah mesinnya. Ya, mesin Single Cylinder. Itu lah kelemahan utamanya. Konsumen maunya 2 cylinder.
Dan skrg keluar lah CBR250RR twin-inline.
So menurut saya, Yamaha harus berani mengambil langkah extreme. Scrap design R25 yang sekarang, keluarkan potensi2 yg dari awalnya sdh bagus tp kemudian tidak di release di mass production nya. Sebelum semakin ke depan tenggelamnya.
setubuh ommm, heheheeee
Masalahnya R25 itu produk global om, gak semudah main rombak gitu aja. CB150R dan CBR150R itu bener-bener digarap AHM buat target market disini. Buktinya di luar negeri CBR lampu sempak masih eksis
Maunya pak leo r25 menang secara marketing bukan produk yg diinginkan konsumen.. dalam arti di kasih fitur alakadarnya konsumen harus nerima..nanti kalo kena babat MS bilangnya monopoli, padahal produknya sendiri yg gak mau bersaing.. sudah liatkan gimana usahanya AHM untuk menjadi no 1, butuh effort lebih..
Memang sayang sekali om, nanti begitu N250R sudah di rombak total R25 malah makin terpojok dari segi desain, fitur dan gimmick lain-lainnya. Harusnya sedari awal Yamaha mending all out aja terhadap R25, bukannya malah terfokus sama ninja saat itu hehe
Kalau memang pak leo pro konsumen, jangan hanya yamaha yg disuruh lawan cbr.. karna statusnya yamaha lagi ada masalah kartel.. coba komporin yg lain, atau ajak orang beneran kaya buat bangun pabrik motor lokal baru.. bisa buat motor setara cbr 250rr mah gampang laku nya.. harganya pasti lah jauh dibawah itu
Saya dulu sempat ngikutin r25 dari isu sampai konsep,dan kenyataan maspronya g’ sesuai harapan saya. .
Fitur&desain jauh dari yamaha,menurut saya kayak motor asal jadi yg penting power diatas ninja. .
Harapan saya,next r25 bener2 didevelop total. .mulai rangka,elektronik aid,dan desain khas yamaha. .
sy kok ya pnasaran y om sm pnerimaan konsumen global trhadap r25/r3 vs ninja 250/300. kl dimari kok sprtinya r25 cm isapan jmpol aj. bhkan bnyk komen yg mnybut owner r25 tp kcewa ntah sm design, maupun feature. mgkin om leo ad data pnjualan global n riding review, feel scra paket R vs Ninja…
Menurut saya pribadi sendiri R25 punya karakter yang sebenernya unik. atau entah desainer yamaha punya pakem semacam “knowledge is power but character is more”. Kalo liat YZF-R Series desainnya everlasting semua mulai dari R1 headlamp projie, R6 yang super everlasting desainnya dan R125 yang jauh lebih catchy daripada R25 nya sendiri. Nahh ini yang saya bilang unik dari R25. Hasil serba tanggung dan melenceng dari desain prototype nya seakan masih ngasih banyak ruang buat eksplore desain. entah Yamaha sendiri sudah planning jangka panjang untuk segmen 250CC ini. Overall semoga dengan hadirnya fitur di CBR250RR bisa bikin pabrikan jadi lebih “boros” ngasih fitur dan desain produk yang dijual disini.
Sebenarnya langkah antisipasi Yamaha pada 250cc mudah, ganti desain R25 merupakan salah satu solusi ampuh buat konsumen di Indonesia yang mengedepankan desain ketimbang peforma *ups.
Toh perubahan dari merk H sebenarnya uda kelihatan beberapa tahun terakhir khususnya di kelas motorsport ataupun model naked/adventure dikelas 250cc ke atas. Modelnya dibuat meruncing-runcing bak motor ducati/KTM/agusta/BMW dan sejenisnya. Dan Honda pun mendengar para konsumen yang gila desain meruncing, cbr 250rr dibuat meruncing di segala sisi dan pintarnya untuk mengambil konsumen dikelas 250cc dari merk K dan Y, si merk H menawarkan fitur-fitur yang gak ada dirivalnya (peforma cbr belum ada review jadi kalau perfomanya jos, mantap nih motor dari segala sisi cuma dari harga rada menggila, apakah gara2 fitur ini harganya harus jadi segitu ? Honda membuat standar baru sekaligus range harga baru di kelas 250cc kalau harganya nanti di masa datang range harga 250cc sudah kayak harga 300cc-400cc menurut saya harga dikelas 250cc sudah tidak wajar. Selanjutnya pasti ada yang bilang gini, CBR ya wajar harganya 60-75jtaan fiturnya lengkap gitu trus Ninja 250FI gak kemahalan bro ? Ninja 250fi mah gak usah ditanya, dari keluar yg FI uda overprice).
Trus gimana solusi buat Yamaha ?
-3 poin diatas memang penting, tapi yang paling penting buat Yamaha adalah menjadikan merk ini sebagai trendsetter bukan sebagai pengikut aja seperti dulu lagi dan harus mempertahankannya (kita uda lihat Nmax menjadi trendsetter baru di Yamaha, tapi kalau Nmax gak diburu dibuat “sesuatu” yg beda yang nantinya merk rival buat yang lebih baik apa Yamaha gak nangis yang gosipnya mau ada si Forza, dll. Tapi mau gimana lagi kadang mereka cuma wait and see habis itu mlongo marketnya diambil merk sebelah.hhaaa maklum perusahaan besar nunggu persetujuan dari pusat.hha) . Kalaupun besok ada kelemahan di CBR, di edisi selanjutnya R25 harus ada “sesuatu” yang tidak dipunyai oleh sang rival apalagi dengan harga yang dibawah kedua rival (sebagai bandingan kalau gak salah R25 pun saat ini yg abs dikisaran 60-65an beda jauh dengan si Ninja dan CBR yang sampe 70an).
-Ambil filosofinya si Honda (honda supersport philosophy), dicap peniru? mau lebih baik yang meniru yang udah baik dan membuat baru yang lebih baik dari sudah ada, gak salah kan ? Dituntut hakcipta atas fiosofinya? selama buat perkembangan suatu motor gpp sih, ada istilahnya cuma lupa hanya lebih baik filosofi itupun diikuti karakter dari motor itu juga. Bayangin punya motor khas desain motorsport Eropa tapi harus punya karakter dari Yamaha, Caranya gimana ? ya itu udah tugasnya tukang desain motor Yamaha di Indonesia kalau bisa malah bajak orang2 desain dari merk sebelah.hahahaha Bayangin aja kalau desain beserta fitur2nya pada YZFR125 jadi R25 sekarang, kemungkinan R25 menjadi raja dikelasnya dan dimungkinkan lagi harganya gak mungkin seperti sekarang yg ada pun harganya lebih dari si Ninja.hhahahaha ->dilema merk Y.hha
OOT *Desain suatu motor memang selera orang, tapi kalau desain motorsport itu bisa dipakai untuk jangka tahun 5 tahun dan penjualan masih lebih baik berarti desain tsb bukan milik selera 1 orang tapi banyak orang.
ga usah malu2 buat yamaha, stop produksi aja buat r25, ganti yg all new, tawarkan pakai headlamp projie, ga usah throttle by wire, yg penting desain oke, speedo full digital, kalo pakai tangki kondom buat desainnya yg besar dan bagus, paling ilfil liat rangka yg panjang sebelah gara2 buat tempat mufler jelek itu, jadinya foot step juga aneh bentuknya, sama spakbor belakang bagusan punya xabre.
kalau pakai usd jangan punya xabre bagusan punya honda cbr, kasih kelebihan kalo ga double disc ya bikin aja fix caliper kayak punya duke series, bilang motor sport keren caliper masih model float gitu.
Konsumeeeennn Enndonesaaah
buanyak mauuunya….
pengen motor murah, desain moge, fitur lengkap melebihi moge itu sendiri,
cuma ada di EEEnndoonesaaahh…
jadi konsumen yg cerdas lah. selama ini kan kita uda puluhan tahun di kibulin dengan praktik kartel pabrikan jepun. kita beli motor ala kadarnya dgn overprice.
saatnya menagih kerugian kita dgn motor2 yg sesuai harga dgn fiturnya.
klo cbr250rr dgn fitur wah begitu aja bisa di jual dgn harga segitu, dengan kartel masih berjalan. Coba kira2 aja harganya klo di jual dgn margin normal tanpa upping harga.
Dari awal2 Yamaha udah membuat blunder, itu aja udah menjadi pertanda buruk. Disain melenceng jauh dari disain konsep yg udah bagus, ditambah lg isu power yg disunat. Sungguh amat disayangkan, padahal motor ini udah baik handling dan powernya. Menurut saya sih fitur riding mode dan ride by wire blm terlalu mendesak utk diaplikasikan ke R25. Lebih baik R25 didisain ulang di sisi penampilan aja, krn menurut saya itu lbh menjual, mata kaga bisa ditipu, efeknya bakal lbh besar ketimbang fitur2 yg kaga kelihatan mata.
Gampang, perbaiki ini aja R25:
1. Suspensi USD
2. Chasis Deltabox
3. Swing Arm Almu
Sama, nganu, itu tangkinya minta direvisi, kemudian tampang depan & visor revisi balik ke prototype…
Udah itu aja
Buat kawasaki dan yamaha monggo:
Pake arm aluminium, frame deltabok alumunium, fork depan USD, power 39hp, ban batlax dan harga maksimal 79jt versi abs
Ayo bela konsumen, jgn bela pabrikan!!!
Sementara gitu dulu aja…
Topp
Ide dasarnya saja, ubah model motor yg banyak diprotes (tangki, dll) : kembalikan model mass pro ke model desain konsep awal dulu.
Om Leo aja masih bergetar melihatnya. đŸ™‚
Selain masalah teknis, dr segi non teknis pun ada kekurangan om leo..
Mungkin yg beli cash gak merasakan, tp kalau ambil kredit lebih mudah di honda..
3 tahun lalu sy mau ambil byson, dp jauh diatas minimum dan hanya ambil 1 tahun, ditolak 3 leasing dr 3 dealer yg berbeda, krn baru pindah kerja (blm ada 6 bulan)
Akhir ny sy ambil p200ns..
Bulan lalu sy berminat ambil all new soul gt 125 bluecore, krn sudah lelah bolak balik kerja pakai motor kopling..
Lagi2 ditolak,,krn data sy kurang 1 (rumah baru lunas,pbb blm balik nama)..2 leasing dr dealer yamaha survey sy, bahkan salah satu nya sampai datang 2x utk foto2 rumah dll..tetap ditolak..
Akhirnya terpaksa sy coba honda vario 125 led..marketing nya jamin pasti di acc…
Malam nya surveyor dtg, ,,besok siang nya motor sudah diantar..
Hmmmmmmm ini kasuistis atau meluas ya
Jadi teringat 2 tahun lalu,sy jg ngikutin issue r25 sejak awal sampai dirilis..
Kalau sampai ada major facelift, jgn sampai kejadian yg dulu terulang lagi..
1. Versi concept dengan mass prod bagaikan langit dan bumi, bandingkan dengan cbr yg 90% sama persis..
2. Sunat massal,,tenaga gak sesuai iklan nya..
2 point diatas sy rasa cukup membekas & mencederai perasaan para konsumen potensial r25
Iklan, penting banget nge gaet pasar. Sebelum puasa kemarin saya ngobrol2 sama club R series di acara aniv salah satu club di jabar,saya tertarik sama rombongan nya (kalo gak salah 8 atau 9 motor) yg semua nya pake gopro di helm. Saya di lihatin rekaman2 mreka sebelumnya yg menurut saya keren. Saya bercandain “keren iki nek dienggo iklan tv”, “kalo yamaha mau bayarin ya boleh aja” bilang salah satu member yg kayaknya sih ketuanya (lupa ga pake acara kenalan). Intinya R25 harus nambah jam terbang nongol di tv deh,tonjolin kemampuannya buat nge dongkrak nama. Secara ninja series aja iklannya tiap hari lho di sinetron tiap sore. Hehe, makin banyak pilihan makin kompetitif pabrikan.
Marketing yg inovatif dan memanfaatkan komunitas
Contoh perusahaan yang tergilas jaman karena tidak melakukan revolusi terhadap perkembangan jaman dan selera konsumen : Noki*,Koda*,Blackberr*. Kurang besar apa perusahaan mereka dahulu? Tapi lihat mereka kini,hanya tinggal beberapa produk saja yang masih dikeluarkan. Pelajaran positif yang bisa kita ambil dari Honda,mereka sudah mulai berubah konsep motor mereka dahulu yang terkesan “motor bapak-bapak” menjadi sport,bisa dilihat dari perubahan CB150R,CBR150R,dan terakhir CBR250RR. Konsep-nya sudah mulai “lancip-lancip dan sport”. Pliss jangan menjadi konsumen yang bisanya hanya mencari cacat suatu motor,padahal dia aja ga bisa beli itu motor. Miris sekali memang orang Endonesah sekarang ini,mari kita hargai ATPM yang sudah berusaha keras memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Persaingan 3 brand di kelas 250cc saat ini memang hot untuk diperbincangkan,motor dengan suara merdu 2 silinder dengan CC yang lebih kecil dari moge,dan paling terjangkau harganya. Nanti kita akan lihat setelah harga resmi CBR250RR keluar,mana yang overpriced dilihat dari fitur dan teknologinya? CBR,Ninja,atau R25,maju terus dunia otomotif Indonesia….
value for money strategy yang sama kayak nmax, rombak designnya jadi lebih berkarakter dan padat.
apa yang di dapet? motor sport 250cc yang ‘murah’ enak di kendarain and enak di pandang.
kalo marketing bisa sembari ikut nimbrung di acara kuis motogp asal bukan ‘tempelan’ yang kayak sekarang asli norak.
gaet Vale buat brand ambassador and bikin versi special edition VR46 sama kayak YZF-R46 Replica lansiran 2005.
buat iklan usahain jangan norak apalagi kebanyakan slogan, cukup ngegambarin user experience aja lewat kamera gopro and angle kamera yang dinamis bisa pake drone shoot di daerah eksotik perdesaan atau perkotaan buat ngegambarin kalo R25 ini bisa nembus hiruk pikuk perkotaan juga asik di bawa ke pelosok perdesaan ga usah pake narasi cukup lantunan suara mesin R25 di tonjolin.
di akhir iklan baru deh “Road/Race Ready, R25”.
Wah wahh bisa dihire nih
wah gila brilian ide lo
ini semoga orang yamaha ngeliat !
Pelayanan yg harus ditingkatkan emang bener bgt om, drastis perubahan pelayanan service dll dr pas baru launching produk sama sekarang, R pit pun biasa diisi matic
Salam kenal sebelumnya.
Sy baru saja beli R25 dibln juni kemarin, sekedar berbagi saja jika berkenan.
Saat CBR 250RR keluar 1 bln setelah sy beli R25 dngn cash ada perasaan kaget,kecewa dan puas, kaget karena AHM berani all out di CBR 250RR ini dngn berbagai fitur yg dibenamkan dan kecewa pada diri sy sendiri krn tergesa-gesa beli R25 lalu malah keluar ini CBR.
Namun puasnya adalah akhirnya impian punya motor 250 cc 2 silinder tercapai jadi syukur kepada Tuhan.
Dalam hal ini sy merasa R25 dr pemakaian dan power sdh bagus sekali buat sy namun masukan saja dr sy seperti fitur tambahan bisa dijadikan accecoris seperti immobilizer,hugger,USD,LED(Sein & Headlamp) atau arm allumunium di web resmi yamaha karena mungkin bagi yg sdh terlanjur beli bisa upgrade sehingga tidak terlalu ketinggalan fiturnya dibanding CBR baru ini yg luar biasa bnyk fiturnya.
Sekedar masukan saja dari sy.