8 Juta Sepeda Motor Terjual Setiap Tahunnya di Indonesia, Apa Permasalahannya ke Depan?

 

 

 

Indonesia merupakan market industry sepeda motor ketiga terbesar didunia setelah China dan India. GAIKINDO memperkirakan 65% dari 51 juta kendaraan bermotor yang ada di Indonesia adalah sepeda motor atau sejumlah 33 juta roda dua. Tahun 2014 AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) mencatat ada 7,9 juta sepeda motor terjual di negara ini. Naik 1.77% dibandingkan tahun 2013.

 

foto-macet-di-daan-mogot-jakarta.jpeg 

 

WAHHHH sudah banyak sekali ya mas! Apakah sudah memasuki titik jenuh?

 

Sepertinya sama sekali tidak.

 

Rasio jumlah sepeda motor terhadap penduduk di Indonesia adalah 1:4.6. Artinya ada 1 motor untuk 4.6 penduduk. Malaysia saat ini rasionya lebih tinggi, 1:2 atau bahkan Thailand tertinggi di ASEAN 1:1.6.

Dengan mempertimbangkan faktor sosiologis, ekonomi dan ketersediaan infrastruktur dan transportasi public, potensi untuk bertambahnya rasio tersebut masih sangat besar.

 

Faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap melonjaknya angka kepemilikan sepeda motor adalah:

  1. Tidak sulit mendapatkan SIM.
  2. Fasilitas kredit kendaraan bermotor dengan DP 0%

 

 

HMMM Memangnya jumlah kendaraan bermotor sebanyak itu buruk mas?

 

Tidak mesti begitu. Persoalannya adalah:

  1. Bagaimana kualitas berkendara 33 juta sepeda motor tersebut. Apakah mereka memang memiliki skill dan pengetahuan yang minimal untuk bisa berkendara dengan baik? Atau hanya sekedar punya SIM dan bisa naik motor?
  2. Mengapa sebagai pasar terbesar ketiga di dunia, kita tidak memiliki sendiri industri otomotif roda dua milik bangsa? China dan India sudah kuat dengan dengan industry motor mereka. India bahkan membeli industry motor eropa: KTM dan Royal Einfield. China membeli Benelli. Indonesia punya apa?
  3. Jumlah sepeda motor yang tinggi menurut saya adalah refleksi Negara yang menyerahkan beban transportasi kepada masyarakat. Masyarakat didorong oleh keadaan untuk menyelesaikan sendiri persoalan transportasinya. Persoalan kepadatan lalu lintas akan bertambah parah bukan hanya di kota besar namun juga kota berukuran sedang. Semakin negara gagal menghadirkan transportasi umum yang baik semakin masyrakat tidak memiliki pilihan lain

 

JADI: IYA potensi pasar sepeda motor kita ke depan masih sangat besar. Akan ada kelesuan dan fluktuasi, tapi trend umum masih naik.

TIDAK, PR kita masih sangat banyak. Sangat banyak.

Advertisement

38 thoughts on “8 Juta Sepeda Motor Terjual Setiap Tahunnya di Indonesia, Apa Permasalahannya ke Depan?

  1. Indonesia ?? kebanyakan utang.. kepada negara2 produsen otomotif..makanya ga akan diberi kesempatan luas .. merk otomotif dalam negeri Indonesia menjadi besar..

  2. kalo di lihat dari rasio motor x penduduk mungkin masih jauh dari titik jenuh tapi kalo dilihat dari panjang jalan di indonesia dg jumlah kendaraan gimana om leo masih ‘ aman ‘ kah ?
    aku di denpasar udah 3 tahunan sejak 1 tahun terakhir ini udah berasa banget macetnya walupun belum separah daerah jawa tapi jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lain udah naik 2 kali lipat dari taun kemarin -_-

    • Paling berasa kalo pas liburan kyk skarang, jadi males keluar rumah. Apalagi daerah selatan macetnya amit”dah dibanding 3-4th yg lalu

  3. Faktanya memang sarana transportasi publik masih sangat kurang dan keadaan nya tidak memberikan kepuasan kepada masyarakat.
    Jadinya alternatif yang terbaik adalah masyarakat selalu memprioritaskan diri untuk memiliki kendaraan pribadi.
    CMIIW yaaa teman2 semuanya
    Thanks Om Leo

  4. Klo dr sisi pajak, misalnya tiap motor pajaknya 200rb, berarti tiap tahun ada duit segar 1,6T, itu blm motor2 lama yg jg byr pajak, blm mobil-mobil, dll, kok sy blm pernah tau dananya secara transparan kemana, buat apa? Ad yg bs jelasin…???

  5. Karena kita negara kepulauan, namun bermental kontinental. Penyembah merk asing, mentalitas jongos. Birokrat mati pikiran, aparat nggragas, politisi <– nah ini yang merusak negara.

  6. Betul om leo. Sebagai pelajar, saya merasakan sendiri kalau transportasi umum belum mapan. Jarak rumah saya ke sekolah 12km. Ditempuh menggunakan colt + bus habis waktu 1,5 jam karena harus ngetem dan ganti bus, kalau pakai motor 30 menit. Motor masih akan jadi primadona (entah sampai tahun berapa)

    • merasakan dulu pas sma, makin lama bus makin gak enak, penuh sesak, akhirnya suatu ketika ane nunggu dari jam 2 sampai jam 5 buat bus pulang, padahal perjalanan pulang naik bus cuma sejam, akhirnya ane memutuskan motoran besoknya, naik motor cuma butuh 45 menit samapai sekolah, ya udah keterusan

  7. seleksi alam bakal terjadi dengan sendirinya jika pemerintah menyediakan transportasi umum yang murah , aman dan nyaman…
    ane jamin masyarakat tanpa disuruh sekalipun , bakal meninggalkan kendaraan pribadi…

    di kota kecil tempat ane tinggal , naik angkot dari rumah ke tempat kerjaan Rp.5000 sekali jalan , PP udah 10.000..

    padahal jarak cuma 4-5 KM , mending naik motor , isi bensin 1 liter udah bisa buat 3 hari rumah-kantor..

    Motor emang Primadona untuk saat ini 😀

    • Dibutuhkan pemerintahan yg berani keluarin kebijakan masif. Gebrakan bangun transportasi massal di kota2 besar terutama ibukota provinsi. Saling terhubung satu sama lain, mrt – bus – lrt – trem dll. Dan yg jelas awalnya musti berani kasih subsidi ato gmn kek skema pembiayaannya. Biar tarif yg dikenakan ke masyarakat itu ga lebih mahal daripada kalo mereka bawa kend pribadi. Kalo ada transportasi massal yg aman nyaman tepat waktu anti macet dan murah. Ngapain cape2 bawa kendaraan sendiri ? Ini buat menarik masyarakat biar pindah dulu, dan kalo pemerintah konsisten pasti mindsetnya masyarakat jg pelan2 bakal berubah

      Kalo kota besar udah beres, lama2 kebutuhan kend pribadi sepeda motor & mobil berkurang. Jadi tinggal ke kota kecil di daerah2 dimana transportasi massalnya blm ada. Diluar negri pun jg gitu. Orang kota kecil pasti ya tetep punya kend pribadi, kalo ga gitu mereka mau mobilitas pake apa

    • setuju 100% dengan bro Rudi… dan sangat setuju dengan bro Leopold.. pemerintah sepertinya tidak eksis di dunia transportasi massal… entar karena apa.. masyarakat didorong terus membeli kendaraan.. proyek2 jalan diutamakan.. sementara kereta ?.. akibatnya beruntun.. tingginya konsumsi BBM.. pengeluaran2 di level masyarakat untuk BBM, spare parts, resiko kecelakaan dll.. kalau tidak dibenahi tidak perlu menunggu 10 tahun.. 5 tahun sudah akan terasa menyiksa.. sementara di negara2 tetangga dan maju kereta sangat nikmat..

  8. cuma bisa memimpikan transportasi masal seperti di eropa,
    inget jaman sekolah pulang jam 2 siang nunggu bis sampe jam 4, sampe rumah jam 5 sore huehue akhirnya ane merengek minta motor

  9. kalau d liat dr sisi sosiologi ”rakyat” indonesia itu sendiri.
    yg katanya ”rakyat” ”miskin” di indonesia itu senang beli. alias tabiat konsumer sejati.

    meskipun angkutan umum bagus, klo mental beli beli beli ga d ubah. percuma wae

  10. Saat ini yang paling dikhawatirkan dengan angka pertumbuhan moda transportasi pribadi adalah macetnya.
    Manusia makin banyak ya lahannya makin sempit, makin banyak makan aspal. Menurut saya ini masalah yang kompleks dan ga hanya jadi masalah Perhubungan.

    1)Masyarakat Indonesia banyak, tapi berkumpul di titik-titik tertentu yang tidak merata. Ya wajar saja, otonomi daerah sampai sejauh ini cuma jadi kata-kata manis untuk “wakil rakyat” saja. Menurut saya jangan cuma Dokter yang dikirim ke penjuru Indonesia, tapi seluruh sarjana diwajibkan bekerja 1 tahun agar terjadi pemerataan pembangunan, penduduk juga menyebar, kepadatan kota besar berkurang.

    2)Soal kemandirian moda transportasi, memang bikin elus dada. Saya setuju dengan pernyataan Pak Leo, penduduk 200juta lebih kalau kita punya perusahaan sepeda motor sendiri, halah ga cuma sepeda motor, kalau 200juta orang kita mau beli produk dalam negeri kita ga butuh siapa2 lagi.

    3)Transportasi publik memang bukti betapa Negara ini tidak mau repot-repot, autopilot saja.

    4)Keluarga berencana bukan program ga guna, KB adalah program yang efeknya panjang dan signifikan.

    5)Perlu pengawasan terhadap jasa keuangan dalam kredit kendaraan.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s