Riding dan Eksplorasi Pulau Nusakambangan

Saat makan siang dengan teman, Gatot Goei, di sela pelatihan petugas Lapas Rutan Nusakambangan saya sedikit komporin “gowes yuk di NK”. Eksekusi pencarian sepeda dan speak-speak ijin dilakukan Gatot dengan cepat. Tipikal pengacara LBH.

Selasa jam 6 pagi, perjalanan sekitar 32 km (25 km pp pulau + 7 km pp pelabuhan-hotel) pun dimulai. Udara masih sejuk, laut masih tenang, Compreng (kapal kecil penyebrang) bergerak.

IMG_8922IMG_8814IMG_8806

Tidak pernah ada banyak hal berubah di Nusakambangan. Seperti dicekal erat oleh jaman. Jalan yang sempit diapit bukit di kiri dan selat di kanan. Masih melihat gerombolan ubur-ubur yang sama di sepanjang garis pantai. Juga gerombolan demi gerombolan sapi menghadang di jalan.

IMG_8907

IMG_8848

Semakin dalam memasuki pulau, track yang sempit mengayun ke kiri kanan dipadu tanjakan memanjang.

IMG_8831

Mau kemana? kemanapun rute ini berjalan dan sisa waktu mengijinkan.

Melewati Lapas Batu, Besi, Kembangkuning, Narkotika dan Lapas Terbuka. Juga untaian panjang kebun Buah Naga yang dikerjakan para napi.

Menjalani rute yang para petugas memiliki banyak cerita tentang mereka yang pernah dieksekusi mati namun tidak pernah benar-benar pergi.

IMG_8856

Perjalanan ketika cahaya masih halus memang terasa lain. Pemandangan, akan perbukitan dan lebatnya hutan, ditangkap perasaan secara berbeda.

Pukul 7.30. Sudah 12.3 km menanjak. Sessi pertama dimulai jam 9. Tentu ga terlalu lucu kalau trainernya telat. Kitapun putar balik memanfaatkan  gravitasi turunan untuk mengejar compreng kembali ke tanah utama Jawa.

13241108_10154892849771038_2220986519536641995_n

Advertisement

33 thoughts on “Riding dan Eksplorasi Pulau Nusakambangan

  1. Menjalani rute yang para petugas memiliki banyak cerita tentang mereka yang pernah dieksekusi mati namun tidak pernah benar-benar pergi.

    maksute piye om ??

  2. Ra ngomong mas leo..tak samperin anak2 komunitas moge clp dan purwokerto..
    Banyak loh… Namun nongkrong di pwt..di mugello motorsport..

  3. The story goes, saya sangat menikmati tulisan anda, setiap perjalanan dan kisah, benar2 bisa menginspirasi, thanks mas Leo

    • Maaf mas leo, OOT, minta sumbang sarannya. Saya pemakai ninja 250 RR Mono sudah 1,5 tahun. Umur 39 tahun TB 163 cm BB 70 kg, berencana naik kelas ke 250 2 cyl, pilihan masih meragu di antara Z ataupun Nin Fi mana yang lebih nyaman. Oh ya pemakaian paling sering tiap minggu purworejo – wonosobo 65 km naik turun berkelok jalan tidak pernah mulus sempurna.

  4. Artikel rileksasi yg khas om leo. Kali ini sedikit bumbu mistis yang malah bikin kita paham sedingin apa embun disana. Jadi inget jaman SD brgkt sekolah nungguin rombongan sapi lewat dulu.

  5. Melanjutkan konsultasi, sebenarnya lebih prefer ke ninfi, saya pernah mencoba sebentar saja. Yang masih menjadi pertanyaan, apakah perbedaan kenyamanan riding position ninfi VS nin RR mono itu signifikan Mas Leo? Kalau si Z, saya yang rada illfeel itu half fairing nya Mas, 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s