Hari ini main-main ke Sentul Sircuit saat gelaran Yamaha Sunday Race. Riding bersama-sama kawan-kawan MT-09 dari Pondok Indah. Agendanya selain lepas kangen dengan temen-temen YROI (Yamaha R25 Owners Indonesia) juga untuk icip-icip Yamaha MT-09 Tracer. Motor baru kelas light adventure dari Yamaha.
Motor ini sudah agak familiar saya lihat seliweran di Canberra semenjak 1 tahun lalu. Tapi baru kali ini ada kesempatan, meskipun sebentar, untuk njajal. Waktunya terbatas, karena ini test ride keroyokan, antri bersama teman-teman lain. Jadi ya mohon dimaklumi kalau belum semua aspek dan kekuatan MT-09 Tracer bisa dieksplorasi.
Target saya kali ini adalah untuk melihat performa Traction Control System (TCS) dari Yamaha MT-09 Tracer. Lho kenapa justru TCSnya mas?
- Karena TCS adalah feature baru yang tidak ada pada MT-09, sang kakak yang saya sudah cukup familiar karena sudah 7000km bersama.
- TCS adalah feature penting bagi sebuah adventure bike. Genre motor begini sekian persen akan melintas di jalanan: berpasir, berbatu terbuka (unsealed) bahkan berlumpur. Performa TCS menjadi cukup penting.
TCS on. Cukup dengan menekan tombol mode sekitar 3 detik. Duduk cukup pas, tidak setinggi adventure bike kelas berat seperti GS, SA, Versys 1000, Multi dan Veloce.

Tekam tombol mode selama 3 detik untuk mengaktifkan/mematikan TCS
Gas diputar, pelan2 dulu, karena masih di area service belakang pit yang cukup sibuk dengan traffic menjelang race.
Melintasi area parkiran belakang, gas dibetot dan kopling di lepas, hanya sempat sedikit wheelie sebelum kemudian TCS intervensi dengan segera.
Saya cari-cari area yang tidak beraspal, dan akhirnya ketemu di lokasi parkiran luar track. Ketemu area gravel, melintas lurus dengan kecepatan sedang, tidak terasa ban spinning atau mencari jejakan ke kanan kiri. Nice!!
Sekarang dicoba dengan manuver sedikit berbeda. Melintas di atas tanah bebatuan, sedikit menikung sembari mengegas, Tracer terasa sedikit slide karena gaya sentrifugal menikung + tenaga ke depan, namun sepersekian detik kemudian TCS ambil alih meredakan putaran ban belakang.
Dasar blogger norak, kurang puas. Itu tadi area gravel, saya pun coba memasuki area berlumpur. Sempat terbayang-bayang wajah mas Defin, Wahyu dan Kevin tapi hasrat menguji sudah terlalu besar. Ini seperti sedang berhubungan seks dengan istri tapi lupa tanggal suburnya, wiss hajar aja. Hamil hamil deh.

Hujan lebat di sabtu sore membuat lapangan rumput ini lumayan berlumpur
Dan ceprot, ceprot!! air bercampur lumpur kental pun bermuncratan…
Karena bobot Tracer yang engga lazim untuk kelas adventure, 30-50 kg lebih ringan dari kebanyakan adventure, jebakan lumpur awal masih bisa dilewati karena kelembaman momentum. Tapi memasuki track yang lebih dalam, TCS justru mematikan putaran ban belakang karena ban depan semakin pelan dan akhirnya berhenti.
Untungnya karena bobot motor yang ringan, saya mematikan TCS sembari setengah berdiri, dan motorpun dengan mudah melepaskan diri dari jebakan lumpur.
Nampak disini Tracer membutuhkan beberapa tingkat/level TCS. Tidak hanya on ataupun off. Tapi juga mode off-road dimana TCS hanya bekerja setengah hati. Karena spinning ban belakang masih dibutuhkan meskipun tidak dalam tenaga penuh.
KESIMPULAN:
PROs:
- TCS bekerja dengan baik dan halus, tidak intrusive.
- Bobot motor yang ringan cocok untuk kelas adventure.
- Posisi duduk tidak terlalu tinggi, bersahabat untuk kebanyakan orang Indonesia. Mengurangi resiko tumbang.
CONS:
- TCS tidak memiliki beberapa tingkatan level, non-adjustable. Hanya on dan off.
- Minim alat bantu elektronik seperti para raja adventure bike. Harga juga beda pakai banget sih.
- Ban standard masih road oriented
Yamaha membawa MT-09 ke alam adventure. Putusan yang sangat tepat. New chassis, new engine. Kombinasi: Bobot ringan dan sangat bertenaga. Dan mungkin ini paket adventure yang tepat untuk Indonesia. Untuk bisa mengambil kesimpulan definitif tentu kita masih harus menguji dengan lebih teliti performa suspensi, braking dan power delivery.

Motor display jadinya begini demi review
kalo saya sih pake “jas hujan” kekekeke…
https://aradea59.com/2016/04/16/laser-fog-light-brake-lamp/
eh maksudnya gmn?
Yg lagi masa subuurr.. Dari pada hajar bleh, mending pake “jas hujan.. ” 😀
Hehehe
Selain bintang gulat ternyata bintang porno juga https://singindo.com/2016/04/25/chyna-wwe-meninggal-dunia
sarung maksudnya mbah 😀
http://kobayogas.com/2016/04/24/safety-riding-pake-moge-ternyata-susah-juga-lads-cewek-ada-juga-lho/
“Jas hujan” katanya kayak makan pisang sekalian sama kulitnya… Beda rasa hahaha
hahahaha ternyata ngomentarin yg ‘entu’
Ya memang beda sih,,, tapi dari pada “hamil, hamil deh,,,”
woii woii fokus
Motor adventure lebih enak dilihat yg punya paruh om, IMHO
Lebih khas 😀
hehehehe… yuk ZX6nya dituker
kayaknya asik nih buat mudik… palingan cuman nemuin aspal berlubang sama bergelombang… 😳
tergantung mudiknya kemana om hehehe. kalau ke kalimantan apalagi musim hujan ya mesti pake trail 😀
kalo Tracer 700 gimana om, sama gk fiturnya ya?
https://warungasep.net/2016/04/21/yamaha-tracer-700-motor-sport-touring-berbasis-yamaha-mt-07/
Sekilas bagaimana suspensinya di banding dengan mt09 apakah masih terlalu lembut.?
Suspensinya beda spek spring dan dampingnya. Perlu review lebih spesifik lagi nih.
Baru 10 menit kok sudah ceprot ceprot om?…terlanjur ngebet ato kurang jamu ya? Itu kalo bawa barang atau boncengan harus atur modenya lagi ya?
berarti klo offroad malah tcs off ya om
https://aerohawk.wordpress.com/2016/04/25/jalan-jalan-ke-kyai-langgeng-magelang/
udh balik ke tanah air ya om…..
Hasratnya tinggi banget nih om leo sampe main becek becek 😀
Gagal paham saya om..
Seperti sedang berhubungan seks dengan istri tapi lupa tanggal suburnya, tapi kok terbayang-bayang wajah mas Defin, Wahyu dan Kevin?
Jadi nanti siapa yang hamil om? Hihihii
http://thegreenblog.net/2016/04/25/komparasi-pulsar-150-vs-fazer-150-v2-dari-negeri-asal-uttaran/
Asal keluar anaknya berwujud Tracer ga majalah 😀😝
Kapok dah yang minjemin 😀
Grasruk jauh lebih safety klo pake kendaraan beroda lebih dari dua. Pros > Cons. Bukan begitu?
asik, jos juga ya om
sama versys 650 tingginya gimana om leo?
http://www.andarupratomo.blogspot.co.id/2016/04/michelin-pilot-road-4-tire-failure.html
lebih tinggi Versys
Baru sadar motor ini ada standar tengah nya.. Hehe..
Motor lain yg sejenis juga ada ga om?? Ga tau, bukan penikmat moge..hhe
Motor kelas adventure biasanya dilengkapi dengan standard tengah bro
mt25 tracer kayaknya ok juga
Kira” beli g nih om leo…??? Nambah” koleksi… 😀
hehehe beliin dong
Pingback: Yamaha MT-09 Tracer: Lebih Jauh, Lebih Nyaman dan Lebih Sporty | 7Leopold7