Pada saat Kawasaki launching Vulcan S (650) saya sudah tidak berada di tanah air. Tapi gempita-nya bisa saya rasakan di pelbagai forum komunitas di media sosial. Satu genre cruiser dengan harga yang terjangkau dan kualitas terjamin min min. Sapa yang berani meremehkan mesin 650cc twin silinder Kawasaki yang bertorsi badak dan bandelnya luar biasa ini. Sudah cukup banyak varian yang dilahirkan dari mesin ini: Er6n, Ninja 650, Versys 650 dan terakhir Vulcan S.
Bicara kelas cruiser orang biasanya bicara kelas pride price = harga ga majalah, terutama untuk motor yang bersurat. Ini sebabnya sampai Kawasaki mengeluarkan Vulcan, pilihan bagi para pencinta motor, yang masih sensitif harga, cukup terbatas.
Penasaran melihat gempita dan tumbuhnya komunitas Kawasaki Vulcan S rider saya pun janjian dengan mas Lexy dan Rudy Chow untuk icip-icip kedua Vulcan mereka di hari Sabtu kemarin (16 April 2016).
Berikut impresi singkat saya:
HANDLING
Dari beberapa hari sebelumnya saat di Canberra saya mengendarai ZX10R lalu kemudian pindah ke Vulcan ini perpindahan riding style yang EX to the TREME. Alias ekstrimmm bangett..
Dari posisi tubuh nunduk beralih ke njengat. Dari kaki dilipat rapi ke belakang menjadi menjulur ke depan. Kelek alias ketiak berasa adem, bulu berkibar.
Handling motor lebih banyak menggunakan pinggul dan upper body. Sangat jarang seperangkat kaki ikut menggeser.
DAN NYAMAN TENAN IKI. Kata kuncinya: SANTAI, enjoy your trip…
Bermanuver di kerapatan jalan juga cukup santai. Saat kecepatan turun cukup rendah dan harus bermanuver tidak ada gejala limbung. Stabil namun juga ringan. Vulcan lebih berat 26 kg ketimbang Er6, namun Centre of gravity yang rendah sebagai cruiser bike membuat motor tetap ringan saat flicking ke kiri dan kanan.
TENAGA
Impresi spontan saat menarik Vulcan ini: tenaga dibuat lebih rapat dan padat di putaran RPM bawah dibandingkan Er6 atau Versys. Mungkin ada yang bisa mengkoreksi gear rasio terasa panjang di gigi 1 dan 2. Tapi di kitiran atas lebih cepat habis.
Getaran atau vibrasi sangat terjaga disini. Halus.
Improved mapping, wajar saja produksi lebih baru ketimbang serie 650 Kawasaki lainnya yang tidak lama lagi akan direvisi.
Perbedaan antara menggunakan knalpot aftermarket (Vulcannya Rudy Chow) dan standard (milik mas Lexy) terasa sangat signifikan disini.
SUSPENSI DAN PENGEREMAN
Suspensi standard cenderung lunak dan mengayun, terutama untuk suspensi belakang. Saat dicoba melintas di lengkungan parabola dengan speed bump berjajar terasa pelepasan tenaga yang disimpan damping cenderung terlalu banyak. Ini mengakibatkan gaya sentrifugal terasa lebih terasa. Bisa distel, cuma tentunya harus di-urut untuk dapat settingan yang pas.
Untuk pengereman, saya tidak merasakan perbedaan yang signfikan dibandingkan Er6/Ninja650: agak terlalu standard. Ini bukan sesuatu yang baru dan dirasakan oleh rekan-rekan penunggang 650 Kawasaki series. Oke tapi tidak se-sharp yang saya mau. Mungkin juga ini ciri khas motor Cruiser ya, ga perlu ngerem hehehe.

Alay ngelanggar lampu merah, hampir di tabrak truk dan motor org kerja. Idiot.
Konfigurasi pengereman antara Vulcan dan jajaran 650 Kawasaki lain beda sebenarnya. Pada Vulcan, rem depan hanya single disc, bukan double. Justru sektor belakang memiliki sistem pengereman yang lebih besar 250mm floating disc, dibandingkan Er6 dan Ninja 650 yang hanya 220mm disc.
Perbedaan ini dikarenakan sebagai kelas Cruiser, pembagian bobot yang diterima oleh roda belakang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan motor Kawasaki 650 lainnya. Saran saya untuk menyesuaikan diri dan menggunakan juga rem belakang, lebih sering dibandingkan jika mengendarai Kawasaki 650 series lainnya.
KESIMPULAN
PROs
- Harga
- Handling sangat bersahabat
- Mesin bertenaga dan low maintenance. Compression ratio lebih rendah ketimbang Er6n/f, cocok utk long range.
CONs
- Pengereman, coba berbagai skenario braking termasuk panic braking dan bila diperlukan upgrade.
- Suspensi, mungkin ini ciri khas Cruiser yang lebih mengejar comfortability ketimbang agressive riding.
Motor ini praktis, nyaman dan bertenaga. Dengan segera akan menjadi motor kecintaan para cruiser rider. Saya sendiri masih nyaman di jalur sportbike dan mungkin nantinya adventure bike.
Namun saya curiga, begitu biker mendalami lebih jauh dan jatuh cinta pada jalan pedang para cruiser, Vulcan S 650 ini akan menjadi tangga, stairway to more serious cruiser. Stairway to Harley. Tentu, kecuali Kawasaki siap dengan varian Vulcan di atasnya.
.
————
makasih utk Bro Ruchow dan mas Lexy yang sudah sabar hehehe
Terjada kuwi opo tho ‘Om ? Mulustrasinya cuma 1 neh, klimaks nya kurang to heaven tp masih di lanngit
typo, makasihh. Mulustrasi itu apa ya?
Naik harley memang sedap..
Cr tau arti kode nakal ‘Sepik-Sepik Iblis’ http://tinyurl.com/zgc3wa2
Josssssssssss Pak
Hasil race 2 World SBK seri Assen 2016
http://sh.st/IiDmc
Motornya Om Lexy bukan? hehehehe…. Vulcan emang sedap… baik model maupun harganya,
yah.. namanya bikers, kalo sudah merasa done dengan yang current bawaannya pengen naik kelas aja… 😀
Ayo dong kawasaki.. buat yang keren.. kaya V Max hehehehe.. 😀
iya, laa itu diartikel ditulis namanya mas Lexy.
Wakakakaka.. Kok gak diajak sekalian Om? Pasti dia demen banget tuh..
https://kobayogas.com/2016/04/17/modifikasi-yamaha-byson-banyumas-konsep-ala-ninja-250fi/
Triaz? Hehehe kayanya mau khatam motor2 Yamaha dulu tu…
lagi menikmati jadi endorser dan silaturahin dengan APM dulu…
Yaaa fase yg tetap perlu harus dijalani at some point.
will let you know pal.. some other time kekekeke…
😀
Kepengen nyoba… Dulu nyoba Versys kepengen juga… Kok jadi kepengenan gini…
lha ayo
Hmmmm…..setuju mas Leo. Setelah nyaman dg cruiser ini nyoba cruiser yg di atas 1000cc kok ya jadi mingini. Malu2 tapi mau gitu…haha.
wajar mas, itu namanya improvement 😀
Om leo kalo bikin artikel itu mengena dan bermakna , heran , apa karena blog ini diary ya ? hmmm
Mungkin krn nulis ga pakai target atau jadwal ya. Santai
om leo , saya mau tanya dong , minta pengalamannya , setiap kali om leo post , selalu banyak dinanti orang , even itu om ngepost seminggu sekali
saya juga ga tau kenapa ya, apa pakai pesugihan jangan2 😀
wkwkwk tsssa ae om , lagi di indo ya om ? sampe kapan
Kayanya om leo ngga beli nih motor, soale om leo lebih suka nungging, eh nunggingin motor nungging #halah
Hahahah iya skip saya
Baru pulang dari ostrali, liat alay di bsd pasti kesel bgt haha..
Om leo bisa aja nih gaya bahasa njengat edyann juozz gandouzz.
belum ada rejeki buat nyobain yang 650cc.. masih berkutat di level 110cc hi hi hi…
Jika aku Lorenzo.. akan ku ikuti ke mana ego dan ambisi menuntunku…!
Iya smoga ad versi 250 nya, bosan nunduk wkwkw
Anti mainstream kayaknya d pakai dsni
Sejauh ini cruiser yg 250cc kebawah yang d jual dsni cma honda phantom
😀
Lh itu Kaisar Ruby
Kapan ya bisa gonta-ganti moge kaya om leo,,, sekarang masih bisanya gonta ganti metik aja hehe..
Mengaku Dokter Rupiah, Resepnya Malah Bikin Pasien Tambah Sakit? http://goo.gl/nj2JVU
Itu moge minjem om Lexy dan bro Ruchow brooo
Akhirnya cerita jalan2 pake cruiser muncul.. saya pernah tukeran sama er6n buat jalan2, er6 ajib bgt gigi tengah nya,atas ga tau (baca; udah deg2an)
Apa suaranya sama aja kayak er6 om? Atau di kasih aksen beda?
Kalau knalpot standarnya mirip, sama2 ga ada suara
stairway to harley, puitis om judulnya
Halo Om Leo, apakah Kawasaki Vulcan disini ditawarkan dengan opsi Ergo-Fit seperti di Malaysia ? Maklum tinggi badan cuma 161cm, saya ga yakin kaki saya nyampe ke footstep yang jauh di depan.
silahkan pantau blog om Lexy bro. Beliau cukup ramah berbagi tips soal ini.
Vulcan s ini pajak nya brapa ya kira kira pertahun nya?