Deal sudah secara verbal disepakati. Penandatanganan kontrak senilai 8.5 Juta Poundsterling dan pengumuman ke publik khabarnya akan dilakukan menjelang atau setelah seri Jerez akhir bulan ini. Philip Morris sponsor utama Ducati dan Audi sebagai pemilik baru memang sudah menargetkan Ducati sebagai motor juara dunia. Casey Stoner yang sudah beberapa tahun mengembangkan Ducati sebulan lalu sangat percaya diri mengatakan “Ducati sudah siap untuk menang”. Yang mereka butuhkan adalah pembalap-pembalap teratas untuk mewujudkan itu.
Dari dua nama pembalap teratas yang dipertimbangkan Ducati, MM dan JL, respons positif diberikan oleh JL.
Pertanyaan yang muncul di benak saya: Apakah riding style Lorenzo yang dikenal sangat teratur dan halus akan cocok dengan karakter agresif Ducati?
Ducati terlihat dominan di race saat dikendalikan oleh rider-rider yang memiliki karakter tertentu. Stoner, Duo Andrea Iannone dan Dovizioso yang eidian. Mereka mewakili karakter pembalap muda yang haus podium dan punya mentalitas agresif: win it or thrash it. Rossi terbukti frustasi disini.
Lorenzo sesungguhnya saat di kelas 250 dan di tahun pertama riding di MotoGp tahun 2008 memiliki karakter yang cukup agresif. Namun semenjak mengalami rangkaian kecelakaan serius di tahun 2008 (7 injuries) dan 2009 (4 crashes, 2 injuries), Lorenzo mengubah gaya ridingnya menjadi lebih konservatif dan sangat halus. Gaya yang kemudian dikenal dengan Butter and Hammer. Butter karena sangat halus, hammer = konsistensi dalam riding style. Ini yang bagi para penonton terlihat kadang membosankan.
Gaya riding ini juga sesuai dengan pengembangan M1 yang superior di handling namun kalah di top speed dibandingkan motor lainnya. Karakter M1 yang lebih slow di straight menghendaki rider yang memanfaatkan speed cornering. Klop lah.
8 tahun di tim Yamaha, 8 tahun mengembangkan gaya Butter & Hammer, 8 tahun mengendarai M1 yang memiliki karakter yang justru berbeda dengan Ducati GP. Bagaimana Lorenzo di usia menjelang 29 tahun mengadaptasi diri dan riding stylenya dengan Ducati the MotoGP beast?
Mas lebay, 29 tahun mah masih muda!!
Iya dibandingkan Rossi yang masuk 38 tahun. Tapi coba bandingkan dengan Marquez yang 23 tahun dan kompetitor utama di MotoGP.
Apakah kita akan melihat sisi yang belum pernah dilihat dari Lorenzo atau kita akan melihat rangkaian kesulitan? Mari berharap yang terbaik for the sake of the sport.
Sepertinya gak deh om.. π
iya kek na gak cocok dengan karakter nya…
https://singindo.com/2016/04/10/biar-gak-bosan-coba-jelajahi-singapura-naik-motor/
makanya kata Rossi klo JL beneran pindah ke Ducati … itu artinya JL punya nyali
Semoga makin seru musim depan … hahaha padahal musim yg sekarang baru mau 3 race
Serasa baca gazetta de la sport.. Cieeee..
Btw perhatian dirimu tinggi juga ya ke JL ternyata…
=======
Ternyata desain triumph Street triple itu nyontek Mt09 tracer yak ππ
https://kobayogas.com/2016/04/09/lihat-langsung-yamaha-mt-09-tracer-memang-gahar-lads/
Apa aja deh asal dia hengkang dr tim nya Rossi πππ
Minimal biar lbh berwarna lah…
Yang jelas musim berikutnya, MotoGP akan semakin tambah menarik …
Dinamika seperti ini membuat variasi situasi dan kondisi yang akhirnya membuat publik semakin tambah penasaran …
JL sendiri ingin membuktikan bahwa dia sanggup untuk menjadi juara dunia dengan tunggangan kuda besi apapun, … seperti para juara dunia yang lainnya …
Menarik sekali ,, dan ingin segera melihat bukti nyata di MotoGP tahun depan ….
Thanks Om Leo …
Jadi menarik karena akhirnya perseteruan Itali – Spanyol telah berakhir
Pebalap Spanyol bela pabrikan Itali π
pebalap italy bela pabrikan jepang..
jauh bener om lintas benua π
kita tunggu aja kiprahnya.. menarik kii..
btw kok “cuma” 8.9jt yaa.. gak sido diatas 10jt poundterling om Leo?
Mungkin ada PR harus haru diselesaikan oleh Ducati, dimana obatnya itu cuma ada di SkillnyaLorenzo..
Entahlah..
π
Pak.awas fans lorenzo marah.disini smooth=lemot.hahaha
Menarik , saya suka berita nya walau bukan yang pertama (nulis) ,analisanya keren om Leo gak terbawa emosi walaupun sebagai “fans berat” Hohe .
Joss lah hihi
Ducati sekarang sudah lebih gampang dikendarai. Beda dengan era rossi dulu apalagi dengan preziosi yg terkenal bebal alias ngeyel.
dibikin backward rotating crankshaft mas..
jd lbh mudah dikendarain GP15-16 ketimbang GP14.2 yg notabene masih forward rotating crankshaft..
(kasarannya sih gtu mas, lah ane sendiri bln pernah nyicip gbs komentar deh)
biasanya pas race di replay+di zoom in bagian sektor mesin, motor melaju ke depan kok muter mesinnya (segaris dgn posisi as kruk) malah muter ke belakang ya (berlawanan jarum jam, yang ternyata dikenal sebutan BRC tadi)
tp perubahan sasis jg sangat berpengaruh sih
benci itu bisa berubah jadi cinta…hehehe
kalo JL pindah dari Yamaha apakah sponsor utama Movistar spanyol juga hengkang dari Yamaha?
Soal movistar, kan rumornya Vinales bakal masuk gantiin hohe. maybe..FIAT mau masuk lg..??
Jawabannya ada di tahun depan om π
di akhir tahun depan tepatnya π
kayaknya menarik ducati dikendarai style turing eh butter oleh JL
yah, dari segi bisnis, kayaknya motogp sampe tahun depan masih meriah.heuheu
Menurut saya si 04 Dovizioso juga tipikal yg smooth bila di bandingkan Ianone. Melihat kiprah dovi di 3 seri ini, podium 2 dan nyaris 2x podium klo ga di seruduk, membuktikan klo tipikal rider yg smooth kyk Dovi bs match dgn karakter motor Ducati yg baru rancangan Gigi.
Jd kyknya si Jolor ketika di Ducati bakal ga terlalu lama beradaptasi. Malah jgn2 bisa seperti Rossi yg begitu pindah ke Yamaha dr Honda, lsng Jurdun.
Jorge itu meski banyak hatter nya Tp harus diakui dia pembalap yg cerdas om. Doi tau kapan harus fight kapan harus safe, kapan harus kasar kapan harus halus. Di aprilia dia kasar (pernah sampe kena pinalti) namun di yamaha yg nuntut halus doi nyesuaiin stylenya. Beda kaya (maaf) mendiang simoncelli misalnya. Jd mgkn dia bisa sukses. Mgkn loh ya.
Lorenzo pasti bisa beradaptasi menyesuaikan karakter ducati..
perlu waktu memang.. tapi yakin deh lorenzo bisa coz doi mempunyai ambisi yang tidak tercapai bila stay di yamaha..!
<a href="http://civillianblogs.blogspot.com/"Jika aku Lorenzo.. Akan ku ikuti kemana ego dan ambisi menuntunku…!