Weekend begini saya pengin berbagi cerita saat mengambil Kawasaki Ninja 1000 dari Dealer di Melbourne. Melbourne ini kota yang jaraknya sekitar 780 km (via coastal road) dari Canberra.
Bisa sih di paketin, biayanya sekitar 500an dollar. Tapi kurang seru ah. Biker gitu lho hehehehe.
Ada beberapa pertimbangan saya ride sendiri:
- Ngirit yang jelas hehehe
- Sekalian test motor selama masa cool-off period. Kita bisa kembalikan tanpa penalti dll.
- Survey rute kalau ada temen2 Indonesia mau ke Philip Island
- Sekalian mau cek dulu kondisi motornya apakah seperti diiklankan.
- Dua motor sebelumnya juga saya beli dari negara bagian lain lalu dikendarai pulangnya.
Saya berangkat dari Canberra dengan bus malam jam 11. Lengkap dengan perlengkapan lenong (jaket, sepatu, helm dll). Tiba di Melbourne jam 9 pagi lalu pindah bus ke lokasi dealer yang berjarak 1 jam-an. Jauh sih kagak, cuman muter-muternya itu.
Jam 10 kurang sampai di lokasi, cek fisik fairing, ujung stang, cover crank, bagian bawah mesin cari tanda2 oli bocor, suspensi depan, kondisi ban. semua bersih. engine start-up. haluss, maklum mesin baru 2200 km. Motor sudah saya bayar lunas via transfer 2 minggu sebelumnya. Test ride di sekitar dealer. Oke.
Barulah urusan paperwork. Ada sejumlah dokumen yang harus saya baca dan tandatangan. Sebagai orang hukum yah terpaksa bacanya serius dikit. Oke semua. Tandatangan.
Langsung jalan mas? ehhhhh bentar dulu.
Saya apply asuransi dulu. Masuk ke website Allianz, masukkan VIN (nomer identifikasi kendaraan) dan data saya yang sebelumnya sudah ada (dari motor sebelumnya). Lalu tunggu mereka proses sembari lihat-lihat stock motor di dealer yang jualan utamanya adalah Ducati ini.
Ting! saya dapat notifikasi dari asuransi kalau sudah approved dan motor tercover mulai saat ini. Amannnn. Begitu lirik jam welehhh sudah jam 11 siang. Hmmmm bakal malam sampainya di Canberra inih hehehe..
Isi bensin Premium aja (tapi octane nya 98 hehehe). Berangcuttt…
Rute yang saya ambil memutar dan bukan rute utama jalur dua kota ini. Saya pilih karena pemandangannya lebih mengesankan, tidak lurus membosankan seperti Hume Highway.
Perjalanan sangat lancar. Ninja 1000 dengan tenaga padat yang disemburkan mesin 4 silinder berkapasitas total 1,043cc mendorong mantap maju ke depan. Bobot motor yang berkisar 230 kg dan aerodinamika motor membuat Ninja 1000 mantep meskipun terpaan angin Australia tergolong parah dan membahayakan untuk sepeda motor.
Windshield saya stel dalam posisi touring, paling tegak. Lumayan menepiskan angin hinga hanya menerpa helm dan lengan. Gasss…
Kecepatan bervariasi antara 90 hingga maksimal batas 110 km/jam. Di kanan kiri padang berbukit luas membentang. Kondisi jalan yang halus dan cenderung sepi memungkinkan kita untuk memacu motor tanpa banyak halangan.
Karena ini bukan highway, jalanan beberapa kali menghantarkan kita untuk memasuki kota-kota kecil (setingkat kecamatan kalau di Indonesia). Kecepatan drop ke 40-50 km/jam di area ini. Kota-kota tua dengan bangunan khas victorian dan kafe-kafe keabu-abuan vintage. Saya menyempatkan berhenti untuk makan beef pie dan ngopi. Dibawah kitiran lambat kipas angin tua di langit-langit ruangan. Hidup terasa berjalan lebih pelan disini.
Perjalanan menuju timur dilanjutkan melalui the Great Alpine Road. Wahh jannn wuenak bener rutenya. Jika sebelumnya melintasi padang berbukitan dekat garis pantai selatan, kali ini menusuk ke dalam wilayah tengah pegunungan Kosziusko. Pegunungan dengan jalur sempit namun pemandangan yang tak terhingga. Sendirian untuk berjam-jam dari Orbost sampai Cann River. Dihimpit rapat pepohonan tinggi dan senja yang mengelam. Sambil berjalan Traction Control saya aktifkan pada level 3 melihat jalan yang sempit dan mulai berpasir.
Ninja 1000 tetap mendesing lembut dan stabil menambahkan confident. Pada banyak tikungan yang berlapis daun basah tebal, traction control terasa beberapa kali menahan rotasi ban belakang untuk tidak sliding. Cann River, titik pengisian bensin terakhir sebelum berikutnya kota Cooma. Saya menatap agak khawatir jam tangan, waktu sudah menunjukkan 6.30. Ada dua hal yang harus saya perhitungkan:
- Pom Bensin di Cooma kemungkinan tutup di malam hari. Jarak masih sekitar 340 km. Tidak bisa, atau sangat riskan dengan bensin satu tank penuh saya bisa mencapai Canberra.
- Saya akan melewati taman nasional yang dipenuhi binatang liar, terutama Kangguru dan Wombat. Pada saat malam mereka biasanya berpindah dan menyebrang jalan raya.
Menjadi dilema antar memacu kendaraan atau berkendara lebih pelan untuk menghindari tabrakan dengan binatang yang menyebrang.
Untuk mobil mungkin kurang menjadi masalah, namun untuk motor berhadapan frontal dengan kangguru meskipun kecil bisa berakibat fatal.
Dimulai dengan doa, saya lanjutkan etape akhir Cann River – Canberra. Perjalanan kian menanjak menuju plateu tertinggi di Australia. Hawa kian dingin menusuk ke angka 7 derajat celcius. Meskipun tidak hujan, rain coat akhirnya dipakai untuk mengurangi terjangan dinginnya angin dan menjaga suhu tubuh. Sekali lagi berjam-jam sendirian.
Melihat kangguru dan wombat bergelimpangan kering di tepi jalan, saya berdoa tidak harus menghadapi yg masih hidup bengong di tengah jalan. Bike won’t stand a chance.
Pada rute yang menembus pegunungan dengan jarak pandang yang terbatas saya mengurangi kecepatan.
Begitu memasuki sabana, Ninja 1000 melonjak ke angka 170 km/jam konstan untuk mempercepat waktu tempuh. Angin sudah mati, malam musim panas perlahan turun, mata tetap mengawasi pergerakan di depan, kanan kiri jalan.
Plateau di saat matahari terbenam memang luar biasa. Saya berada di salah satu dataran tertinggi di benua ini, dikelilingi barisan sabana dan puncak-puncah gunung. Langit seperti berhujung di balik puncak bukit di depan itu.
Sayangnya tidak ada banyak kesempatan untuk menikmati semua itu. 2.5 jam tanpa lawan, akhirnya saya memasuki kota Cooma yang sudah memasuki periode istirahatnya. Syukurlah masih ada satu pom bensin yang baru akan tutup. Kalau tutup semua saya terpaksa menginap di kota ini karena Canberra masih 90 kilometer di depan.
Ngopi sembari makan nugget panas untuk mengisi perut, akhirnya saya melanjutkan akhir perjalanan di bawah gelap tanpa ada penerangan jalan. Kecepatan bervariasi antara 90 – 130 km/jam seturut kepercayaan diri dan feeling saya di wilayah itu. Sepanjang jalan hanya menyalip 2 truk barang dan 1 motor.
Perasaan lebih lega ketika melihat benderang lampu kota terpancar di kaki langit di depan. Populasi Kangguru biasanya sudah mulai berkurang. I am home.
Arriving in Canberra to my tirelessly supportive family without any problems. Really wonderful trip God, thanks for taking care of me and family.
Total 787 km, 39 liter bensin dan 9.5 jam perjalanan. Worth every second of it.
Catatan tepi:
- Ninja 1000 ini memang sport tourer banget. Engga pegel karena distribusi bobot tubuh cukup seimbang antara punggung dan lengan. Bokong aja pedes dikit hehehe.
- Terutama kalau solo touring jangan dibiasakan makan banyak selama perjalanan, bisa membuat tubuh berat untuk mencerna makanan. Minum yang diperbanyak.
- Traction Control banyak membantu terutama untuk kondisi jalan yang tidak kita ketahui/terduga.
- Kalau pengendara moge perhitungan dengan konsumsi bensin itu bukan karena pelit atau ga punya uang utk beli bensin. “Bahh masak beli moge masih nanya konsumsi bensin berapa?”. Mengetahui konsumsi bensin itu penting untuk tau jarak jelajah sebelum harus isi bensin lagi.
Petouring sejati om leo 😀
Info untuk pemilik mobil honda
http://traktordohc.com/2016/02/13/honda-prospect-motor-recall-produknya/
Bnr2 Petouring sejati,,, encok gk om? 😀
Info untuk pemilik mobil honda
http://traktordohc.com/2016/02/13/honda-prospect-motor-recall-produknya/
alhamdulillah belum kena encok atau asam urat
Wah sangar ik…rahasiane apa om?
Plg jauh br 400an KM,,itu aja jg dah empot2an 😅
Rahasianya… Turing di luar negeri 😁
Hmmm engga juga. Rute Tarutung – Aceh 11 jam hajar kering sendirian.
Luar negeri gk macet,jln mulus,teratur rapi&relatif sepi jd ngurangi capek mgkn 😀
Betul sekali mas
9.5 jam? Luar biasa!
http://singindo.com/2016/02/13/ini-video-latihan-tni-berpeluru-tajam-yang-bikin-heboh-asing/
Sepi mas
wow… nice story..
Gak ada begal om.. ngeri berjam-jam sendirian.
Ngeri tiba2 kamgguru nyebrang mas
Disana ga da cerita begal, om?
Begal oleh Kangguru banyak mas
Manteb om…
Aku kapan???…
https://dslazer.wordpress.com/2016/02/11/substitusi-per-vakum-yamaha-byson-menggunakan-per-vakum-bajaj-pulsar-180-ug-4/
Alus jalan nya euy… 800km eceess untuk om2 perkasa nih ,.. yang muda blm tentu… xixixix
http://apipotoblog.com/2016/02/12/modifikasi-honda-cb150r-cafe-racer-berani-tampil-beda/
Lebih irit dr innova konsumsi bbmnya ya
kalau sdh cruising, kecepatan stabil di gigi 6, konsumsi bensin irit jadinya mas
beda bbm bro, oktannya 98
kyak di tipi2 ceritanya.. 😀 😀 😀 asik banget jalanan disono. buat pecinta turing..
Sensasi tegang karena sendirian, sekaligus senang karena merasa bebas, dicampur nafsu memacu motor tp ditahan kekhawatiran…….. Emang sesuatu!
Bro ngerti banget 😀😀
kalo dimari jalannya model begini…haduh udah dipake alay buat kebut2n liar pasti…
Rute Aceh dan sumbar mirip bro
Serius? Jadi penasaran…
http://kobayogas.com/2016/02/12/modifikasi-yamaha-nmax-pasang-windshield-model-kawasaki-versys/
Serius sekali. Coba rute Bungo sampai Kilian Jaro, atau Meulaboh – Banda Aceh
Luarrr biasa Om Leo ini
biasanya di luar mas, hehehe ya jadi biker harus sering dilatih ke hutan kita mas
Mantebh touring naek ninja 1000
wehehehe wenaknya bisa kayak gitu ya om…….
Konsumsi BBM Ninja 1000
78:32=
24,59375km/liter
Hampir Sama kaya Satria jadul saya Om…….
aduh enaknya ketemu jalan kosong berjam-jam
😀
ada satu receipt bensin yang ga saya hitung, harusnya 39 liter. maaf ya
waduh ko irit ya om…saya kira bakal dibawah 20 km / 1 liter
Krn stabil kecepatannya dan di gigi 6 bro
buset…..
jangan-jangan pas jalan landai Motor Om matiin yak…
wkwkwkwkwk..
😀
kira-kira nanti Xabre dapet berapa yak Om? eh.. ga nyambung…
hehehehe
Sekali-sekali njemur biar famous kayak Om Kobay…
Modifikasi keren Xabre…
http://underyoke.com/2016/02/13/modifikasi-yamaha-xabre-by-murazaki-part-1/
😀
Inspiratif dan membangkitkan hasrat touring tanpa batas. GodSpeed.
sulit diucapkan dg kata2 ….keren pak
wahh apalagi kalau mas ikut langsung
sy sebenarnya bukan tipe tourer pk Leo, tapi melihat jalan seperti itu gak mungkin jga tdk tertarik utk meluncur. aspal yg mulus dan sepi.
ada jga beberapa kawan yg pakai z1000 sugomi dan satu orang yg pakai z1000 sx sdh dilengkapi side box, mereka senang turing jarak jauh seperti ke bromo, atau sumatra. kalau sy cukup ke pelabuhan ratu lewat cikidang atau ke tanjung lesung sebagai rute terjauh. jarak lebih dri itu nyerah sy 😀
Problemnya di jawa itu banyak titik macetnya
aiihhh jadi kepengen juga kuliah sambil riding di Australia kaya om Leo hehe
By the way om, maksudnya Cool-Off period apa ya om?
periode dimana setelah kita bisa berpikir lagi tentang barang yang dibeli
Itu berapa lama om masa nya? Kalo dalam masa itu ada masalah karena bawaan motor bisa dibatalin gitu?
Cool off period 3 hari bro. Tp ada garansi pabrik 2 tahun dan dealer 1 thn
jaraknya sudah sepertiga pas awal beli motornya ya?
anggep aja sama first hand.nya dipake 3hari habis itu dijual..weleh weleh.
beli motor kayak beli selai kacang, nggak sampe seminggu habis.
haha
ndhang nular ke aku om leo..hihi
aamiin
Hhaha iya langsung loncar ke 3000 km odonya. Aminnnn
what an adventure !
di indonesia, touring naik ninja 1000 milik sendiri, mungkin cuma orang super kayah yang bisa ngelakuin. betul nggak om ?
Hehehe biasanya sih pakai GS ya temen2 itu
Hadir…
PR nya mana, kumpulkan
☺☺☺☺ ada di blog…
aih..jaraknya dari rumah sudah 1/3 jarak motor saat dibeli…
anggep aja dipake masih 3 harian atau 27 jam sama first hand.nya habis itu dijual.
beli motor kayak beli roti tawar, habis nggak sampe seminggu..
haha
ndhang nular ke aku om riwayatnya.
aamiin..hihi
keren om. 😀
Makasih mas
Enaknya riding jalanan mulus sepi lagi
Hehehe iya mas. Bahayanya ya itu. Angin dan kangguru
Wes Jan eddyaannn tenan mas iki … Bikers sejati
Sakjane nggo ngirit kok mas 😅
behhhhhh mulusssss amat jalanya…. andai jalan d indo kyak g2…. btw d sana banjir ngk om
Ada juga bro. Kalau pas musim ha
jalan antar negara bagian sekitar taman nasionalnya ada speed limitnya kah ,om?
Kadang ada tandanya bro, kadang sejam ga nemu
keren om, jalan diluar negeri enak2 euy, sepi, mulus, anti macet, dan anti begal yang jelas.. disana pakai motor 150 cc bisa tiap hari gas poll sampek puas tuh 😀 jalan mndukung euy.. touring bisa mantep
Pake GS om Leo bisa-bisa keliling Ausie..
Hahaha iye kali ye. Waktu sama duitnya yg ga ada
Pake GS Om Leo bisa-bisa keliling Ausie
klo saya paling jauh kerumah mertua om (masih di satu kota sih) tapi di pedalaman (naek turun gunung) sekitar 200km ditempuh selama 4 jam, tp dihutan saya pernah ketemu “gituan” om sumfeehhh mrinding. yg lebih serem lg pas mau balik pulang ke rumah kan mesti subuh2 biar g telat nyampe buat jam kerja, lewat hutan tanpa ada penerangan n tanpa ada kendaraan lainnya om (baca cerita om leo jd keingetan gimana rasanya degup jantung dan bulukuduk yg tak henti2 nya merinding sambil memacu kendaraan) mana jalannya “khas Indo” om (penuh lubang wkwkwkwkwk) n motor saya jg cm motor sport jadoel 125 cc rasa hati gmana gitu…..hehehehe
cara menceritakan om leo bener2 merasuk sukma ku hehehehehehe lebay
I can feel you bro hehehe
Jadi ngiler om pengen ngerasain bergelinding di jalan’an situ 😀
Bisa nyewa motor disini kok bro
jadi inget waktu ke aceh dari medan. emang bener tuh jalannya lebar, mulus, lempeng. kalopun ada tikungan biasanya parabolik bersudut lebar. ngebayangin kalo naik motor gimana nikmatnya itu disana, tapi sayangnya waktu itu lagi naik mobil. sedaaaaaapppp ehehehe…
yaampun om, bikin ngiler aja dah. di indo mah jarang yg bgni.. mggu lalu turing jkt-padang. jalan yg manusiawi di prov jambi dan sumbar aja, itupun rame dan kadang ada jebakan batman.
Terus ke utara lagi. Di aceh banyak jalur bagus
woooow,,, harus dicoba niih.. #penasaran… Tapi pasti jalanan tetep rame kan om? wkwk..
Antara sidikalang dan perbatasan aceh sepi bangey
waaaaa, kepo… thanks om Leo,,, suatu saat musti dicoba nih.. :beer:
Keren..emang kenyang om makan ga pake nasi?? 😀
Kalau umur udah lewat 40 gitu kali ye heheh
takut dibegal kita mah ah 😀
http://bmspaces.com/wp/2016/02/13/surat-cinta-untuk-bapak-menpora/
Om leo selalu bikin envy 😀
Ngga tertarik cruiser/heavy adv om?
Entar kalau udh tuaan mungkin ya hehehe
Selalu asik baca artikel om satu ini soal riding experience, serasa ikut didalamnya.
Ditunggu lg om artikel2 soal riding experience nya.
Salam buat kanguru dsna 😀
Setiap kali baca agregator indomotoblog, artikel om leo selalu saya baca paling akhir..
Kenapa?
Karena artikelnya selalu menarik dan enak dibaca berlama lama, rasanya seperti ikut didalam cerita perjalanannya,
Good luck om leo
Wahh asal jangan terus lupa baca mas hehehe
Kok pemandangan nya kaya bukan di Indonesia ya om Leo? #ehh
Haihaihai
asik bener jalanya berjam jam riding sendiri 😀
ane sebulan sekali jarak denpasar – trenggalek lewat jalur selatan 600km bawa fu paling cepet butuh 11 jam tapi dengan resiko encok berat mulai di km 450an 😀
Mungkin harus yg riding positionnya lebih tourer bro
paperwork + asuransi kelar dalam 1 jam…, emang kalo sistem administrasi sudah berjalan dgn sangat baik, bikin ngiri setengah hidup
Bangett
Maaf ‘Mas Leo, saya sih bukannya fokus ke kendaraannya.. Tapi saya terharu oleh rasa support keluarga sampean yg selalu mendukung kegiatan ‘biker’ sampean.. Jarang2 tuh, yg ada malah diomelin bini & keluarga dirumah.. Apalagi riding sendirian.. Iihhh.. Saya aja pake innova SBY-Semarang, selalu harus kirim kabar ke rumah tiap 30menit.. Haha
Saya kenal istri memang sejak saya suka naik motor. Dan perli juga melibatkan istri bbrp kali di dlm aktivitas bermotor kita
Seperti biasa, ngebacanya aja sudah berasa keren omLeo 😄 ditunggu postingan touring lainnya👍
Sensasi touring memang ga pernah padam ya, om.
Jadi kepingin touring lagi hehe
Rute Sumbar – Aceh: noted
Tinggal dmn bro?
Mantab banget om… pengalaman yang tak ternilai harganya
Makasij kang
wow….alur ceritanya begitu runut….lengkap dengan segala peristiwa yang menyertainya dan di ungkapkan dengan detail….dari sekedar membaca ceritanya saja kita bisa mendapatkan gambaran persis peristiwanya….wow….jika dibuatkan dokumentasi dalam bentuk video tentu akan menjadi cerita yang bisa “di lihat” dan di ulang2 saat kita ingin mengenangnya….salut sama om leo….cool….
makasih masukannya bro. Gopro saya pas error, setelah diutak-utik di rumah sebenarnya bisa di-reset, tapi pas dijalan buru-buru
buset 797 km dalam 9,5 jam.. lha saya 9,5 jam baru nyampe surabaya dari jogja.. itupun bawa mobil.. jalanan australia memang well tenan..
Sendapp
Buhhh..Kirain ada foto si wombat!Species bantet nan imut geto!Overall nice single touringnya bro leo. Ane ngerasa ky baca dongeng jadinya. Btw de’ regis ga jd ikut yak ??
Wahh ga bakal kuat dia kalau sekali hajar. Dibonceng cApdk lho
di komunitasku, itu namanya “ajar mencrettttt”…. gilak…….
http://78deka.com/2016/02/13/deka-gsx-r150-berpower-23-dk-jangan-berpura-pura-bego-lah/