Awal tahun 2015, beberapa hari setelah tiba di Australia, saya menyempatkan diri untuk main-main ke Joe’s Motorcycle. Satu tempat yang happening banget. Karena disini adalah dealer untuk Yamaha, Triumph dan Husqvarna. Jajaran komplit dan andalan dari masing-masing merk bisa dipanteng lengkap disini.
https://7leopold7.com/2015/01/10/menemukan-paradise-nya-para-biker-di-canberra/
Saat itu saya mencari MT-09 yang ternyata harus inden 1 bulan, makk lama kalinya. Malahan kemudian ditawarkan FZ8 eks demo dengan KM rendah dan harga memikat (75 juta rupiah). Namun hati sudah kadung tertaut dengan MT-09 waktu itu.
Saya sempat tanya discount mahasiswa waktu itu. Joe cuma jawab, dia sebulan bisa jual minimal 25 unit motor, bahkan sampai harus indent, jadi belum perlu ada discount. Pelit banget hehehe. Ya udah, saya cari ke negara bagian lain yang kebetulan menawarkan harga yang miring.
Sebulan kemudian saat saya kembali untuk service pertama MT-09, saya merasa ada yang aneh. Ternyata Joe sudah tidak lagi menjadi dealer resmi Yamaha. Walahdalahhhh…
Saya coba cek ke internet, tidak ada dealer lain di Canberra atau kota lain dalam jarak 200 km. Piye iki…terpaksa tetap diservice meskipun statusnya jadi bengkel umum.
Sambil nunggu service saya tanya. What happen with Yamaha dealership?
Si Joe, bapak berambut putih yang sudah menjadi dealer Yamaha selama 25 th, bilang ada pergantian manajemen Yamaha Australia. Orang-orang Jepangnya ditarik dan diganti orang Australia muda. Dan mereka merasa kepentingan marketing Yamaha tidak diwakili dengan baik oleh Joe.
What the hell does that mean? saya tanya
Exactly my question, kata Joe.
Nampaknya manajemen baru Yamaha, Hillsong ltd, tidak happy harus berbagi dealership dengan Triumph tutur Joe.
Tapi Yamaha dan Triumph menargetkan market yang berbeda, dengan harga yang signifikan juga berbeda, protes saya.
Yang lebih gila lagi, lanjut Joe, Yamaha approach CMC (Canberra Motorcycle Centre) untuk menjadi dealernya. Padahal CMC (dealership terbesar memang se Canberra) merupakan dealer untuk Honda, Kawasaki, Suzuki, KTM dan Ducati. Tapi tidak deal, karena perwakilan Honda dan Suzuki berkeberatan kalau CMC juga menjadi dealer Yamaha. hehehehe ya wajar sihhh
Menurut informasi yang saya dapatkan dari komunitas CanberraRiders, penutupan dealer-dealer Yamaha ini juga terjadi di kota-kota lain.Terutama di dealer yang menolak hanya eksklusif untuk Yamaha saja.
Dealer yang tetap bersama Yamaha harus melepas dealership dengan merk lain di satu toko. Hmmm padahal joint dealership ini bukan tanpa alasan logis. Tenaga kerja dan biaya operasional showroom mahal sekali di Australia ini. Itu sebabnya satu showroom bisa merupakan dealer dan authorised service centre untuk beberapa merk.
Apapun itu, selama satu tahun, tidak ada dealer Yamaha di Canberra dan banyak kota di Australia. Meskipun ini tidak terjadi di semua kota, tapi saya ga berani membayangkan berapa besar kerugian Yamaha di sisi penjualan dengan pendekatan manajemen yang baru ini. Kebayang juga kan betapa mumetnya owner Yamaha menyervis motor-motor bergaransinya selama waktu satu tahun.
Akhir tahun ini selain di Canberra, Yamaha juga membuka showroom-showroom baru yang eksklusif Yamaha. Bahkan untuk apparel pun harus resmi Yamaha.
hmmmm keputusan yang sangat beresiko di Australia sini… Penjualan Yamaha baik, namun operasional cost sangat tinggi disini, itu sebabnya dealership selalu berbagi.
Seorang berkomentar demikian di forum:
No doubt this would be Yamaha Australia’s wet dream, but it sounds like a fast ticket to bankruptcy to me. Car dealership mentality won’t work for bikes…
http://www.dirtbikeworld.net/forum/showthread.php?s=ba4bcf628288e6b80ba155399dbc0070&t=119402&page=2
Mas Abidin, GM Motorsport dan Service Yamaha Indonesia berkomentar di Wall FB saya setelah membaca artikel ini:
15 tahun yg lalu hal seperti ini tidak aneh Mas Leopold Sudaryono, Yamaha Indonesia juga pernah melakukan hal tsb. Ada resiko setiap tindakan management ..tetapi berbuah manis di kemudian hari. Fungsi kontrol system distribusi lebih konsisten. Dan pada akhirnya ..kepastian investasi yg besar jadi lebih pasti.
Yah semoga semua sudah diperhitungkan dengan baik oleh Yamaha Australia dan investasi ini berbuah baik.
——
Next Artikel: Dibukanya dealer baru, Yamaha of Canberra.
berarti bule nggak harus lebih pinter dari kita ya Mbah…. XD
http://78deka.com/2016/01/19/lin-jarvis-pasang-pembatas-garasi-itu-merugikan/
ini tentang strategi dan kebijakan manajemen. yang bisa saja diambil berdasarkan asumsi yang kurang pas. entah mereka bule atau bukan 😀
tapi masih terlalu dini juga bagi kita untuk menilai apakah keputusan ini tepat atau tidak. kita lihat saja dulu
gilakk!1satupun g ada!! Yamaha ama konsumen sama2 dibikin pusing
http://sebarkan.org/2016/01/19/kuasa-hukum-jessica-sebut-mirna-hani-yang-minum-kopi-bersama-kenapa-yang-tewas-hanya-satu/
di banyak kota, bukan berarti semuanya bro
oooo..rugi bandar deh yamaha pdahal br nelurin produk
ketakutan sama merk lain ?
bukan, tapi ingin dealer penjualan ekslusif untuk Yamaha saja.
Wih bisa sampe ada perombakan gitu sih…
==========
Honda Mobilio Facelift 2016 Diluncurkan Dengan Dashboard Jazz, Siap-Siap Owner Mobilio Lawas Mbatin
http://wp.me/pjIYW-1Xt
krn ganti manajemen bro
untuk kelas matic apa aj y om produk yamaha d sana
Tricity, tmax, nmax ada
Kalo brand jepang mau ekslusif kyknya rada susah, apalagi cost tenaga kerja yg tinggi
Strategi yg aneh
Hampir semua brand harus begitu. Bukan hanya Jepang. Yg Eropa juga joint.
Nah tu dia
Strateginya aneh banget
kita liat ke depannya gimana bro
Kayaknya asyik ya klo satu dealer bs jual banyak merk, service jg gampang….
makanya saya betah nongkrong di dealer sini. udah kayak pameran motor 😀
Bisa gak ya diterapin dimari utk motor kecil… bener2 all 4 1 & 1 4 all…. mau pilih motor gak usah ribet kesana kemari nyari tiap dealer atpm….bs bandingin langsung minimal tongkrongan tiap motor…. 🙂
Nunggu pas pameran aja 😁
Wow ” berani ambil resiko besar” (dengan kata lain : songong) juga ya management yg baru itu 🙂
bukan songong, mungkin ini persoalan ideologi marketing mereka juga
Hillsong ltd , itu ada hubunganya dengan band religi kristen australia om Leo?
iya nih, gue pertama denger juga nyambungnya kesitu 😀
gw malah baru tau ini 😀
Kalo di indo … Satu lokasi, dibikinin PT sendiri”…tapi owner nya tetep Sama … Jadi seolah” masing” exclusive … Tapi tetep Ada Konsekuensi Pajak dll…
di Indonesia masih oke krn operational cost ga separah Australia bro
beda dengan sini, suzuki yg udah hampir sekarat pun masih punya 3 dealer aktif di 1 kota kecil hehehe
https://revvingruby.wordpress.com/2016/01/19/aerox-nyasar-blue-ocean-bukan-vario-125/
masak sih Suzuki sekarat mas
Hidupnya tinggal ngandelin 1 produk doang mas bro, makin kejepit aja
“..ada pergantian manajemen Yamaha Australia. Orang-orang Jepangnya ditarik dan diganti orang Australia muda.. ”
saat masih ada orang Jepang mereka rela berbagi dealership dg brand lain, namun setelah ganti orang Australia justru minta eksklusif utk Yamaha?
Logika saya belum nyampe nih….
menurut Joe, “new guy” ada kemungkinan mereka sebelumnya ga bermain di penjualan motorbike. jadi pemahaman mengenai kondisi dealership motor yang berbeda dengan mobil kurang dipahami.
Sebenarnya bagus dan sah2 saja pabrikan minta dealership ekslusif hanya untuk merknya. Di Indonesia ini oke, karena hitungannya masuk. DI Australia ini perlu kita lihat perhitungannya bagaimana. Pride Vs Operational Cost
Apa nantinya strategi ini bakal disusul pabrikan jepang lainnya buat mengeksklusifkan diri juga di Australia om? atau yg lain wait and see? pantes di Indo gencar bgt mocil2nya… lebih gampang jualnya drpd moge ya…
saya kira ini lebih perhitungan yang dilakukan oleh masing2 manajemen. Pabrikan lain masih belum mewajibkan dealer eksklusif hanya untuk merknya
lah Om, sebelum beli tuh motor belum ada informasi bakal kejadian kaya gitu? bisa kecolongan gitu…
engga tuh, mungkin juga sudah ada pembicaraan internal antara manajemen baru Yamaha Australia dan para dealer mereka, tapi ya krn blm final mungkin ya jadi ga disampaikan ke customer.
Oo..gitu toh awal ceritanya, kirain ada apa dengan Yamaha Australia
http://elangjalanan.net/2016/01/20/tvs-apache-rtr-200-4v-alternatif-buat-pecinta-touring-nih-pasca-ditinggal-pulsar-p220/