Keduanya motor yang saya kagumi. Karena totalitas pada genrenya.
Keduanya sudah saya kendarai cukup intensif. Harapannya ini bisa memberikan perbandingan yang obyektif dan bermanfaat bagi bro dan sis yang membaca.
Keduanya mewakili kelas dan genrenya masing-masing. Yamaha MT-09 mewarisi darah Motard Sportster, supermoto. Sedangkan Z800 lebih pada interpretasi/versi naked dr sport middleweight (yg sekarang kosong di jajaran 750-900cc sejak ZX9 discontinue). Tentunya basic genre yang berbeda menyebabkan banyak perbedaan di implementasinya. Bagaimana keduanya berhadapan?
Kawasaki Z800
Hadir mendobrak mindset dan barrier psikologis 4 silinder inline di Indonesia. Dilepas di harga 169 juta rupiah, pikatannya membius banyak biker Indonesia yang memang sudah rindu motor 4 silinder inline diharga masuk akal dengan kondisi legal (bukan NP alias bodhong). Penjualannya sukses melebih target 200 motor di tahun pertama.
Saya berkesempatan mengendarai totalnya 3 minggu lebih di bulan pertama Z800 dillaunching Agustus 2013. Hampir-hampir Z800 milik Pape Setiawan ASR ini saya pinang kalau ga ingat harus migrasi ke Australia.
Yamaha MT-09
Ini gebrakan global dan paling ditunggu dari Yamaha semenjak hampir 1 dekade tidak ada terobosan baru pada enginenya. Mengusung pendekatan terbaru Yamaha, triple inline, MT-09 adalah jenderal pertama yang dikirim ke lapangan untuk menguasai pasaran eropa yang terpukul lemas akibat krisis ekonomi 2008. Dan Jenderal ini sukses dengan misinya. MT-09 di tahun 2014 dinobatkan menjadi motor ketiga terlaris di Eropa setelah BMW GS1200 dan Yamaha MT-07 karena value for money dan performa engine-nya. Saya mengendarai MT-09 selama sejauh 5000an km selama 8 bulan ini.
PERBANDINGAN TENAGA
Membandingkan tenaga motor itu bukan hanya membandingkan statistik angka. Disini kita bicara karakter. Dan kedua motor ini memiliki karakter tenaga yang sama sekali berbeda.
Z800 dengan mesin inline four lebih halus seperti mentega dan kemudian meledak di RPM menengah ke atas. Sedangkan MT-09 dengan mesin triple cross-plane sudah bajingan tenaganya sejak RPM bawah.
Mari kita lihat capaian maksimal untuk tenaga dan torsi. Terlihat di dalam tabel sebagai engine terbaru dengan kapasitas mesin lebih besar (803 vs 847cc) MT-09 memuntahkan torsi dan tenaga yang cukup besar. 115 HP dan 88 Nm. Sementara Z800 melepaskan 108.9 HP pada torsi 83 Nm. Yang membuat tenaga keduanya terasa berbeda bukan pada angka di atas, tapi konfigurasi mesin inline four dan triple inline.
Dan saya kira itu adalah the best set-up untuk masing-masing genre. Sebagai motard, MT-09 perlu dibekali dengan torsi yang merimpah ruah, bahkan sampai ke titik berbahaya. Sementara Z800 sebagai naked sport perlu mengemas tenaga massifnya secara lebih smooth.
Bro dan Sis perlu merasakan sendiri, karena statistik hanyalah kertas yang bersifat 2 dimensi. Sementara sensasi tenaga itu lebih kompleks dimensinya.
PERBANDINGAN HANDLING
Mengendarai Z800 ibaratnya bergerak sebagai seorang commanding officer. Stability, control, power, elegance. Seorang perwira kavaleri.
Mengendarai MT-09 ibaratnya bergerak bersama banjir bah. Mendesak, menghempas, mudah berubah arah dan tak terhentikan. Seorang bajingan kampiun UFC.
Memiliki bobot lebih dari 1/4 ton (229 kg), Z800 bergerak anggun dengan suara inline four yang rapat dan dalam. Ketika ia bergerak, kita bisa merasakan segenap pasukan kavaleri bergerak bersama kita di belakang. Postur dan seat height yang tinggi membuat kita jadi terksesan lebih otoritatif di jalan. Tapi seperti juga kalau mau masuk TNI, anda harus memiliki tinggi minimum agar bisa memenuhi persyaratan. Dalam kondisi standard, Z800 ini adalah motor dengan seat height tertinggi dan terberat di jajaran Kawasaki. Apalagi kalau dibandingkan MT-09.
Sementara itu anda adalah seorang master parkour bila bergerak bersama MT-09, ringan, atletis, padat, dan bisa bergerak kemana anda suka. Anda adalah Joe Taslim yang bisa dengan mudah menjatuhkan lawan dengan gerakan cepat tak terduga. Dengan bobot hanya 188 kg (lebih ringan 41 kg dibandingkan Z800) dan tenaga yang lebih besar (6.1HP dan 5Nm), anda tak tertahankan.
Untuk manuverability MT-09 juaranya. Close quarter combat di perkotaan. Mau dicoba 3 atau 10 kali hasilnya akan tetap sama.
Untuk stability Z800 pemenangnya. Saat memasuki area luar kota yang membutuhkan suspensi dan handling yang lebih stabil, Z800 akan melahap tikungan dan jalanan bergelombang dengan lebih baik.
PERBANDINGAN PERUNTUKAN
MT-09 jelas dari perbandingan diatas superior untuk pertempuran jarak pendek perkotaan. Ringan, bertenaga, tak terhentikan. Spesifikasi spring suspensi yang ringan mendukung untuk itu, namun kurang adjustable utk jelajah antar pulau terutama dengan beban berat. Kapasitas tanki juga hanya 14 liter. 11 liter akan muncul indikasi E. Akan membuat kita harus lebih sering berhenti utk isi bensin saat jelajah jauh.
Throttle amat sensitif, meskipun sudah di B mode, ini tantangan tersendiri utk perjalanan panjang. Anda harus kendalikan betul otot lengan dan pergelangan kanan agar perjalanan tetap halus.
Z800 untuk perkotaan jelas kalah praktis, lincah dan manuverable dibandingkan MT-09. Sudahlah percaya saya. Tapi kalau dengan komposisi riding 70% touring jarak jauh, Z800 lebih stabil meskipun tidak dilengkapi dengan traction control.
PERBANDINGAN DESAIN
Ini seperti memaksakan diri membandingkan dua hal yang berbeda. Buat yang senang dengan gaya moge yang besar dan mengintimidasi mungkin lebih sreg dengan Z800. Moge ya harus besar mas. Dan jangan khawatir, Z800 memang besar.
Untuk penggemar gaya motard jalanan yang minimalis, sudah jelas MT-09 pilihannya. Coba perhatikan bagian per bagian, apalagi area belakang. Tanpa pemanis dan tedeng aling-aling. Dan ini memang berefek pada handling yang luar biasa ringan.
KESIMPULAN AKHIR
Dari segi selera, anda memilih dua hal yang berbeda. Dua hal yang tidak bisa saling menggantikan. Anda harus tentukan dulu apa yang sebenarnya dicari. Maneuverability, city exploring? atau stability dan control?
Seorang perwira kavaleri yg elegant? atau bajingan kampiun UFC?
Tentukan itu dulu.
Dalam pertempuran kelas middle-weight ada dua hal yang harus dipertimbangkan dari segi marketing:
- Basis komunitas. Basis moge kawasaki sudah terbentuk lebih duluan. Mulai dari baby 250 dan kemudian 650 semenjak tahun 2008. Dari mereka inilah aliran calon pembeli berdatangan. Sementara Yamaha sebagai pemain baru CBU harus bekerja lebih keras mencari celah pasar. Basis komunitas 250 baru setahun, dan kemungkinannya masih kecil dari mereka naik ke kelas MT-09 (sejauh ini saya, om Herwin YROI Malang, siapa lagi ya?). (nahhh masukin dong MT-07nya, ini pasar potensial). Jadi harus mencari ceruk pemain moge baru, atau pemilik moge lama yang lagi bosan dengan genre moge besar gedabang.
- Pricing strategy. Artikel saya yg ini cukup bicara panjang lebar. Pasar middleweight ini pasar tanggung. Pasar pencinta performa namun masih logis dan sensitif harga. Selisih harga 30an juta saja bisa menyebabkan segenap perbedaan performa jadi kurang relevan.
Kalau menurut bro dan sis, bagaimana?
Link review Kawasaki Z800
https://7leopold7.com/?s=z800&submit=Cari
Link Review Yamaha MT-09
Ah, gambarnya lupa diupload kek-nya..
But anyhow, its a beautiful compare log in between ‘Road Kraken’ .. Intimidate
Saya biasanya upload pertama kali hanya berisi satu foto. Supaya bisa kontrol foto mana yg akan dijadikan thumbnail saat share link. Upload berikutnya bbrp menit kemudian fotonya sdh komplit.
Nggih Om Leo, ngapunten kulo nggih.. 🙂
Ini artikel yang Saya tunggu mas…kesimpulannya seperti membandingkan buah apple Dan buah jeruk, sama sama buah…tapi berbeda…yang beruntung adalah yg bisa merasakan keduanya…Saya pengguna Z800, penasaran dengan MT09…tapi terjawab sudah dengan artikel ini….mantab tenan kalo yg nulis Phd garis perbedaannya benar benar kelihatan…
Garis perbedaannya benar benar kelihatan Dan terasa, walau Saya belum pernah nunggang MT09…
mantap review nya om leo..
Yup, anda benar, beda bngt ama blog sebelah “..kasta rendah”
Adem disini bacanya
Ini blog emang top bos, bahasa dan tutur katanya halus jelas dan berbobot. Bicara soal moge jelas “ISI”nya riding quality dan lain2. Gk kyak blog “kasta rendah” kata2nya cuma merendahkan aja. Biasa bos blum pernah hidup susah jd belagu. Isi blog pun tak ada, cuma berkoar2 doang isinya ama curhat2an hadeuhh capek deh mending itu blog bikin my diary aja ye.
Ngaku blog moge tp isinya 0. Mending ini tidak mengku blog moge tp isinya 0K
harus punya dua-duanya nih,,biar bisa ngrasain jambakan mak lampir sama keanggunan nyi roro kidul 😀
aduh ngeri banget
biar nggk mainstream om,hehe
Intinya tuh, YIMM kudu masukin MT07 ya om, hihiii 😀 siap meminang insyaalloh kalo MT07 mah, maklum baru main di 250 cc, takut kalo langsung berhadapan dengan ‘Bajingan UFC Champion’ 😀
MT07 Kalo gak salah masih 2 cylinders ya oom…sayang kalo mau naik kelas masih 2 cylinders, harusnya 3 Atau 4….hehehe..
kenapa harus Joe Taslim sih? saya lebih demen Iko Uwais hehehheeh, basisnya silat jadi lebih lincah
😀😀😀 krn Joe sesama Shotokan
katokan? weleh 😀
————–
http://kobayogas.com/2015/09/18/test-ride-special-rare-bike-suzuki-rgv-gamma-250r-vj23-lucky-strike-edition/
satu lagi gsr 750 r harus dikomparasi ….
wah informasinya cukup menarik mas..
mantab tenan …
Salut untuk Om leo… best reviewer kelas moge… gaya tulisannya itu lohhh…. bahkan kata bajingan saja bisa terdengar nyaman ditelinga 🙂
Setuju banget, smoth bgt bahasanya dan ngaliiiiiiiir…
Om Leo hebat bisa buat yang baca hanyut. #salamkastarendah
Z800 enak dipake di kota, cuma sulit saat harus u-turn sama parkir aja. Intinya terutama yg brgkt dari 250cc, asal udah bisa atur throttle dan dapet feelingnya z800 cukup mumpuni utk dipake dalam kota, motornya nurut juga, paling sebelnya kalo jalanan macet dan harus belok agak patah.
Mt-09 menarik euy, belum pernah pake.. jd no komen.
Btw, menarik om 😉
Nah ini area dimana MT-09 superior krn bobot dan kelincahannya.
Noted om.. btw nambahin.. bagi rider yg merasa z800 ketinggian, sy si lbh rekomen papas seat ato kalo sayang beli seat 1 lg buat dipapas, instead of lowering kit.
Handlingnya jadi aneh ya kalau pakai lowering?
Aneh, pake banget.. sayang, handling orinya mnrt saya tergolong superb
Tinggi mas berapa?
168
” Anda harus tentukan dulu apa yang sebenarnya dicari. Maneuverability, city exploring? atau stability dan control?
Pola pikir seperti ini harus mulai diedukasikan pada segmen market sport 150cc –> mereka yg masih mencari jati diri. Walhasil, pabrikan jadi terkesan bikin produk “palugada” utk memenuhi hasrat konsumen yg masih labil
hehehe semakin banyak yang mau diraih, karakternya semakin hilang.
saya belum pernah jajal dua motor superb ini. tapi mungkin bs sedikit di analogikan juga. daily riding pake pulsar 200 ns yg menurut saya height seat nya juga cukup tinggi. otomatis kerasa agak limbung pas macet macetan dengan bobot kosong motor di 147 kg dan postur badan saya 168/60. jadi kebayang itu height seat 834mm dengan bobot 220kg lebih. ampun paaaaak berasa nge gym legday mungkin tiap hari hahahaa.
Kok 220, 231 kg
tuh 231 kg malah. kalo kata orang sunda mah leleus tuur om leo. hahaha
Sayang bro, sekarang harga z800 yang tadinya 169 juta membengkak jadi 210jt. Sekarang ga ada lagi moge 4 silinder yang dibawah 200jt. (gsr750 = 199juta). Kecuali beneli tnt 600 yang aftersalesnya masih dipertanyakan. #indonesiaohindonesia
nahh itu
yaahh keknya sejak awal Yamaha dan kawasaki emang melakukan pendekatan yang berbeda buat bikin naked bikenya.
Yamaha “enak ditekuk”, Kawasaki stabil buat cruising.
betull
saya pernah make si ijo, kesimpulanya, power smooth meledak di tengah atas, bawah ok, nggak lemes kayak supersport, tapi handlingya, berat banget , jauh lebih berat daripada monster 795, dan panasnya aduhai , sudah pake lowering kit ,jadi handling agak sulit buat belok patah,
231 kg emang lumayan ya
eh tapi om Kobay pernah bilang handlingnya z800 masih kalah dibanding z1000, Z1000 lebih nurut dan jinak katanya…
Ya iyalah.. Lebih superior chasis dan suspensinya
Tanyain om Kobay, Z1000nya siapa yg ditest 😊
maaf gak kenal, waktu itu kenalan selewatan aja 😀
Cowok geleman
ngah ngah ngah
http://kobayogas.com/2015/09/18/kalau-yamaha-mt15-sohc-seperti-ini-bisa-geger-kelas-150-street-fighter/
Belum pernah pake z1000 jg, tapi kalo om kobay bs jadi karena tinggi badan mempengaruhi confidence (wkwkwk, peace om kobay, jk) ;p seat height z1000 rendah. Anyway, no idea, cm ikut meramaikan komen ajah..
pantes dua hari ini kuping berasa agak panas, ternyata ada yang merindukan kuh
———————-
http://kobayogas.com/2015/09/18/test-ride-special-rare-bike-suzuki-rgv-gamma-250r-vj23-lucky-strike-edition/
Blogger aktifitas tinggi
blogger ekonomi lemah 😀
Beli ah 1…. ah sayang duitnya lom cukup…
btw ada cerita lucu sih. pernah waktu itu saya pake nsr r, dari agak jauh keliatan kaya z250. agak dijailin dikit, pepet blayer gas, lari. tau nya doi nyalip eces bgt dan zwing zwing nya itu baru bikin saya ngeuh. pas lampu merah ane ketawa sambil doi jg buka kaca helm. dan saya bilang, duh om saya ketipu, kirain z250. dia nya jg ngakak enjoy. jalan bareng lg ehhh tau nya tu motor berkunjung k rmh tetangga. hahaha
hehehe
Keren banget review’nya omLeo..
makasih broo
Klw udh urusan moge ane lebih milih urusan desain dibanding tenaga kang, secara apalun merknya udh psti sm2 kencang :D, kalo dsurug milih mngkn ane akan lebih milih Z800, tp krn faktor beratnya yg over weight itulh yg msih bikin mikir2 lg, mngkn Suzuki GSR750 msih lebih masuk akal utk segi bobot,tenaga,price and desainnya di banding si Z800
Bagi orang yang masih awam moge, lebih mudah menaklukkan tenaga Z800 atau MT09 om…??
Awam moge sebaiknya tetap membiasakan diri dulu dengan moge seperti Er6n. MT-09 handling ringan tapi tenaga liar. Z800 tenaga smooth tapi handling butuh respect dan pengalaman.
Saya pilih 緑 の 化け物 Aka green monster. Tp penasaran jg sama jambakan setan mt09.
jujur, saya senang baca tulisan om Leo
saya juga jujur senang membuat artikel yang membawa manfaat bagi yg membaca 😀
Top om leo reviewnya, belum ada blog lokal yg reviewnya se ok ini…
beda style aja mungkin masbro 😀
jadi…. motor y*m*h* itu motor “bajingan” kasta rendah….
wah wah wah….. untung pake K*W*S*K*
haha…..
#peace, j/k, intermezzo 😀
kasta rendah = biker ugal-ugalan. Kasta tinggi = biker yang respect for others.
Motor mah cuma benda mati. Sikap pengendaranya yang menentukan kasta sebuah motor.
wkwkwk UFC 😀
http://singindo.com/2015/09/17/keluhan-pelanggan-meises-ceres-karena-ditemukan-ulat-di-dalamnya/
yoih
Sipp sekali reviewna om Leo…hadehh bikin ngeces aja 4 cyl..sayang proposal ditolak pangdam melulu…ya sudah nikmati saja jambakan er6n, dan harian teteup ninja 250fi paling pas…sabarrr
er6n + Ninja 250 + bujuk dikit = z800 second
Sebenernya z800 lebih pas dibandingkan dengan FZ8 krn sama2 sport naked 800cc.
Kalo Mt-09 bener kata mas Leo, kaya feeling Surfing pas Banjir Bandang, dan penggunaanya lebih ke perkotaan drpada cruising. Riding bareng z800 dari 2013 emang feelingnya persis sama seperti yang mas Leo tulis. Semoga tahun-tahun kedepan saya masih diberikan kesehatan dan rejeki lebih supaya bisa “menikmati hidup” dengan explore ganti2 motor kayak Mas Leo.
Motor baru ibarat kenal cewek baru, berbeda karakter, berbeda sifat dan sikap kita dalam menghadapinya, tp bukan selingkuh ya mas…. hehheee
Sukses selalu di negeri seberang mas
betul mas, lucunya MT-09 di amerika utara dinamanka FZ-09.
mengenal dan mengerti lebih banyak motor membuat kita lebih rendah hati sebenarnya.
makasih doa dan supportnya mas
dulu moge impian ane R6. motor paling exotis dan cantik saat awal hadir. setelah baca canggihnya elektronik control di R1M, bikin ane terkagum2 mengalahkan keanehan desain nya yg out of the box. lalu baca2 tulisan om leo ttg mt-09 bikin ane sakau kesengsem ni motor. entah kenapa ada sesuatu tentang desain klan mt yg bikin betah mata memandang. something that i can’t explain. sayang hal tersebut tidak ditemukan di mt-25, yg menurut ane lbh cocok pake nama fz atau fazer. masalah selera sih, tp gw ngomong jujur aja.
karena dg mesin 250cc dua slinder online sulit mengutamakan torsi bro
Banyak yg bilang Z800 itu motor yang milih orang (rider). Bukan orang yg milih motor hehehe.
MT09? Seperti ada yg ‘hampa’ didesainnya. Kayak ada yg kosong gituh.
hehehe
wah…mantep bener ulasannya
btw klo mt-07 masuk apakah dari segi pricing bisa bersaing dengan er6 series..
trus apa kabarnya XSR700 di aussi
enak tuh buat moge nyantai menyusuri kota.. desain retro modern yg yahuud
Kalo di perhatiin…MT09 lama-lama kayak RX-King versi modern ya modelnya…hehe
Hehehe juga ada jejak Scorpio nya
bukannya 229kg kurang dari 1/4 ton y om?hehehehe
Iya bener juga ya 😅😅 maaf saya koreksi entar
artikel yg mantap sesuai yg lagi ada dalam hati..
tapi bandingin juga dengan GSR 750 donk om..
kemaren pas IIMS sempet nyobain (duduk doank ga jalan 😀 ) tiga motor beda pabrikan ini..
alhamdulillah naik Z800 masih blm jinjit (mgkn efek pake running shoes)
naik GSR 750 feelnya hampir sama dgn Z800 cuma lebih rendah aja..
naik MT-09 cuma teringat 1 hal, enteng!
kalo ada rezeki berlebih memang berencana meminang salah satu dari tiga motor ini.. Amiin
salam sukses om Leo..
Z800.. apa yah, totally friendly seat height killer bastard.. (talking to my self hei mini man :D).. Tapi kalau udah jalan ya fine2 aja.. tingginya mirip CB1000R (kebetulan pas ngetes pake sendal buaya yang sama) cuma beratnya lebih ke si Z.
MT09? Cuma komen desain aja krn lom pernah tes, speak bout the motard, jadi merhatiin desainnya, bener juga, motard/ cross banget yah terutama tengah ke belakang. Gw sih kurang suka desain MT09, tidak buruk, tapi juga ga bisa dibilang menarik…
tapi.. gw kangen ama si Z1000.. moge 1000 cc terenak yang pernah gw coba sejauh ini.. tq banget ama temen gw yang minjemin test waktu itu (lupa namanya)
—————————
http://kobayogas.com/2015/09/17/cairan-licin-bocor-di-jalan-raya-banyak-korban-jumpalitan-dan-ngesot/
Kenalin dong aku sama temenmu itu
gak ah nanti kamuh suka
KTM-mu endi Om? Ditunggu2 review-nya..
Salam kenal brow dari uganda…,
middleweight ya om? berarti MT-09 = Chris Weidman,, wakakakak…
Perwira kavaleri vs bajingan juara ufc ……mantap
nungguin artikel ktm nya om ….
komandan vs bajingan, kalau ketemu dijalan jdnya uber”an gara”si komandan pengen nangkep tu bajingan, tp si bajingan larinya kenceng bin lincah bgt….hahahaha kayak di film ja om leo.
yup, biker harus saling menghormati, menghargai dan mengerti bukan maunya hanya dihormati dan dimengerti.
josss buat artikelnya om leo. akhirnya kesampaian juga penasarannya.
artikel yg bikin Gw galau ini sih. hahaha
ya tuhan berikanlah hamba petunjuk
http://www.andarupratomo.blogspot.ca/2015/09/handie-talkie-alternatif-komunikasi.html?m=0
garang….
Pecinta Bola Gabung di Sini
Saya pake z800, emang berat bingits, kalo pergi pasti yg dipikirin parkirnya gimana? Entar cara keluarin motornya gimana? 😂😂😂😂
Pingback: Realita Blogger (termasuk 7Leopold7) Yang Difasilitasi Pabrikan. Bermasalahkah? | 7Leopold7