Hadapi Aturan Emisi Euro-4 dan Euro-5, Honda Gunakan Swing-arm Sebagai Bagian Exhaust System

Sementara kita masih kepontal-pontal mengikuti aturan emisi Euro-3, pabrikan sudah bersiap-siap memenuhi persyaratan Euro 4 yang akan berlaku efektif 2017 dan Euro 5 yang berlaku akhir 2020.

Salah satu yang membuat pusing para pabrikan adalah aturan mengenai emisi gas buang dan polusi udara yang semakin membutuhkan volume ruang exhaust yang semakin besar, dan tentunya berat dan jelek dilihat. Salah satu cara yang digunakan selama ini adalah mengadopsi sistem underbelly dimana volume catcon yang besar bisa disembunyikan dibawah perut motor.

Namun ini nampaknya semakin tidak efektif. Dibutuhkan tambahan ruang yang lebih besar.

Dua majalan ternama MCN dan Motorcycle Australia mencium rencana Honda dan BMW untuk menggunakan ruang kosong di swing arm sebagai bagian dr sistem exhaust.

Honda telah mempatenkan swing arm terbaru yang memadukan fungsi shaft drive sekaligus exhaust system pada VFR1200 andalannya.

IMG_9276-001

Bisa dilihat pada bagan. Gas buang dari mesin dialirkan menuju sumbu/as dari swing arm (komponen no 61). Sumbu ini bergerak berputar bolak-balik mengikuti gerakan naik turun swing arm. Tentunya teknologi sealantnya akan memastikan tidak ada kebocoran gas disini. Dari sini kemudian ada 3 chamber yang harus dilalui sebelum gas dibuang ke udara lepas.

Menunggu waktu saya kira teknologi ini akan diturunkan pada adik2 seperguruannya.

Bagaimana pabrikan lain menghadapi aturan Euro 4 dan 5?

IMG_9272-001 IMG_9271-001

Advertisement

31 thoughts on “Hadapi Aturan Emisi Euro-4 dan Euro-5, Honda Gunakan Swing-arm Sebagai Bagian Exhaust System

    • Saya nunggu kelanjutan teasernya Pak Leo dulu soal wacana Kawasaki main listrik.

      Jujur, jadi penasaran sekali kalau baca & nonton review zero FX, zero SR, mission rs, lightning. Mereka yg hidupnya dari motor aja (reviewer maksudnya) sampai kesengsem berat sama motor2 itu.

      Dosen saya ada yg ngerakit motor listrik sendiri, pakai rangka mio, motor listrik sama baterainya ngimpor dari Cina. Range baterainya katanya masih cuma 40-50km, sehingga kemampuan motornya dilimitasi (saya nggak paham gimana caranya), tapi jambakannya itu aja sudah yg bikin beliau penasaran gimama caranya bisa bikin baterai yg tidak membatasi kemampuan motornya.

      Sampai sejauh ini, kayaknya masa depan kita masih di listrik baterai. Nggak tahu lg kalau hidrogen, solar cell nemu formulasi yg cocok utk masspro.

  1. peraturan yang bagus..memaksa pabrikan menciptakan produk yang semakin minim polusi..ujung-ujungnya pabrikan terpaksa mengembangkan kendaraan nol emisi..yaitu kendaraan listrik atau hidrogen.
    baidewei lingkungan di negeri orang rapi banget ya..disini acak-acakan.

  2. apa gak panas diarea kaki ya mas? i mean se tebel2nya pelindung panas, kalo pas ketemu traffic light agak lamaan radiasinya pasti nyebar. apa VFR model footstepnya beda dengan motor kebanyakan?

  3. Ayo indonesia, buat kndaraan tenaga listrik.. baik speda, spd motor, mobil, dll.. biar lulus uji emisi euro 5 ato 6, ato lbih skalipun…

    Mrdeka puluhan tahun kok makin melempem aja nih…ckckckck…

    • Udah bikin mobil listrik duet dahlan iskan dan ricky elson… Yang ada malah kasus mobil listrik “tidak lulus uji emisi” … Skg mobil listrik mau d teruskan malaysia…luar biasa yg d katakan pejabat kita… (bisa d cek d media online/cetak

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s