Ini isyu lama sebenarnya. Tapi di tanah air timbul tenggelam.
Dan mungkin sebenarnya paling sering dibahas pada motor-motor sport yang desainnya dibuat seaerodinamis dan seaman mungkin. Perdebatan ini juga merebak pada motor/kendaraan lain yang berorientasi performa dan (biasanya) didesain tanpa dudukan plat nomer depan. Seperti pada kasus Lamborghini beberapa hari lalu.
Apakah plat nomer kendaraan perlu dipasang di depan? tidakkah cukup di belakang?
Agar fair akan saya sajikan argument baik yang setuju maupun tidak. Pertimbangan yuridis akan saya bahas terpisah. Kita diskusi pada aspek utilitas atau kegunaannya dulu.
Argumen Pro: PLAT NOMER KENDARAAN HARUS JUGA DIPASANG DI DEPAN
Pertimbangan terutama dan yang terkuat adalah: untuk kepentingan identifikasi kendaraan.
Saya coba masuk ke forum diskusi law-encorcement beberapa negara. Pertimbangan diatas adalah yang terpenting. Terutama pada aspek keamanan (pre-emptive sebelum terjadinya kejahatan dan paska kejadian kejahatan/pelanggaran lalu lintas). Apalagi pada negara yang menggunakan teknologi CCTV dan Chip pada plat nomer utk tilang dan pembayaran tol.
Research yang dilakukan di Texas memperlihatkan ada 26% kendaraan yang hanya menggunakan plat nomer belakang gagal di identifikasi.
Click to access FrontLicensePlateMarketResearch-Comparison_of_FrontVersusDualLicensePlates.pdf
Di Indonesia mungkin aspeknya tidak sampai serumit dan secanggih di negara lain ya. Apalagi kerap kali terbukti kendaraan yang digunakan untuk kejahatan ternyata adalah motor hasil curian atau plat nomer palsu.
Argumen Menolak: PLAT NOMER TIDAK PERLU DIPASANG DI DEPAN
Ada dua pertimbangan yang digunakan disini:
1. Alasan Estetis. Plat nomer di depan bikin jelek. Motor yang sudah didesain sporty kontan berubah kelihatan jadi seperti odong-odong. Kiblat “keren”nya saya kira ada ajang balap MotoGP/WSBK serta promo test pabrik yang memang tidak memasang plat nomer depan.

MT-09 pakai plat nomer tetap keren mungkin krn ada Sis Inge, Kang Nanan dan Ahok ye hehehe
2. Alasan Aerodinamis
Pada motor berorientasi performa, keberadaan plat nomer akan mengganggu sifat aerodinamis motor. Percuma sudah dipasang fairing dan dihitung ribuan jam di wind tunnel saat desain kalau kemudian kok lalu ada plat nomer di depan. Memang kalau dipasang plat nomer kecepatan lalu drop ke berapa sih? ehehe mbuh ki
JALAN TENGAH
Secara obyektif menurut saya ada jalan tengah yang bisa diambil diantara keduanya.
IDENTIFIKASI KENDARAAN sangatlah penting. Disini saya setuju perlunya ada nomer kendaraan didepan.
Tapi dengan mempertimbangkan pada beberapa kendaraan didesain secara berbeda, saya mengusulkan Indonesia menerapkan kebijakan yang diambil beberapa negara dengan memperbolehlan plat nomer dengan ukuran, material dan desain khusus. Tentu tetap terbaca dengan baik tapi tanpa mengorbankan faktor-faktor aerodinamis dan estetika. Bahkan kalau perlu kualitas material dan finishing pengerjaannya dibuat dengan kualitas prima dan ga mbleber.
Di Western Australia dan beberapa negara Eropa memperbolehkan tanda identifikasi tersebut asalkan dicetak memang di samsat nya.
Penggunaan sticker (bukan berupa plat) nomer yang memiliki holografrik (agar tidak mudah dipalsu) yang dipasang di fairing depan juga adalah solusi lain. Dipajaki saja lebih mahal asal jelas kwitansinya ga masalah. Lha wong motor mahal kok.
Tentu perlu pengaturan jelas dalam peraturan lalu lintas, nah itu pembahasan part 2 nya ya
Bagaimana, atau ada usulan lain?
Waduh Kalo di Indonesia, mau Mobil atau motor gantengnya kayak apa pun…begitu dapet plat Nomer Dari polda…langsung drop ke gantengannya ..laaa plat Nomer nya dari kaleng krupuk disobek terus di cat…musti nempel lagi di body mobil atau motor…bikin sendiri yg bagus kemungkinan besar ditilang …
rasa rasa nya argumen yang pro dapat dengan mudah langsung membuat argumen menolak benar benar di tolak melihat kondisi kriminal indonesia ini…
#ngomongopoakuini
😀
Pake stiker ky dimotor2 pak polisi yg sering bersliweran dijalan itu juga oke kliataannya…kan di indo orang2nya kreatif kalo ga dsragamin makin ga jelas ntr kreatifitasnya hehehe
Kalo menurut saya gini om leo
Ini kan salah 1 faktornya soal aerodinamis
Nah kenapa ga gini aja
Produk2 apapun (motor, mobil) yg dijual di Indonesia dilengkapi dgn desain plat nomer dari produsennya?
Misal seperti lamborgini, ya desain plat nomer depan yg ndesain ya dari sana nya, tetep dengan pertimbangan2 n aturan yg berlaku di Indonesia, nantinya tetep diproduksinya di samsat.
nantinya mungkin ada perbedaan plat nomer antara mobil biasa dengan mobil sport. Tp tentu bener kata om leo, karna ada keuntungan spt itu, pajeknya beda doong..
nah kalo mau pajeknya standar, ya gunakan plat nomer yg standar
Jadi nantinya ada 2 jenis/tipe plat nomer
Ya standar sama custom tp custom yg dilisensi, gitu
Setujuuh
sebenarnya ane pilih tidak perlu, namun kalah sama identifikasi kalau mau parkir pasti dilihat platnya dulu
http://orongorong.com/2015/05/11/suzuki-menyiapkan-sport-250cc-baru-keluar-tahun-2017/
Kalo saya sih netral,
Emang perlu, tp plat dr samsat “JELEK”
klo cma buat identifikasi bner tuh pke sticker hologram..
Selain itu gak safety oy…apalagi plat nomer dpan dari besi, beuhh….bayangin klo smpe ada insiden trus tuh plat besi nyambar muka…ngeriii