Menurut saya ini kok satu keniscayaan ya, hanya persoalan waktu.
Bahwa dunia pasti akan menyambut kebangkitan era balap, baik di tingkat domestik, regional maupun internasional, satu kelas baru: Kelas 300cc.
Apa indikasinya mas?
Yang pertama adalah semakin meluasnya pengguna sekaligus pasar potential kelas 300cc di dunia selama 2 tahun belakangan ini. Saat ini pasar global sudah cukup familiar dengan 4 produk di jajaran kelas 300anCC sport:
- Kawasaki Ninja 300 (296cc, 2 cyl),
- Honda CBR300R (286cc, 1 cyl),
- Yamaha R3 (320cc, 2 cyl) dan
- KTM RC390 (373cc, 1 cyl)
Fakta bahwa di banyak negara mensyaratkan penjenjangan kapasitas motor sebelum seseorang memiliki SIM penuh menyebabkan market pada kelas cc 300 semakin besar sharenya. Hal ini ditambah dengan melesunya perekonomian dunia terutama Eropa 2-3 tahun lalu (MCN 2012 mencatat penurunan angka penjualan yang signifikan) yang berimbas pada bergesernya market dari Eropa ke Asia; continent padat penduduk yang dinilai masih bertumbuh besar. Kebutuhan akan promosi dan development motor lebih lanjut menjadi alasan mengapa kelas balap 300cc menjadi kebutuhan bahkan keniscayaan
Yang kedua adalah kebutuhan akan ajang kompetisi yang lebih affordable (terjangkau) dan relevan/terkoneksi dengan market.
Dalam konteks dimana dunia balap di beberapa tingkatan (nasional, regional dan internasional) lebih memfokuskan diri pada kelas 600cc dan 1000cc telah menyisakan ruang void (hampa) yang besar. Bagaimana dengan balap kelas di bawahnya? Moto3 yang berbasis motor prototipe jelas bukan jawabannya. Dunia butuh sesuatu yang lebih terjangkau dan fun. Dan itu disediakan oleh balap kelas 300cc.
Mesin lebih murah dan lebih mudah didevelop. Plus hasil development, karena mesinnya adalah produksi massal, akan profitable untuk diproduksi bagi pasar.
Ah menghayal mas ini!
Coba dong bro lihat buktinya di region Asia, dimana FIM sudah membuka kelas baru terbuka 250cc di musim 2015 (yang juga memungkinkan kelas 300cc turun laga)
Saya kira efeknya akan dua arah ini. Ke bawah, kehadiran kelas 250cc di kejuaraan Asia akan mendorong kejuaraan nasional mengadopsi kelas 250cc dengan regulasi yang konstruktif dan ‘nyambung’. Sementara ke atas, event regional seperti ini akan mendorong FIM untuk membuka kelas 300 cc pada ajang World Superbike Championship. Yang terbuka untuk semua motor di atas.
Bakalan ruamee.. Pepet-pepetan, uber-uberan. Dan itu bukan motor awang-awang/prototipe. Itu motor yang berhubungan dengan motor harian kita. Diproduksi oleh pabrik yang sama. Opo ndak seru banget?
NEXT: Apa artinya bagi Indonesia (Part 2) ?
jelas seru om.. tapi bagaimana buat yang kubikasinya melebihi 300 cc? yang lebih turun atau yang kurang naik ya?
—————
Honda Blade 150 untuk ladeni MX King?
http://kobayogas.com/2015/03/15/kehadiran-yamaha-mx-king-akan-dilawan-dengan-honda-super-blade-150/
Kemungkinan dibuat range plus pembedaan kubikasi berdasar jumlah silknder. Yg silindernya lebih sedikit cc nya bisa lebih besar.
kalo gitu twin inline selalu di asepin dong om ama yg single.
slama ini ane gak ngeh om kalo di dumay selalu yg single menang kalo di sirkuit.
mmg single cyl puteran bwh nya galak ya om.
faktor bobot atau PWR katanya yah apa entah itu mesin twin selalu klh kalo di sirkuit.
Belum tentu. Tergantung regulasinya seperti apa dulu.
ntar kejadian ninja vs cbr malah terulang takutnya om.. kalo pembatasan power gimana om…??
http://mansarpost.com/2015/03/15/apppaaahh-ducati-mau-bikin-skutik/
Itu kan krn regulasinya yg “beda” sendiri
Kalau regulasi kayak kemaren ya jangan harap balap 250cc bisa berkembang disini. Masa mesin 2 silinder harus bawa sekarung barbel? Keliatan banget kalau regulasi dibuat cenderung menguntungkan salah satu merk motor saja.
pake pembatasan bobot/fuel buat yg beda CC … cbr kuecil bgt
======================================
Kawasaki Z250SL Dastardo ….
https://sketch51.wordpress.com/2015/03/13/kawasaki-z250sl-dastardo/
Hal menakutkan di mari yaitu ppnb om 🙂
Ono istilah anyar meneh ,,,Montor awang awang / montor impen impen / montor impian,,,gothak gathik gathuk ngoahahaha
Walah.. CBR harus naik cc tuh kalo mau cucuk2an mah..
https://alkirahmatullah.wordpress.com/2015/03/15/teknologi-semakin-majumotor-ini-bisa-berbicara-kepada-pemiliknya-layaknya-manusia/
Dol ECU-mu! 🙂
Musim ini ARRC sudah mulai buka kelas 300cc. Dan di WSBK-pun juga sedang diwacanakan, walau masuknya hanya ke supporting race…
Udah bukan jamanya underbone lagi udah bosen alias basi. Saatnya main kelas 250cc ke atas lebih seru.! Yakin deh pebalap nasional banyak yg punya potensi main di kelas 600 smp 1000cc.
untuk WSBK dan ARRC sangat mungkin diadakan kelas baru layaknya moto3 dgn motor produksi masal.
tinggal bagaimana pihak2 terkait bisa merealisasikannya…
buat indonesia paling tidak akan ada beberapa pembalap yg akan turun.
(mungkin yg paling siap disini dari pihak YIMM).
semoga saja bener2 diadakan kelas 300 cc.
dan itu akan berimbas positif bagi pengembangan pembalap muda,terutama pembalap yang secara skill di atas rata-rata tapi berada di tim dgdana cekak,
beda karakter yg tipis antara motor 250 cc dan 300 cc memungkinkan pembalap di kelas 250 bisa naik kelas tanpa perlu adaptasi yg lama.
efek jangka panjangnya,para pembalap akan melupakan riding style balap bebek yg di tuding sbg biang kerok melempemnya prestasi pembalap kita ketika nyemplak motor balap yg sesungguhnya..
correct me if i am wrong..
Pingback: FIM Buka Kelas Baru World Supersport 300cc di WSBK 2017! CBR500RR Diijinkan Turun. | 7Leopold7
Pingback: FIM Buka Kelas Baru World Supersport 300cc di WSBK 2017! CBR500R Diijinkan Turun. | 7Leopold7