Saat meratapi hujan yang 36 jam tiada henti di Serpong, saya mendapat khabar rencana release resmi Yamaha WR250 di akhir pekan mendatang.
Saya sudah empat kali berjumpa, dan selalu saja tertarik menaiki WR250 ini saat di Motegi, IMOS, Sentul dan di dealer Yamaha di Canberra.
Semangat “i can go anywhere” betul-betul menguasai kalau kita duduk diatasnya.
Dan itu terasa lebih superior ketimbang impresi “i can go faster”nya pencinta sport. Atau perasaan “i can go farther”nya pencinta touring.
Dikelasnya WR250 akan menjadi penantang bagi Honda CRF250 dan Husqvarna Tx 250 yang dihadirkan oleh importir umum, maupun keroyokan bersaudara KLX250 dan KX250F yang resmi didatangkan oleh KMI.
Kehadiran WR250 tentu akan semakin menghidupkan dunia off-road roda dua di tanah air. Pilihan semakin banyak, plus dukungan pabrikan Yamaha tidak bisa dianggap enteng baik pada:
- jalur layanan perbaikan,
- ketersediaan spare parts,
- terhadap dukungan komunitas dan
- sponsorship event.
Iya dong, jualan motor harus komplit. Jangan cuma menjual barangnya saja (ini mungkin keterbatasan IU) tapi juga membangun komunitas dan kepercayaan. YIMM menargetkan paska release pada tahun pertama akan mendukung pengembangan komunitas off-road di beberapa daerah seperti Bandung, Yogyakarta, Tangerang dan beberapa wilayah luar Jawa.
Kembali ke soal WR250 ini sendiri. Saat mencoba diatas seat saya merasa posisi duduknya lebih tinggi ketimbang KLX250. Jinjit habis. Saat check di fact sheet ternyata memang karena WR250 ini lebih tinggi 4 cm ketimbang KLX250. Tidak dilarang sih, hanya saja cukup menantang bagi mereka yang bertinggi di bawah 170cm.
Suspensi depan yang kekar dan besar (6mm lebih besar ketimbang KX250) seakan menjanjikan performa lebih saat melahap keliaran terrain off-road.
Dari segi bobot, WR250 ini selisih 1 kg lebih ringan drpd KLX250, namun lebih berat hampir 30 kg dibandingkan KX250F yang memang special engine. Utk perbandingan top HP diantara ketiganya KLX250, CRF250 dan WR250R standard tidak mengalami banyak perbedaan di atas kertas.
Rekan-rekan biker, awas racun off-road akan semakin meluas. Saya serius, coba sendiri, off-road itu racun.
wah brojol lagi
itu kenapa ay ogah nyoba motor Offroad lebih sering 😀
—————
http://kobayogas.com/2015/02/09/review-helmet-cargloss-ahrs-croos-beat-sudah-dd-ring-lads/
bukan karena faktor seat height ya *nekad nanya
itu bisa diatur 😛
Racun?! Ada penawarnya gak?! 🙂
penawar racunnya ke dealer terdekat bro. wkwk
klo ke dealer trus beli sih bs jadi penawar, klo cuman liat bin ngiler doank yaaa teteep…. 😀
2015 tahunnya trail bukan sih?
kalau sy senengnya ngelirik CRF250 dgn EXC250-E. kok KTM gak dimasukin om?? kan pada empat jempol smua tuh trailnya
btw, om leo tinggi badanya berapa sh? dan termasuk lebih pajang badan atau kaki kah? heee buat ngebayangin aja om?
Pingback: Yamaha WR250R Rilis Sabtu 21 Februari 2015…??? Kita intip yuuk…!!! | Atims Corner
hmmm bukannya kl KX dan CRF series maka sekelas dg YZ series??.. kl WR ini dkawasaki ya KLX. karena mesinnya downgrade kelas SE.
You can go faster but i can go anywhere… Wkwkwk dl ngetred di kalangan mtb pas datengnya trend fixie
Sayangnya YIMM tidak (belum?) masuk ke segmen yg lebih murah di kelas 20-30jt kyk KLX 150, padahal gurih juga tuh