Persis saat akan meninggalkan rumah menuju meeting point 1 touring to Bukittinggi, kiriman jaket adventure touring Respiro untuk saya review tiba. Hampir saja tidak kebawa.
Langsung gaya kilat bongkar-bongkar paket dan difoto dulu.
Jaket tipe adventure touring itu apa sih mas?
Sesuai namanya ini adalah jenis jacket yang dirancang lebih multi-purpose, multi-weather dan digunakan untuk waktu riding yang relatif lama (bisa berhari-hari bahkan berminggu-minggu) dengan tetap nyaman.
Mumet ra. Banyak kriteria yang harus dipenuhi. Anda tidak bisa sekedar lihat contoh jaket adventure touring yang ada Icon atau Revit misalnya lalu dijahit sendiri. Ada banyak teknik dan teknologi garmen yang dibutuhkan agar kesemua tujuan di atas bisa dicapai.
Saat tahu dari mas Arif bahwa Respiro sudah mengeluarkan jacket touring adventure yang berstandar CE utk protectornya (compliance to EU standard) saya langsung takzim dan antusias. Ini adalah satu pencapaian penting dari produksi riding jacket anak bangsa.
Mari kita lihat apakah jacket yang diberi nama JOURNEY ini memenuhi tujuan di atas.
Ini adalah long term review. Saya sudah menggunakan Journey pada etape Bakahuni – Palembang dan Jambi – Bukittinggi-Padang, juga pada beberapa kali short riding ke Puncak, Ciwidey dan Lembang.
Bagaimana kesan saya?
WIND PROTECTION AND TEMPERATURE INSULATION
Journey cukup baik dalam menghadapi komplikasi pertama dari semua riding jacket yaitu bagaimana bisa tetap melindungi tubuh dari angin namun tetap bernafas. Membuat insulasi agar tubuh terhindar dari paparan angin itu penting. Karena penurunan suhu yang berkepanjangan akan menyebabkan turunnya stamina tubuh. Outer layer dari Journey cukup rapat. Dengan menggunakan base layer respire, kaos dan Journey sudah cukup untuk menjaga insulasi panas tubuh. Sayangnya setelah riding 4 jam saya mulai bisa merasakan perasaan dingin yang menjalar di abdomen dan rongga dada. Saya lalu berhenti untuk mengenakan vest Respiro untuk menambah lapisan di bagian dalam. Jadi menurut saya Journey ini untuk sebuah long range riding jacket (setidaknya riding di atas 4 jam sebelum break) nampaknya perlu menyiapkan opsional lining di dalam jacket untuk menambah pertahanan tubuh terhadap paparan angin.
Satu catatan positif yang harus saya tulis tersendiri disini adalah lapisan pelindung leher yang sangat rapat dan hangat melindungi batang leher kita. Saya kebetulan sedang batuk saat rute Jambi_Bukittinggi dan sensitif dengan udara dingin, apalagi berjam-jam terpapar. Journey sudah melindungi saya pada rute itu.
AIR VENTILATION AND HEAT RELEASE
Untuk short atau medium range riding, sarapan di Puncak misalnya yg butuh 2.5 jam bolak-balik dengan kombinasi macet, Journey sangat baik. Material bagian dalam yang sebagian besar terbuat dari mesh sangat membantu proses ventialasi udara dan pendinginan tubuh.
Kanal-kanal pelepasan panas baik di tubuh bagian depan dan lengan dalam bentuk hidden zip bekerja sangat efektif. Heat release di bagian belakang juga saya bisa rasakan bekerja dengan baik. Feature ini menurut saya penting, terutama di daerah yang 80% lebih sering panas daripada dinginnya. Apabila terlalu tebal insulasi jaket maka akan terjadi pemanasan tubuh secara pelan yang membuat stamina drop karena overheat. Coba saja naik motor dengan jaket lalu ditambah rain coat saat cuaca panas. 15 menit dijamin eneg.
WATER RESISTANCE
Sejak awal mas Arif sudah wanti-wanti, JOURNEY tidak 100% water proof. Tapi tentu bukan biker namanya kalau tidak kita test hehehe. Saat terkena hujan di lintasan Kayu Agung menuju Palembang, dan juga dari jalan tembus Cimahi menuju Lembang, saya sengaja tidak pakai rain coat untuk melihat seberapa tangguh JOURNEY ini. Dan ternyata, lumayan lho, untuk menghadapi hujan gerimis ringan yang datang dan pergi selama perjalanan jaket dengan kerapatan 10,000 mmwc ini sanggup menahan air untuk diteruskan kebagian lebih dalam tubuh. Well done. Tentu tidak akan seefektif rain coat, tapi pertahanan ini sangat penting. Untuk sebuah perjalanan touring, ini akan memberi anda waktu saat mulai hujan untuk mengevaluasi apakah perlu berhenti untuk membongkar perlengkapan lenong dan memakai rain coat, atau mari kita hajar dulu semoga sebentar lagi reda.
DIRT RESISTANCE
Saat pertama kali menerima jacket, saya jujur saja agak skeptic melihat pilihan warnanya. Dengan warna terang seperti ini mah pake dua hari touring sudah bakal kelihatan kotor banget jaketnya. Kebayang dong kena cipratan bintik air dari kendaraan di depan dan debu lainnya.
Tapi memang ini kurang ajarnya Respiro, ternyata engga lho. Setiap malam saat berhenti dan melakukan ritual bersih-bersih helm, sepatu dan jaket, saya lihat kotoran ternyata sedikit tidak seperti yang saya bayangkan dan saat diseka dengan lap basah juga relative mudah hilang. Saya tanya itu gimana mas, mas Arif bilang “Itu sudah pake durable water repelent dan stain release treatment mas, makanya gak mudah kotor”. Oalah pantes aja. Andaikata hati kita juga bisa seperti itu, tetap bersih.. opo iki.
IMPACT PROTECTION
JOURNEY sudah dilengkapi dengan perlindungan bahu dan siku lengan yang memenuhi standard keamanan EU. Tapi untuk saya yang sudah biasa dengan pelindung punggung dan dada depan ada baiknya Respiro menambahkan perlindungan lebih yang bersifat opsional. Saat saya konfirmasi ke mas Arif ternyata memang rencananya back protector dan chest protector akan dibuat add-on nya. Alternatif lainnya adalah menggunakan armor protection yang sudah komplit di bagian dalam, lalu memakai JOURNEY yang proteksinya sudah dilepas.
COLOR SELECTION AND STYLE
Pilihan warna yang ada hanyalah timber wolf-gravel seperti pada gambar atau reversenya. Ini mungkin soal selera ya. Tapi menurut saya kalau ada pilihan grey-black atau hijau lumut bakal lebih mantap lagi. Pihan gaya dan garis JOURNEY untuk ukuran adventure touring jacket sudah baik dan diatas rata-rata jaket import yang biasanya plain dan basic banget. Sentuhan warna merah pada air vent di lengan dan tubuh is a nice touch.
PRACTICALITY
JOURNEY datang dengan dua kantong besar di bagian jaket depan, kanan dan kiri. Satu kantong besar di bagian jaket belakang yang sepertinya muat rain coat. Di bagian dalam jacket juga ada 6 kantong. Bahkan khusus untuk HP candy bar dengan ukuran sampai 5 inch. Jadi jangan takut kehabisan tempat. Meskipun meenurut saya untuk touring jarak jauh sebaiknya benda-benda tidak kita isi ked alam kantung jacket untuk kenyamanan dan keleluasaan berkendara. Jadi pakaian ganti atau rantai cadangan (ebuset) jangan ditaruh di jaket.
BUILD QUALITY
Jacket yang saya terima memiliki tingkat kerapian dan presisi pengerjaan yang sangat baik, setara dengan produsen luar negeri lainnya. Penjahitan dan lipatan nampak sekali terkontrol.
OVERALL CONCLUSION
RESPIRO menghadirkan sebuah adventure touring jacket yang memiliki kualitas eksport yang sangat patut dibanggakan pada harga yang terjangkau dan sulit disaingi (800 ribuan). JOURNEY sanggup menjalankan fungsi kompleks sebuah adventure touring jacket sebagaimana saya bahas di atas.
Kekurangannya hanya ada tiga: 1) cenderung kurang tebal insulasi nya untuk long range riding, 2) tambahan chest dan back protector, dan 3) tambahan pilihan warna.
Tapi menurut mas Arif, dua hal pertama di atas akan segera ada items adds-on nya.
WELL DONE RESPIRO.. Proficiat untuk desain dan produksi JOURNEYnya mewakili karya anak negeri ini. Terima kasih atas kesempatannya bagi saya untuk mencoba. Mohon maaf baru bisa direview sekarang produk andalan ini.
mahal je, mau yang dibawahnya Rp. 600 rebuan saja belum dapet2 😀
akeh karep-e
malu karo r15 pan 😛
Klo saya exploride. lumayan untuk riding malam hari.
Memang butuh back dan chest protector.
saya juga punya ultra lite, sayang untuk ultralite 1 tahun sudah belang2.
aku kapan ya…
http://kobayogas.com/2014/10/17/all-new-honda-pcx-konsumsi-bbm-dengan-metode-full-to-full-dapat-berapa/
RESPIRO not bad lah untuk ukuran harga compare to quality… sudah pake hampir 1 tahun seri delta jadi andalan sehari-hari.. (om LEO ada recomended buat seat bag yg value buat seri z 250 lg cari neh.. thanks)
Saya jg lagi cari Bro,met kenal sesama pakai z250.
Saya punya nya yg Nusantararide pak Leo. Secara overall, cukup puas. Dah pernah buat touring Bekasi, Tasik, Kebumen, Jogja, Magelang, Pemalang, Cirebon, Cikampek, Bekasi.
Kawasaki Ninja 150 RR – Pamornya Tetap Bertahan Ditengah Serbuan Motor Sport 4-Tak Injeksi | prasetyo676.com
http://prasetyo676.com/2014/10/18/kawasaki-ninja-150-rr-pamornya-tetap-bertahan-ditengah-serbuan-motor-sport-4-tak-injeksi/
Mantep banget buat turing…
http://ardiantoyugo.com/2014/10/18/yamaha-r3-lebih-eye-catching-dibanding-r25/
Setuju… Warna kurang ngejreng…. Eh, macho….
kapan nih add on nya muncul… 😀
mantabbb, jadi pengen…..tapi mahal imit 😦
**Semantara masih ngandalin gratisan, ada 2 Respiro 😳
http://potretbikers.com/2014/10/18/yamaha-yzf-r15-tembus-148dk-8501rpm-test-on-dyno-by-pb/
Sya beli respiro yg 340 rbuan. . . Lumayan lah. . .
http://nichozblog.com/2014/10/18/rangkuman-berita-otomotif-paling-hot-minggu-ini-kemunculan-r3-cbr150r-vs-r15-marquez-juara-dunia-moto-gp-2014/
produk lokal skrg byk yg bagus. Utk harian dan mini touring saya pakai adventure gear dan nyaman dipakai di surabaya. Pakai dainese, alpine star ? Setengah mati panasnya mas..
Saya masih pake jaket respiro yg dibeli tahun 2010 lalu. Nemenin dari jaman punya Vixion, CBR150, Ninin Fi, Hayate, Ninin ABS, sampai sekarang CBR lokal.
Kondisi masih top, awet sekali. Jahitannya ga ada yg lepas dll. Cuma memang umur ga bisa bohong, sekarang sudah kelihatan agak bule, andaikan bisa dicat ulang, kemungkinan masih awet 5 tahun lg. Tp sepertinya mesti beli respiro baru lg nih.
Foto yang terakhir di bagian punggung bawah keliatannya ketat amat oom… Ketarik kedepan oleh perut kah…??
Selamat Siang mas leopold,
Saya Teddy dari jogja, selama ini jadi silent reader di 7leopold7. Dari foto mas leopold, ada tank bag (kalau nggak salah C*nt*n) diatas tanki er6. Pertanyaan saya :
1. Apa tidak mengganggu posisi riding waktu touring.
2. Apa tidak menggesek permukaan tanki.
3. Berapa kapasitas maksimum
4. Apakah bisa di gunakan untuk semua jenis motor bertanki.
Motor saya Z800, saya berencana untuk membeli tank bag untuk persiapan touring.
Saya minta saran dari mas leopold lebih baik pasang tank bag atau side bag atau tail bag untuk touring. Saya tidak terlalu suka denga model box.
Maturnuwun
Teddy Arifianto
nambahin review Vortex R3
http://sejutaumat.com/2014/10/18/review-jaket-respiro-vortex-r3/
cintailah ploduk-ploduk Indonesia.. 😉
Woow keren
Produk indo
http://adityaprad.wordpress.com/2014/10/21/brosur-kredit-motor-ini-benar-benar-greget/
foto terakhir di sinyalir om lagi mancing
http://tulisanotomotif.wordpress.com/2014/10/21/akhirnya-design-honda-revo-balik-ke-revo-lama-yang-banyak-dinanti-para-revo-lover/